Nasionalisme Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{essay-like|date=November 2017}}
[[Berkas:Flag of Indonesia.svg|jmpl|[[Bendera Indonesia]]]]
'''Nasionalisme
== Faktor ==
Baris 75:
== Peranan ==
Perkembangan [[nasionalisme]] yang mengarah pada upaya untuk melakukan [[pergerakan nasional]] guna seakan melawan [[kolonialisme]] tidak bisa lepas dari peran berbagai golongan yang ada dalam masyarakat, seperti golongan terpelajar/kaum [[cendekiawan]], golongan profesional, dan golongan [[pers]].
Selain perlawanan fisik, [[pendidikan]] juga memainkan peran besar dalam membentuk nasionalisme di Indonesia. Para pemikir besar seperti [[Ki Hadjar Dewantara|Ki Hajar Dewantara]] berjuang keras untuk memperluas akses [[pendidikan]] bagi rakyat [[Indonesia]]. [[Balai Pustaka]] adalah salah satu [[lembaga]] yang sangat berperan dalam menyebarkan ide-ide nasionalisme melalui [[sastra]] dan buku. Mereka menerbitkan banyak [[karya sastra]] yang membangkitkan semangat cinta [[tanah air]] dan perlawanan terhadap [[penjajah]].<ref>{{Cite web|title=Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia|url=https://www.riaubisnis.com/2023/10/latar-belakang-munculnya-nasionalisme-indonesia.html|website=RIAU BISNIS|language=id|access-date=2023-10-18}}</ref>
* '''Golongan Terpelajar'''
Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite sebab masih sedikit penduduk pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model Barat yang mereka miliki, golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekadar dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelas mereka akan membentuk kelompok kecil untuk saling bertukar ide menyatakan pemikiran mereka mengenai negara Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda tetapi mereka merasa senasip sepenanggunagan untuk mengatasi bersama adanya kolonialisme, kapitalisme, kemerosotan moral, peneterasi budaya, dan kemiskinan rakyat Indonesia. Hingga akhirnya mereka membentuk perkumpulan yang selanjutnya menjadi Oragnisasi Pergerakan Nasional. Mereka membentu organisasi-organisasi modern yang berwawasan nasional. Mereka berusaha menanamkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan rasa nasionalisme, menanamkan semangat untuk memprioritaskan segalanya demi kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi melalui organisasi tersebut. Selanjutnya melalui organisasi pergerakan nasional tersebut mereka melakukan gerakan untuk melawan penjajahan yang selanjutnya membawa Indonesia pada kemerdekaan.
Baris 135 ⟶ 137:
==Referensi==
{{Reflist}}
{{Nasionalisme etnis}}
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Politik Indonesia]]
[[Kategori:Nasionalisme|Indo]]
|