Panguragan, Panguragan, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Nama kepala desa
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{desaddesa
|peta =
|nama =Panguragan
Baris 7:
|kecamatan =Panguragan
|nama pemimpin = H. Sukarudin
|luas =-... km²
|penduduk =-... jiwa
|kepadatan =-... jiwa/km²
}}
'''Panguragan''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Panguragan, Cirebon|Panguragan]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Desa Panguragan terbagi menjadi 6 Blok.
 
Landmark yang cukup populer dari desa ini adalah Situs Kramat Nyi Mas Gandasari yang terletak di Blok 5. Bapak H. Sukarudin adalah Kuwu Desa Panguragan Periode 2024-2031 yang terpilih pada Pilkuwu 2023.
 
{{Panguragan, Cirebon}}
{{kelurahan-stub}}
 
{{Authority control}}
{{ Panguragan merupakan desa yang penduduknya menjadi pengusaha barang rongsok. Desa Panguragan terdapat makam sesepuh Panguragan yaitu makam "Gusti Ratu Ayu Nyai Nyimas Gandasari" yang merupakan salah satu Waliullah anak dari Kanjeng Sunan Gunung Jati Syekh Syarif Hidayatullah Wali Songo. Sejarah dari Gusti Ratu Ayu Nyai Nyimas Gandasari yang diperintahkan oleh Kanjeng Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan agama Islam. Pada Jamanya Gusti Ratu Ayu Gandasari pernah berperang dengan Raja Galuh dari Majalengka, Karena Raja Galuh adalah seorang Raja yang Murka dan beragama hindu budha. Atas ijin Allah Swt Kanjeng Gusti Ratu Ayu Gandasari dapat mengalahkan Raja Galuh beserta Bala Tentaranya. Sejarah lain dari Kanjeng Gusti Ratu Ayu Gandasari pernah mengadakan Sayembara, dan banyak lagi sejarah yang menorehkan kisah-kisah sejarah Cirebon. Panguragan merupakan desa ilmu dan dunia /harta.Menurut salah satu sumber bahwa Nyai Ratu Mas Ayu Gandasari berasal dari kerajaan Aceh ,ketika Sunan Gunung Jati akan menunaikan ibadah haji perjalanan kapal sempat singgah dan berlabuh di kerajaan aceh beliau bersilaturrahmi kepada raja Aceh dan pada saat itu baginda raja mempunyai bayi perempuan yang terus menerus menangis ketika ditimang oleh Sunan Gunugn Jati bayi itu berhenti menangis,kemudian Sunan Gunung Jati meminta kepada Raja Aceh bahwa bayi itu diangkat sebagai anak Sunan Gunung Jati dan akan dibawa ke Cirebon setelah menunaikan Ibadah haji, kemudian sang raja menyetujuinya.
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}
[[su:Panguragan, Panguragan, Cirebon]]