Anis Malik Thoha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Anis Malik Thoha lahir dari keluarga santri di Pati, Jawa Tengah. Ayahnya, H Ahmad Thoha, seorang tokoh agama dan memiliki hubungan kekerabatan dengan para kiai di kawasa...'
 
Athayahisyam (bicara | kontrib)
Perbaikan redaksi bagian riwayat hidup
 
(30 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Anis Malik Thoha, Lc., M.A., Ph.D.''' ({{lahirmati|[[Demak]]|31|12|1964}}) adalah seorang peneliti dan cendikiawan Muslim dalam bidang Ilmu Perbandingan Agama, Pemikiran Islam dan Filsafat Agama dari Indonesia<ref name=":3" />. Ia merupakan rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Semarang, Indonesia pada periode tahun 2014-2018<ref name=":0" /><ref name=":6" />. Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Dekan Fakulti Pengurusan Pembangunan Islam di Universiti Islam Sultan Sharif Ali, Brunei Darussalam.<ref name=":3" />
Anis Malik Thoha lahir dari keluarga santri di Pati, Jawa Tengah. Ayahnya, H Ahmad Thoha, seorang tokoh agama dan memiliki hubungan kekerabatan dengan para kiai di kawasan Pati dan Kudus. Oi antaranya dengan KH Sahal Mahfudz, kini Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
== Riwayat hidup ==
Sejak kecil,Anis dikenal sebagai santri cerdas. la menyelesaikan Madrasah Ibtidaiyah sampai Aliyah di Pesantren Mathali'ul Falah Pati. Lulus tingkat Madrasah Aliyah, ia mencoba ikut tes ke Universitas Islam Madinah. Oari ribuan peserta tes, Anis termasuk belasan yang diterima.
Anis Malik Thoha lahir pada tanggal 31 Desember 1964<ref name=":0">{{Cite web|last=Pribadi|first=S. Bowo|date=2014-02-01|editor-last=Muhammad|editor-first=Djibril|title=Anis Malik Rektor Baru Unissula Semarang|url=https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/14/02/01/n0bbdb-anis-malik-rektor-baru-unissula-semarang|website=Republika Online|language=id|access-date=2024-07-05}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Muhadi|first=Margono|date=2010-06-17|title=Dr. Anis Malik Thoha: Ahli Pluralisme dari Demak|url=https://insists.id/dr-anis-malik-thoha-ahli-pluralisme-dari-demak/|website=INSISTS|access-date=2024-07-05}}</ref> di keluarga yang berasal dari kalangan [[pesantren]]. Ayahnya ialah Ahmad Thoha, seorang tokoh agama di [[Kabupaten Demak|Demak]].<ref name=":0" /><ref name=":1" /> Ahmad Thoha memiliki hubungan kekerabatan dengan ulama-ulama di kawasan [[Pati (kota)|Pati]] dan [[Kabupaten Kudus|Kudus]], di antaranya [[Sahal Mahfudh]] (Rais Aam Syuriah Pengurus Besar [[Nahdlatul Ulama]] tahun 1999 - 2004)<ref name=":1" /><ref name=":0" />.
 
Anis mengenyam pendidikan mendasar dan menengahnya di Perguruan Islam Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, dan lulus pada tahun 1983<ref name=":2">{{Cite web|date=2009-06-23|title=Lebih Dekat dengan Dr Anis Malik Thaha|url=https://inpasonline.com/lebih-dekat-dengan-dr-anis-malik-toha/|website=InPAS Indonesia|language=id|access-date=2024-07-05}}</ref><ref name=":1" />. Kemudian, ia meraih gelar sarjana dari [[Universitas Islam Madinah]] (UIM), [[Arab Saudi]] pada tahun 1988<ref name=":0" />. Dari UIM, ia melanjutkan studi magister di [[Universitas Islam Internasional Islamabad]] dengan fokus kajian di bidang ''[[Akidah Islam|Ushuluddin]]'' dan kemudian lulus pada tahun 1994<ref name=":0" />. Pada tahun 2001, Anis menyelesaikan pendidikan doktor dalam bidang yang sama dan di universitas yang sama.<ref name=":2" />
Lulus dari Madinah,Anis melanjutkan S2 di Jurusan Studi Islam Universitas Punjab Pakistan.Tak cukup dengan itu, ia juga kuliah S-2 di Jurusan Perbandingan Agama Universitas Islam Internasional Islamabad (IIUI). Pada universitas yang disebut terakhir,Anis menyelesaikan gelar doktornya.
Anis dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang kritis terhadap Barat. Ini berbeda dengan kalangan pengasong ide pluralisme agama yang justru sering terkagum-kagum.
 
Di masa pendidikannya, Anis dikenal aktif berorganisasi, beberapa organisasi yang ia pernah pimpin di antaranya ialah Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama serta Komisioner Ikatan Mahasiswa Indonesia di Madinah pada tahun 1986, dan Majlis Syura Forum Ukhuwwah Mahasiswa Indonesia (FUMI) di Pakistan pada tahun 1992.<ref name=":0" />
Di mata Anis, Barat telah menggunakan segala cara untuk menguasai dunia Islam.
Sebagaicontoh,pandangannyaterhadap tokoh liberal Nasr Hamid Abu Zayd-yang banyak dikagumi kalangan liberal di Indonesia. Buku Nasr Hamid yang berjudul Naqd al-Khitab al-Diiniy dinilainya banyak didominasi pola pikir sekularisme.
Ketika ramai istilah "terorisme", Anis pun bersikap tegas. Ketika menjadi pembicara dalam seminar internasional bertema "Islam: Religion of Peace, Progress and Harmony" di Bangladesh beberapa waktu lalu, ia mengatakan bahwa Barat (Amerika Serikat) menggunakan kata "terrorism" sebagai senjata politik untuk menguasai dunia Islam.
 
Sebagai seorang peneliti kajian Islam yang aktif, ia menguasai bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Melayu<ref name=":2" />. Disertasinya pada program doktor bidang ''Ushuluddin'' Universitas Islam Internasional Islamabad yang berjudul ''Ittijahat at-Ta'addudiyyah ad-Diniyyah wal Mauqif al-Islamiy minha'' (Pandangan [[pluralisme agama]] dan pandangan Islam terhadapnya)<ref name=":4">{{Cite book|last=Thoha|first=Anis Malik|date=2000|url=http://archive.org/details/aqidah-02812-euru-u|title=اتجاهات التعددية الدينية والموقف الإسلامي منها|location=Islamabad|publisher=Universitas Islam Internasional Islamabad|language=ar|url-status=live}}</ref> ditulis dalam bahasa Arab.
Menurut Anis, kaum Muslimin harus memiliki media massa yang kuat untuk meng-counter propaganda semacam itu. Juga harus memiliki ahli teknologi, ekonomi dan matematika yang andal sehingga mampu menghadapi tantangan dunia ke depan. Ini juga selalu ia katakan pada seminar-seminar internasional lainnya.
Selain dikenal sebagai ahli perbandingan agama,Anis juga diakui sebagai ilmuwan yang punya kapasitas dalam bidang filsafat Islam. Buktinya, ia pernah ditunjuk mewakili IIUM di Muktamar Internasional Filsafat Islam ke9 bertema "Manahij al-Ulum al-/slamiyah baina al- Taqlid wa al- rajdid" (Metodologi IImu-lImu Islam antara Taklid dan Tajdid) yang disponsori oleh Kuliah Oarul Ulum Universitas Kairo, Mesir, beberapa tahun lalu.
 
== Karier ==
Biasanya, setelah mengikuti acara-acara internasional, para mahasiswa Indonesia di lokasi tersebut mengundangnya untuk berdiskusi. ltulah sebabnya Anis sering keliling di berbagai kawasan, misalnya Mesir, Yordania, Pakistan, dan lain-lain.
Anis Malik Thoha mengajar dan meneliti dalam bidang studi Islam di [[Universitas Islam Internasional Malaysia]] (IIUM)<ref>{{Cite web|date=2014-01-18|title=Profil Dr. Anis Malik Thoha di Universitas Islam Internasional Malaysia|url=https://web.archive.org/web/20140118035454/http://www.iium.edu.my/irkhs/Anis%20Malik%20Thoha|website=web.archive.org|access-date=2024-07-05}}</ref> di departemen ''Kulliyyah of Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences'' (KIRKHS) pada tahun 2001-2014<ref name=":3">{{Cite book|last=Zarkasyi|first=Hamid Fahmy|last2=Salim|first2=Mohammad Syam'un|date=2021|url=https://books.google.co.id/books/about/Rasional_tanpa_menjadi_liberal.html?id=Qpa3zgEACAAJ&redir_esc=y|title=Rasional tanpa menjadi liberal: menjawab tantangan liberalisasi pemikiran Islam|publisher=Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization|isbn=978-602-52894-4-6|language=id}}</ref>. Pada tahun 2014<ref name=":0" />, ia dilantik menjadi Rektor [[Universitas Islam Sultan Agung|Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)]], [[Kota Semarang|Semarang]], Indonesia dan menjabat selama 4 tahun hingga tahun 2018<ref name=":3" /><ref name=":6">{{Cite web|title=Masa Tugas Selesai Rektor Unissula Pamit|url=https://unissula.ac.id/masa-tugas-selesai-rektor-unissula-pamit/|website=Universitas Islam Sultan Agung|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20240705080135/https://unissula.ac.id/masa-tugas-selesai-rektor-unissula-pamit/|archive-date=2024-07-05|access-date=2024-07-05}}</ref>.
 
Saat ini, ia menjabat sebagai dekan Wakil Dekan Fakulti Pengurusan Pembangunan Islam dan ''Associate Professor'' dalam bidang Ilmu Perbandingan Agama, Pemikiran Islam dan Filsafat Agama di Fakulti Ushuluddin, [[Universitas Islam Sultan Sharif Ali|Universitas Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA)]] di [[Brunei Darussalam]]<ref name=":3" /><ref>{{Cite web|title=UNISSA Expertise|url=https://unissa.edu.bn/unissa-expertise/|website=Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA)|access-date=2024-07-05}}</ref>.
Penyelenggara dan peserta forum diskusi itu berasal dari latar belakang beragam, termasuk kalangan liberal yang kerap jadi "sasaran tembak" Anis. "Biasanya saat DR Anis mengisi, kelompok liberal ini diam saja, tidak berani membantah. Tapi setelah beliau pulang, mereka baru nggrundel (ribut) di belakang," kata Mustafa, mahasiswa asal Gresik Jatim) yang kini sedang menyelesaikan S-2 di Malaysia.
 
Anis juga merupakan peneliti dan pengkaji bidang pluralisme agama di [[Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations|INSISTS]]<ref name=":1" />.
Ayah empat anak ini juga sering menulis di jurnal luar negeri, baik berbahasa Arab maupun Inggris. Namun ia mengaku tidak sempat menulis makalah dalam bahasa Indonesia. Eh, rupanya ada beberapa jurnal yang sampai saat ini belum bisa menerima tulisannya."Jurnal tersebut memang dikelola oleh pemikir-pemikir Barat yang tidak setuju dengan pemikiran saya," jelas Khatib 'Aam Syuriah NU Cabang Istimewa Malaysia ini sambi tersenyum.
 
== Pemikiran dan karya ==
Anis dikenal jago dalam Bahasa Arab dan Inggris. "Ini yang membedakannya dengan kiai atau ulama NU lainnya;' kata KH Abdul Halim, Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pasuruan, Jatim. Ketika Suara Hidayatullah bertandang ke rumahnya, Anis berbicara dengan anak-anaknya memakai bahasa Inggris. Menurut putra dari Hj Maemunah ini, ia sengaja dalam keseharian berbicara dalam bahasa Inggris di keluarga agar kelak anak-anaknya juga bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik.
Anis mengkritisi pemikiran [[Peradaban Barat|Barat]], utamanya dalam perihal [[pluralisme agama]]. Anis berargumen, bahwa istilah pluralisme agama ialah istilah yang rancu<ref name=":5">{{Cite book|last=Thoha|first=Anis Malik|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=YlMdrl6PjPEC|title=Tren pluralisme agama: tinjauan kritis|publisher=Gema Insani|isbn=978-979-99281-3-9|language=id}}</ref><ref name=":3" /> dalam definisinya. Dalam kajian akademik di Indonesia, pluralisme agama didefinisikan sebagai toleransi beragama<ref>{{Cite book|last=Ghazali|first=Abd Moqsith|date=2009|url=https://www.google.co.id/books/edition/Argumen_pluralisme_agama/BTMKAQAAMAAJ|title=Argumen pluralisme agama: membangun toleransi berbasis al-Qur'an|publisher=Kata Kita|isbn=978-979-3778-55-6|language=id}}</ref>, sebuah definisi yang ditentang oleh pakar-pakar pluralisme agama di Barat<ref>{{Cite journal|last=Eck|first=D. L.|date=2007-10-17|title=Prospects for Pluralism: Voice and Vision in the Study of Religion|url=https://doi.org/10.1093/jaarel/lfm061|journal=Journal of the American Academy of Religion|volume=75|issue=4|pages=743–776|doi=10.1093/jaarel/lfm061|issn=0002-7189}}</ref>, dimana kajian ini berasal. Menurut Anis, kajian pluralisme di Barat sendiri memberikan pandangan miring terhadap toleransi beragama.<ref name=":5" /> Ia mencontohkan, [[Diana L. Eck]], menyebut bahwa "''tolerance itself may be a deceptive virtue''" i.e. toleransi bisa saja menjadi [[Nilai sosial|nilai]] [[budi pekerti]] yang menipu.<ref>{{Cite web|last=Eck|first=Diana L.|date=2020|title=From Diversity to Pluralism|url=https://pluralism.org/from-diversity-to-pluralism|website=pluralism.org|language=en|access-date=2024-07-05}}</ref> [[Dondeyne]], pemikir pluralis, menulis bahwa toleransi hampir sinonim dengan intoleransi yang moderat.<ref>{{Cite book|last=Dondeyne|first=Albert|date=1963|url=https://books.google.co.id/books/about/Faith_and_the_World.html?id=IuDjAAAAMAAJ|title=Faith and the World|publisher=Duquesne University Press|language=en}}</ref> Anis menggarisbawahi bahwa, pemikiran pluralisme agama berpusat pada kesetaraan dalam segala hal, yang baginya, bermakna bahwa bagi pemeluk agama harus memandang semua agama sama terlepas dari konsep iman-kufur, tauhid-syirik dan lain sebagainya yang terkandung dalam konsepsi Islam.<ref name=":3" />
 
Anis juga merupakan peneliti yang memiliki perhatian terhadap isu masyarakat Muslim kontemporer. Menurutnya, kaum Muslim harus memiliki [[media massa]] yang kuat, memiliki keahlian dalam bidang [[teknologi]], [[ekonomi]] dan [[matematika]] yang andal sehingga mampu menghadapi tantangan dunia ke depan. Hal ini disampaikan dalam simposium pada ''Mu'tamar ad-Dauliy Lifalsafah al-Islamiyyah'' (Konferensi Internasional Filsafat Islam) dengan tema ''Manahij 'Ulum al-Islamiyyah baina Taqlid wa Tajdid'' (Metode-Metode Ilmu-Ilmu Islam antara Taklid dan Pembaruan) pada tahun 2005 di [[Kairo]], [[Mesir]].<ref>{{Cite book|date=2005|url=https://books.google.co.id/books/about/%D9%85%D9%86%D8%A7%D9%87%D8%AC_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%88%D9%85_%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A.html?id=JF4QAQAAIAAJ|title=مناهج العلوم الاسلامية بين التقليد والتجديد، 19-20 أبريل 2005: الحلقة الثانية التصوف بين الواقع والمأمول|publisher=جامعة القاهرة، كلية دار العلوم، قسم الفلسفة الاسلامية،|language=ar}}</ref>
"Anak-anak juga kami sekolahkan di lembaga pendidikan internasional yang kebetulan satu kompleks dengan kampus saya," terang suami Zumrotus Sa'adah ini.* Bahrul/Suara Hidayatullah
<gallery>
 
Adapun buku dan karya lain yang ia tulis di antaranya adalah:
<gallery>
Berkas:Contoh.jpg|Judul1
Berkas:Contoh.jpg|Judul2
</gallery>[[Berkas:Contoh.jpg]]
</gallery>
_______________________________________________________
 
* ''Ittijahat at-Ta'addudiyyah ad-Diniyyah wal Mauqif al-Islamiy minha'' (disertasi, Universitas Islam Internasional Islamabad, 2000)<ref name=":4" />.
Nama : Anis Malik Thoha
* ''Tren Pluralisme Agama: Sebuah Tinjauan Kritis'' (Gema Insani Press, 2005)<ref name=":5" />.
* ''Japanese Contribution to Islamic Studies: The Legacy of Toshihiko Izutsu Interpreted'' (IIUM Press, 2010)<ref>{{Cite book|last=Thoha|first=Anis Malik|date=2010|url=https://www.google.co.id/books/edition/Japanese_Contribution_to_Islamic_Studies/KrGUYgEACAAJ|title=Japanese Contribution to Islamic Studies: The Legacy of Toshihiko Izutsu Interpreted|publisher=IIUM Press|isbn=978-967-5272-63-9|language=en}}</ref>.
* ''Pluralisme: Kerancuan Istilah'' (artikel dalam buku ''Rasional tanpa menjadi liberal: menjawab tantangan liberalisasi pemikiran Islam,'' Hamid Fahmy Zarkasyi dan Mohammad Syam'un Salim, INSISTS, 2021)<ref name=":3" />.
 
== Referensi ==
Lahir : Demak,31 Desember 1964
 
{{reflist}}
Pekerjaan :
 
{{DEFAULTSORT:Thoha, Anis Malik}}
Assistant Professor di Department of Ushuluddin and Comparative Religion, Kulliyah of Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences, International Islamic University Malaysia (IIUM)
[[Kategori:Kelahiran 1964]]
 
[[Kategori:Tokoh dari Pati]]
Pendidikan :
[[Kategori:Alumni Universitas Islam Internasional Islamabad]]
 
- S1 (Dakwah dan UShuluddin),[[Kategori:Alumni Universitas Islam Madinah, KSA, 1988 ]]
[[Kategori:Dosen Universitas Islam Internasional Malaysia]]
 
[[Kategori:Akademikus Indonesia]]
- S2 (Islamic Studies), University of the Punjab, Pakistan, 1992
 
- S2 (Comparative Religion), International Islamic University Islamabad (IIUI), Pakistan, 1994
 
- S3 (Comparative Religion), International Islamic University Islamabad (IIUI), Pakistan 2001. Disertasi berjudul Ittijahat al-Ta'addudiyyah al-Diniyyah wa al-Mawqif al-Islami minha
 
Keluarga :
 
Menikah dan diamanahi 4 orang anak
 
Award :
 
Gold Medal (medali emas) dari IIUI, pada tanggal 12 Maret 2005, sebagai lulusan Ph.D terbaik.
 
________________________________________________________