Sulfasalazin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
+ 8 Kategori menggunakan HotCat |
||
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Sulfasalazin.JPG|jmpl|Obat sulfasalazin]]
'''Sulfasalazin''' adalah obat antiradang yang digunakan untuk meredakan gejala [[penyakit radang usus]], khususnya [[kolitis ulseratif]]. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk menangani [[artritis reumatoid]] (radang sendi) yang tidak mampu ditangani oleh pengobatan lain. Sulfasalazin bekerja dengan cara menekan timbulnya peradangan di dalam tubuh. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet salut enterik yang harus ditelan secara utuh.<ref>{{Cite web|url=https://www.alodokter.com/sulfasalazine|title=Sulfasalazine|date=2016-01-07|website=Alodokter|access-date=2019-12-15}}</ref>
== Efek ==
Sulfasalazin mengurangi [[Radang|inflamasi]] dan mencegah [[Pendarahan|perdarahan]] yang diakibatkan oleh OAINS ([[inflamasi non steroid]]) serta menimbulkan gangguan dalam mekanisme pertahanan [[mukosa]] [[saluran pencernaan]]. Manfaat sulfalazin dalam pengobatan ileitis atau pada pasien dengan [[ulkus gaster]] dalam pengobatan [[artritis reumatoid]] yang mendapat pengobatan OAINS jangka panjang telah diketahui. Peran sulfasalazin pada [[enteropati]] OAINS masih belum jelas.<ref>{{Cite journal|last=Mardhiyah|first=Radhiyatam|last2=Fauzi|first2=Achmad|last3=Syam|first3=Ari Fahrial|date=2017-01-31|title=Diagnosis dan Tata Laksana Enteropati akibat Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)|url=http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/84|journal=Jurnal Penyakit Dalam Indonesia|volume=2|issue=3|pages=190|doi=10.7454/jpdi.v2i3.84|access-date=2019-12-15|archive-date=2019-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20191215053102/http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/84|dead-url=yes}}</ref>
Selain itu, efek penggunaan sulfasalazin dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan, [[demam]], gangguan darah (termasuk ''Heinz body'' anemia), [[anemia megaloblastik]], reaksi hipersensitivitas (termasuk [[dermatitis eksfoliatif]], [[nekrolisi epidermal]], [[pruritus]], [[fotosensitivitas]], [[anafilaksis]], [[Serum Sickness|''serum-sickness'']]), [[komplikasi ocular]] (termasuk [[udem periorbital]]), [[Seriawan|stomatitis]], [[Beguk|parotitis]], [[ataksia]], [[meningitis aseptis]], [[vertigo]], [[tinitus]], [[insomnia]], [[depresi]], [[halusinasi]], reaksi pada ginjal (termasuk [[proteinuria]], [[kristal uria]], [[hematuria]]), [[oligospermia]], dan [[urin]] berwarna oranye
== Penggunaan ==
Baris 11 ⟶ 12:
# Orang dewasa dengan indikasi serangan akut 1-2 g 4 kali sehari sampai terjadi [[remisi]] (bila perlu dapat diberi juga [[kortikosteroid]]), dilanjutkan ke dosis pemeliharaan 500 mg 4 kali sehari.
# Anak usia di atas 2 tahun dengan indikasi serangan akut sebesar 40–60 mg/kg bb sehari dan pemeliharaan 20–30 mg/kg bb/hari.
Sulfasalazin dapat digunakan melalui [[anus]], dalam [
== Merk dagang ==
Baris 23 ⟶ 24:
==Referensi==
[[Kategori:Obat yang bekerja pada sistem dan metabolisme pencernaan]]
[[Kategori:Obat Esensial Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Antiinflamasi]]
[[Kategori:Senyawa azo]]
[[Kategori:Karsinogen IARC Golongan 2B]]
[[Kategori:Senyawa 2-Piridil]]
[[Kategori:Obat yang dikembangkan oleh Pfizer]]
[[Kategori:Asam salisilat]]
[[Kategori:Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]]
[[Kategori:Sulfonamida]]
[[Kategori:Antireumatik]]
|