Maulid Nabi Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(84 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox holiday
| holiday_name = المولد النبوي<br>Maulid Nabi<br>''النبي‎ مولد''<br>''Mawlid an-Nabī''
| image = International Mawlid Conference at Minar-e-Pakistan Lahore by Minhaj-ul-Quran1.jpg
| caption = Perayaan Maulid Nabi di [[Minar-e-Pakistan]], [[Lahore]], [[Pakistan]]
| official_name = عيد المولد النبوي<br />''Eid Mawlid an-Nabī''
| nickname = *{{unbulleted Maulidur Rasul ([[Melayu]])list
* |''Maulid Nabi'' ([[Indonesia]]){{id}}
|''Molod'' {{ace icon}}
* Muludan ([[Jawa]])
|''Maulidar Rasul'' {{ms icon}}
* Havliye, Donba, Gani ([[Afrika]])<ref name="lastprophet.info">{{Cite web | url = http://www.lastprophet.info/mawlid-in-africa | title = Mawlid in Africa | website = Muhammad (pbuh) – Prophet of Islam | accessdate = 2016-02-02}}</ref>
|''Muludan'' {{su icon}}
| observedby = Penganut agama [[Islam]] utamanya [[Islam]] [[Sunni]], [[Islam]] [[Syiah]], dan variasi [[:en:Islam denominasi|Islam denominasi]] lainnya
|''Mulud Nabi / Muludhan'' {{jv}}
| observances = * Mengucap [[hamdalah]] dan [[tasbih]]
|Havliye, Donba, Gani ([[Afrika]])<ref name="lastprophet.info">{{Cite web | url = http://www.lastprophet.info/mawlid-in-africa | title = Mawlid in Africa | website = Muhammad (pbuh) – Prophet of Islam | accessdate = 2016-02-02}}</ref>
* [[shalawat|Bersalawat]]
}}
* [[shaum|Berpuasa]]
| observedby = Penganut agama [[Islam]] utamanya [[Islam|Islam Sunni]], [[Syiah|Islam Syiah]], dan variasi Islam denominasi lainnya
* Pertemuan keluarga
| observances = {{unbulleted list
* Jamuan makan bersama
| Mengucap [[hamdalah]] dan [[tasbih]]
* Perayaan publik
| [[Selawat|Berselawat]]
* Bakti sosial
| [[Saum|Berpuasa]]
* Mendekorasi jalanan dan rumah
| Pertemuan keluarga
| Jamuan makan bersama
| Perayaan publik
| Bakti sosial
}}
| type = Islam
| significance = Peringatan (tradisional) kelahiran [[Muhammad|Nabi Muhammad]]
| frequency = Tahunan/bulan (setiap 12 bulan)
| date = 12 Rabiulawal (Sunni)<br/>17 Rabiulawal (Syiah)
| duration = 1 hari
}}
{{Muhammad|praise}}
 
'''Maulid Nabi Muhammad SAW''' kadang-kadang '''Maulid Nabi''' atau '''Maulud''' saja ([[bahasa Arab{{Lang-ar|Arab]]: '''مولد النبي‎''', ''Mawlidالنبي|translit=Maulid an-Nabī''}}), adalah peringatan hari lahir Nabi Islam [[Nabi Muhammad SAW]], yang dimenurut Indonesiatradisi perayaannyasebagian [[Sunni]] jatuh pada setiap tanggal12 [[12Rabiulawal]]<ref name="princeton2">{{citation|url=https://books.google.com/books?id=q1I0pcrFFSUC&pg=PA335|title=The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought|page=335|publisher=Princeton University Press|year=2013|isbn=978-0691134840}}</ref> dan [[Rabiul AwalSyiah]] pada 17 Rabiulawal<ref name="mahjubah">{{citation|url=https://books.google.com/books?id=z4zYAAAAMAAJ&q=%22according+to+the+sunnis%22|title=Mahjubah|volume=16|year=1997|page=8}}</ref><ref name="princeton">{{citation|url=https://books.google.com/books?id=q1I0pcrFFSUC&pg=PA335|title=The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought|page=335|publisher=Princeton University Press|year=2013|isbn=978-0691134840}}</ref> dalam penanggalan ''[[Hijriyah]]''. Kata ''maulid'' atau ''milad'' dalam [[bahasa Arab]] berarti [[ulang tahun|hari lahir]]. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah kematian [[Nabi Muhammad SAW]] wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
 
Banyak [[Firkah Islam|firkah-firkah Islam]] merayakan Maulid.<ref name="Schussman">{{cite journal|last=Schussman|first=Aviva|year=1998|title=The Legitimacy and Nature of Mawid al-Nabī: (analysis of a Fatwā)|journal=Islamic Law and Society|volume=5|issue=2|pages=214–234|doi=10.1163/1568519982599535}}</ref><ref name="Shakir">{{Cite book|last1=McDowell|first1=Michael|last2=Brown|first2=Nathan Robert|date=3 March 2009|url=https://books.google.com/books?id=urcyCnUurGMC|title=World Religions at Your Fingertips|publisher=Penguin|isbn=9781101014691|page=106|language=en}}</ref> Dengan munculnya kelompok [[Salafiyah]], [[Deobandi]], [[Ahli Hadis]], dan [[Ahmadiyаh]],<ref>Observing Islam in Spain: Contemporary Politics and Social Dynamics ''BRILL, 09.05.2018'' {{ISBN|9789004364998}} p. 101</ref> umat Muslim mulai banyak yang menolak perayaan tersebut, karena dianggap [[bid'ah]] yang sesat.<ref name="Sheikh Muhammed Salih Al-Munajjid">{{Cite web|title=Celebrating Mawlid al-Nabi (Muhammad's Birthday): Allowed? - Islam Question & Answer|url=https://islamqa.info/en/answers/249/celebrating-mawlid-al-nabi-muhammads-birthday-allowed|website=islamqa.info|language=en|access-date=2022-11-08}}</ref><ref name="islamicpluralism.org">[http://www.islamicpluralism.org/documents/shariah-law-islamist-ideology-western-europe.pdf A Guide to ''Shariah'' Law and Islamist Ideology in Western Europe 2007–2009], ''Centre for Islamic Pluralism'' (2009), p.84</ref> Juga diakui sebagai hari libur di negara mayoritas Muslim, kecuali [[Qatar]] dan [[Arab Saudi]]. Sejumlah negara mayoritas nonmuslim dengan populasi penduduk yang besar seperti [[Etiopia]], [[India]], [[Tanzania]], dll., juga mengakui Maulid sebagai hari libur nasional.<ref>{{Cite web|title=Milad un-Nabi/Id-e-Milad in India|url=https://www.timeanddate.com/holidays/india/milad-un-nabi|website=www.timeanddate.com}}</ref>
 
== Sejarah ==
Menurut keterangan dari [[al-Maqrizi]] dalam kitabnya ''al-Khathat'', perayaan Maulid dimulai ketika zaman [[Kekhalifahan Fathimiyah|Daulah Fatimiyah]] (berkuasa abad ke-4 H) yang diperintah oleh penguasa [[Syiah]] [[Ismailiyah]] di Mesir. Mereka membuat banyak acara perayaan maulid, seperti maulid Nabi, maulid [[Ali bin Abi Thalib|'Ali bin Abi Thalib]], maulid [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]], hingga maulid [[Hasan bin Ali|Hasan bin 'Ali]] dan [[Husain bin Ali|Husain bin 'Ali]].<ref>{{harvp|Katz|2007|p=67}}</ref> Hal inilah yang menyebabkan para ulama klasik seperti [[Tajuddin al-Fakihani]] dan [[as-Sakhawi]], murid [[Abu Zakaria Muhyuddin an-Nawawi|Imam Nawawi]], menetapkan fatwa bahwa perayaan Maulid adalah [[bid'ah]] tercela.<ref>{{cite web |last1=al Fakihani|first1=Tajuddin |title=Risalah al-Maurid fi Hukmi al-Maulid, hlm. 1; al-Maurid ar-Rawi fi al-Maulid an-Nabawi |url=http://www.bidah.com/articles/fkzge-shafii-scholar-taj-al-din-al-fakihani-d-734h-the-mawlid-is-a-bidah-not-practised-by-the-salaf.cfm|website=Maulid menurut 4 Mazhab |accessdate=23 September 2020}}</ref>
Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata:
{{blockquote|Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan [[Rabi'ul Awal]]. Dia merayakannya secara besar-besaran. Dia adalah seorang yang berani, pahlawan, alim dan seorang yang adil{{ndash}}semoga [[Allah]] merahmatinya.}}
 
Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama [[Hadits]], ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli [[tasawuf]], dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu.
 
Ibn Khallikan dalam kitab Wafayat Al-A`yan menceritakan bahwa Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah datang dari [[Maroko]] menuju Syam dan seterusnya ke [[Irak]]. Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijriah, dia mendapati Sultan Al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut sangat besar perhatiannya terhadap perayaan Maulid Nabi. Oleh karena itu, Al-Hafizh Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang diberi judul “Al-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir An-Nadzir”. Karya ini kemudian dia hadiahkan kepada Sultan Al-Muzhaffar.
 
Para ulama, semenjak zaman Sultan Al-Muzhaffar dan zaman selepasnya hingga sampai sekarang ini menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik. Para ulama terkemuka dan Huffazh Al-Hadis telah menyatakan demikian. Di antara mereka seperti Al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H), Al-Hafizh Al-Iraqi (w. 806 H), Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H), Al-Hafizh Al-Sakhawi (w. 902 H), SyeIkh Ibn Hajar Al-Haitami (w. 974 H), Al-Imam Al-Nawawi (w. 676 H), Al-Imam Al-Izz ibn Abd Al-Salam (w. 660 H), mantan mufti [[Mesir]] yaitu Syeikh Muhammad Bakhit Al-Muthi’i (w. 1354 H), mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh Mushthafa Naja (w. 1351 H), dan terdapat banyak lagi para ulama besar yang lainnya. Bahkan Al-Imam Al-Suyuthi menulis karya khusus tentang Maulid yang berjudul “Husn Al-Maqsid Fi Amal Al-Maulid”. Karena itu perayaan Maulid Nabi, yang biasa dirayakan pada bulan [[Rabiul Awal]] menjadi tradisi umat Islam di seluruh dunia, dari masa ke masa dan dalam setiap generasi ke generasi.
 
Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar. Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan [[Salahuddin Al-Ayyubi]] adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela islam pada masa [[Perang Salib]].
 
Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni ''rahimahullah ''mengatakan,
 
صَلَاحِ الدِّينِ الَّذِي فَتَحَ
مِصْرَ ؛ فَأَزَالَ عَنْهَا دَعْوَةَ العبيديين مِنْ الْقَرَامِطَةِ
الْبَاطِنِيَّةِ وَأَظْهَرَ فِيهَا شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ
 
Artinya:
 
“''Sholahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah ‘Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya, pen). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari’at Islam di kala itu.''”<ref>Majmu’ Al Fatawa, 35/138</ref>
 
Sementara itu, menurut sumber lain, maulid dikembangkan oleh [[Abu al-Abbas al-Azafi]].<ref name="Mawlid">{{cite encyclopedia|title=Mawlid|url=http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopedia-of-islam-2/mawlid-COM_1430|encyclopedia=Encyclopedia of Islam, Second Edition|publisher=BrillOnline Reference Works}}</ref>
Dalam perkataan lainnya, Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni ''rahimahullah ''mengatakan,
 
Pakar sejarah Islam seperti [[Ibnu Khallikan]], [[Sibth bin Al-Jauzi]], [[Ibnu Katsir]], [[As-Sakhawi]], [[Jalaluddin as-Suyuthi|As-Suyuthi]], dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah [[Sultan Al-Muzhaffar]]. Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan [[Salahuddin Al-Ayyubi]] adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat Islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela Islam pada masa [[Perang Salib]].
فَتَحَهَا مُلُوكُ السُّنَّة
مِثْلُ صَلَاحِ الدِّينِ وَظَهَرَتْ فِيهَا كَلِمَةُ السُّنَّةِ
الْمُخَالِفَةُ لِلرَّافِضَةِ ثُمَّ صَارَ الْعِلْمُ وَالسُّنَّةُ يَكْثُرُ
بِهَا وَيَظْهَرُ
 
Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni mengatakan,
Artinya:
<blockquote>“''Salahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah ‘Ubaidiyyun yang menganut aliran [[Qaramitah|Qaramithah]] [[Batiniyyah|Bathiniyyah]] (aliran yang jelas sesatnya, pen). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari’at Islam di kala itu.''”<ref>Majmu’ Al Fatawa, 35/138</ref></blockquote>
 
Dalam perkataan lainnya, Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni mengatakan,
“''Negeri Mesir kemudian ditaklukkan oleh raja yang berpegang teguh dengan Sunnah yaitu Shalahuddin. Dia yang menampakkan ajaran Nabi yang shahih di kala itu, berseberangan dengan ajaran Rafidhah (Syi’ah). Pada masa dia, akhirnya ilmu dan ajaran Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' semakin terbesar luas.''”<ref>Majmu’ Al Fatawa, 3/281</ref>
<blockquote>“''Negeri Mesir kemudian ditaklukkan oleh raja yang berpegang teguh dengan Sunnah yaitu Salahuddin. Dia yang menampakkan ajaran Nabi yang ''shahih ''di kala itu, berseberangan dengan ajaran [[Rafidhah]] ([[Syiah]]). Pada masa dia, akhirnya ilmu dan ajaran Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa-sallam'' semakin terbesar luas.''”<ref>Majmu’ Al Fatawa, 3/281</ref></blockquote>
 
Sumber lain mengatakan perayaan Maulid yang sebenarnya diprakarsai oleh Dinasti FatimiyyunFatimiyah, sebagaimana dinyatakan oleh banyak ahli sejarah. Berikut perkataan ahli sejarah mengenai Maulid Nabi.
 
Al Maqriziy, seorang pakar sejarah mengatakan, “Para khalifah Fatimiyyun memiliki banyak perayaan sepanjang tahun. Ada perayaan tahun baru, [[Asyura|hari ‘Asyura]], maulid (hari kelahiran) Nabi, maulid [[Ali bin Abi Thalib]], maulid [[Hasan bin Ali|Hasan]] dan [[Husain bin Ali|Husain]], maulid [[Fatimah az-Zahra]], maulid khalifah yang sedang berkuasa, perayaan malam pertama bulan [[Rajab]], perayaan malam pertengahan bulan [[Rajab]], perayaan malam pertama bulan [[Sya'ban|Sya’ban]], perayaan malam pertengahan bulan [[Rajab]], perayaan malam pertama bulan [[Ramadhan|Ramadan]], perayaan malam penutup [[Ramadhan]]Ramadan, perayaan [[Idul FitriIdulfitri|‘Idul Fithri‘Idulfitri]], perayaan [[Idul Adha|‘Idul AdhaIduladha]], perayaan [[Idul Ghadir|‘Idul GhadirIdulghadir]], perayaan musim dingin dan musim panas, perayaan malam Al -Kholij, hari Nauruz[[Nowruz]] (Tahun Baru Persia), hari Al -Ghottos, hari Milad (Natal), hari Al -Khomisul ‘Adas (3 hari sebelum paskah), dan hari Rukubaat.”<ref>Al Mawa’izh wal I’tibar bi Dzikril Khutoti wal Atsar, 1/490. Dinukil
dari Al Maulid, hal. 20 dan Al Bida’ Al Hawliyah, hal. 145-146</ref>
 
Asy Syaikh Bakhit Al Muti’iy, [[mufti negeri]] Mesir, dalam kitabnya mengatakan bahwa yang pertama kali mengadakan enam perayaan maulid yaitu: perayaan Maulid (hari kelahiran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maulid ‘Ali, maulid Fatimah, maulid Al Hasan, maulid Aldan Husain –radhiyallahu ‘anhum- dan, maulid khalifah yang berkuasa saat itu yaitu Al al-Mu’izh Lidinillah (keturunan ‘Ubaidillah dari dinasti Fatimiyyun) pada tahun 362 H.<ref>Ahsanul Kalam, hal. 44</ref>
 
Begitu pula Asy Syaikh ‘Ali Mahfuzh dalam kitabnya ''Al -Ibda’ fi Madhoril Ibtida’'' (hal. 251) dan Al al-Ustaz ‘Ali Fikriy dalam ''Al-Muhadharat Muhadhorot Al al-Fikriyah'' (hal. 84) juga mengatakan bahwa yang mengadakan perayaan Maulid pertama kali adalah ‘Ubaidiyyun (Fatimiyyun).<ref>Dinukil dari Al Maulid, hal. 20</ref>
 
=== Tanggal ===
{| class="wikitable" border="1" style="float:right; margin-left:2em; text-align:center;"
 
|-
|+Tanggal untuk Maulid Nabi
|-
Baris 76 ⟶ 64:
! scope="col"| [[Sunni]]
! scope="col"| [[Syiah]]
|-
! 1380
| 4 September 1960 || 9 September 1960
|-
! 1381
| 24 Agustus 1961 || 29 Agustus 1961
|-
! 1382
| 13 Agustus 1962 || 18 Agustus 1962
|-
! 1383
| 3 Agustus 1963 || 8 Agustus 1963
|-
! 1384
| 22 Juli 1964 || 27 Juli 1964
|-
! 1385
| 11 Juli 1965 || 16 Juli 1965
|-
! 1386
| 1 Juli 1966 || 6 Juli 1966
|-
! 1387
| 20 Juni 1967 || 25 Juni 1967
|-
! 1388
| 9 Juni 1968 || 14 Juni 1968
|-
! 1389
| 29 Mei 1969 || 3 Juni 1969
|-
! 1390
| 18 Mei 1970 || 23 Mei 1970
|-
! 1391
| 8 Mei 1971 || 13 Mei 1971
|-
! 1392
Baris 183 ⟶ 207:
|-
! 1427
| 1011 April 2006 || 1516 April 2006
|-
! 1428
Baris 201 ⟶ 225:
|-
! 1433
| 54 Februari 2012 || 109 Februari 2012
|-
! 1434
Baris 207 ⟶ 231:
|-
! 1435
| 1413 Januari 2014 || 1918 Januari 2014
|-
! 1436
Baris 224 ⟶ 248:
| 20 November 2018 || 25 November 2018
|-
! 14411440
| '''9 November 2019''' || '''14 November 2019'''
|-
! 1442
| 29 Oktober 2020 || 3 November 2020
|-
! 1443
| 19 Oktober 2021 || 24 Oktober 2021
|-
! 1444
| 8 Oktober 2022 || 13 Oktober 2022
|-
! 1445
| 28 September 2023 || 3 Oktober 2023
|-
! 1446
| 16 September 2024 || 21 September 2024
|-
! 1447
| 5 September 2025 || 10 September 2025
|-
! 1448
| 25 Agustus 2026 || 30 Agustus 2026
|-
! 1449
| 15 Agustus 2027 || 20 Agustus 2027
|-
! 1450
| 3 Agustus 2028 || 8 Agustus 2028
|-
! 1451
| 24 Juli 2029 || 29 Juli 2029
|-
! 1452
| 13 Juli 2030 || 18 Juli 2030
|-
! 1453
| 2 Juli 2031 || 7 Juli 2031
|-
! 1454
| 20 Juni 2032 || 25 Juni 2032
|-
! 1455
| 10 Juni 2033 || 15 Juni 2033
|-
! 1456
| 30 Mei 2034 || 4 Juni 2034
|}
 
== Perayaan di Indonesia ==
Sebagian masyarakat [[Sunni]] dan [[Syiah]] di dunia merayakan Maulid Nabi. Sunni merayakannya pada tanggal 12 Rabiul Awal sedangkan Syiah merayakannya pada tanggal 17 Rabiul Awal, yang juga bertepatan dengan ulang tahun Imam Syiah yang keenam, yaitu [[Ja'far ash-Shadiq]].
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM In een optocht te Yogyakarta wordt een gunungan (ceremoniële rijstberg) gedragen ter gelegenheid van de 'Garebeg TMnr 10003399.jpg|jmpl|ka|Festival Garebeg merayakan Maulid di [[Yogyakarta]] |225x225px]]
[[Berkas:Endog-endogan-banyuwangi.JPG|jmpl|Perayaan [[endhog-endhogan]] di [[Banyuwangi]]]]
Masyarakat [[Muslim]] di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan [[syair]] [[Barzanji]] dan pengajian. Menurut [[penanggalan Jawa]], bulan ''[[Rabiul Awal]]'' disebut bulan ''Mulud'', dan acara ''Muludan'' juga dirayakan dengan perayaan dan permainan [[gamelan]] [[Sekatenan|Sekaten]]. Dan tradisi [[endhog-endhogan]] yang dilaksanakan oleh masyarakat [[suku Osing|Jawa-Using]] di Banyuwangi, Jawa Timur.
 
Maulid dirayakan di banyak negara dengan penduduk mayoritas Muslim di dunia, serta di negara-negara lain di mana masyarakat Muslim banyak membentuk komunitas, contohnya antara lain di [[India]], [[Britania Raya]], [[Rusia]],<ref>[http://www.islamdag.info/video/1127 Maulid di Rusia]</ref> dan [[Kanada]].<ref>{{Cite web |url=http://www.q-news.com/367-Cloak.html |title=q News |access-date=2010-03-19 |archive-date=2011-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110928201849/http://www.q-news.com/367-Cloak.html |dead-url=yes }}</ref>
== Perayaan di luar negeri ==
[[Berkas:MiladUnnNabi.jpg‎|jmpl|ka|Perayaan Maulid di [[India]].|192px]]
[[Berkas:Maulidur Rasul (8413657269).jpg|jmpl|Perayaan Maulid Nabi di [[Putrajaya]], [[Malaysia]] pada tahun 2013.]]
Sebagian masyarakat [[Sunni]] dan [[Syiah]] di dunia merayakan Maulid Nabi. Sunni merayakannya pada tanggal 12 Rabiul Awal sedangkan Syiah merayakannya pada tanggal 17 Rabiul Awal, yang juga bertepatan dengan ulang tahun Imam Syiah yang keenam, yaitu Imam [[Ja'far ash-Shadiq]].
 
Maulid dirayakan di banyak negara dengan penduduk mayoritas Muslim di dunia, serta di negara-negara lain di mana masyarakat Muslim banyak membentuk komunitas, contohnya antara lain di [[India]], [[Britania Raya]], [[Rusia]]<ref>[http://www.islamdag.info/video/1127 Maulid di Rusia]</ref> dan [[Kanada]].<ref>[http://www.q-news.com/367-Cloak.html q News]</ref>
<ref>[http://www.artsweb.bham.ac.uk/bmms/1996/08August96.html Arts Web Bham]</ref>
<ref>[http://www.buildingsoflondon.co.uk/diary/2007/04/apr.htm Buildings of London]</ref>
<ref>[{{Cite web |url=http://www.jsboard.co.uk/etac/etbb/benchbook/et_03/et_mf09.htm |title=Js Board] |access-date=2010-03-19 |archive-date=2007-12-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071217115459/http://www.jsboard.co.uk/etac/etbb/benchbook/et_03/et_mf09.htm |dead-url=yes }}</ref>
<ref>[http://www.sunnirazvi.org/society/uk.htm Sunni society UK ]</ref><ref>[http://mrsp.mcgill.ca/reports/html/Salahouddine/index.htm Montreal Religious Sites Project<!-- Bot generated title -->]</ref>
<ref>[{{Cite web |url=http://muslimmedianetwork.com/mmn/?s=Mawlid |title=Muslim Media Network] |access-date=2010-03-19 |archive-date=2012-07-15 |archive-url=https://archive.today/20120715000028/http://muslimmedianetwork.com/mmn/?s=Mawlid |dead-url=yes }}</ref>
<ref>[{{Cite web |url=http://www.mawlid.ca/events.htm |title=Canadian Mawlid] |access-date=2013-07-16 |archive-date=2007-10-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071009225954/http://www.mawlid.ca/events.htm |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www.bbc.co.uk/religion/religions/islam/holydays/miladunnabi.shtml BBC - Religion & Ethics - Milad un Nabi<!-- Bot generated title -->]</ref> <br />
 
[[Arab Saudi]] dan [[Qatar]] adalah negara dengan penduduk mayoritas Muslim yang tidak menjadikan Maulid sebagai hari libur resmi.<ref>[http://www.moonsighting.com/important.html Moon Sighting]</ref> Partisipasi dalam ritual perayaan hari besar Islam ini umumnya dipandang sebagai ekspresi dari rasa keimanan dan kebangkitan keberagamaan bagi para penganutnya.<ref>[http://atheism.about.com/library/FAQs/islam/countries/bl_SaudiIslamPolitics.htm Saudi Islam Politics]</ref>
Masyarakat [[Muslim]] di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan selawat nabi, pembacaan [[syair]] [[Barzanji]] atau [[Simtuddurar]], serta pengajian. Menurut [[penanggalan Jawa]], bulan [[Rabiul Awal|Rabiulawal]] disebut bulan ''Mulud'', dan acara ''Muludan'' juga dirayakan dengan perayaan dan permainan [[gamelan]] [[Sekatenan|Sekaten]]. Dan tradisi [[endhog-endhogan|''endhog-endhogan'']] yang dilaksanakan oleh masyarakat [[suku Osing|Jawa-Using]] di Banyuwangi, Jawa Timur.<ref>[https://dawuhguru.co.id/bulan-maulid-memuat-nilai-nilai-dan-sejarah-penting-umat-islam/ Bulan Maulid Memuat Nilai Nilai dan Sejarah Penting Umat Islam], [[Dawuh Guru Media]]. Diakses 16 Desember 2022.</ref><br />[[Arab Saudi]] dan [[Qatar]] adalah negara dengan penduduk mayoritas Muslim yang tidak menjadikan Maulid sebagai hari libur resmi.<ref>{{Cite web |url=http://www.moonsighting.com/important.html |title=Moon Sighting |access-date=2010-03-19 |archive-date=2018-12-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181225224540/https://www.moonsighting.com/important.html%20 |dead-url=yes }}</ref> Partisipasi dalam ritual perayaan hari besar Islam ini umumnya dipandang sebagai ekspresi dari rasa keimanan dan kebangkitan keberagamaan bagi para penganutnya.<ref>{{Cite web |url=http://atheism.about.com/library/FAQs/islam/countries/bl_SaudiIslamPolitics.htm |title=Saudi Islam Politics |access-date=2010-03-19 |archive-date=2018-12-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181225224539/http://atheism.about.com/library/FAQs/islam/countries/bl_SaudiIslamPolitics.htm%20 |dead-url=yes }}</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Bazikia.jpg|Tradisi ''[[bazakia]]'' di Pariaman, Sumatera Barat untuk menyambut Maulid Nabi.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM In een optocht te Yogyakarta wordt een gunungan (ceremoniële rijstberg) gedragen ter gelegenheid van de 'Garebeg TMnr 10003399.jpg|Tradisi ''[[grebeg]]'' di Yogyakarta.
Berkas:Endog-endogan-banyuwangi.JPG|Tradisi ''[[endhog-endhogan]]'' di Banyuwangi untuk menyambut Maulid Nabi
Berkas:MiladUnnNabi.jpg|Perayaan Maulid Nabi di India
Berkas:Maulidur Rasul (8413657269).jpg|Perayaan Maulid Nabi di Malaysia
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Sekaten]]
* [[Isra Mikraj]]
* [[Nuzulul Qur'an]]
* [[Tahun Baru Islam]]
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|2}}
=== Bibliografi ===
*{{EI2 |last=Kaptein |first=N. J. G. |title=Mawlid | volume = 6}}
* {{cite book | last = Kaptein | first =N. J. G. | title = Muḥammad's Birthday Festival: Early History in the Central Muslim Lands and Development in the Muslim West Until the 10th/16th Century | publisher = Brill | year = 1993 | isbn = 978-9-0040-9452-9 | url = {{Google Books|vSY97ikutQoC|plainurl=yes}}}}
*{{cite book |last=Katz |first=Marion Holmes |year=2007 |title=The Birth of The Prophet Muhammad: Devotional Piety in Sunni Islam |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-1-1359-8394-9 |url=https://archive.org/details/birthprophetmuha00katz |url-access=limited}}
* {{cite book |last=Ukeles |first=Raquel |year=2010 |chapter=The Sensitive Puritan? Revisiting Ibn Taymiyya's Approach to Law and Spirituality in Light of 20th-century Debates on the Prophet's Birthday (''mawlid al-nabī''). |title=Ibn Taymiyya and His Times |editor1=Youssef Rapport |editor2=Shahab Ahmed |pages=319–337 |place=Karachi |publisher=Oxford University Press |isbn=9780199402069}}
 
== Bacaan lanjutan ==
* Hagen, Gottfried (2014), "Mawlid (Ottoman)", in ''Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God'' (2 vols.), Edited by C. Fitzpatrick and A. Walker, Santa Barbara, ABC-CLIO.
* {{cite book |last=Malik |first=Aftab Ahmed |title=The Broken Chain: Reflections Upon the Neglect of a Tradition |publisher=Amal Press |year=2001 |isbn=0-9540544-0-7}}
* Picken, Gavin (2014), "Mawlid", in ''Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God'' (2 vols.), Edited by C. Fitzpatrick and A. Walker, Santa Barbara, ABC-CLIO.
* {{cite book |last=Tahir-ul-Qadri |first=Muhammad |year=2014 |title=Mawlid al-Nabi: Celebration and Permissibility |url=https://archive.org/details/mawlidalnabicele0000tahi |publisher=Minhaj-ul-Quran Publications |isbn=978-19082291441-908229-14-4}}
* Ukeles, Raquel. "The Sensitive Puritan? Revisiting Ibn Taymiyya's Approach to Law and Spirituality in Light of 20th-century Debates on the Prophet's Birthday (''mawlid al-nabī'')." ''Ibn Taymiyya and His Times'', ed. Youssef Rapport and Shahab Ahmed, 319–337. Karachi: Oxford University Press, 2010.
* {{cite book |last=Katz |first=Marion Holmes |year=2007 |title=The Birth of The Prophet Muhammad: Devotional Piety in Sunni Islam |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-1-135-98394-9}}
 
== Pranala luar ==
{{wiktionaryWiktionary|mawlid}}
{{wikisourceWikisource|The Birth of the Prophet}}
{{commonsCommons}}
* [http://www.lexicorient.com/e.o/mawlid.htm MawlidMaulid fromdari theEnsiklopedia EncyclopediaTimur] of{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304023513/http://www.lexicorient.com/e.o/mawlid.htm the|date=2016-03-04 Orient]}}
* [http://masud.co.uk/the-mawlid-the-conservative-view/ The MawlidMaulid: The Conservativepandangan ViewKonservatif]
{{Hari raya Indonesia}}
{{Muslimholidays}}