SCTV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Raafianisme (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(46 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 31:
|affiliates = ''lihat [[#Jaringan siaran]]''
|former_affiliations=
|key_people = [[Sutanto Hartono]] (Direktur Utama)<br>
[[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]] (Komisaris Utama)
|test_card =
|test_of-transmission =
|picture format = [[1080i]] [[HDTV]] [[16:9]]
|servicename1 = Satelit
|service1 = {{plainlist|
* [[Telkom-4]] (gratis):
* [[K-Vision]]: 101
* [[MNC Vision]]: 89
* [[Nex Parabola]]: 127 (SD), 102 (HD)
* [[Transvision]]: 807 (HD)
}}
|servicename2 = Kabel
|service2 = [[First Media (telekomunikasi)|First Media]]: 10 (SD), 413 (HD)
|servicename3 = [[IPTV]]
|service3 = {{plainlist|
Baris 82 ⟶ 83:
{{Infobox broadcast <!--khusus untuk stasiun lokal/induk di Jakarta-->
| call_letters = SCTV
| above = PT Surya Citra Televisi<br>
| station_logo =
| logo_size = 200px
Baris 114 ⟶ 115:
* [[Moji]] (2004-sekarang)
* [[Indosiar]] (2011-sekarang)
* [[Mentari TV]] (2021-sekarang)<br />Sebelumnya:
* [[RCTI|RCTI Jakarta]] (1990-1993)
Baris 151:
=== Televisi nasional ===
[[Berkas:Liputan 6.jpg|jmpl|ka|Studio [[Liputan 6]] di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta]]
[[Berkas:SCTV Tower, Senayan City - Jakarta.jpg|jmpl|ka|Kantor Pusat SCTV saat ini - SCTV Tower, Senayan City, Jakarta (sejak 2007)]]
Pada tanggal [[30 Januari]] 1993, berbekal SK [[Menteri Penerangan Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] No. 04A/1993 (18 Januari 1993), SCTV mendapatkan izin mengudara secara nasional (bernomor 206/RTF/K/I/1993).<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |title=Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2 |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126102548/https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |dead-url=no }}</ref> Namun, siarannya secara nasional baru resmi dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1993 pukul 21.00 WIB, tepat saat SCTV berulang tahun yang ke-3. Terdapat 8 kota awal di Indonesia (selain Surabaya, Denpasar dan Mataram) dimana SCTV dapat dinikmati setelah bersiaran nasional, yaitu [[Banjarmasin]], [[Kota Ambon|Ambon]], [[Dili]], [[Balikpapan]], Jakarta, [[Bandung]], [[Solo]], [[Yogyakarta]] dan [[Semarang]],<ref>{{Cite web |url=https://mobile.twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |title=Iklan SCTV siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025200/https://twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |dead-url=no }}</ref> yang selanjutnya pada akhir 1993 diperluas ke beberapa kota lain seperti [[Medan]], [[Kota Malang|Malang]], [[Pontianak]], [[Batam]], dan [[Palembang]]. Sebelum siaran nasional itu dimulai, SCTV melakukan siaran percobaan dengan memperpanjang jam siarnya (dari 12.00-01.00 WIB) menjadi 06.00-01.30/02.30 WIB selama 3 hari, yaitu mulai 20-23 Agustus 1993 dan membangun sejumlah stasiun transmisi di berbagai kota.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |title=RCTI DAN SCTV MENGUDARA SECARA NASIONAL |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044302/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |dead-url=no }}</ref><ref name=siapsiaran>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Rcti-sctv siap siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |title=SCTV, MULAI 25 AGUSTUS 1993 TAMPIL MANDIRI, 24 AGUSTUS 1993 MALAM BERPISAH DGN RCTI |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210214224820/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Pertelevisian di indonesia: "saat rcti 'bercerai' dengan sctv" |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref>
Baris 157 ⟶ 158:
Setelah itu, secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan [[1998]], SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke [[Jakarta]]. Mulanya, hanya kantor pusat yang berpindah (ke Wisma AKR, Kebon Jeruk, Jakarta Barat) ketika SCTV mulai bersiaran nasional,<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=hnT23OkTHlMC&dq=SCTV+AKR&focus=searchwithinvolume&q=AKR |title=Proses pembahasan rancangan undang-undang tentang penyiaran menjadi undang-undang |access-date=2022-11-30 |archive-date=2022-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221130015550/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=hnT23OkTHlMC&dq=SCTV+AKR&focus=searchwithinvolume&q=AKR |dead-url=no }}</ref> sedangkan operasional (seperti studio dan produksi program) masih berada di Surabaya (Jalan Darmo Permai) dengan alasan telah menanamkan investasi yang tidak kecil.<ref name="SCTVUbahCitra">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p275.html |title=SCTV UBAH CITRA, AKHIR TAHUN 1997 OPERASIONAL DARI JAKARTA |access-date=2021-02-09 |archive-date=2021-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210214231311/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p275.html |dead-url=no }}</ref> Seiring biaya yang makin besar, khususnya di bidang transportasi dan untuk memudahkan komunikasi, dicanangkan pada akhir 1997, SCTV sudah memusatkan seluruh operasionalnya di Jakarta.<ref name="sctvterancam">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p300.html |title=KEGIATAN OPERASIONAL AKAN DIPINDAHKAN KE JAKARTA, SURYA CITRA TELEVISI (SCTV) TERANCAM |access-date=2021-02-09 |archive-date=2022-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220406104240/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p300.html |dead-url=no }}</ref> Namun, baru pada tahun 1998 kegiatan ini bisa dilaksanakan,<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=Ce1hAAAAMAAJ&q=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&dq=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjApOnzrdzuAhWDXSsKHUEqAtcQ6AEwAHoECAMQAg |title=Wacana gender & layar televisi: studi perempuan dalam pemberitaan televisi swasta |access-date=2021-02-09 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025217/https://books.google.co.id/books?id=Ce1hAAAAMAAJ&q=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&dq=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjApOnzrdzuAhWDXSsKHUEqAtcQ6AEwAHoECAMQAg |dead-url=no }}</ref> dan sejak 1999 seluruh operasional SCTV sudah dipusatkan di Jakarta.<ref>[https://web.archive.org/web/20080905085702/http://www.sctv.co.id/company/pages.php?id=1 Sejarah Perusahaan]</ref> Perpindahan operasional SCTV ke Jakarta ini juga diiringi dengan relokasi kantor pusat ke Wisma Indovision (sekarang MNC Vision Tower).
Dalam periode yang sama, tepatnya di tanggal 1 Juni 1997, juga dilakukan ''rebranding'' dengan penggunaan slogan "SCTV NgeTop!" yang dimaknai sebagai upaya SCTV dan karyawannya untuk melakukan dan memberikan yang terbaik kepada pemirsanya
Pada tahun 2002, SCTV (dengan induknya yang bernama [[Surya Citra Media]]), mulai mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]]. Tahun 2004, kanal SCTV di Surabaya pindah ke 34 UHF hingga
Saat ini kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower, [[Senayan City]], Jalan Asia Afrika Lot 19, [[Tanah Abang, Jakarta Pusat]]. Sebelum [[23 November]] 2007, kantor pusat SCTV berada di Jalan Gatot Subroto Kav. 21, [[Setiabudi, Jakarta Selatan]] yang kini dihuni oleh perusahaan dibawah naungan [[Indika Group]]. Saat ditempati oleh SCTV, gedung tersebut bernama Graha SCTV (sekarang Graha Mitra), yang mulai digunakannya ketika menginjak usia ke-11 pada tahun 2001. SCTV juga memiliki studio khusus di Jalan Raya Kebon Jeruk No. 66, [[Jakarta Barat]], dan menara pemancar yang berlokasi di daerah yang sama. Kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup [[Elang Mahkota Teknologi]] melalui [[Surya Citra Media]] (SCM). Direktur Utama SCTV saat ini adalah Sutanto Hartono. Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV kini mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa.
== Kepemilikan ==
Sejarah SCTV bisa dikatakan terikat kuat dengan trah Soeharto selama awal beroperasinya. Pada awalnya, saat masih merupakan televisi lokal Surabaya, SCTV dikuasai oleh tiga pihak, yaitu [[Sudwikatmono]], [[Henry Pribadi]] dan [[Mohammad Noer]] (mantan gubernur [[Jawa Timur]]). Dalam perkembangannya, kepemilikan Noer kemudian menghilang dari SCTV dan digantikan oleh trah Cendana lain, yaitu [[Halimah Agustina Kamil]] (istri [[Bambang Trihatmodjo]]) sebanyak 25% dan [[Aziz Mochdar]] sebesar 20%. Pada 1993, [[Peter F. Gontha]] juga mendapatkan 2,5% saham SCTV, walaupun kepemilikan saham utama tetap berada di Henry dan Sudwikatmono.<ref name="indo"/><ref name="indo2"/>{{efn|Secara spesifik, struktur kepemilikan SCTV pada periode 1994-1997, seperti berikut:<br>Henry Pribadi: 25%<br>Sudwikatmono: 20%<br>Halimah Agustina Kamil: 25%<br>Aziz Mochdar: 20%<br>Peter F. Gontha: 2,5%<br>H. Noor Slamet Asmoprawiro: 7,5% (kemudian beralih ke Yoola Zuraida Hassan. Kepemilikan Yoola di tahun 1995 merosot menjadi 1,9%, di mana 5,6%-nya beralih ke PT Prima Interlokasi).<ref name="indo2"/>}} Kondisi ini berlangsung hingga 1997-1998, ketika pemilik saham yang sudah ada berupa individu-individu tersebut kemudian mengubah struktur kepemilikan menjadi lebih sederhana. Hasilnya, SCTV pada tahun 1998 dikuasai oleh dua perusahaan yaitu PT Mitrasari Persada (yang dikendalikan oleh Henry dan Sudwikatmono, sejak 14 Agustus 1997 sebesar 52,5%) dan PT [[Datakom Asia]] (yang dikuasai Bambang Tri, [[Peter F. Gontha]] ditambah beberapa pihak lain, sejak 31 Agustus 1998 sebesar 47,5%).<ref name="indbie"/>{{efn|Secara spesifik, struktur kepemilikan PT Datakom Asia terdiri dari:<br>PT Asriland ([[Bambang Trihatmodjo]]): 33,3%<br>PT Lembahsubur Adipertiwi ([[Anthony Salim]]): 28,57%<br>PT Persada Giri Abadi (Peter F. Gontha): 24,23%<br>PT Azbindo Nusantara (Aziz Mochdar): 6,88%<br>PT [[
Pada tahun 2000, masuklah [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]], dari grup [[Elang Mahkota Teknologi]] dengan bendera PT Abhimata Mediatama (Sariaatmadja pada saat itu menggandeng Singleton Group [[Australia]] dan beberapa pihak lainnya untuk menyuntik modal di PT Abhimata).<ref name="kancutmerah">{{Cite web |url=https://kancutmerah.wordpress.com/2006/11/28/sctv-satu-untuk-dijual/ |title=sctv, satu untuk dijual |access-date=2021-02-20 |archive-date=2022-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220406063121/https://kancutmerah.wordpress.com/2006/11/28/sctv-satu-untuk-dijual/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html |title=Televisi Batavia |access-date=2021-02-26 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117123344/http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html |dead-url=no }}</ref> Sebagian saham PT Mitrasari di SCTV kemudian beralih tangan kepada PT Abhimata. PT Abhimata dan PT Mitrasari kemudian mendirikan PT Cipta Aneka Selaras (kemudian berganti nama menjadi PT [[Surya Citra Media]]/SCM) sebagai induk perusahaan SCTV. Dalam posisi ini di tahun 2001, pihak yang terkait dengan Cendana masih menguasai sebagian kepemilikan SCTV, di mana Henry dan Sudwikatmono lewat sebagian saham di PT Mitrasari (yang mengendalikan induk SCTV, PT Cipta Aneka Selaras) serta Bambang-Gontha lewat PT Datakom (sebanyak 27% saham langsung di SCTV). Namun, kemudian kepemilikan mereka berangsur-angsur dilepas di mana PT Datakom melepaskan kepemilikannya di SCTV kepada SCM pada 1 Mei 2002<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=g9TsAAAAMAAJ&q=DATAKOM+SCTV&dq=DATAKOM+SCTV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjinLry7_ruAhV9ILcAHfdqADIQ6AEwAHoECAAQAg |title=Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 21-24 |access-date=2021-02-21 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025714/https://books.google.co.id/books?id=g9TsAAAAMAAJ&q=DATAKOM+SCTV&dq=DATAKOM+SCTV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjinLry7_ruAhV9ILcAHfdqADIQ6AEwAHoECAAQAg |dead-url=no }}</ref> dan Henry-Sudwikatmono melepaskan seluruh sahamnya di SCM (masing-masing Henry lewat PT Citrabumi Sacna sebanyak 25% dan Sudwikatmono lewat PT [[Indika Multimedia]] sebesar 14,42%) pada tahun 2005. Indika merupakan yang pertama melepas sahamnya, disusul Citrabumi pada 27 Juli 2005.<ref name="mail-archive.com">{{Cite web |url=https://www.mail-archive.com/bolaml@yahoogroups.com/msg20036.html |title=Re: [BolaML] SCTV payah & kampungan! Re: Titik Suharto bayar berapa ke SCTV?? |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184102/https://www.mail-archive.com/bolaml@yahoogroups.com/msg20036.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-411091/henry-pribadi-jual-semua-saham-di-sctv-ke-abhimata-mediatama |title=Henry Pribadi Jual Semua Saham di SCTV ke Abhimata Mediatama |access-date=2021-02-20 |archive-date=2021-08-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210805023823/https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-411091/henry-pribadi-jual-semua-saham-di-sctv-ke-abhimata-mediatama |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310084713-4-59701/eddy-sariaatmadja-obama-dan-harta-rp-182-t |title=Eddy Sariaatmadja, Obama dan Harta Rp 18,2 T |access-date=2021-02-20 |archive-date=2021-04-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210416192157/https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310084713-4-59701/eddy-sariaatmadja-obama-dan-harta-rp-182-t |dead-url=no }}</ref> Praktis, sejak saat itu SCTV berada di bawah kendali keluarga Sariaatmadja sampai sekarang.<ref name="indo"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=-DRZBwAAQBAJ&pg=PA14&dq=PT+Abhitama+mediatama&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAgfve5q7uAhWGV30KHczxAr8Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Abhitama%20mediatama&f=false |title=Politics and the Media in Twenty-First Century Indonesia: Decade of Democracy |access-date=2021-01-22 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025725/https://books.google.co.id/books?id=-DRZBwAAQBAJ&pg=PA14&dq=PT+Abhitama+mediatama&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAgfve5q7uAhWGV30KHczxAr8Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Abhitama%20mediatama&f=false |dead-url=no }}</ref> Kepemilikan Eddy Sariaatmadja makin diperkuat, ketika ''partner'' lamanya, Singleton, ikut melepas sejumlah sahamnya di SCTV (secara tidak langsung) pada akhir 2004 karena dirasa kurang prospektif.<ref>{{Cite web |url=https://www.smh.com.au/business/stw-completes-sale-of-sctv-20050104-gdkfgn.html |title=STW completes sale of SCTV |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184105/https://www.smh.com.au/business/stw-completes-sale-of-sctv-20050104-gdkfgn.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.afr.com/companies/singleton-offloads-sctv-stake-20041023-jlmrd |title=Singleton offloads SCTV stake |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184103/https://www.afr.com/companies/singleton-offloads-sctv-stake-20041023-jlmrd |dead-url=no }}</ref>
Baris 182 ⟶ 183:
| direction = vertical
| width = 120
| image1 = SCTV
| caption1 = Logo pertama SCTV (20 Juli 1990
| image2 = SCTV
| caption2 = Logo kedua SCTV
| image3 = SCTV Indonesia 2003.svg
| caption3 = Logo ketiga SCTV (1 Agustus 2003
}}
Logo SCTV awalnya terdiri dari setengah sabit warna biru dan setengah lingkaran warna merah di atas serta persegi panjang berwarna abu-abu di bawah. Di tengah-tengah kedua bentuk tersebut, ada tulisan SCTV dengan [[fon komputer|jenis huruf]] [[Helvetica|Helvetica Black]]. Logo ini digunakan dari [[24 Agustus]] [[1990]] hingga [[29 Januari]] [[2005]]. Pertama kali dimunculkan pada siaran pertama SCTV, logo tersebut merupakan hasil sayembara ke publik. Dari 100 kandidat, kemudian terpilih 1 logo yang dirasa mampu merepresentasikan SCTV.<ref name=henrypr/> Sabit berwarna biru melambangkan langit dan setengah lingkaran merah melambangkan matahari, yang bermakna agar SCTV dapat memberikan pencerahan kepada pemirsa melalui tayangannya. Sabit tersebut membesar dari kanan ke kiri, yang merupakan simbol dari siaran SCTV yang menyebar ke berbagai tempat dan menasional.<ref name=ngetop/><ref>[https://web.archive.org/web/20050207005923/http://www.sctv.co.id/company/ LINTAS SEJARAH]</ref> Tercatat sempat terjadi beberapa perubahan minor pada logo ini, seperti pada 1997, di ''station identification''-nya digunakan logo yang menggunakan warna-warna lebih cerah (seperti matahari yang berubah dari merah menjadi kuning keemasan) sebagai cerminan semangat dan harapan;<ref name="sctvterancam"/> serta pada tahun 2003 dengan menghapuskan bayangan yang ada (sehingga warnanya solid) dengan tujuan agar lebih mudah diaplikasikan di layar televisi atau media promosi lainnya.<ref name=ngetop/>
Pada tanggal [[29 Januari]] [[2005]], dalam rangka penyegaran identitas, pada acara berjudul ''Satu Untuk Semua'',<ref>{{Cite web |url=https://koran.tempo.co/amp/budaya/32672/surya-citra-televisi-sctv-ganti-logo |title=Surya Citra Televisi (SCTV) Ganti Logo |access-date=2023-02-14 |archive-date=2023-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230214061300/https://koran.tempo.co/amp/budaya/32672/surya-citra-televisi-sctv-ganti-logo |dead-url=no }}{{subscription required}}</ref> SCTV mengubah logo barunya menjadi tulisan SCTV warna biru dengan jenis huruf
=== Slogan ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Judul Slogan
Baris 256 ⟶ 257:
=== Slogan spesial HUT ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Nama
Baris 360 ⟶ 361:
|''26 Tahun SCTV''
|1 Juni 2016
|''
|-
|''27 Tahun SCTV''
Baris 380 ⟶ 381:
|''31 Tahun SCTV''
|1 Juni 2021
| rowspan="
|-
|''32 Tahun SCTV''
Baris 387 ⟶ 388:
|''33 Tahun SCTV''
|1 Juni 2023
|-▼
|''34 Tahun SCTV''
|26 Juni 2024
|}
== Acara ==
{{Informasi lebih lanjut|Daftar acara SCTV}}
Pada awal bersiaran, program SCTV tidak jauh berbeda dengan program RCTI sebagai hasil kerjasama mereka, namun jam penayangan acara-acaranya tidak sama. Setelah berpisah, SCTV kemudian memfokuskan siarannya pada acara-acara impor, terutama [[telenovela]] dan serial [[Mandarin]].<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4045807/hut-ke-29-inilah-5-telenovela-ngetop-yang-pernah-tayang-di-sctv |title=HUT ke-29, Inilah 5 Telenovela Ngetop yang Pernah Tayang di SCTV |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102082309/https://www.liputan6.com/showbiz/read/4045807/hut-ke-29-inilah-5-telenovela-ngetop-yang-pernah-tayang-di-sctv |dead-url=no }}</ref> Berbagai [[sinetron]] juga mulai diperkenalkan, walaupun kurang populer dan lebih menargetkan pasar perempuan. Setelah perubahan pada 1997, program sinetron ini kemudian mulai dijadikan acara utama, dengan nama "Sinetron Prima". Berbagai acara ini, seperti ''[[Deru Debu]]'', ''[[Kisah Cinta Ratu Pantai Selatan]]'',<ref name="Ratu Pantai Selatan">{{cite web|title=''Ratu Pantai Selatan'': Seruni Tampil sebagai Dewa Penolong|url=http://bintang.com/140198/tv_bios/sinetron/ratu.htm|first= |last= |date= |accessdate=26 Mei 2023|language= |website=Tabloid Bintang |archive-date=3 November 1999|archive-url=https://web.archive.org/web/19991103233351/http://bintang.com/140198/tv_bios/sinetron/ratu.htm|dead-url=yes}}</ref> ''[[Tersayang (sinetron)|Tersayang]]'', ''[[Wah Cantiknya]]'', ''[[Si Cecep]]'', dan ''[[Dewi Fortuna]]'' cukup dikenal oleh penonton.<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/2295961/25-sinetron-sctv-paling-fenomenal-bag-2 |title=25 Sinetron SCTV Paling Fenomenal (Bag. 2) |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102082309/https://www.liputan6.com/showbiz/read/2295961/25-sinetron-sctv-paling-fenomenal-bag-2 |dead-url=no }}</ref> Selain acara diatas, SCTV juga memiliki acara berita di bawah bendera [[Liputan 6]].
Acara-acara ini kemudian
=== Olahraga ===
Baris 701 ⟶ 705:
|''SCTV Madiun''
|''[[Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Magetan]], [[Ponorogo]]''
|
|SCTV Madiun
|-
Baris 765 ⟶ 769:
Beberapa kota lain di Indonesia juga sempat menerima siaran SCTV dalam kanal VHF sebelum berpindah ke UHF, seperti Mataram, Banjarmasin, Balikpapan dan Ambon.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=vrUTAQAAMAAJ&q=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&dq=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJhYXs-sv7AhUc1DgGHWYyAosQ6AF6BAgHEAI |title=Tempo, Volume 23 |access-date=2023-01-14 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126135016/https://books.google.co.id/books?id=vrUTAQAAMAAJ&q=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&dq=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJhYXs-sv7AhUc1DgGHWYyAosQ6AF6BAgHEAI |dead-url=no }}</ref>
== Daftar komplek pemancar ==
Berikut ini adalah daftar alamat komplek pemancar stasiun transmisi dan relay televisi yang berada di kantor pusat SCTV.
{| class="wikitable sortable"
!Stasiun Transmisi/Relay
!Alamat
!Desa/Kecamatan
!Kabupaten/Kota
!Provinisi
!Kode Pos
|-
|Bandung
|Kampung Gandrung (RT 02/RW 10)
|Jambudipa, Cisarua
|Bandung Barat
|[[Jawa Barat]]
|
|-
|Cirebon
|Jl. Dukuh No. 1
|Padabeungliar, Pasawahan
|Cirebon
|Jawa Barat
|
|-
|Surabaya
|Jl. Pattimura
|
|Surabaya
|Jawa Timur
|
|}
== Manajemen ==
Baris 867 ⟶ 903:
|-
| 4
| [[
| Komisaris
|-
| 5
▲|-
| [[Suryani Zaini]]
| Komisaris
Baris 894 ⟶ 926:
* {{facebook|sctv}}
* {{instagram|sctv}}
* {{tiktok|sctv_}}
* {{twitter|sctv}}
* {{youtube|user=SCTVIndonesia}}
|