Dataran tinggi Dieng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menggabungkan pranala Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
'''Dataran tinggi Dieng''' atau '''Plato Dieng''' adalah sebuah wilayah di pusat [[Jawa Tengah]] yang memiliki ciri [[Geologi|geolog]]<nowiki/>i, [[sejarah]], dan [[pertanian]] yang dinilai khas.{{By whom}} Dataran ini diapit oleh jajaran perbukitan di sisi utara dan selatannya, yang berasal dari aktivitas vulkanik yang sama dan disebut [[Pegunungan Dieng]]. Pegunungan Dieng sendiri secara geografis berada di antara kompleks [[Gunung Rogojembangan|Puncak Rogojembangan]] di sebelah barat dan pasangan [[Gunung Sindoro]] dan [[Gunung Sumbing]] di sisi timurnya. Secara kasar dapat dikatakan bahwa wilayah Dataran tinggi Dieng menempati kawasan berukuran lebar (utara–selatan) 4–6 km dan panjang (barat–timur) 11 km.<ref name=":0">{{Cite book|last=Dan Miller et al.|first=C.|date=1983|url=https://pubs.usgs.gov/of/1983/0068/report.pdf|title=ERUPTIVE HISTORY OF THE DIENG MOUNTAINS REGION, CENTRAL JAVA, AND POTENTIAL HAZARDS FROM FUTURE ERUPTIONS|location=-|publisher=USDI - Geological Survey|isbn=|pages=1-20|url-status=live}}</ref>
Secara administrasi, dataran tinggi Dieng berada dalam wilayah [[Batur, Banjarnegara|Kecamatan Batur]] dan sebagian [[Pejawaran, Banjarnegara|Kecamatan Pejawaran]], [[Kabupaten
Meskipun cukup terpencil, dataran tinggi Dieng telah lama menjadi kawasan pemukiman orang Jawa pada saat itu. Sejumlah bangunan peninggalan abad ke-8 masih dapat ditemukan, baik dalam keadaan masih berdiri ataupun telah menjadi reruntuhan. Bangunan-bangunan ini berasal dari masa kekuasaan kerajaan Kalingga di Jepara sebelum medang.
Baris 9:
== Etimologi ==
Nama "Dieng" berasal dari turunan kata [[bahasa Proto-Melayu-Polinesia]]: ''di'' yang berarti "tempat" dan ''[[hyang]]'' yang bermakna "leluhur". Dengan demikian, "''dihyang''" berarti pegunungan tempat para leluhur atau persemayaman para dewa.
Sebuah prasasti mengungkapkan bahwa di dataran tinggi Dieng, orang [[Jawa Kuno]] telah mendiami wilayah tersebut dan digunakan untuk beribadah. Disebutkan dalam [[Prasasti Gunung Wule]] tahun [[861]] Masehi seseorang diperintahkan memelihara bangunan suci di daerah yang bernama Dihyang.
Baris 100:
*[[Kawah Sikendang|Sikendang]], berada di tepi Telaga Warna dan berpotensi gas beracun
* [[Kawah Sikidang|Sikidang]]
*Upas-Luwuk
*[[Gunung Pakuwaja|Pakuwaja]]
|