Gedung Sate: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bungaastiti (bicara | kontrib)
Ornamen di atas pintu Gedung Sate dan kemiripannya dengan Candi Borobudur.
(38 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox building
| name = Gedung Sate
| native_name= ᮌᮨᮓᮧᮀ ᮞᮒᮦ
| image = Gedung-Sate-Trees.jpg
| caption = Gedung Sate
| former_names = Kantor Departemen Badan Usaha Milik Negara Hindia Belanda ({{lang|nl|Department van Gouvernementsbedrijven}})
| former_names = Gouvernements Bedrijven (GB)
| map_type =
| map_caption =
| building_type =
| architectural_style = [[New Indies Style]], [[Rasionalisme (arsitektur)|Rasionalisme Belanda]], [[Arsitektur Sunda|Sunda]]
| structural_system =
| cost =
Baris 14 ⟶ 15:
| address = Jalan Diponegoro No. 22
| client =
| owner = Pemerintah KotaProvinsi Jawa Barat <br> [[Daerah Operasi II Bandung]]
| current_tenants =
| landlord =
Baris 39 ⟶ 40:
}}
 
[[Berkas:Gedung Sate - backside.jpg|thumbjmpl|200px|Gedung Sate bagian belakang]]
[[Berkas:GedungSate-2005.JPG|thumbjmpl|200px|Gedung Sate]]
'''Gedung Sate''', dengan({{Lang-su|{{Sund|ᮌᮨᮓᮧᮀ ᮞᮒᮦ}}|Gedong Saté}}) merupakan gedung kantor Gubernur [[Jawa Barat]]. Gedung ini memiliki ciri khasnyakhas berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, yang telah lama menjadi penanda atau [[markah tanah]] [[Kota Bandung]] yang tidak saja dikenal masyarakat di [[Jawa Barat]], namuntetapi juga seluruh [[Indonesia]] bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api [[Tasikmalaya]]. Mulai dibangun tahun 1920, gedungGedung berwarna putih ini masihmulai berdiridibangun kokohpada namuntahun anggun1920 dan kinimasih berfungsiberdiri sebagaikokoh gedunghingga pusatsaat pemerintahan Jawa Baratini.
 
Gedung Sate yang pada masa [[Hindia Belanda]] itudibangun disebutsebagai ''Gouvernementskantor Bedrijven''Departemen Badan Usaha Milik Negara Hindia Belanda (GB{{lang-nl|Department van Gouvernementsbedrijven}}), peletakan batu pertama dilakukan oleh [[Johanna Catherina Coops,]] puteri sulung [[Walikota]]walikota [[Bandung]], [[B.Bertus Coops]] dan [[Petronella Roelofsen]], mewakili Gubernur Jenderal di [[Batavia]], [[J.P. Graaf van Limburg Stirum]] pada tanggal [[27 Juli]] 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.[[J.Gerber]], arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik [[Delft]] [[Nederland]], Ir. [[Eh. De Roo]] dan Ir. [[G. Hendriks]] serta pihak ''Gemeente van Bandoeng'', diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang di antaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan [[CinaChina]] yang berasal dari ''Konghu'' atau [[Kanton]], dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk [[Kampung Sekeloa]], [[Kampung Coblong Dago]], [[Kampung Gandok]] dan [[Kampung Cibarengkok]], yang sebelumnya mereka menggarap ''Gedong Sirap'' (Kampus [[ITB]]) dan ''Gedong Papak'' ([[Balai Kota Bandung]]).
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van het Departement van Gouvernementsbedrijven in Bandoeng TMnr 10015218.jpg|thumbjmpl|200px|leftkiri|Gedung Sate (ca.1920-28)]]
Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama ''Gouverments Bedrijven'', termasuk kantor pusat PTT ([[Pos]], [[Telepon]] dan [[Telegraf]]) dan Perpustakaan. Perpustakaan Gedung Sate memuat 250.000 buku yang didapat dari perusahaan kereta api, dinas pos, telegraf dan telepon, dan dinas pertambangan. Perpustakaan ini menjadi perpustakan terbesar di Hindia Belanda untuk kategori ilmu pengetahuan. Sementara untuk kategori umum, perpustakaan Gedung Sate menjadi yang terbesar kedua setelah perpustakaan “Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen”<ref>{{cite web |url=https://www.sejarahbandung.id/harta-karun-di-gedung-sate/ |author=Hevi Abu Fauzan |title=Harta Karun di Gedung Sate |date=12 Agustus 2022 |access-date=1 November 2022 |website=SejarahBandung.id |archive-date=2023-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230331220349/https://www.sejarahbandung.id/harta-karun-di-gedung-sate/ |dead-url=no }}</ref>.
 
Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek [[Belanda]] Dr.[[Hendrik Petrus Berlage]], yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional [[Nusantara]].
Baris 56 ⟶ 57:
[[D. Ruhl]] dalam bukunya ''Bandoeng en haar Hoogvlakte'' 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di [[Indonesia]]".
 
Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, ''"Gedung Sate adalah suatu karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis"''. Seperti halnya gaya arsitektur [[Italia]] pada masa renaiscance terutama pada bangunan sayap barattimur. Sedangkan menara bertingkat di tengah bangunan mirip atap [[meru]] atau [[pagoda]]. Masih banyak lagi pendapat arsitek Indonesia yang menyatakan kemegahan Gedung Sate misalnya [[Slamet Wirasonjaya]], dan [[Ir. Harnyoto Kunto]].
 
Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan [[Gunung Manglayang]]. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.
 
Gedung Sate berdiri di atas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m².
 
Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema [[Moor]] [[Spanyol]], sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap [[pura]] [[Bali]] atau pagoda di [[Thailand]]. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate. Ornamen yang terbuat dari batu, terletak di atas pintu utama Gedung Sate, sering dikaitkan dengan candi [[Borobudur]] karena bentuknya yang serupa.
 
Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung [[Tangkuban Perahu]] di sebelah utara.
 
Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi pusat pemerintahanibukota Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, sehingga digunakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum. Tanggal [[3 Desember]] [[1945]] terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan [[Gurkha]]. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu, dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.
 
Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati [[Gedung Kerta Mukti]] di [[Jalan Braga]] Bandung.
 
Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.
 
Baris 81 ⟶ 82:
 
Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan objek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.
Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.
 
Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnyadi sekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.
Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, sekadar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.
 
Khusus dipada hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, berfoto-foto bersama rekan, sekadar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.
Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (''capitol building'') di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan [[Gedung Putih]] di [[Washington, DC]], [[Amerika Serikat]]. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah ''"Gedung Putih"''nya kota Bandung.
 
Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (''capitol building'') di banyak ibukotaibu kota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan [[Gedung Putih]] di [[Washington, DC]], [[Amerika Serikat]]. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah ''"Gedung Putih"''nya kota Bandung.
== Sumber ==
* {{id}} [http://www.jabar.go.id/detail.php?data=gs Situs Pemerintah Jawa Barat]
 
== Lihat pula ==
{{commonscat|Gedung Sate}}
* [[Sate]], - [[Makanan]]makanan
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.jabar.go.id/detail.php?data=gs Situs Pemerintah Jawa Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050210081136/http://jabar.go.id/detail.php?data=gs |date=2005-02-10 }}
 
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
 
[[Kategori:Tempat wisata di Kota Bandung]]
[[Kategori:KotaCagar Bandungbudaya Indonesia di Jawa Barat]]
[[Kategori:Cagar Budaya Indonesia di Jawa Barat]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Bandung]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1924 di Hindia Belanda]]