Gedung Sate: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
−Kategori:Kota Bandung; +Kategori:Pendirian tahun 1924 di Hindia Belanda; ±Kategori:Tempat wisata di Bandung→Kategori:Tempat wisata di Kota Bandung menggunakan HotCat |
||
(22 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox building
| name = Gedung Sate
| native_name= ᮌᮨᮓᮧᮀ ᮞᮒᮦ
| image = Gedung-Sate-Trees.jpg
| caption = Gedung Sate
| former_names = Kantor Departemen Badan Usaha Milik Negara Hindia Belanda ({{lang|nl|Department van Gouvernementsbedrijven}})
| map_type =
| map_caption =
| building_type =
| architectural_style = [[New Indies Style]], [[Rasionalisme (arsitektur)|Rasionalisme Belanda]], [[Arsitektur Sunda|Sunda]]
| structural_system =
| cost =
Baris 14 ⟶ 15:
| address = Jalan Diponegoro No. 22
| client =
| owner = Pemerintah
| current_tenants =
| landlord =
Baris 41 ⟶ 42:
[[Berkas:Gedung Sate - backside.jpg|jmpl|200px|Gedung Sate bagian belakang]]
[[Berkas:GedungSate-2005.JPG|jmpl|200px|Gedung Sate]]
'''Gedung Sate'''
Gedung Sate yang pada masa [[Hindia Belanda]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van het Departement van Gouvernementsbedrijven in Bandoeng TMnr 10015218.jpg|jmpl|200px|kiri|Gedung Sate (ca.1920-28)]]
Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama ''Gouverments Bedrijven'', termasuk kantor pusat PTT ([[Pos]], [[Telepon]] dan [[Telegraf]]) dan Perpustakaan. Perpustakaan Gedung Sate memuat 250.000 buku yang didapat dari perusahaan kereta api, dinas pos, telegraf dan telepon, dan dinas pertambangan. Perpustakaan ini menjadi perpustakan terbesar di Hindia Belanda untuk kategori ilmu pengetahuan. Sementara untuk kategori umum, perpustakaan Gedung Sate menjadi yang terbesar kedua setelah perpustakaan “Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen”<ref>{{cite web |url=https://www.sejarahbandung.id/harta-karun-di-gedung-sate/ |author=Hevi Abu Fauzan |title=Harta Karun di Gedung Sate |date=12 Agustus 2022 |access-date=1 November 2022 |website=SejarahBandung.id |archive-date=2023-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230331220349/https://www.sejarahbandung.id/harta-karun-di-gedung-sate/ |dead-url=no }}</ref>.
Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek [[Belanda]] Dr.[[Hendrik Petrus Berlage]], yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional [[Nusantara]].
Baris 56 ⟶ 57:
[[D. Ruhl]] dalam bukunya ''Bandoeng en haar Hoogvlakte'' 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di [[Indonesia]]".
Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, ''"Gedung Sate adalah suatu karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis"''. Seperti halnya gaya arsitektur [[Italia]] pada masa renaiscance terutama pada bangunan sayap
Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan [[Gunung Manglayang]]. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.
Baris 66 ⟶ 67:
Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung [[Tangkuban Perahu]] di sebelah utara.
Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi
Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati [[Gedung Kerta Mukti]] di [[Jalan Braga]] Bandung.
Baris 82 ⟶ 83:
Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan objek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.
Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman
Khusus pada hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, berfoto-foto bersama rekan, sekadar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.
Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (''capitol building'') di banyak ibu kota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan [[Gedung Putih]] di [[Washington, DC]], [[Amerika Serikat]]. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah ''"Gedung Putih"''nya kota Bandung.
* {{id}} [http://www.jabar.go.id/detail.php?data=gs Situs Pemerintah Jawa Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050210081136/http://jabar.go.id/detail.php?data=gs |date=2005-02-10 }}▼
== Lihat pula ==
{{commonscat|Gedung Sate}}
* [[Sate]],
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
▲* {{id}} [http://www.jabar.go.id/detail.php?data=gs Situs Pemerintah Jawa Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050210081136/http://jabar.go.id/detail.php?data=gs |date=2005-02-10 }}
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
[[Kategori:Tempat wisata di Kota Bandung]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Barat]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Bandung]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1924 di Hindia Belanda]]
|