Tenun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pegiat Wiki (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Cun Cun (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Budaya; Menambah Kategori:Kain tenun menggunakan HotCat
(54 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox clothing type|name={{lang|mui|Songket}}|image_file=Kain Tenun Lombok (Woven Fabric of Lombok).jpg|image_size=|caption=Salah satu kain tenun Nusantara yang berasal dari Lombok|type=Kain tenun|material=[[Sutra]], [[Kapas]], [[Emas]], [[Perak]]|location=Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara|manufacturer=[[Indonesia]]}}
{{Infobox clothing type
| name = {{lang|jv|Tenun}}
| image_file = Melestarikan Songket Palembang.jpg
| image_size = 300px
| caption = Seorang penenun wanita di [[Sumatra]]
| type = Wastra
| material = [[kapas]], benang emas, benang perak, dan sebagainya
| location = [[Jawa]] and [[Nusa Tenggara]] (utama dan asal-usul), [[Indonesia]]<ref name="Tenun">{{cite book |last1=Kahdar |first1=Kahfiati |last2=Jay |first2=Sian E. |date=2010 |title=Tenun: Handwoven Textiles of Indonesia |url=https://g.co/kgs/wSHqHK |language=en |page=191 |isbn=978-602-97473-0-0}}</ref><ref>{{cite book |last= Kartiwa |first=Suwati |date=2009 |title=Tenun Ikat: Indonesia's Ikat Weaving Traditions |url= https://catalogue.nla.gov.au/Record/5126439 |location=National Library of Australia |isbn=}}</ref>
| manufacturer = [[Pribumi-Nusantara|Pribumi Indonesia]] (utamanya etnis [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sasak|Sasak]], dan lain sebagainya)
}}
'''Tenun''' (dari {{lang-jv|ꦠꦼꦤꦸꦤ꧀|tenun}}) adalah teknik pembuatan kain asli Indonesia yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi yang dibuat dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melintang pada [[lungsin]] menggunakan benang yang berwarna-warni.<ref name="Tenun" /> Tenun termasuk salah satu seni budaya khas Indonesia yang dihasilkan dengan keterampilan tangan menggunakan alat tenun tradisional. Kata Tenun sendiri memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan serta benang yang digunakan dan setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu, Tenun juga merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia yang masih terjaga dan terpelihara hingga saat ini.<ref name="Tenun 1">{{Cite web|title=Tenun: Indonesian Ikat Fabric – Kinds and Art of Weaving Threads|url=https://factsofindonesia.com/indonesian-ikat-fabric|url-status=live|archive-url=|access-date=6 January 2022|website=|language=en}}</ref><ref name="Tenun 2">{{Cite web|title=Tenun: Handwoven Textiles of Indonesia|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tenun_Handwoven_Textiles_of_Indonesia/9AqoYgEACAAJ?hl=en|url-status=live|archive-url=|access-date= 7 January 2022|website=|language=en}}</ref><ref name="Tenun 3">{{Cite web|title=Textiles of Indonesia|url=https://www.baliadvertiser.biz/tenun-handwoven-textiles-of-indonesia/|url-status=live|access-date= 7 January 2022|website=|language=en}}</ref>
 
'''Tenun''' adalah teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.<ref name="Tenun"/>
Tenun diproduksi di berbagai tempat di [[kepulauan Indonesia]]; khususnya di pulau [[Jawa]] dan [[Nusa Tenggara]], dimana masing-masing daerah memiliki keunikan dan ciri khas dari segi motif maupun warna yang syarat akan makna. Perbedaan tersebut disebabkan oleh letak geografis, keberagaman kepercayaan, adat istiadat maupun kondisi alam sekitarnya (termasuk flora dan fauna) yang menyebabkan setiap daerah memiliki keunikan tenunnya tersendiri. Serupa halnya dengan [[Batik]] yang memiliki pamor dalam pangsa pasar global, beberapa Tenun seperti [[Tenun Ikat|Ikat]] dan [[Songket]] juga tersohor hingga ke mancanegara disebabkan pengaruh kuat [[diaspora Indonesia]] yang tersebar di seluruh dunia.<ref name="Tenun 4">{{Cite web|title=5 Traditional Indonesian Fabrics and the Stories behind Them|url=https://www.indonesia.travel/id/en/trip-ideas/5-traditional-indonesian-fabrics-and-the-stories-behind-them|url-status=live|access-date= 7 January 2022|website=ndonesia.travel|language=en}}</ref><ref name="Tenun 5">{{Cite web|title=Inilah 9 Jenis Kain Tenun Tradisional Nan Eksotis Kekayaan Indonesia Yang Perlu Anda Ketahui|url=http://bdipadang.kemenperin.go.id/forum/thread/inilah-9-jenis-kain-tenun-tradisional-nan-eksotis-kekayaan-indonesia-yang-perlu-anda-ketahui|url-status=live|access-date= 7 January 2022|website=kemenperin.go.id|language=id}}</ref><ref name="Tenun 6">{{Cite web|title=Diplomasi Batik, Sejarah Panjang Tenun Keragaman|url=https://www.indonesia.go.id/ragam/seni/seni/diplomasi-batik-sejarah-panjang-tenun-keragaman|url-status=live|access-date= 7 January 2022|website=indonesia.go.id|language=id}}</ref>
 
Dengan kata lain, bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.<ref name="Tenun">{{Cite web |url=http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html |title=Pengertian tenun |access-date=2014-06-02 |archive-date=2014-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140602194818/http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html |dead-url=yes }}</ref> Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, [[kapas]], [[sutra]], dan lainnya.<ref name="Kain">{{Cite web |url=http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun |title=Seni tenun |access-date=2014-06-02 |archive-date=2014-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140710060624/http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun |dead-url=yes }}</ref>
==Etimologi==
Secara [[etimologi]]nya, kata “Tenun” berasal dari {{lang-jv|ꦠꦼꦤꦸꦤ꧀|tenun}}, yang diturunkan dari {{lang-kaw|[[File:Tenun in Old Javanese script.png|35px]]|tĕnun}}, yang mana secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "menenun" ataupun "menjalin".<ref name="OJ">{{citation|last=Zoetmulder|first=P.J.|title=Old Javanese-English Dictionary|year=1982|publisher=Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde}}</ref> Penyebutan paling awal mengenai {{lang|jv|Tenun}} itu sendiri dapat ditelusuri dalam prasasti-prasasti maupun manuskrip-manuskrip kuno yang ditemukan di [[Jawa]] dan [[Nusa Tenggara]] (khususnya di [[Bali]]); contohnya seperti pada prasasti-prasasti dari daerah Jawa bagian barat berkisar dari abad pertama pada masa [[Salakanagara]], abad ke-4 pada masa [[Tarumanagara]], hingga naskah {{lang|jv|[[Tantu Pagelaran]]}} pada abad ke-13 era [[Majapahit]].<ref name="OJ" />
 
== Sejarah ==
Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, benang perak, benang emas dan lainnya. Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak tahun 500SM, terutama di daerah [[Mesopotamia]], [[Mesir]], [[India]], dan [[Turki]].<ref>Schoeser, M., 2022. ''World textiles''. Thames & Hudson.</ref>
Sebagai bagian dari wastra asli Indonesia, sejarah Tenun tak dapat dipisahkan dari sejarah permulaan dan perkembangan tekstil di wilayah Indonesia itu sendiri. Praktik Tenun itu sendiri diperkirakan sudah ada di Indonesia sejak zaman [[Neolitik]]. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bukti-bukti arkeologi berupa benda-benda [[prasejarah]], seperti alat [[anyaman]], alat untuk pemintalan, dan bahan-bahan yang jelas ditenun pada kain yang dibuat dari kapas, yang berumur lebih dari 3.000 tahun yang ditemukan di [[Sumba Timur]], sekitaran kawasan Gunung Wingko di [[Kabupaten Bantul]], di beberapa daerah [[Yogyakarta]], kawasan Gilimanuk di [[Bali]] dan [[Sungai Melolo|Melolo]].<ref name="Tenun 10">{{Cite web|title=Pengertian Menenun dan Sejarahnya|url=https://kumparan.com/berita-update/pengertian-menenun-dan-sejarahnya-1wlGPM7EFCe|access-date= 7 January 2022|website=kumparan.com|language=id}}</ref>
 
Keberadaan kain tenun tradisional Indonesia diperkirakan berkembang sejak masa Neolitikum (Prasejarah). Ini dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda prasejarah prehistoris, seperti tenunan, alat untuk memintal, dan bahan yang terlihat jelas adanya tenunan pada kain yang terbuat dari kapas. Ditemukan lebih dari 3.000 tahun yang lalu pada situs [[Kabupaten Sumba Timur|Sumba Timur]], Gunung Wingko, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Gilimanuk, Melaya, Jembrana|Gilimanuk]], Melolo.<ref>Nuraini, S. and Falah, A.M., 2022. Eksistensi Kain Tenun di Era Modern. ''ATRAT: Jurnal Seni Rupa'', ''10''(2), pp.162-169.</ref>
Pada zaman Neolitik bahan pembuatan pakaian masih sangat sederhana, contohnya seperti [[serat]], [[daun]], [[kulit kayu]], kulit binatang, dan [[akar tanaman]]. Pembuatan baju dari kulit kayu harus memilih jenis pohon yang keras dan memiliki serat kayu yang panjang, kemudian pohon tersebut dikuliti, kemudian serat kayu tersebut direndam dalam air agar lunak. Kemudian gunakan pemukul berupa batu untuk membentuk kulit kayu menjadi kain. Sisa-sisa tradisi pembuatan kain jenis ini masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia Timur khususnya di [[Sulawesi Tengah]] yang biasanya disebut sebagai ''Fuya'' dan di [[Papua]] yang biasanya disebut sebagai ''Capo''.
 
Kain tenun dan tradisi menenun dengan alat tradisional merupakan pengetahuan turun-temurun dari nenek moyang ke generasi berikutnya hingga kini.
Dalam beberapa prasasti [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]], ditemukan istilah-istilah yang menggambarkan keberadaan tenun pada masa lampau. Pada prasasti Karang Tengah bertahun 847 terdapat penyebutan mengenai “''hlai putih 1 (satu) kalambi''” yang artinya sehelai kain putih dan pakaian. Dalam prasasti Baru tahun [[1034]] ditemukan kata ''Pawdikan'' yang berarti pembatik atau penenun. Dalam prasasti Tebu tahun 1021 M dan prasasti [[Singhasari]] tahun 929 M ada istilah ''makapas'' yang merujuk kepada proses pengolahan [[kapas]] menjadi benang. Dalam cerita rakyat yang berkaitan dengan menenun adalah kisah Sang Kuriang (cerita rakyat masyarakat [[etnis Sunda]], yang mana salah satu tokoh penting dalam cerita tersebut, yakni Dayang Sumbi memiliki kegiatan sehari-hari menenun. Pembuatan pakaian menggunakan tekhnik Tenun di masa lalu juga dapat ditelusuri pada relief ''Perempuan menenun'' ("wanita menenun") yang terpahat di atas alas batu abad ke-14 dari daerah [[Trowulan]], yang mana sekarang disimpan di [[Museum Trowulan]], [[Jawa Timur]].<ref name="Tenun 7">{{Cite web|title=Kain Tenun|url=http://repo.undiksha.ac.id/1599/3/1515011028-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf|access-date= 7 January 2022|website=undikssha.ac.id|language=id}}</ref>
<ref name="Tenun 8">{{Cite web|title=Sejarah Kain Tenun|url=http://www.sanabila.com/2016/02/sejarah-kain-tenun.html|url-status=live|access-date= 7 January 2022|website=indonesia.go.id|language=id}}</ref><ref name="Tenun 9">{{Cite web|title=Mengenal Sejarah Proses Pembuatan Kain Tenun di Sikka Flores|url=https://travel.kompas.com/read/2019/04/14/140500127/mengenal-sejarah-proses-pembuatan-kain-tenun-di-sikka-flores-?page=all|access-date= 7 January 2022|website=kompas.com|language=id}}</ref>
 
== Ragam Tenun Nusantara ==
Di [[Sumatera Selatan]], tenunan Songket sudah ada sejak abad ke-7. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap arca-arca di [[candi Bumiayu]], dapat diketahui bahwa kain Songket telah dipakai oleh masyarakat Sumatera Selatan sejak lama dan berkembang pesat utamanya ketika era kemaharajaan [[Sriwijaya]] bermula di Palembang. Arca ini ditemukan di Situs Purbakala Candi Bumiayu yang terletak di hilir bantaran [[Sungai Lematang]] yang bermuara di Sungai Musi, tepatnya di Kecamatan Tanah Abang, Kecamatan Penukal Abab Lematang Ilir kurang lebih {{convert|120|km}} ke arah barat Kota [[Palembang]].
Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di [[Indonesia]], khususnya di daerah [[Jawa]], [[Sumatra]], [[Kalimantan]], [[Sulawesi]], dan Nusa Tenggara ([[Nusa Tenggara Timur|NTT]] dan [[Nusa Tenggara Barat|NTB]]).<ref name="Tenun" /> Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam skala rumah tangga.<ref name="Tenun" />
 
Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kain tenunnya adalah [[Sumatera Barat]], [[Palembang]], dan [[Jawa Barat]].<ref name="Tenun" /> Di [[Palembang]] ada dua kerajinan tenun yaitu [[Kain Tajung]] dan [[Songket]], biasanya songket Palembang ditenun dengan menggunakan benang perak dan emas, sedangkan kain Tajung atau Sewet Tajung Gebeng ditenun dengan benang sutera, selain Palembang, penghasil tenun songket bisa ditemukan di Sumatera Barat, Sambas, Bali dll.<ref name="Tajung dan Songket Kain Tenun Asal Palembang">{{Cite web|title=Songket Palembang Warisan Budaya Takbenda Indonesia|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=9|url-status=live}}</ref>
==Teknik==
Teknik-teknik dalam pembuatan Tenun dapat digolongkan menjadi dua metode utama, yaitu teknik pembuatan [[kain]] dan teknik pembuatan dekorasi. Selain itu, ada dua hal lain yang sangat penting dalam pembuatan Tenun yaitu persiapan pembuatan benang dan pembuatan pewarna. Secara tradisional, benang dibuat dengan menggunakan pemberat yang diputar dengan jari ({{lang-jv|plintir}}), pemberatnya berbentuk seperti pemutar yang terbuat dari [[kayu]] atau [[terakota]]. Khususnya di Jawa dan Nusa Tenggara, ada cara lain untuk membuat benang, yakni dengan menggunakan ''{{lang|jv|antih}}'', alat ini terdiri dari roda lebar yang dapat diputar beserta ''{{lang|jv|ontel}}'' untuk memutar [[roda]]. Pembuatan pewarna pada masa lalu terdiri dari dua warna yaitu biru dan merah. Warna biru didapat dari nila atau Mirinda Citrifonela atau mengkudu. Selain itu ada pewarna dari tumbuhan lain seperti Achiote.
 
Adapun kain tenun nusantara yang sangat populer adalah [[songket]], [[Ikat celup|jumputan]] dan [[tenun ikat]].
==Macam==
Berikut merupakan beberapa macam Tenun, yang mana merupakan wastra asli dari Indonesia:
 
===Baduy Bali ===
{{main|Tenun Baduy}}
[[File:Tenun Baduy.jpg|thumb|left|300px|Gadis [[etnis Baduy]] dalam proses pembuatan Tenun Baduy]]
 
* [[Kain Bebali]]
===Cepuk===
* [[Kain gringsing]]
{{main|Cepuk}}
* [[Songket Beratan]]
[[File:Doek Kamben cepuk, AK-MAK-1742-13.jpg|thumb|left|350px|Kain Cepuk yang biasa digunakan untuk kemben]]
* [[Endek|Tenun Endek]]
 
===Endek Jawa ===
{{main|Endek}}
[[File:'Kain endek' (ceremonial ikat hanging) from Buleleng, Bali, Indonesia.jpg|thumb|left|350px|Kain Endek khas [[Buleleng]]]]
 
* [[Tenun Ikat Troso]]
===Geringsing===
{{main|Geringsing}}
[[File:Rejang Ala Tenganan.jpg|thumb|left|350px|Para [[Tari Rejang|penari Rejang]] di daerah Tenganan mengenakan [[kemben]] tradisional terbuat dari Geringsing]]
 
===Hinggi Kalimantan ===
{{main|Hinggi}}
 
* [[Pua Kumbu]]
===Ikat===
{{main|* [[Tenun Ikat}}Corak Insang]]
* [[Ulap doyo|Tenun Ulap Doyo]]
 
===Kamohu Maluku ===
{{main|Kamohu}}
[[File:Tenun Buton.jpg|thumb|left|350px|Wanita [[etnis Buton]] dalam proses pembuatan Kamohu]]
 
* [[Tenun Ikat Tanimbar]]
===Kumbu===
{{main|Kumbu}}
 
===Lamak Nusa Tenggara ===
{{main|Lamak}}
 
* [[Kain Tenun Nagekeo]]
===Lunggi===
* [[Kain tenun NTT|Tenun Ikat NTT]]
{{main|Lunggi}}
* [[Tenun Ikat Ende-Lio]]
[[File:Kain Samping Songket Lelaki.jpg|thumb|left|350px|Kain Lunggi khas [[Sambas]] bermotif keris dan tumpal Jawa]]
* Tenun Ikat Sumbawa
* [[Tenun Ikat Sumba]]
* [[Tenun Pringgasela]]
 
===Lurik Sulawesi ===
{{main|Lurik}}
 
* [[Tenun Bentenan]]<ref>{{Cite web|last=Mulyadi|first=Ujang|date=2019-01-29|title=MAHAKARYA DARI MINAHASA - Museum Nasional Indonesia|url=https://www.museumnasional.or.id/mahakarya-dari-minahasa-1862|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
===Pua===
* Tenun Buton
{{main|Pua}}
* [[Sarung Donggala|Tenun Donggala]]
* [[Tenun Gorontalo]]
* [[Lipa Saqbe Mandar|Tenun Mandar]]
* [[Sabbe|Tenun Sabbe]]
* [[Tenun Toraja]]
 
===Rangrang Sumatera ===
* [[Kain tapis|Kain Tapis]]
{{main|Rangrang}}
* [[Ulos|Kain Ulos]]
* [[Songket Minangkabau]]
* [[Songket Palembang]]
* [[Songket Pandai Sikek]]
* [[Tenun Siak]]
* [[Songket Silungkang]]
* [[Tajung|Sewet Tajung]]
* [[Blongsong|Sewet Blongsong]]
* [[Jumputan|Pelangi Jumputan Palembang]]
* [[Blongket]]
 
== Nilai Filosofis ==
===Sasak===
Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat.<ref name="Kain" /> Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan.<ref name="Kain" />
{{main|Tenun Sasak}}
 
Seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut.<ref name="Kain" /> Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, pola dan ragam hiasannya.<ref name="Kain" />
===Songket===
{{main|Songket}}
 
Kain tenun nusantara yang sangat beragam dan sarat akan kearifan lokal tentu saja sangat berpotensi menjadi warisan budaya tak benda yang akan diakui dunia. Kain tenun tersebut dinilai sebagai simbol keragaman budaya karena setiap daerah memiliki motif, warna, dan filosofi yang berbeda-beda. Letak [[Geografi|geografis]] dan kondisi alam masing-masing daerah pun dapat memengaruhi teknik pewarnaan kain tenun.
===Tais===
{{main|Tais}}
 
== Hari Tenun Nasional ==
===Tapis===
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ([[Joko Widodo|Jokowi]]) menetapkan tanggal 7 September sebagai Hari Tenun dan [[Songket]] Nasional. Penetapannya memiliki landasan atau dasar hukum berupa Keputusan Presiden RI pada 16 Agustus 2021.
{{main|Tapis}}
[[File:Dekranasda Lampung - panoramio.jpg|thumb|left|350px|Wanita [[etnis Lampung]] dalam proses dekorasi Tapis]]
 
Ditetapkannya Hari Tenun Nasional pada tanggal 7 September berkaitan dengan sejarah diresmikannya Sekolah Tenun pertama di Indonesia, pada tanggal 7 September tahun 1929 oleh dr. Soetomo di Surabaya.
===Tajung===
{{main|Tajung}}
 
===Troso= Galeri ==
<gallery mode="nolines">
{{main|Troso}}
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ceremoniële omslagdoek TMnr 5957-7.jpg|Kain Ulos
 
Berkas:Ikat cloth from Sumba, detail.JPG|Tenun Ikat Sumba
===Uis===
Berkas:'Kain endek' (ceremonial ikat hanging) from Buleleng, Bali, Indonesia.jpg|Kain Endek
{{main|Uis}}
Berkas:Een zeldzame kain patola uit Limboto (a) en een typische Soemba-doek (b) van zwaar weefsel, KITLV 11966.tiff|Tenun Gorontalo dan Tenun Sumba
 
Berkas:Tenunan songket khas Minangkabau.jpg|Songket Minangkabau
===Ulap Doyo===
Berkas:Melestarikan Songket Palembang.jpg|Tradisi Menenun Songket Palembang
{{main|Ulap Doyo}}
Berkas:Kain Sasirangan.jpg|Kain Sasirangan
[[File:Penenun Ulap Doyo.jpg|thumb|left|350px|Wanita [[etnis Benuaq]] dalam proses penenunan Ulap Doyo]]
</gallery>
 
===Ulos===
{{main|Ulos}}
[[File:Tenun Ulos.jpg|thumb|left|350px|Para wanita [[Suku Batak|Batak]] dalam proses pemintalan benang untuk Ulos]]
 
==Lihat juga==
{{Portal|Indonesia}}
* [[Batik]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Seni di Indonesia]]
== Bibliografi ==
[[Kategori:Kain tenun]]
<!-- The entries in the bibliography are in alphabetical order. Comments show names of named references -->
[[Kategori:Kerajinan tangan]]
{{refbegin|indent=yes|30em}}
<!---->*{{cite book|date=2010 |title=Tenun: Handwoven Textiles of Indonesia |url=https://g.co/kgs/wSHqHK |language=en |trans-title=Tenun: Kriya Tekstil Asli Indonesia |page=191 |isbn=978-602-97473-0-0|last1=Indonesia |first1=Cita Tenun }}
<!---->*{{cite book|date=2009 |title=Tenun Ikat: Indonesia's Weaving Traditions |language=en |trans-title=Tenun Ikat: Tradisi Menenun Khas Indonesia|url= https://catalogue.nla.gov.au/Record/5126439|location=National Library of Australia [Perpustakaan Nasional Australia]|isbn=}}
{{refend}}
 
==Pranala luar==
 
{{Authority control}}