Tempe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
− 2 Kategori; ± 2 Kategori menggunakan HotCat |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|country={{IDN}}
|region=[[Pulau Jawa]]
|creator= [[
|course=
|served=
Baris 13:
|other=
}}
'''Tempe'''
Biji yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan [[serat pangan]], [[kalsium]], [[vitamin B]], dan [[zat besi]]. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai manfaat sebagai obat, seperti [[antibiotika|antibiotik]] untuk menyembuhkan [[infeksi]] dan [[antioksidan]] pencegah [[penyakit degeneratif]].
Baris 19:
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan [[hifa|miselia]] kapang yang merekatkan biji-biji [[kedelai]] sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen [[kedelai]] pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan [[tahu]], tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi masyarakat di [[Indonesia]], tetapi sekarang telah [[bumi|mendunia]]. Kaum [[vegetarian]] di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti [[daging]]. Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di [[Indonesia]] tetapi juga di banyak tempat di dunia. Berbagai penelitian di sejumlah [[negara]], seperti [[Jerman]], [[Jepang]], dan [[Amerika Serikat]]. [[Indonesia]] juga sekarang berusaha mengembangkan [[galur]] (''strain'') unggul [[Rhizopus]] untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan [[hak paten]]nya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan [[lisensi]] dari pemegang hak paten).<ref>{{Cite web|url=http://eprints.ums.ac.id/11822/2/BAB_I.pdf|title=About tempe (Pdf)}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://klubpompi.pom.go.id/id/berita/item/374-tempe |title=Tempe (Klubpompi) |access-date=2020-02-26 |archive-date=2020-02-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200226070556/https://klubpompi.pom.go.id/id/berita/item/374-tempe |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://digilib.unila.ac.id/12595/3/Bab%20II.pdf|title=Tempe (Pdf)}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.bsn.go.id/uploads/download/Booklet_tempe-printed21.pdf|title=Tempe di BSN}}</ref> Tak hanya tempe mendoan yang saat ini terkenal, kaum vegetarian membuat steak tempe untuk pengganti daging.
== Pembuatan ==
Baris 139:
}}</ref>
Namun, nama 'tempe' pernah digunakan di daerah perkotaan Jawa, terutama Jawa
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia.<ref name=tempehchange>Shurtleff, W. & A. Aoyagi (2001), hlm. 148 ({{google books with page|JLeP4E1dQUUC|lihat|148|1960s+1970s+changes+polyethylene+starters+imported+KOPTI}})</ref> Plastik ([[polietilena]]) mulai menggantikan [[daun pisang]] untuk membungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai [[1976]] oleh [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]] dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti<ref name=Astuti/>) mulai menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang berdiri pada [[11 Maret]] [[1979]] di [[Jakarta]] dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu. Produksi tempeh juga mulai menggunakan starter komersial yang menggantikan daun
[[Standar|Standar teknis]] untuk tempe telah ditetapkan dalam [[Standar Nasional Indonesia]] dan yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapang ''Rhizopus'' sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe".<ref name=SNI>{{cite web
Baris 154:
}}</ref>
Pada September 2021 produk pangan olahan Indonesia tempe dari Superfood akan masuk ke pasar Jepang melalui salah satu distributor besar Jepang Kobe Bussan Co.Ltd. Hal ini merupakan hasil penandatanganan kontrak ''repeat order'' antara PT Arumia Kharisma Indonesia dengan Kobe Bussan Co.Ltd dengan volume hingga 13,8 ton yang akan didistribusikan untuk wilayah Kansai dan Kanto Jepang, yang dilaksanakan pada Rabu (29/9/2021).<ref>{{Cite web|title=Tempe Indonesia Rambah Pasar Jepang|url=https://kemlu.go.id/osaka/id/news/16380/tempe-indonesia-rambah-pasar-jepang|website=kemlu.go.id|access-date=5 Januari 2022}}</ref> Tempe Indonesia Rambah Pasar Jepang
=== Tempe di luar Indonesia ===
Baris 252:
{{Masakan Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:Hidangan vegetarian Indonesia]]
[[Kategori:Makanan hasil fermentasi]]
[[Kategori:Produk kedelai]]
|