Hatu, Tehoru, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 16:
 
== Etimologi ==
Nama Hatu berarti 'batu'. Negeri ini memiliki [[teunteung]] ''Silalou'', dengan ''[[baileo]]-''nya yang bernama ''Suhato''.
 
== Hubungan sosial ==
=== Pela ===
Negeri yang menjadi [[pela]] bagi Hatu adalah [[Kulur, Saparua, Maluku Tengah|Kulur]] di [[Pulau Saparua]].
 
=== ''Gandong'' ===
Hatu memiliki hubungan ''gandong'' dengan 4 negeri ''basudara'' yang sama-sama terikat hubungan satu sama lain. Dua negeri ''gandong'', [[Haya, Tehoru, Maluku Tengah|Haya]] (negeri Islam) dan [[Tehua, Telutih, Maluku Tengah|Tehua]] (negeri Islam) berada di [[Pulau Seram]]. Sementara negeri ''gandong'' satunya berada di Pulau Haruku, yakni [[Wassu, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Wassu]] (negeri Kristen). Khususnya Haya dan Tehua, kedua negeri ini tidak lagi memiliki baileo dan mereka menggunakan baileo Hatu saat ada acara adat, sehingga seakan-akan baileo Hatu juga merupakan baileo milik Haya dan Tehua.
 
Hubungan ''gandong'' empat negeri terbilang kuat dan tetap hidup walaupun terjadi konflik[[Konflik horizontalsektarian bernuansaMaluku|konflik SARAsektarian]] pada akhir 1990an. Negeri-negeri ''gandong'' berkumpul pada tahun 1970 saat perbaikan gereja di Wassu. Mereka berkumpul kembali pada tahun 1980 saat pemasangan tiang alif Masjid Ukhuwah di Haya. Pertemuan negeri ''gandong'' dilakukan kembali pada 9 Desember 2009 memperingati 100 tahun penginjilan di Hatu, pembangunan masjid dan pelantikan ''Upu Latu Samalehu'' di Haya tahun 2010, dan 19 Oktober 2019 pelantikan Raja Wassu.
 
== Pranala luar ==