Wasabi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
| image2_caption = Wasabi (lukisan Iwasaki Kanen, 1828)
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Brassicales]]
| familia = [[Brassicaceae]]
Baris 18 ⟶ 20:
| species = '''''E. japonicum'''''
| binomial = ''Eutrema japonicum''
| binomial_authority = ([[Friedrich Anton Wilhelm Miquel|Miq.]]) [[Gen-ichi Koidzumi|Koidz.]]<ref name="Curtis">{{cite journal |jstor=48505819 |title=Eutrema Japonicum |author=Iwashina Tsukasa |author-link=:ja:岩科司 |journal=[[Curtis's Botanical Magazine]] |volume=33 |number=3 |year=2016 |pages=217–225 |publisher=[[Wiley (publisher)|Wiley]] |doi=10.1111/curt.12151}}</ref>
| synonyms =
*'''''Wasabia japonica''''' <small>(Miq.) Matsum.</small>
Baris 26 ⟶ 28:
*''Eutrema okinosimense'' <small>Taken.</small>
*''Eutrema wasabi'' <small>Maxim</small>
*''Lunaria japonica'' ([[basionym]]) <small>Miq.</small><ref name="Miquel">{{cite journal |url=https://www.biodiversitylibrary.org/page/652432 |title=Prolusio Florae Japonicae |author=[[Friedrich Anton Wilhelm Miquel|Miquel, F.A.G.]] |journal=Annales Musei Botanici Lugduno-Batavi |year=1866 |volume=2 |pages=69–212}}</ref>
*''Wasabia hederifolia''<!-- not in POWO, from where? -->
*''Wasabia okinosimensis'' <small>(Taken.) Hatus.</small>
Baris 40 ⟶ 42:
| url= http://gernot-katzers-spice-pages.com/engl/Wasa_jap.html
| accessdate=7 December 2012 }}
</ref> Senyawa ini bersifat antimikrobaantimikrob yang menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga irisan ikan segar selalu dimakan bersama wasabi.
 
== Pemerian ==
Di alam bebas, tanaman hanya tumbuh liar daerah beriklim sejuk, di lembah pinggiran sungai atau di tengah air bersih yang mengalir perlahan-lahan. Di Jepang, wasabi tumbuh liar di sepanjang aliran sungai yang bersih dan sejuk (10-17℃10–17℃) di daerah pegunungan pulau [[Honshu]], [[Kyushu]], dan [[Shikoku]].
 
Tanaman herba tahunan, seluruh bagian tanaman memiliki aroma harum sekaligus rasa pedas menyengat bila dimakan. Rizoma berwarna hijau terang, berbentuk bulat panjang dan mengecil di bagian bawah. Daun keluar langsung dari bagian rizoma, tangkai agak panjang dan tumbuh ke atas dengan daun yang melebar. Daun berbentuk seperti jantung, diameter sekitar 10&nbsp;cm. Di musim semi, dari rizoma keluar tangkai untuk bunga, letak daun bersilangan, dan ukuran daun lebih kecil dari daun yang keluar langsung dari rizoma. Bunga keluar di ujung tangkai, mekar di akhir bulan Februari-MaretFebruari–Maret, berwarna putih, daun mahkota 4 helai, dan mekar tidak secara berturut-turut.
 
== Sejarah ==
BudidayaBudi daya wasabi dimulai sekitar tahun 1596-16151596–1615<ref>{{cite web
| title = Wasabi saibai no rekishi
| publisher = Wasabiya no Monzen
| url = http://www.wasabiya.net/wasabisaibainorekisi.htm
| accessdate = 26 May 2007 }}
</ref> di hulu Sungai Abe, Utōgi, Prefektur Shizuoka. Pada waktu itu, penduduk desa Utōgi mencabut wasabi yang tumbuh liar dan memindahkannya ke lahan di sekitar mata air yang terletak di Idōgashira. BudidayaBudi daya wasabi di Idōgashira menjadi usaha budidayabudi daya wasabi yang pertama di Jepang. Hasilnya dipersembahkan kepada [[Tokugawa Ieyasu]] yang tinggal di [[Istana Sumpu]]. Menurut cerita, Ieyasu sangat menyukai rasa wasabi hadiah penduduk desa, dan begitu gembira dengan bentuk daun wasabi yang mirip lambang keluarga klan Tokugawa. Menurut cerita lain, penyebaran wasabi ke seluruh Jepang dimulai di pertengahan zaman Edo dari bibit tanaman wasabi yang diterima [[Itagaki Kanshirō]] setelah mengajarkan budidayabudi daya [[shiitake]] kepada penduduk Utōgi.<ref>{{cite web
| title = Wasabi
| publisher = Encyclopedia of Japanese culture
Baris 60 ⟶ 62:
</ref>
 
== BudidayaBudi daya ==
Berdasarkan tempat penanaman, wasabi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, wasabi air (''sawa wasabi'') yang ditanam di anak sungai (bahasa Jepang: ''sawa''), dan wasabi ladang (''hatake wasabi'') yang ditanam di ladang. Wasabi ladang bisa dipanen setelah berumur 18 bulan. Daun, tangkai, dan rizoma wasabi ladang dicampur dengan ampas beras hasil perasan [[sake]]. Hasilnya makanan olahan yang disebut ''[[wasabizuke]]'' untuk teman makan nasi, rasanya asin, manis, dan pedas menyengat. Wasabi air ditanam untuk diambil bagian rizoma yang dimakan mentah setelah diparut. BudidayaBudi daya kecil-kecilan wasabi di saluran air dan anak sungai sering dijumpai di kawasan pegunungan di Jepang. Wasabi air perlu air yang bersih dan sejuk di tanah berpasir yang kaya hara. Dalam kondisi penanaman yang ideal, pupuk seperti pupuk kandang tidak diperlukan karena air menjadi kotor.
 
Wasabi air hasil budidayabudi daya memiliki rizoma yang lebih besar dibandingkan wasabi ladang atau wasabi liar. Rizoma mengeluarkan [[Allylallyl isothiocyanate]] yang bersifat antimikrobaantimikrob, sehingga tanah di sekitarnya bebas mikrob. Tanaman tidak bisa menjadi besar karena di tanah sekeliling tempat tumbuhnya tidak terdapat mikrob yang dapat menyuburkan tanah. Selain itu, wasabi perlu tumbuh di aliran air yang bersih dan bening supaya Allylallyl isothiocyanate ikut terbawa bersama air, dan tanaman tidak ikut teracuni. Rizoma wasabi air bisa menjadi besar bila semua kondisi terpenuhi.
 
Panen wasabi tidak mengenal musim dan bisa dipanen kapan saja. Tanaman siap panen setelah 3-43–4 tahun, dan akar yang dapat dipanen sedikit, sehingga wasabi terutama wasabi segar berharga mahal. Hanya ada sedikit tempat yang cocok dijadikan sentra produksi di Jepang:
* [[Semenanjung Izu]] ([[Prefektur Shizuoka]])
* [[Prefektur Nagano]]
* [[Prefektur Shimane]]
* [[Prefektur Yamanashi]]
* [[Prefektur Iwate]].
Produksi dalam negeri tidak pernah mencukupi dan wasabi berharga mahal, sehingga Jepang perlu mengimpor sejumlah besar wasabi dari daratan [[Tiongkok]], [[Taiwan]], dan [[Selandia Baru]].
 
Baris 92 ⟶ 94:
{{Taxonbar|from=Q49855}}
 
[[Kategori:BrassicaceaeTanaman pangan]]
[[Kategori:Tumbuhan pangan]]
[[Kategori:Bahan makanan Jepang]]
[[Kategori:Bumbu]]
[[Kategori:WasabiaEutrema]]