Wasabi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 62:
</ref>
 
== BudidayaBudi daya ==
Berdasarkan tempat penanaman, wasabi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, wasabi air (''sawa wasabi'') yang ditanam di anak sungai (bahasa Jepang: ''sawa''), dan wasabi ladang (''hatake wasabi'') yang ditanam di ladang. Wasabi ladang bisa dipanen setelah berumur 18 bulan. Daun, tangkai, dan rizoma wasabi ladang dicampur dengan ampas beras hasil perasan [[sake]]. Hasilnya makanan olahan yang disebut ''[[wasabizuke]]'' untuk teman makan nasi, rasanya asin, manis, dan pedas menyengat. Wasabi air ditanam untuk diambil bagian rizoma yang dimakan mentah setelah diparut. BudidayaBudi daya kecil-kecilan wasabi di saluran air dan anak sungai sering dijumpai di kawasan pegunungan di Jepang. Wasabi air perlu air yang bersih dan sejuk di tanah berpasir yang kaya hara. Dalam kondisi penanaman yang ideal, pupuk seperti pupuk kandang tidak diperlukan karena air menjadi kotor.
 
Wasabi air hasil budidayabudi daya memiliki rizoma yang lebih besar dibandingkan wasabi ladang atau wasabi liar. Rizoma mengeluarkan [[Allylallyl isothiocyanate]] yang bersifat antimikrobaantimikrob, sehingga tanah di sekitarnya bebas mikrob. Tanaman tidak bisa menjadi besar karena di tanah sekeliling tempat tumbuhnya tidak terdapat mikrob yang dapat menyuburkan tanah. Selain itu, wasabi perlu tumbuh di aliran air yang bersih dan bening supaya Allylallyl isothiocyanate ikut terbawa bersama air, dan tanaman tidak ikut teracuni. Rizoma wasabi air bisa menjadi besar bila semua kondisi terpenuhi.
 
Panen wasabi tidak mengenal musim dan bisa dipanen kapan saja. Tanaman siap panen setelah 3-43–4 tahun, dan akar yang dapat dipanen sedikit, sehingga wasabi terutama wasabi segar berharga mahal. Hanya ada sedikit tempat yang cocok dijadikan sentra produksi di Jepang:
* [[Semenanjung Izu]] ([[Prefektur Shizuoka]])
* [[Prefektur Nagano]]
* [[Prefektur Shimane]]
* [[Prefektur Yamanashi]]
* [[Prefektur Iwate]].
Produksi dalam negeri tidak pernah mencukupi dan wasabi berharga mahal, sehingga Jepang perlu mengimpor sejumlah besar wasabi dari daratan [[Tiongkok]], [[Taiwan]], dan [[Selandia Baru]].