Cisompet, Garut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aziz.gb (bicara | kontrib)
menambahkan foto cisompet pada zaman dahulu
Aziz.gb (bicara | kontrib)
Sejarah: , dan data-data tabel kependudukan serta demografi
Baris 4:
| nama dati2 = Garut
| luas = 17.225 Ha
| penduduk = +- 4455.962918
| tahun_populasi = 2022
| kelurahan dan desa = 11
Baris 27:
 
== Sejarah ==
Cisompet mulai berdiri pada tahun 1882 pada masa kolonial Belanda, merupakan bagian dari Asisten Kewedanan Nagara. Kewedanan Nagara berpusat di Pameungpeuk, memiliki wilayah administratif yang meliputi ''onderdistrik'' Pameungpeuk, Bodjong, Rantjaherang, dan Cisompet itu sendiri. Wilayah yersebuttersebut kemudian hari berganti nama menjadi Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]].
 
Kecamatan Cisompet pada awalnya tergabung dalam [[Pameungpeuk, Garut|Kecamatan Pameungpeuk]] sebelum akhirnya dibagi menjadi empat kecamatan terpisah yakni Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk, dan Kecamatan Cisompet itu sendiri.
[[Berkas:Perkebunan boenisari lendra.jpg|jmpl|210x210px|Perkebunan Boenisari Lendra Cisompet pada tahun 1920]]
Kecamatan Pameungpeuk, termasuk didalamnya wilayah Kecamatan Cisompet, awalnya akan dimasukkan dalam Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]) sebelum dialihkan kedalam wilayah Kabupaten Limbangan (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]]).
[[Berkas:Suatu Perkampungan Warga di Kecamatan Cisompet tahun 1925.jpg|al=Suasana Perkampungan Warga di Kecamatan Cisompet tahun 1925|jmpl|Suasana perkampungan warga Desa Depok di kecamatan Cisompet tahun 1925]]
Kecamatan ini memiliki situs bersejarah, seperti Gunung Nagara di Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]], sebagai perkampungan warga dengan adat dan kebudayaan Sunda kuno dan tempat pemakaman tokoh-tokoh kerajaan Islam, yakni Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini berperan penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan, terutama di Kecamatan Cisompet.
 
Pada tahun 1920, berdiri perkebunan pertama di Kecamatan Cisompet yakni perkebunan Boenisari Lendra sebagai perkebunan karet pertama di wilayah selatan kabupaten Garut. Pada awal abad ke-20, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan "Plantagen Gesellschaft Boenisari". Kemudian, pada tahun 1920-an, perkebunan karet ini diakuisisi oleh perusahaan ban multinasional asal Italia, Pirelli, dengan nilai akuisisi sebesar f 1.350.000. Perusahaan Pirelli kemudian mengoperasikan perkebunan ini dengan nama "Cultuur-Industrie- en Handel Maatscahppij Pirelli Java", perkebunan ini menjadi salah satu sentra penting penghasil Karet di Priangan bagian Timur dan hasil perkebunan dikirim ke berbagai daerah hingga diekspor keluar negeri melalui jalur Pelabuhan Cilautereun, Pameungpeuk pada saat itu.
Pada tahun 1920, wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]] sebagai bagian dari Kecamatan Cisompet pada saat itu menjadi tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" berasal dari aktivitas orang Belanda yang menandakan tempat persinggahan mereka di wilayah tersebut, menunjukkan hubungan antara masyarakat lokal dengan orang Belanda pada masa itu.
 
Pada tahun 1920, wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]] sebagai bagian dari Kecamatan Cisompet saat itu menjadi tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" berasal dari aktivitas orang Belanda yang menandakan tempat persinggahan mereka di wilayah tersebut, menunjukkan hubungan antara masyarakat lokal dengan orang Belanda pada masa itu.
 
Kecamatan Cisompet juga dikenal sebagai petilasan Tanah Sancang utama di Garut Selatan, terutama di Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Di wilayah utara, seperti Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], terdapat daerah yang disebut Gunung Gelap yang konon menjadi tempat legendaris bagi pertarungan antara dua jawara sakti yang tercatat dalam legenda lokal di masyarakat sekitar.
Baris 73 ⟶ 75:
 
=== Penggunaan Lahan ===
Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 100-700 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan.
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini.
 
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini. Produksi utama dari Kecamatan Cisompet adalah perkebunan sayuran dan buah-buahan seperti Jahe, Cabai Rawit, Bayam, dan Kapulaga. Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar,
Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 100-700 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar, sementara keberadaan perkebunan dan kebun campuran menunjukkan bahwa kecamatan Cisompet memiliki keragaman potensi perkebunan campuran yakni perkebunan karet, coklat dan perkebunan teh.
 
Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.
Baris 92 ⟶ 94:
 
=== Kependudukan ===
Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 4455.962918 jiwa, terdiri dari 2228.482582 laki-laki dan 2127.432336 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971. dengan rincian data penduduk per masing-masing desa yakni sebagai berikut:
{| class="wikitable"
 
!Desa
!Laki-Laki (Orang)
!Perempuan (Orang)
!Jumlah (Orang)
|-
|1. Cikondang
|3.583
|3.378
|6.961
|-
|2. Neglasari
|3.044
|3.002
|6.046
|-
|3. Depok
|2.971
|2.950
|5.921
|-
|4. Jatisari
|2.848
|2.710
|5.558
|-
|5. Panyindangan
|2.854
|2.605
|5.459
|-
|6. Sukanagara
|2.724
|2.568
|5.292
|-
|7. Sindangsari
|2.332
|2.261
|4.593
|-
|8. Sukamukti
|2.268
|2.226
|4.494
|-
|9. Cisompet
|2.271
|2.210
|4.481
|-
|10. Cihaurkuning
|2.468
|2.337
|4.805
|-
|11. Margamulya
|1.219
|1.089
|2.308
|-
|'''Kecamatan Cisompet'''
|'''28.582'''
|'''27.336'''
|'''55.918'''
|}
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari [[Suku Sunda]], dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya [[Suku Jawa]] dan [[Suku Melayu]] bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.
 
Baris 104 ⟶ 171:
 
=== Agama ===
PendudukMayoritas Kecamatanpenduduk kecamatan Cisompet menganut agamaAgama [[Islam]]. (100%)
 
== Pendidikan ==
Pada tahun ajaran 2022/2023 data-data sarana pendidikan di Kecamatan Cisompet secara umum yakni sebagai berikut
Cisompet memiliki data pendidikan yaitu [[TK]]: 4, [[RA]]: 1, [[SD]]: 48, [[SMP]]: 11, [[MTS]]: 1, [[SMA]]: 3, SMK: 2
{| class="wikitable"
!Tingkat Pendidikan
!Negeri
!Swasta
!Jumlah
|-
|Taman Kanak-Kanak (TK)
| -
|5
|5
|-
|Raudatul Athfal (RA)
| -
|12
|12
|-
|Sekolah Dasar (SD)
|45
| -
|45
|-
|Madrasah Ibtidaiyah (MI)
| -
|5
|5
|-
|Sekolah Menengah Pertama (SMP)
|6
|5
|11
|-
|Madrasah Tsanawiyah (MTs)
| -
|5
|5
|-
|Sekolah Menengah Atas (SMA)
|1
|2
|3
|-
|Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
| -
|2
|2
|-
|Madrasah Aliyah (MA)
| -
|2
|2
|-
|Jumlah
|
|
|90
|}
 
=== Sekolah Dasar ===
Sekolah Dasar di Cisompet tersebar di 11di11 desa di seluruh Kecamatan Cisompet, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.
 
=== Sekolah Menengah Pertama ===
Kecamatan Cisompet memiliki 6beberapa Sekolahsekolah Menengahmenengah Pertamapertama Negeri,negeri 6 Sekolah Menengah Pertama Swasta, dan 1 Madrasah Tsanawiyah dengan rincianyakni sebagai berikut
 
# SMP Negeri 1 Cisompet
Baris 121 ⟶ 244:
# SMP Negeri 5 Cisompet
# SMP Negeri Satu Atap 1 Cisompet
# SMP Cihaurkuning Satu
# SMP Islam Terpadu Al-Wasi
# SMP IT Annur Wahid
# SMP Nurul Hikmah
# SMP Plus Nurul Huda Yaspinda
# MTs Darul Arqaam Muhammadiyah Cisompet
 
=== Sekolah Menengah Atas ===