Selawat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Siblibusro (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 36.73.251.143 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
diubah pada singkatan gelar Rasulullah SAW,. yang awalnya "Shalallahu 'alayhi wa as-salam" menjadi "Shalallahu 'alayhi wa salam" karena tidak ada Alif lam bertasydid (bacaan al-syamsiyah). Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(36 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Rapikan-naratif}}
'''
▲'''Selawat''' atau '''Salawat''' ({{lang-ar|'''صَلَوَات'''}}) adalah bentuk jamak dari kata '''salat''' ({{lang|ar|'''صَلَاة'''}}) yang berarti doa atau seruan kepada Allah. Membaca selawat untuk nabi, memiliki maksud mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah Swt. untuk nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan, semoga dia (nabi) sejahtera (beruntung, tak kurang suatu apapun, keadaannya tetap baik dan sehat).
Umat
{{cquote|"Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bersalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (Al-Ahzab 33:56)<ref name=Esposito128/>}}
Sholawat adalah pengingat bagi umat Islam untuk mengikuti ajarannya, dan menjadi seperti Nabi Muhammad dalam segala hal yang mereka katakan dan lakukan.<ref>Jean Mead, ''Why Is Muhammad Important to Muslims?'' (London: Evans, 2008), p. 5</ref>
'''Salam''' berarti damai, sejahtera, aman sentosa dan selamat. Jadi saat seorang muslim membaca
=== Membaca
▲=== Membaca selawat untuk nabi ===
▲'''A. Membaca Selawat harus disertai dengan niat dan dengan sikap hormat kepada nabi'''
Orang yang membaca
Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat daripada selembar sayap, yaitu: Salat yang tidak disertai dengan tunduk dan khusyuk; Zikir dengan tidak sadar. Allah Swt. tidak akan menerima amal orang yang hatinya tidak sadar; Membaca selawat untuk Nabi Muhammad {{saw}} tidak disertai dengan niat dan rasa hormat.
Nabi {{saw}} bersabda, "...dan kalau kamu membaca selawat, maka bacalah dengan penuh penghormatan untukku."▼
▲Nabi {{saw}} bersabda, "...dan kalau kamu membaca
'''B. Membaca selawat untuk mencintai dan memuliakan nabi'''▼
Siti Aisyah r.a. berkata: "Barang siapa cinta kepada Allah Taala, maka dia banyak menyebutnya dan buahnya ialah Allah akan mengingat dia, juga memberi rahmat dan ampunan kepadanya, serta memasukannya ke surga bersama para nabi dan para wali. Dan Allah memberi kehormatan pula kepadanya dengan melihat keindahan-Nya, dan barang siapa cinta kepada nabi {{saw}}, maka hendaklah ia banyak membaca selawat untuk nabi {{saw}}, dan buahnya ialah ia akan mendapat syafaat dan akan bersama dia di surga."▼
▲Siti Aisyah r.a. berkata: "Barang siapa cinta kepada Allah Taala, maka dia banyak menyebutnya dan buahnya ialah Allah akan mengingat dia, juga memberi rahmat dan ampunan kepadanya, serta memasukannya ke surga bersama para nabi dan para wali. Dan Allah memberi kehormatan pula kepadanya dengan melihat keindahan-Nya, dan barang siapa cinta kepada nabi {{saw}}, maka hendaklah ia banyak membaca
Selanjutnya nabi {{saw}} bersabda, "Barang siapa membaca selawat untukku karena memuliakanku, maka Allah Taala menciptakan dari kalimat (selawat) itu satu malaikat yang mempunyai dua sayap, yang satu di timur dan satunya lagi di barat. Sedangkan kedua kakinya di bawah bumi sedangkan lehernya memanjang sampai ke arasy. Allah Taala berfirman kepadanya, 'Bacalah selawat untuk hamba-Ku sebagaimana dia telah membaca selawat untuk nabi-Ku!' Maka malaikat pun membaca selawat untuknya sampai hari kiamat."▼
▲Selanjutnya nabi {{saw}} bersabda, "Barang siapa membaca
=== Mengucap salam kepada nabi ===▼
Allah Swt. memberi salam kepada setiap orang yang memberi salam kepada Nabi {{saw}}, sebagaimana dia bersabda, “Saya berjumpa Jibril, maka dia berkata: ‘Sesungguhnya saya memberi kabar gembira kepadamu bahwa sesungguhnya Allah Taala telah berfirman: ‘Barang siapa memberi salam kepadamu, maka Aku memberi salam kepadanya dan barang siapa membaca sholawat untukmu, maka Aku membaca sholawat untuknya’.” Mengucap salam kepada nabi {{saw}}, lebih utama daripada memerdekakan budak. Abu Bakar As-Siddiq r.a. berkata: “Membaca selawat untuk nabi itu bisa menghapuskan dosa-dosa, seperti air dingin memadamkan api, dan salam kepada nabi itu lebih utama daripada memerdekakan budak”. Nabi {{saw}}, bersabda: “Barangsiapa membaca sholawat untukku satu kali, maka dia menjadi tidak berdosa walaupun sebesar atom dan biji sawi.” selain itu, siapa yang membaca salam untuk nabi 100 kali setiap hari, akan dikabulkan oleh Allah 100 hajat. 30 diberikan di dunia dan 70 diberikan di akherat. Nabi {{saw}} bersabda: “Sesungguhnya Allah Taala mempunyai tujuh puluh malaikat yang selalu berjalan di muka bumi serta menyampaikan kepadaku salam dari umatku. Maka, apabila ada seseorang dari umatku membaca sholawat untukku seratus kali dalam sehari, maka Allah Taala akan akan mengabulkan seratus macam hajatnya, tujuh puluh diberikan diakherat dan tiga puluh di dunia.”
{{cquote|"Sesungguhnya Allah dan [[malaikat|malaikat-malaikat-Nya]]
▲== Perintah membaca selawat ==
▲=== Dalam Alquran ===
▲{{cquote|"Sesungguhnya Allah dan [[malaikat|malaikat-malaikat-Nya]] berselawat(1) untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam(2) penghormatan kepadanya." (Al-Ahzab 33:56)}}
▲(1) Berselawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan: '''Allāhumma ṣalli ʿalā Muḥammadin wa-ʾĀli Muḥammadin''' ({{lang|ar|'''ٱللَّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ'''}}).{{br}}
▲(2) Dengan mengucapkan perkataan seperti: ''as-salāmu ʿalayka ʾayyuhan nabi'' ({{lang|ar|'''ٱلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ'''}}) artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai nabi.
=== Dalam hadits ===
Dalam sebuah hadits sahih dijelaskan bahwa jika umatnya berselawat kepada nabi, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.<ref>Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, rasulullah {{saw}} bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)</ref>
Hadits di atas menunjukkan bahwa siapa saja yang bershalawat kepada nabi sekali, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali. Menurut Al-Qadhi ‘Iyadh maksudnya sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (4: 116) menyatakan bahwa yang dimaksud yaitu Allah akan memberikan ia rahmat dan akan dilipatgandakan karena setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh yang semisal. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
{{cquote| مَنْ جَاءَ
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (Al-An’am: 160)}}
* Buku Samudera Shalawat, Karya: Abdul Manan bin H.Muhammad Sobari.
* [https://rumaysho.com/14784-satu-shalawat-dibalas-sepuluh.html Satu Shalawat dibalas Sepuluh di Rumaysho.com]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{topik Muhammad}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Selawat| ]]
[[Kategori:Muhammad]]
[[Kategori:Istilah Islam]]
[[Kategori:Sufisme]]
|