Lambang Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox emblem
{{Kotakinfo lambang provinsi
|namaname = Lambang SumatraSumatera Barat
|image = Coat of arms West Sumatera.png
|gambar=West Sumatra coa.svg
|alt = Lambang Sumatera Barat
|motto=Tuah Sakato
|image_width =
|ditetapkan=1971
|caption =
|elemen=Berbentuk perisai segi, menampilkan bangunan [[rumah gadang]] dengan siluet [[Arsitektur Minangkabau|atap gonjong]] dan atap [[masjid]] tradisional [[Minangkabau]] bertingkat tiga, bintang, dan riak gelombang air laut.
|middle =
|arti=Atap [[masjid]] dan bangunan [[rumah gadang]] melambangkan masyarakat Sumatra Barat yang teguh memegang agama dan adat. Rumah gadang sebagai tempat [[musyawarah]] yang menjadi ciri khas budaya setempat. Bintang segi lima, menyimbolkan [[Pancasila|sila pertama]], Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan riak gelombang laut melambangkan dinamika masyarakat [[Minangkabau]] selaku suku asli Sumatra Barat. Tulisan "Tuah Sakato" bermakna Kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah merupakan hal yang bertuah bagi masyarakat.
|middle_width =
|middle_caption =
|lesser =
|lesser_alt =
|lesser_width =
|lesser_caption =
|image2 =
|image2_alt =
|image2_width =
|image2_caption =
|image3 =
|image3_alt =
|image3_width =
|image3_caption =
|armiger = Provinsi Sumatera Barat
|year_adopted = 1971
|until =
|crest = Merah dengan tulisan Sumatera Barat warna emas
|torse =
|shield = Rumah gadang, bintang segi lima di kemuncak, dan gelombang air tiga lapis warna putih
|supporter =
|supporters =
|compartment =
|motto = Tuah Sakato
|orders =
|badge =
|other_elements =
|earlier_versions =
|use =
|notes =
}}
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 069-08.jpg|ka|jmpl|Prangko Lambanglambang Provinsi SumatraSumatera Barat (2008)]]
'''Lambang [[Sumatra Barat]]''' berbentuk perisai segi, menampilkan bangunan [[Rumah Gadang|rumah gadang]] dengan siluet [[Arsitektur Minangkabau|atap gonjong]] dan atap [[masjid]] tradisional [[Minangkabau]] bertingkat tiga, bintang, riak gelombang air laut, dan "Tuah Sakato".<ref name="Lambang Sumbar">{{cite book|last =|first =|authorlink =|coauthors =|editor = Arief Mudzakir, BA & Sulistiono, S.S|others =|title = Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap (RPUL)|origdate =|origyear = 2003|origmonth = Februari|url = http://www.anekailmu.com|format =|accessdate =|accessyear = 2008|accessmonth = Januari|edition = 1|date =|year = 2003|month = Februari|publisher = [[CV. Aneka Ilmu|Aneka Ilmu]]|location = Semarang|language = [[Bahasa Indonesia]]|id =|doi =|pages = viii + 296|chapter = 35|chapterurl =|quote = }}</ref>
 
'''Lambang Sumatera Barat''', juga disebut '''Lambang Tuah Sakato'''<ref>{{Cite web|title=Arti Lambang Tuah Sakato|url=https://sumbarprov.go.id/home/news/340-arti-lambang-tuah-sakato.html|website=sumbarprov.go.id|language=|access-date=2023-05-11}}</ref> diadopsi pada tahun 1971 melalui Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 10 Tahun 1970.<ref>{{Cite web|title=Logo Lambang Daerah Provinsi Sumatera Barat - Sistem Informasi Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi|url=https://bukittinggikota.sikn.go.id/index.php/lambang-daerah-provinsi-sumatera-barat-2|website=bukittinggikota.sikn.go.id|access-date=2023-05-11}}</ref> Lambang ini berbentuk perisai segi lima, di dalamnya terdapat siluet [[Rumah Gadang]] dengan [[Arsitektur Minangkabau|atap gonjongnya]] dan atap masjid tradisional [[Minangkabau]] yang bertingkat tiga, bintang di kemuncak, gelombang air laut, dan semboyan daerah Tuah Sakato.
[[Sumatra Barat]] adalah rumah dan kampung halaman bagi masyarakat Minangkabau yang membentuk mayoritas penduduk provinsi. Atap [[masjid]] dan bangunan [[rumah gadang]] melambangkan masyarakat Sumatra Barat yang teguh memegang agama dan adat. Pada puncak atap masjid, terdapat bintang yang mengambil simbol Ketuhanan Yang Maha Esa pada [[Pancasila]]. Rumah gadang sebagai tempat [[musyawarah]] bersama yang menjadi ciri khas budaya setempat. Bintang segi lima, menyimbolkan sila pertama, ketuhanan yang maha esa. Sedangkan riak gelombang laut melambangkan dinamika masyarakat [[Minangkabau]] selaku suku asli Sumatra Barat. Tulisan "Tuah Sakato" bermakna Kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah merupakan hal yang bertuah bagi masyarakat.
 
[[SumatraSumatera Barat]] adalah rumah dan kampung halaman bagi [[Orang Minangkabau|masyarakat Minangkabau]] yang membentuk mayoritas penduduk provinsi. Atap [[masjid]] dan bangunan [[rumahRumah gadang]]Gadang sebagai tempat musyawarah melambangkan masyarakat Sumatra Barat yang teguh memegang agama dan adat. Pada puncak atap masjid, terdapat bintang yang mengambil [[Lambang negara Indonesia#Perisai|simbol Ketuhanan Yang Maha Esa]] pada [[Pancasila]]. Rumah gadang sebagai tempat [[musyawarah]] bersama yang menjadi ciri khas budaya setempat. Bintang segi lima, menyimbolkan sila pertama, ketuhanan yang maha esa. Sedangkan riakGelombang gelombangair laut melambangkan dinamika masyarakat [[Minangkabau]] selaku suku asli Sumatra Barat. TulisanSemboyan "Tuah Sakato" bermakna Kesepakatankesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah merupakan hal yang bertuah bagi masyarakat.
Lambang Sumatra Barat diperkenalkan pada 1971, melalui hasil rancangan doktor dan guru besar seni rupa [[Ibenzani Usman]]. Gagasan menampilkan atap gonjong dipengaruhi oleh berdirinya gedung [[Kantor Gubernur Sumatra Barat]]. Penggunaan identitas Minangkabau pada lambang ini dianggap sebagai bentuk pertahanan jati diri dan perlawanan terhadap tekanan pemerintah pusat setelah kota-kota di Sumatra Barat dibombardir sewaktu gejolak [[Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI).
 
== Sejarah ==
Lambang ini diperkenalkan pada tahun 1971, atas saran [[doktor]] dan [[guru besar]] [[seni rupa]] [[Ibenzani Usman]].<ref>{{Cite book|last=Usman|first=Ibenzani|date=1985|url=https://www.google.co.id/books/edition/Seni_ukir_tradisional_pada_rumah_adat_Mi/n01KhUAUsqIC|title=Seni ukir tradisional pada rumah adat Minangkabau: teknik, pola dan fungsinya|publisher=Institut Teknologi Bandung|language=id}}</ref> Gagasan menampilkan atap gonjong dipengaruhi oleh berdirinya [[Rumah Bagonjong|Kantor Gubernur Sumatera Barat]]. Penggunaan identitas Minangkabau pada lambang ini dianggap sebagai bentuk pertahanan jati diri dan perlawanan terhadap tekanan Pemerintah Pusat setelah kota-kota di Sumatera Barat dibombardir sewaktu gejolak [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI).<ref>{{Cite book|last=Bahar|first=Saafroedin|url=https://www.google.co.id/books/edition/ETNIK_ELITE_DAN_INTEGRASI_NASIONAL/Tk1jDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Lambang+Sumatera+Barat&pg=PA327&printsec=frontcover|title=ETNIK, ELITE DAN INTEGRASI NASIONAL: MINANGKABAU 1945-1984 REPUBLIK INDONESIA 1985-2015|publisher=Gre Publishing|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Lambang provinsi di Indonesia}}
{{indonesia-stub}}
 
[[Kategori:SumatraSumatera Barat]]
[[Kategori:Lambang provinsi di Indonesia|Sulawesi Barat]]
 
 
{{indonesia-stub}}