Liang, Salahutu, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(36 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
|nama = Liang<br>''Ama Rian'', ''Ama Riang''<br />''Uli Sailesi''<br />
|peta =▼
|
|provinsi = Maluku
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Maluku Tengah
|kecamatan = Salahutu
|kode pos = 97582
|penduduk = 8.381 jiwa<ref>[Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 20]</ref>
|
}}
'''Liang''', adalah
Sebagai sebuah negeri atau desa adat, Liang dipimpin oleh seorang raja yang berkedudukan layaknya kepala desa. Raja Liang bergelar sebagai tuan ''Upulatu'' (raja). Apabila raja belum terpilih, tampuk kepemimpinan dijabat oleh pejabat negeri. Jabatan raja di Liang dipangku oleh fam Soplestuny(matarumah parentah) .<ref>[https://www.kabartimurnews.com/2018/11/23/19-tahun-tanpa-raja-saniri-liang-desak-bupati-percepat-raja-definitif/ 19 Tahun Tanpa Raja, Saniri Liang Desak Bupati Percepat Raja Definitif]</ref> Sejak 19 tahun lalu,liang belum memiliki raja
== Etimologi ==
Negeri Liang dalam bahasa Tana dikenal sebagai ''Ama Rian'' atau ''Ama Riang'' . Nama Liang, Rian, atau Riang konon berasal dari kata ''liang'' yang artinya cerukan atau gua. Negeri ini dinamai demikian karena banyak terdapat cerukan atau gua. Menurut tuturan masyarakat Liang, salah satu di antara gua-gua yang ada di wilayah mereka dahulu kerap dipakai oleh para leluhur sebagai jalan pintas (jalan tembus) menuju Negeri [[Kailolo, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Kailolo]] yang terletak berseberangan dengan Liang dan dipisahkan oleh [[Selat Haruku]] melewati dasar laut.<ref>[http://risamena-risamena.blogspot.com/2011/03/ama-riang.html Ama Riang]</ref>
Ada pula tuturan dari masyarakat Negeri [[Waai, Salahutu, Maluku Tengah|Waai]] yang menyebutkan bahwa masyarakat Liang adalah sebagian kecil dari masyarakat Waai yang menolak menerima ajaran [[Kristen]]. Masyarakat Waai yang menolak masuk Kristen dan mempertahankan keislaman pergi ke arah yang berbeda-beda. Ada yang pergi ke arah barat dan menjadi warga [[Morella, Leihitu, Maluku Tengah|Morella]] dan [[Wakal, Leihitu, Maluku Tengah|Wakal]]. Ada yang ke selatan ke [[Tulehu, Salahutu, Maluku Tengah|Tulehu]]. Ada yang berpindah ke Haruku ke [[Kailolo, Haruku, Maluku Tengah|Kailolo]]. Dan sebagian lagi ke arah utara. Mereka yang pergi ke utara tinggal di dalam liang-liang gua. Oleh sebab itu negeri yang mereka bangun di kemudian hari dikenal sebagai Negeri Liang.<ref name="Waileruny 2011 87">{{Cite book
Baris 34 ⟶ 30:
== Sejarah ==
Liang menurut sejarah merupakan salah satu negeri dalam konfederasi ''Uli Sailesi'' yang wilayahnya berada di timur laut Pulau Ambon. ''Uli Sailesi'' menghimpun Neger Liang, [[Mamala, Leihitu, Maluku Tengah|Mamala]], dan [[Morella, Leihitu, Maluku Tengah|Morella]]
| last = Bartels
| first = Dieter
Baris 43 ⟶ 39:
| year = 2017
| page = 617
| isbn = }}</ref> Retaknya persekutuan Liang-Waai menghasilkan perbedaan penafsiran sejarah yang cukup signifikan antara kedua negeri bertetangga ini.{{efn|Orang Waai menyebut bahwa Liang adalah sebagian kecil masyarakat Waai yang tidak menerima kekristenan dan lari ke utara serta mendiami gua-gua, oleh karenanya disebut Liang. Dalam cerita yang dipercayai masyarakat di Waai, pada suatu waktu di abad ke-17 Masehi, ''eri'' atau kampung yang nantinya membentuk Waai ada tujuh buah dan semuanya beragama Islam. Pada masa yang sama usaha penginjilan oleh misi zending Belanda juga sangat gencar. Beberapa misionaris seperti Honden Horen dari Rumahtiga dan Lodrikus si penunjuk jalan membawa
== Kondisi Wilayah ==
=== Aksesibilitas ===
Aksesibilitas atau keterjangkauan Negeri Liang terbilang sangat baik, didukung oleh ketersediaan jalan (jalur darat) dan pelabuhan (jalur laut) yang
=== Batas-batas ===
Baris 57 ⟶ 53:
=== Bencana Alam ===
Liang adalah negeri yang paling parah terkena dampak [[Gempa bumi Maluku 2019]]. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura, Ambon, menyebutkan titik gempa tersebut berada di 3.38 LS,128.43 BT, 40 kilometer limur Laut Ambon dengan kedalaman 10 kilometer.<ref>[https://kumparan.com/ambonnesia/tidur-saat-gempa-ambon-warga-maluku-tengah-tewas-tertimpa-reruntuhan-1rwCb1SqWdU Tidur saat Gempa Ambon, Warga Maluku Tengah Tewas Tertimpa Reruntuhan]</ref> Pasca gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter yang mengguncang Ambon dan [[Kabupaten Seram Bagian Barat]] pada pagi hari tanggal 26 September 2019, ribuan masyarakat Liang mengungsi ke hutan-hutan di daerah perbukitan yang terletak di belakang negeri dikarenakan khawatir dengan potensi tsunami ketika mereka menyaksikan air surut (''meti'') di pantai.<ref>[https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49936623 Gempa Ambon: Lebih 100.000 orang masih mengungsi, 'Katong masih trauma, belum bisa pulang']</ref>
Beberapa hari usai terjadinya gempa dan gempa-gempa susulan, di pesisir Negeri Liang dan di sekitar permukiman muncul sejumlah lubang-lubang sebesar sumur. Lubang-lubang tersebut adalah fenomena ''sand boil'' yang umum terjadi sebagai dampak sekunder dari gempa besar. ''Sand boil'' tidak ada kaitannya dengan tsunami. Kemunculan ''sand boil'' di Liang diduga terjadi akibat rekahan di bawah tanah yang membesar setelah guncangan gempa. Rekahan tersebut tak mampu menahan air tanah sehingga mengakibatkan semburan pasir yang kemudian meninggalkan lubang-lubang.<ref>[https://regional.kompas.com/read/2019/09/28/19575021/lubang-sebesar-sumur-muncul-di-perkampungan-dan-pantai-usai-gempa-ini Lubang Sebesar Sumur Muncul di Perkampungan dan Pantai Usai Gempa, Ini Penjelasan BMKG]</ref><ref>
=== Geografi ===
Baris 77 ⟶ 73:
=== Hidrologi ===
Dari kaki [[Gunung Salahutu]] mengalir lima sungai dan sungai kecil yang bermuara di wilayah pesisir Negeri Liang. Masyakarat memanfaatkan sungai-sungai tersebut untuk keperluan mandi dan mencuci. Lima sungai tersebut adalah [[Sungai Wae Huhu|Wae Huhu]], [[Sungai
== Administrasi ==
Baris 108 ⟶ 104:
=== Pendidikan ===
Liang memiliki sarana pendidikan mulai dari jenjang TK hingga SMA. Menurut data BPS Maluku Tengah di negeri ini ada dua buah TK, enam buah SD, dua buah SMP, dan satu buah SMA.<ref>[Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 25]</ref> Sementara itu data dari referensi milik Kemdikbud menyebutkan di Liang ada tiga buah TK, sembilan buah SD, tiga buah SMP, dan dua buah SMA.<ref>
{| class="wikitable"
Baris 152 ⟶ 148:
=== Fam di Negeri Liang ===
Masyarakat asli Liang memiliki sistem kekerabatan patrilineal yang diturunkan melalui pihak laki-laki. Penanda dari sistem kekerabatan tersebut adalah adanya penggunaan nama [[fam]] atau marga di belakang nama pemberian (''given name'') orang Liang asli. Berikut adalah fam-fam yang ada di Liang.{{sfn|El|2009|pp=30}}
# Lessy
# Lestusen
# Mony
# Naya
# Opier (dibaca opir)
# Pary
# Rehalat
# Samual
# Soplestuny (
# Tuny
# Wael
Baris 181 ⟶ 175:
=== Lembaga dan Pranata Tradisional ===
==== Soa ====
''Soa'' adalah sebuah kelompok yang terbangun di dalam sebuah negeri dan merupakan budaya khas orang Maluku Tengah. Soa menghimpun beberapa [[fam]] dan biasanya fam-fam dalam satu ''soa'' memiliki kesamaan atau pertalian sejarah. Di Liang ada tiga soa yaitu Soa Haturessy, Soa Renawasa, dan Soa Sitanala.{{sfn|El|2009|pp=31}}<ref>
==== Soa Haturessy ====
Baris 198 ⟶ 192:
==== Soa Renawasa ====
# Lessy
# Bisry
# Terra
==== Soa Sitanala ====
Baris 205 ⟶ 201:
== EKonomi ==
=== Pariwisata ===
Liang memiliki salah satu ikon pariwisata Maluku khususnya Pulau Ambon yakni Pantai Hunimua yang lebih dikenal sebagai [[Pantai Liang]].<ref>[Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 89]</ref> Pantai ini masih menjadi pilihan wisata masyarakat Ambon meskipun terdapat daerah-daerah wisata baru dikarenakan orisinalitas yang ditawarkan.{{sfn|Wawo, dkk.|2009|pp=52}} Pantai Hunimua dinobatkan sebagai salah satu pantai terbaik di Indonesia oleh UNDP pada tahun 1990 dikarenakan pasir putihnya yang mempesona serta kekayaan bawah laut yang luar biasa.<ref>[https://en.tempo.co/read/542158/liang-beach-most-beautiful-place-in-indonesia Liang Beach, Most Beautiful Place in Indonesia]</ref> Pada 24-26 Mei 2016 pantai ini beserta Negeri Waai menjadi tuan rumah Kemah Pramuka Madrasah Nasional.<ref>
=== Pengolahan Makanan dan Perdagangan ===
Baris 260 ⟶ 256:
{{Salahutu, Maluku Tengah}}
|