Rima Melati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(36 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
| burial_place = [[Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| education =
| alma_mater =
| occupation = {{
}}
| years_active = 1958—2017
| known_for =
| notable_works =
| height = <!-- "X cm", "X m" atau "X ft Y in" plus referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| weight = <!-- "X kg", "X lb" atau ("X st Y lb" ditambah referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| spouse = {{
* Iwan Kartowiyono (bercerai)
* Nelson Tobing (bercerai)
* Herwindo Soewondo (bercerai)
* {{Marriage|[[Frans Tumbuan]]|1973|2015|end=died}}
}} | partner = <!-- Pasangan jangka panjang yang belum menikah. Jika sangat relevan, atau jika pasangannya terkenal; "pasangan" di sini berarti pasangan hidup yang belum menikah (dari jenis kelamin atau preferensi seksual apa pun), bukan mitra bisnis. Di Indonesia sendiri, status ini jarang dipakai-->
| children = 4
Baris 50 ⟶ 52:
}}
'''Marjolien Tambajong''' ([[EYD]]: '''Maryolien Tambayong''') ({{lahirmati||22|8|1939||23|6|2022}}),<ref>{{Cite
== Biografi ==
Nama Rima Melati sebenarnya merupakan pemberian [[Soekarno]]. Sekitar awal 1960-an Bung Karno suka mengganti nama orang yang dikenalnya, yang dirasa kebarat-baratan. Nama asli Rima, Marjolien Tambajong, dengan panggilan Lientje, memang pernah dikatakan kebarat-baratan oleh Bung Karno.<ref>{{
Rima pernah meraih [[Piala Citra]] pada [[Festival Film Indonesia]] tahun [[Festival Film Indonesia 1973|1973]] kategori [[Pemeran Utama Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Wanita Terbaik]] dalam film ''[[Intan Berduri]]'' bersama [[Benyamin Sueb]] yang memperoleh penghargaan sebagai [[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]] dalam film yang sama. Pada kesempatan lain Rima pernah juga dinominasikan untuk penghargaan [[Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Pembantu Wanita terbaik]] di beberapa Festival Film Indonesia yaitu dalam film ''[[Kupu-Kupu Putih]]'' (1984), ''[[Tinggal Landas buat Kekasih]]'' (1985), ''[[Pondok Cinta]]''
Rima juga sempat aktif berperan dalam
=== Kehidupan awal ===
Rima lahir di [[Tondano]], [[Hindia Belanda]], pada tanggal 22 Agustus 1939 sebagai putri kedua dari empat bersaudara pasangan Marinus Van Rest dan [[Non Kawilarang]] (27 Oktober
Ketika di bangku SD Kebangkitan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), Rima pernah satu kelas dengan mantan Presiden Indonesia keempat, [[Abdurrahman Wahid]].<ref>[http://www.indomedia.com/intisari/2001/Mei/BK.htm "Bung Karno di Mata Wanita"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070208100949/http://www.indomedia.com/intisari/2001/Mei/BK.htm |date=2007-02-08 }}, ''[[Intisari]]'', Mei 2001</ref> Setelah lulus dari sekolah menengah di [[Tondano (kota)|Tondano]], ia melanjutkan pendidikannya di [[SMK Negeri 9 Bandung|SGKP]] yang berada di [[Kota Bandung|Bandung]], dan duduk satu bangku dengan aktris [[Ruth Pelupessy]].<ref name=":0">{{Cite news|date=1992-08-17|title=AKTRIS RUTH PELUPESSY NYARIS BUNUH DIRI...|work=Kartini|access-date=2022-06-23}}</ref> Rima juga turut membantu Ruth dengan memberikannya pekerjaan sebagai penjahit dan model di ''Indonesian Modelling Agency'' (IMA), serta membantunya mendapatkan peran sebagai Corrie dalam film [[Salah Asuhan (film)|''Salah Asuhan'']] (1972).<ref name=":0" /> Dirinya juga ikut andil dalam menyelesaikan konflik antara Ruth dan suami pertamanya yaitu Richard Turangan, dengan cara menyewa jasa advokat [[Lukman Wiriadinata]] yang merupakan mertua dari model Sumi Hakim, demi membantu Ruth mendapatkan hak asuh kedua putranya.<ref name=":0" />
Nama Rima Melati, diperoleh dari pemberian Presiden [[Soekarno]]. Saat itu, sekitar awal 1960-an Bung Karno sering mengganti nama orang yang dirasa kebarat-baratan.{{sfn|JCG, Rima Melati}}{{sfn|Novanda|2016}}{{sfn|Apa Siapa|1999|p=364}} Selain itu, nama Rima sebenarnya akan diberikan Lientje kepada anak yang sedang dikandungnya. Pada saat itu Marjolien yang sedang mengandung anak kedua, ingin memberi nama Rima kepada si anak jika perempuan. Ia diilhami tokoh Rima the Bad Girl dalam film [[Green Mansions (film)|Green Mansions]] (1959) yang diperani [[Audrey Hepburn]]. Sayang, janin itu meninggal sebelum dilahirkan. Lientje yang terpukul, menceritakan peristiwa itu kepada Bung Karno, sekaligus mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih nama Rima, dikombinasi dengan "Melati".<ref>{{cite web |url=https://www.fimela.com/news-entertainment/read/2451942/ternyata-nama-rima-melati-merupakan-pemberian-presiden-soekarno |title=Ternyata Nama Rima Melati Merupakan Pemberian Presiden Soekarno |first=Regina |last=Novanda |date=5 Maret 2016 |website=Fimela.com |accessdate=31 Januari 2021}}</ref>
Baris 76 ⟶ 78:
Melati kembali ke layar perak pada tahun 1969, setelah menikah dengan Ir. Herwindo, dengan perannya dalam film [[Wim Umboh]] bertajuk ''[[Laki-Laki Tak Bernama]]''.{{sfn|JCG, Rima Melati}} Selama dua puluh tahun berikutnya ia muncul di lebih dari tujuh puluh film, termasuk debut sutradara [[Teguh Karya]] ''[[Wadjah Seorang Laki-Laki]]'' (1971), debut sutradara [[Sjumandjaja]] ''[[Lewat Tengah Malam]]'' (1971), dan film kolaborasi Indonesia–Belanda ''[[Max Havelaar (film)|Max Havelaar]]'' (1975).{{sfn|Filmindonesia.or.id, Marjolien Tambajong}}
Rima menerima penghargaan [[Piala Citra]] pada [[Festival Film Indonesia 1973]] dalam kategori [[Pemeran Utama Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Wanita Terbaik]] dalam film ''[[Intan Berduri]]'' bersama [[Benyamin Sueb]] yang memperoleh penghargaan sebagai [[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]] dalam film yang sama.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Awards}}
Pada kesempatan lain Rima pernah juga dinominasikan untuk penghargaan [[Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Pembantu Wanita terbaik]] dalam film ''[[Kupu-Kupu Putih]]'' (1984), ''[[Tinggal Landas buat Kekasih]]'' (1985), ''[[Pondok Cinta]]'', (1986), ''[[Biarkan Bulan Itu]]'' (1987) dan ''[[Arini II|Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat)]]'' (1989). Selain itu Pada ajang [[Festival Film Asia Pasifik]] ke-50, Rima meraih penghargaan ''Best Supporting Actress'' dalam film ''[[Ungu Violet]]''.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Marjolien Tambajong}}
=== Riwayat kesehatan ===
Pada tahun 1989, tak lama setelah syuting ''[[Sesaat dalam Pelukan]]'',{{sfn|Filmindonesia.or.id, Marjolien Tambajong}} Rima didiagnosis dengan [[kanker payudara]] Stadium 3B. Ia menjalani perawatan selama satu setengah tahun, bepergian ke Belanda karena ahli bedah Indonesia tidak dapat melakukan [[mastektomi]] parsial.{{Sfn|Siregar|2012}} Dia tidak kembali bermain film sampai tahun 1994, ketika dia muncul di ''[[Sesal (film)|Sesal]]''. Disutradarai oleh rekannya [[Sophan Sophiaan]],{{sfn|Filmindonesia.or.id, Marjolien Tambajong}} film ini dibintangi Sophiaan sebagai sastrawan yang tak mampu mendampingi istrinya yang diperankan oleh [[Widyawati]], menjelang ajalnya.{{Sfn|Kristanto|2007|p=385}} Pada 1997 Rima menyutradarai serial televisinya ''Api Cinta Antonio Blanco'' (1997), berdasarkan kisah hidup [[Antonio Blanco (pelukis)|Antonio Blanco]], seorang pelukis Spanyol-Amerika yang menetap di [[Bali]].{{sfn|Filmindonesia.or.id, Marjolien Tambajong}}
Rima telah membuat beberapa film setelah pergantian milenium, termasuk ''[[Banyu Biru]]'' (2004) dan ''[[Ungu Violet]]'' (2005). {{As of|2016}}, film fitur terbarunya adalah ''[[Ayah, Mengapa Aku Berbeda?]]'' (2011).{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Dalam sebuah wawancara tahun 2012, dia menyatakan bahwa dia tidak berniat kembali ke film atau televisi.{{Sfn|Siregar|2012}} Dia terus berlanjut sebagai perancang busana,{{sfn|Novanda|2016}} dan telah mengkampanyekan [[kesadaran kanker payudara]] melalui Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta.{{Sfn|Siregar|2012}}
Baris 89 ⟶ 91:
Rima aktif di [[Yayasan Indonesia Tanpa Tembakau]] (YITT). Ia pernah mendapat penghargaan dari WHO berupa ''Award No Tobaco Day'' karena usahanya dalam kampanye antirokok. Menurut Kepala Perwakilan [[WHO]] di [[Indonesia]], [[George Petterson]], Rima terpilih sebagai satu-satunya orang Indonesia dari 10 warga dunia yang pada tahun [[2006]] mendapat piala penghargaan dari WHO. Rima Melati mulai merokok pada umur 16 tahun karena pengaruh lingkungan dan tontonan. Rima berhenti merokok pada [[1989]] setelah [[tar|kerak tar]] dan [[nikotin]] dalam tubuhnya menimbulkan [[kanker usus|kanker pada usus]] dan [[kanker payudara|payudara]].<ref name="profil" />
Rima juga pernah menyandang gelar Ratu Batik 1972.
== Kehidupan pribadi ==
Sepanjang hidupnya, Rima Melati telah menikah sebanyak empat kali.
Pernikahan pertamanya dengan Iwan Kartowiyono, putra dari aktivis [[Sujatin Kartowijono]] , berakhir dengan perceraian. Pada tahun 1963, ia menikah dengan Mayor Nelson Tobing, kakak musisi [[Gordon Tobing]] dan bercerai beberapa tahun kemudian. Kemudian Rima juga sempat dipersunting Herwindo Soewondo, putra sulung [[Hartini |Hartini Soekarno]], namun kembali bercerai. Terakhir, Rima menikah dengan aktor [[Frans Tumbuan]] pada 3 Desember 1973. Frans dan Rima ternyata sudah dijodohkan sejak berusia masih satu tahun. Dari pernikahan keduanya Frans dan Rima memiliki tujuh orang anak. Selama 42 tahun menjadi suami-istri, cinta mereka pun dipisahkan oleh maut yang menjemput Frans pada 23 Maret 2015.<ref>{{
== Kematian ==
Pada 23 Juni 2022, Rima Melati meninggal dunia di [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]], [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]] pada usia 84 tahun akibat penyakit [[decubitus]].<ref>{{Cite
== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable unsortable"
|-
!
!
!
!Catatan
!{{abbr|Ref.|Referensi}}
|-
|
|
|
|Karya debut
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|Ibu Iwan
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|''[[Melintas Badai]]''
|
|
|align="center"|
|-
|rowspan="6"|1986
|''[[Merpati Tak Pernah Ingkar Janji]]''
|
|
|align="center"|
|-
|''Telaga Air Mata''
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|Anneke
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|''Pengantin Baru''
|
|
|align="center"|
|-
|rowspan="5"|1987
|''[[Ayahku]]''
|Istri Agus
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|Mastun
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|''[[Arini, Masih Ada Kereta yang akan Lewat]]''
|
|
|align="center"|
|-
|rowspan="5"|1988
|''Setegar Gunung Batu''
|
|
|align="center"|
|-
|''Harga Sebuah Kejujuran''
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|''[[Arini II, Biarkan Kereta Itu Lewat]]''
|Ibu Nick
|
|align="center"|
|-
|rowspan="6"|1989
|''[[Sesaat dalam Pelukan]]''
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|''Kristal-Kristal Cinta''
|
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|
|-
|''[[Kanan Kiri OK II]]''
|Tati
|
|align="center"|
|-
|1994
|
|Diri sendiri
|
|align="center"|
|-
|1997
|
|{{na}}
|Sebagai sutradara; menjadi debut dalam penyutradaraan
|align="center"|
|-
|2004
|
|Lies
|
|align="center"|
|-
|rowspan="2"|2005
|''[[Banyu Biru]]''
|Ibu dinosaurus
|
|align="center"|
|-
|''[[Ungu Violet]]''
|Nenek Kalin
|
|align="center"|
|-
|2007
|
|{{na}}
|Sebagai sutradara
|align="center"|
|-
|2008
|
|Nenek
|
|align="center"|
|-
|rowspan="3"|2010
|''[[Bebek Belur]]''
|Bu Rima
|
|align="center"|
|-
|
|Bu Yani
|
|align="center"|
|-
|''[[Senggol Bacok]]''
|Nenek Galang
|
|align="center"|
|-
|2011
|
|Bunda Alin
|
|align="center"|
|-
|rowspan="3"|2016
|''[[Surat Untukmu]]''
|Ibu Ketty
|
|align="center"|
|-
|
|
|
|align="center"|
|-
|''[[Senjakala di Manado]]''
|Oma Marlene
|
|align="center"|
|-
|2017
|''[[Sweet 20]]''
|Teman Fatmawati
|
|align="center"|
|}
===
{|class="wikitable unsortable"
|-
Baris 568 ⟶ 684:
!Judul
!Peran
!Catatan
!{{abbr|Ref.|Referensi}}
|-
|1996
|''[[Mentari di Balik Awan]]''
|
|
|align="center"|
|-
|1996—1997
|''[[Istana Impian]]''
|
|<!-- Catatan untuk serial yang telah dirilis diisi dengan Peran yang dimainkan (kameo/bintang tamu/penampilan khusus/figuran) ; Peran sebagai kru (sutradara/penulis skenario/produser/dsb) ; Episode: "Judul Episode" / Episode ?? (tulis nomor episode, jika tidak ada judul), kosongkan jika tidak ada. -->
|align="center"|
|-
|1999—2001
|''[[Kesucian Prasasti (seri televisi)|Kesucian Prasasti]]''
|Nungky
|
|align="center"|
|-
|2000—2001
|''[[Cinta Tak Pernah Salah]]''
|Nyonya Paturingi
|
|align="center"|
|-
|2001
|''Melodi Cinta''
|Lince
|
|align="center"|
|-
|2002—2003
|''
|
|
|align="center"|
|-
|2003
|''Kabut Sutra Ungu''
|
|
|align="center"|
|-
|2006—2007
|''[[Wulan (
|Dira
|
|align="center"|
|-
|rowspan="2"|2007
|''Nyonya-Nyonya Sosialita''
|
|
|align="center"|
|-
|''[[Candy (
|Eyang Ria
|
|align="center"|
|-
|rowspan="4"|2008
|''[[Safira (
|Nenek
|
|align="center"|
|-
|''[[Khanza]]''
|Tieneke
|
|align="center"|
|-
|''[[Alisa (
|Bu Rima
|
|align="center"|
|-
|''[[Lia (
|Nenek Ajen
|
|align="center"|
|-
|2015
|''[[Buku Harian Nayla: 8 Tahun Kemudian]]''
|
|
|align="center"|
|}
====
<i>
* 23 Cinta Hanya Satu Yang Kupilih (2013)
</i>
== Diskografi ==
* Burung Kutjitja (1956)
== Kontroversi ==
Rima dua kali menjabat menjadi juri Festival Film Indonesia, di mana FFI nya
== Penghargaan dan nominasi ==
<!-- Tuliskan penghargaan tokoh yang terdapat daftar nomine. Isikan tahun, nama penghargaan, kategori, karya, dan hasil. Tahun dan kategori tidak perlu pakai tanda [[...]]. Jangan terjemahkan nama penghargaan dan kategori (jika tidak resmi). Bahasa asing gunakan ''cetak miring''. Untuk penghargaan yang tidak menyangkut pada suatu karya gunakan tanda " — ", untuk penghargaan yang karyanya tidak diketahui " {{N/A}} " -->
{| class="wikitable unsortable"
|-
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Tahun
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Penghargaan
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Kategori
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Karya
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Hasil
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|{{abbr|Ref.| Referensi}}
|-
|1971
|[[Aktor-Aktris Terbaik PWI 1971]]
|rowspan="3"|Aktris Terbaik
|align="center"|''Noda Tak Berampun''
|{{won}}
|align="center"|
|-
|1972
|
|align="center"|''[[Wadjah Seorang Laki-Laki]]''
|rowspan="2" {{draw|Runner-up I}}
|align="center"|
|-
|rowspan="2"|1973
|[[Aktor-Aktris Terbaik PWI 1973]]
|align="center"|''[[Salah Asuhan (film)|Salah Asuhan]]''
|align="center"|
|-
|
|[[Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Wanita Terbaik]]
|align="center"|''[[Intan Berduri]]''
|{{win}}
|align="center"|
|-
|
|Aktor-Aktris Terbaik PWI |Aktris Terbaik
|align="center"|''[[Takdir (film)|Takdir]]''
|{{draw|Runner-up III}}
|align="center"|
|-
|1980
|
|
|
|rowspan="7" {{
|align="center"|
|-
|
|[[Festival Film Indonesia |align="center"|''[[Kupu-Kupu Putih]]''
|align="center"|
|-
|
|[[Festival Film Indonesia |
|align="center"|
|-
|
|[[Festival Film Indonesia |
|align="center"|
|-
|
|[[Festival Film Indonesia |
|align="center"|
|-
|
|[[Festival Film Indonesia |
|align="center"|
|-
|rowspan="2"|2005
|[[MTV Indonesia Movie Awards 2005|MVT Indonesia Movie ''Awards'' 2005]]
|
|
|align="center"|
|-
|[[:EN: Asia-Pacific Film Festival|Asia Pasifik Film Festival 2005]]
|''Best Supporting Actress''
|{{won}}
|align="center"|
|-
|rowspan="2"|2007
|
|
|rowspan="2" {{nom}}
|align="center"|
|-
|
|align="center"|
|-
|2014
|
|
|
|align="center"|
|-
|2022
|[[Festival Film Indonesia 2022]]
|colspan="2" align="center"|Penghargaan Seumur Hidup
|{{won|Penerima}}
|align="center"|
|}
|