Islam dan kucing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Ariefz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Cat outside Gazi Husrev-Bey Mosque (6086909198).jpg|thumbjmpl|Kucing yang sedang duduk di halaman [[Masjid Gazi Husrev-beg]] di [[Sarajevo]], [[Bosnia dan Herzegovina]].]]
[[Kucing domestik]] adalah hewan yang dihargai dalam agama [[Islam]].<ref name=Cyril>{{en}} {{cite book|title=The New Encyclopedia of Islam|last=Glassé|first=Cyril|publisher=Rowman Altamira|year=2003|isbn=0759101906|accessdate=11 Agustus 2014|pages=102}}</ref> Kucing domestik juga disukai karena kebersihannya.<ref name=Campo/>
 
== Asal usul penghormatan ==
Kucing telah dihargai di [[Timur Dekat]] sejak jamanzaman dahulu, tradisi yang diadopsi oleh [[Islam]], meskipun sudah banyak yang terubah.<ref name=Baldick>{{en}} {{cite book|title=Mystical Islam: An Introduction to Sufism|last=Baldick|first=Julian|publisher=I.B.Tauris|year=2012|pages=155|isbn=1780762313|accessdate=11 Agustus 2014}}</ref> Menurut [[hadits]], Nabi [[Muhammad]] telah melarang penganiayaan dan pembunuhan terhadap kucing.
 
=== Pendalilan (''Istidlāl'') ===
Salah satu kisah dari [[Sahabat Nabi|sahabat Nabi Muhammad]] yang dikenal dengan sebutan [[Abu Hurairah]] (secara harfiah berarti "Bapak [[Anak kucing|Anak Kucing]]") tentang kucing adalah, suatu hari ketika cuaca sedang panas, ia melihat seekor kucing yang sedang bersandar di dinding, kemudian ia mengambilnya dan membawanya dengan manaruhnya pada lengan bajunya untuk melindunginya dari panas matahari.<ref name=Cyril/> Abu Hurairah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Muhammad mengatakan bahwa ada seorang wanita yang masuk ke dalam [[neraka]] hanya karena membiarkan anak kucing betina yang kelaparan, tetapi hal ini telah dibantah oleh [[Aisyah]], [[Pernikahan Muhammad|istri Nabi Muhammad]].<ref name=Kurzman>{{en}} {{cite book|title=Liberal Islam: A Source Book|last=Kurzman|first=Charles|publisher=Oxford University Press|year=1998|isbn=0195116224|pages=121|accessdate=11 Agustus 2014}}</ref>
 
Namun hadits yang lebih ''tsabit'' (jelas) adalah hadits yang menyebutkan bahwa wanita itu kemudian disiksa, dengan lafadz sebagai berikut, "Seorang wanita diadzab karena seekor kucing yang dikurungnya sampai mati. Hanya karena kucing itu ia masuk neraka. Sebab tatkala ia mengurungnya, ia tidak memberinya makan dan minum. Ia juga tidak mau melepaskannya untuk mencari makanan dari serangga dan tumbuh-tumbuhan." Hadits ini memang diriwayatkan oleh [[Imam Muslim]] dalam "Shahih"-nya, dan [[Ahmad bin Hanbal|Imam Ahmad]] dalam "[[Musnad Ahmad|Musnad]]"-nya dari Abu Hurairah, tapitetapi di sisi lain, hadits ini diriwayatkan dari jalur lain: dari [[Nafi Maula Ibnu Umar|Nafi']], dari [[Abdullah bin Umar]] RA, yang diriwayatkan Imam Bukhari dalam "[[Adab al-Mufrad]]" (hadits no.:379), dan Imam Muslim (7/43). Sehingga, bisa dikatakan hadits ini ''tsabit'', dan tiada bisa ditentang lagi. Sampai di sinilah, pendapat [[al-Albani]] yang artikel ini bisa nukilkan.{{efn|Lafazh aslinya: عُذِبَتِ امْرَاَةٌ فِى هِرَّةٍ سَجَنَْتْهََا حَتّٰى مَا تَتْ ، فَدَخَلَتْ فَيْهَاالنَّارَ ، لاَهِىَ اَطْعَمَتْهَا اِذْحَبِسَتْهَا وَلاَهِىَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلاَرْضِ .<ref name=al-albani>{{aut|[[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Al-Albani, Muhammad Nashiruddin]]}} (1378 [[Hijriah|H]]/1958 [[Masehi|M]]). ''Silsilatul Ahadits-as-Shahihah'' [edisi terjemahan:''Silsilah Hadits Shahih'']. '''1''':hadits no.28. [[Jakarta]]:Pustaka Imam Syafii. ISBN 978-602-8062-76-3</ref>}} Hadits ini mengandung faidah bahwasanya sekecil apapun makhluk, tetap lindungilah dia. Hadits ini berkesesuaian dengan hadits: "Cintailah siapapun yang ada di bumi, maka makhluk yang di langit akan menyayangimu."<ref>Riwayat Tirmidzi dalam "Sunan"-nya.</ref>. Dari sini, keyakinan C. Kurzman terbantahkan.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Interior of a school in Cairo (detail).jpg|leftkiri|uprightlurus|thumbjmpl|Kucing yang sedang beristirahat di atas bantal di samping seorang imam di Kairo, oleh [[John Frederick Lewis]]]]
Seorang [[penyair]] dan [[penulis]] [[wisata]] asal [[Amerika Serikat]] bernama [[Bayard Taylor]] (1825-1878) terkejut ketika ia menemukan dan melihat sebuah [[rumah sakit]] di [[Suriah]] di mana banyak kucing yang berkeliaran bebas di sana. Lembaga tersebut melindungi dan memelihara kucing domestik, yang didanai oleh wakaf, bersama dengan upah pengasuh, [[Kodokteran hewan|perawatan hewan]] dan [[makanan kucing]]. [[Edward William Lane]] (1801-1876), seorang orientalis asal [[Britania Raya]] yang tinggal di [[Kairo]], menjelaskan bahwa ada sebuah [[taman]] kucing yang diberikan oleh sultan Mesir abad ke-13 bernama [[Baibars]], yang pada waktu itu di [[Eropa]] banyak orang yang menunjukan sikap yang sangat berbeda terhadap kucing, seperti memakannya atau membunuhnya di bawah [[Bulla kepausan|keputusan para paus]].<ref name=Campo/>
 
Baris 17:
 
== Kebersihan dan Pengebirian ==
[[Berkas:Cat outside a mosque.jpg|thumbjmpl|Kucing yang sedang berada di luar di sebuah masjid di [[Şirince]], [[Turki]], dengan orang yang sedang [[salat]] dibelakangnya.]]
Dalam tradisi Islam, kucing dikagumi karena kebersihan mereka. Kucing dianggap sebagai hewan yang suci, tidak seperti [[anjing]],<ref name=Cyril/> dan karena itu kucing diizinkan dan boleh masuk ke dalam rumah<ref name=Campo/> dan bahkan [[masjid]], termasuk [[Masjidil Haram]].<ref name=Cyril/> Makanan bekas kucing juga dianggap halal dan air yang sudah diminum kucing juga boleh digunakan untuk ber[[wudu]].<ref name=Campo/> Walaupun air bekas minum kucing boleh digunakan untuk berwudu, tetapi menyentuh bulu kucing dapat membatalkan wudu. Menurut hadits yang riwayat Ahmad, menyentuh bulu kucing tidak dapat membatalkan wudu. Hadits tersebut rupanya ''dha'if'' (lemah) -dilemahkan al-Albani dalam ''ad-Dha'ifah''-nya (silsilah hadits ''dha'if''-nya).{{efn|Hadits itu adalah bahwa kucing tidak membatalkan wudu, riwayat Ibnu Majah. Hadits itu jelads ''dha'if'', karena sanadnya dijadikan ''marfu''' (sampai kepada Nabi SAW), yang pada aslinya ''mauquf'' (riwayatnya hanya sampai kepada sahabat).}} Karena yang benar, sesudah kita berwudhu, hendaknya jangan menyentuh bulunya kucing.
 
Banyak ulama yang berbeda pendapat tentang masalah [[peneuteran]] pada kucing. Namun sebagian besar ulama berpendapat bahwa peneuteran pada kucing diperbolehkan "jika ada beberapa manfaat dalam peneuteran tersebut dan jika itu tidak akan menyebabkan kematian".<ref name=Saed>{{en}} {{cite book|title=Islam: Questions and Answers - Jurisprudence and Islamic Rulings: General and Transactions -, Part 1|author=Muhammad Saed Abdul-Rahman|publisher=MSA Publication Limited|year=2004|pages=323–325|isbn=1861794118|accessdate=11 Agustus 2014}}</ref> [[Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]], seorang [[imam]] [[SunniAhlussunnah]] dari [[Saudi Arabia]] pada abad ke-20, pernah berkhotbah:
 
{{quote|Jika terlalu banyak kucing dan mereka menganggumengganggu, dan jika operasi tidak akan menyakiti mereka, maka tidak ada salahnya melakukan itu, karena ini lebih baik daripada membunuh mereka setelah mereka diciptakan. Tetapi jika itu adalah kucing yang tidak mengganggu, mungkin lebih baik untuk membiarkan mereka melakukan reproduksi.<ref name=Saed/>}}
 
== Jual-beli kucing ==
Menurut beberapa hadits, menjual dan membeli kucing hukumnya dalam Islam adalah haram.<ref>Hadits Riwayat Muslim Nomor 1569.</ref><ref>Hadits Riwayat Abu Daud Nomor 3479, An-Nasai Nomor 4668, Ibnu Majah Nomor 2161 dan Tirmidzi Nomor 1279.</ref><ref>[[Al-Muhalla]], 9: 13.</ref> Namun, menurut [[An-Nawawi|Imam Nawawi]] yang merupakan seorang ulama besar mazhab Syafi'i berpendapat bahwa kucing boleh diperjualbelikan jika terdapat manfaat besar bagi pemiliknya.<ref>{{id}} Muhammad Abduh Tuasikal (16 Agustus 2013). [http://rumaysho.com/muamalah/hukum-jual-beli-kucing-3549 Hukum Jual Beli Kucing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140812211224/http://rumaysho.com/muamalah/hukum-jual-beli-kucing-3549 |date=2014-08-12 }}. rumaysho.com. Diakses 12 Agustus 2013.</ref>
 
== Muezza ==
Beberapa Muslim meyakini bahwa Muezza ({{transl|ar|Muʿizza}}; {{lang-ar|معزة}}) merupakan nama kucing [[Nabi Islam|Nabi]] [[Muhammad]].<ref name=Muezza1>{{cite book |year=2004 |last=Geyer |first=Georgie Anne |title=When Cats Reigned Like Kings: On the Trail of the Sacred Cats |publisher=Andrews McMeel Publishing |location=[[Kansas City, Missouri]] |isbn=0-7407-4697-9 |page=28 |url=https://archive.org/details/whencatsreignedl00geor |url-access=registration |quote=In still another charming legend about the Prophet, one day his favorite cat Muezza bowed to thank him for some kind favor and, by this story, Muhammad then passed his hand down three times the length of the animal's back, giving to it—and to all cats evermore—the enviable capacity always to land squarely on their feet.}}</ref><ref>{{cite book |last=Stall |first=Sam |year=2007 |title=100 Cats Who Changed Civilization: History's Most Influential Felines |publisher=Quirk Books |isbn=978-1-59474-163-0 |page=40 |url=https://books.google.com/books?id=coXIF8WbEKEC&pg=PA40}}</ref> Namun, tidak ada satu pun hadits yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad memiliki kucing bernama Muezza.<ref>{{Cite web|last=Motala|first=Moulana Suhail|date=2020-11-25|title=Did Nabi (sallallahu 'alayhi wa sallam) have a cat named Muezza?|url=https://hadithanswers.com/did-nabi-sallallahu-alayhi-wa-sallam-have-a-cat-named-muezza/|website=Hadith Answers|language=en-GB|access-date=2021-03-15}}</ref><ref name="Muezza-2020">{{Cite web|date=2020-10-09|title=The Prophet's cat Muezza|url=https://islamicportal.co.uk/the-prophets-cat-muezza/|website=Islamic Portal|language=en-GB|access-date=2021-03-15}}</ref> Demikian, kebenaran kisah tentang Muezza yang beredar tidak memiliki sumber yang sahih sehingga tidak bisa disandarkan kepada Nabi Muhammad dan tidak bisa diyakini.<ref>{{Cite web|last=Tuasikal|first=Muhammad Abduh|date=2021-01-25|title=Bahaya Dusta Atas Nama Nabi|url=https://muslim.or.id/21024-bahaya-dusta-atas-nama-nabi.html|website=muslim.or.id|language=id|access-date=2024-07-08}}</ref>
 
Untuk meneladani Nabi Muhammad, seorang Muslim diminta untuk menyayangi hewan, termasuk di dalamnya kucing. Perlakuan kasar kepada binatang merupakan salah satu tindakan jahat yang buruk dalam Islam.<ref>{{Cite web |url=http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/040.sbt.html#003.040.552 |title=USC-MSA Compendium of Muslim Texts<!-- Bot generated title --> |access-date=2010-04-14 |archive-date=2008-10-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081023214200/http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/040.sbt.html#003.040.552 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/040.sbt.html#003.040.553 |title=USC-MSA Compendium of Muslim Texts<!-- Bot generated title --> |access-date=2010-04-14 |archive-date=2008-10-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081023214200/http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/040.sbt.html#003.040.553 |dead-url=yes }}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Kucing didalam budaya Mesir kuno]]
* [[Kucing dan manusia]]
* [[Islam dan hewan]]
Baris 42 ⟶ 47:
 
[[Kategori:Kucing dan manusia]]
[[Kategori:Hewan dalam agamaIslam]]
[[Kategori:Pandangan Muslim]]