Tahlilullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
 
(23 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 65:
}}</ref>'''
 
Terlahir dengan nama '''Raden Bagus''' (bin Ratu Anom Sultan Saidullah). Setelah mangkatnyakematian ayahnya, ia sebagai Putera Mahkota yangdinyatakan oleh Dewan Mahkota belum cukup dewasa untuk menjalankan pemerintahan, sehingga antara tahun 1660-1663 ia diwakili oleh mangkubumi kerajaan '''Pangeran Dipati Mangkubumi''' (Pangeran Dipati Martapura/Pangeran Tapesana/Raden Halit bin Sultan [[Mustain Billah]]) yang menjadi badal atau Wali Sultan bernamauntuk menjalankan pemerintahan. Karena jabatan barunya ini Pangeran Mangkubumi kini bergelar [[Pangeran Ratu]] bergelar01 dengan nama di dalam khutbah di Masjid yaitu '''Sultan [[Rakyatullah dari Banjar|Ri'ayatullah]]'''.
 
Mulai tahun [[1663]] sampai tahun [[1679]], Jabatan Wali Sultan diambil alih oleh '''[[Pangeran Dipati Anom]] 02''' alias '''Sultan Dipati Anom''' bin Sultan Inayatullah yang kemudian bergelar '''Sultan Agung''' alias '''Suria Nata 02'''.<ref name="hikayat banjar">{{cite book|last=Ras|first=Johannes Jacobus|year=1990|title=''[[Hikayat Banjar]]'' diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]]|location=Malaysia|publisher=Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka|isbn=9789836212405|authorlinks=Johannes Jacobus Ras}} ISBN 983621240X</ref>
Baris 71:
Namun sebelumnya dalam keadaan krisis politik tersebut, Pangeran Ratu/Sultan Rakyatullah dan Dewan Mahkota Kesultanan Banjar masih sempat melantik Raden Bagus dengan gelar '''Sultan Amarullah Bagus Kasuma''' (Sultan Tahlilullah).<ref name="hikayat banjar"/>
 
Selanjutnya pada tahun 1679 '''Pangeran Suria Angsa (Raden Bagus ?)''' dan '''Pangeran Suria Negara (Raden Basus ?)''', keduanya putera Sultan Ratu Anom alias Sultan Saidullah berhasil membinasakan '''Sultan Dipati Anom/Sultan Agung/Suria Nata 02''' dan '''Pangeran Dipati''' (anak Sultan Dipati Anom). Sejak itu Pangeran Suria Angsa menjadi Kepala Negara Kesultanan Banjar hingga mangkatnya tahun 1700.
 
== Suria Angsa (02) dan Suria Negara ==
Baris 95:
 
Adat istana yang ideal untuk mendapatkan pewaris mahkota diperoleh dari perkawinan anak laki-laki dari sultan dan anak perempuan dari mangkubumi, sebaliknya kalau Sultan hanya memiliki anak perempuan maka akan dinikahkan dengan anak laki-laki mangkubumi.
Sultan Tahlilullah (TahirullahAmarullah Bagus Kusuma) akan digantikan putranya, Tahmidullah. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan anak almarhum Sultan saidillahsebelumnya (Saidillah) yang dilahirkan dari permaisuri putri Makassar keturunan Karaeng Karunrung, yang bernama Pangeran Purabaya. Kemudian diputuskan Pangeran Purabaya memperoleh Pulau Laut sebagai apanage[[apanase]]-nya. Pangeran Purabaya masih tidak puas, lalu ia meminta bantuan suku Biaju dan ArungAhmad Daeng Mamuntuli Aru Kaju (menantu [[Mas Bantan]] sultan Sumbawa (trah Banjar). Pemberontakan pangeran Purabaya berhasil ditumpas oleh pasukan Pangeran Purba Negara dan Pangeran Nata Dilaga. Peristiwa itu diakhiri dengan tewasnya Pangeran Purabaya dan anaknya (Gusti Busu)
 
== Raden Bagus dan Raden Basus ==
Dalam naskah Cerita Turunan Raja-raja Banjar dan Kutaringin ([[Hikayat Banjar]]) resensi I menyebutkan bahwa raja Banjar Sultan Saidullah (Sultan Ratu Anum) memilikisetelah kematiannya meninggalkan dua orang putra yang masih dibawah umur, disebutkan dalam periode usia baru saja lepas gigi susu, masing-masing bernama '''Raden Bagus''' dan '''Raden Basus''' dan seorang putri bernama '''Gusti Gade''', masing-masing lahir dari [[gundik]]-gundik,. Anak-anak itu masing-masing berlainan ibunya. Sedangkan permaisuriisteri dari keturunan bangsawan yaitu Putri Intan binti Raden Timbakal Pangeran Singasari sudah diceraikan jauh sebelumnya karena ketidakcocokan dan dalam perkawinan antara kedua pihak itu tidak memiliki keturunan. Kemudian Putri Intan menikah kedua kalinya dengan Raden Pamadi bin Pangeran Anta Kasuma Ratu Kotawaringin dan kemudian dari pernikahan tersebut melahirkan Raden Pati.
 
== Sultan Amarullah Bagus Kasuma ==
Menurut salah satu naskah Hikayat Banjar versi resensi 1 koleksi Belanda dari University Library, Leiden: Codex Or. 1701, '''Raden Bagus''' diberi gelar '''Sultan Amarullah Bagus Kasuma''' oleh [[mangkubumiPangeran Ratu]] 01 alias Sultan Ri'ayatullah (1660-1663) yang merupakan Wali Kerajaan (Penjabat Sultan) untuk Raden Bagus yang usianya masih usiabelum kanak-kanakdewasa tersebut. Yang memberi gelar kepada Raden Bagus yaituadalah Sultan [[Rakyatullah dari Banjar|Ri'ayatullah]] (Pangeranyang Tapasaudara Sanasepihak (tiri) Sultan 'Inayatullah. Namun tidak diketahui nama kedua dari Raden Basus, saudara tiri Raden Bagus.
 
== Kedatangan pedagang Portugis dan misionaris Katolik ==
Sumber Portugis menyebut nama Sultan yang memerintah pada saat kedatangannya ke Banjar adalah Sultan Saidillah. Pada masa kekuasaan Sultan Saidillah sekitar tahun [[1685]], Portugis mengirim seorang pastur bernama [[Ventigmilia]].<ref name="Lontaan">{{cite book|lang=id|pages=91|url=https://www.google.co.id/books/edition/Menjelajah_Kalimantan/UgVxAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=Sultan-Saidillah-Banjarmasin&dq=Sultan-Saidillah-Banjarmasin&printsec=frontcover|author= J. U. Lontaan|title=Menjelajah Kalimantan|publisher=Penerbit Baru|year=1985}}</ref> Jenderal Macau seperti Andrea Coelo Viera, Aloysius Francesco Cottigno, maupun Kapten Kapal Emmanuelle Araugio Graces, sama-sama ingin menjadi sponsor perjalanan pastor Antonio Ventimiglia ke tanah Borneo. Penjelajahannya dimulai per tanggal 16 Januari 1688 dari Macau. Pada tanggal 2 Februari 1688, Antonio Ventimiglia tiba di Banjarmasin dengan kapal Potugis (sebagai sekutu Sultan Suria Angsa untuk menggulingkan pamannya Sultan Dipati Anom), untuk menyebarkan agama [[Katolik]] di udik negeri Banjar di sepanjang sungai Barito dan akhirnya ia meninggal di udik pada tahun [[1691]].<ref name="suluh">{{cite book|first=[[Amir Hasan Kiai Bondan|Amir Hasan]]|last=Kiai Bondan|title= Suluh Sedjarah Kalimantan|publisher= Bandjarmasin: Fadjar|year=1953}}</ref><ref>http://jejakrekam.com/2018/10/14/perjuangan-penuh-keringat-pastor-ventimiglia/</ref><ref>{{cite book
|pages=134
Baris 131 ⟶ 136:
}}</ref>
 
== Sultan Amarullah Bagus Kasuma ==
Menurut salah satu naskah Hikayat Banjar versi resensi 1 koleksi Belanda dari University Library, Leiden: Codex Or. 1701, '''Raden Bagus''' diberi gelar '''Sultan Amarullah Bagus Kasuma''' oleh [[mangkubumi]] yang merupakan Wali Kerajaan (Penjabat Sultan) untuk Raden Bagus yang masih usia kanak-kanak tersebut yaitu Sultan [[Rakyatullah dari Banjar|Ri'ayatullah]] (Pangeran Tapa Sana).
 
== Kematian ==