Himpunan Mahasiswa Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faiz Rifqy Ak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
(35 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox Organization
|name = Himpunan Mahasiswa Islam
Baris 14 ⟶ 15:
|type = Organisasi Kemahasiswaan, Perkaderan dan Perjuangan.
|status =
|purpose = Terbinanya insanInsan akademisAkademis, penciptaPencipta, pengabdiPengabdi, yang bernafaskanBernafaskan Islam dan bertanggungBertanggung jawabJawab atas terwujudnyaTerwujudnya masyarakatMasyarakat adilAdil makmurMakmur yang diridhai Allah subhanahuSubhanahu wataWa Ta'ala.
|headquarters = Jl. Sultan Agung No.25 A, RT.1/RW.1, Guntur, Kecamatan Setiabudi, [[Kota Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]], 12980
|location =
|region_served =
|membership =
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|leader_title = Ketua Umum PB HMI 2021-2023-2025
|leader_name = Raihan[[Bagas AriatamaKurniawan]]
|main_organ =
|parent organization =
Baris 31 ⟶ 32:
}}
 
'''Himpunan Mahasiswa Islam''' ('''HMI''')<ref name="Historiografi">Sitompul, Agussalim, 1995, Historiografi Himpunan Mahasiswa Islam Tahun 1947 – 19931947–1993, Intermasa, Jakarta</ref> adalah [[organisasi]] mahasiswa yang didirikan di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tanggal [[14 Rabiul Awal]] [[1366]] H bertepatan dengan tanggal [[5 Februari]] [[1947]], atas prakarsa [[Lafran Pane]] beserta 14 orang mahasiswa [[Universitas Islam Indonesia|Sekolah Tinggi Islam]] (sekarang [[Universitas Islam Indonesia]]).
 
== Sejarah ==
Sebelum lahirnya '''Himpunan Mahasiswa Islam''', terlebih dulu berdiri organisasi kemahasiswaan bernama [[Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta|Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta]] (PMY) pada tahun [[1946]] yang beranggotakan mahasiswa dari tiga Perguruan Tinggi di Yogyakarta, yaitu [[Sekolah Tinggi Teknik]] (STT), [[Universitas Islam Indonesia|Sekolah Tinggi Islam]] (STI) dan [[Balai Perguruan Tinggi Gajahmada|Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada]] yang pada waktu itu hanya memiliki [[Fakultas Hukum]] dan [[Fakultas Sastra]]. Oleh karena [[Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta]]PMY dirasa tidak memperhatikan kepentingan para mahasiswa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam. Tidak tersalurnya aspirasi keagamaan merupakan alasan kuat bagi para mahasiswa [[Islam]] untuk mendirikan organisasi kemahasiswaan yang berdiri dan terpisah dari [[Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta]]PMY.
 
Pada tahun [[1946]], suasana politik di [[Indonesia]] khususnya di Ibu kota [[Daerah IstimewaKota Yogyakarta|Yogyakarta]] mengalami polarisasi antara pihak Pemerintah yang dipelopori oleh [[Partai Sosialis Indonesia|Partai Sosialis]] pimpinan [[Syahrir]] - [[Amir Sjarifoeddin|Amir Syarifuddin]] dan pihak oposisi yang dipelopori oleh [[Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Masyumi]] pimpinan [[Soekiman Wirjosandjojo|Soekiman]] - [[Wali Al-Fatah]], [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] pimpinan [[Ki Sarmidi Mangunsarkoro]] - [[Soejono Hadinoto|Suyono Hadinoto]], serta [[Persatuan PernyangannyaPerjuangan]] pimpinan [[Tan Malaka]]. Polarisasi ini bermula pada dua pendirian yang saling bertolak belakang. Pihak [[Partai Sosialis Indonesia|Partai Sosialis]] ([[Pemerintah]]) menitikberatkan perjuangan memperoleh pengakuan [[Indonesia]] kepada perjuangan berdiplomasi sementara pihak oposisi berpegang pada perjuangan bersenjata melawan [[Belanda]].
 
Polarisasi ini membawa mahasiswa yang juga sebagian besar dari mereka adalah pengurus [[Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta|Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta]]PMY berorientasi kepada Partai Sosialis. Melalui merekalah [[Partai Sosialis]] mencoba mendominasi [[Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta]]PMY. Namun mahasiswa yang masih memiliki idealisme tidak dapat membiarkan usaha Partai Sosialis hendak mendominir [[Persyerikatan Mahasiswamendominasi Yogyakarta]]PMY. Dengan suasana yang sangat kritis dikarenakan [[Belanda]] semakin memperkuatkan diri dengan terus-menerus mendatangkan bala bantuan dengan persenjataan modern disertai dengan peristiwa [[Agresi Militer Belanda I]] pada tanggal [[21 Juli]] [[1947]] Dengan situasi yang demikian para mahasiswa yang berideologi murni tetap bersatu menghadapi [[Belanda]], mencegak setidak-tidaknya mengurangi efek-efek dari polarisasi politik yang sangat melemahkan potensi [[Indonesia]] menghadapi [[Belanda]]. Karenanya mereka menolah keras akan sikap dominasi Partai Sosialis terhadap mahasiswa yang dinilai akan mengakibatkan dunia mahasiswa terlibat dalam polarisasi politik.
 
Berbagai hal ini yang mendorong beberapa orang mahasiswa untuk mendirikan organisasi baru. Meskipun sebenarnya jauh sebelum adanya keinginan untuk mendirikan organisasi baru sudah ada cita-cita akan itu, tetapi selalu ditunda dan dianggap belum tepat. Namun melihat dari berbagai kondisi yang ada dirasa cita-cita yang sudah lama diharapkan itu perlu diwujudkan karena bila membiarkan [[Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta]]PMY lebih lama didominasi oleh [[Partai Sosialis]] adalah hal yang tidak tepat. Penolakan sikap dominasi [[Partai Sosialis]] terhadap [[Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta]]PMY tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa [[Islam]], melainkan juga mahasiswa [[kekristenan|kristen]], mahasiswa [[katolik]], serta berbagai mahasiswa yang masih menjunjung teguh [[ideologi]] keagamaan.<ref name="Historiografi"/><ref name="Citra_HMI">Sitompul, Agussalim, 1997, Citra HMI, Aditya Media, Yogyakarta</ref><ref name="sejarah_HMI">Tanja,Victor, 1991, Himpunan Mahasiswa Islam; Sejarah dan Kedudukannya di Tengah - Tengah Gerakan - Gerakan Muslim Pembaharu Di Indonesia</ref><ref name="cita_cita_hmi">Al Mandari, Syafinudin, 2003, Demi Cita-cita HMI, Catatan Ringkas Perlawanan Kader dan Alumni HMI terhadap Rezim Orde Baru, Karya Multi Sarana, Jakarta</ref><ref name="sejarah_perjuangan_hmi">Drs. Agus Salim Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI(1974-1975), Bina Ilmu</ref><ref name="partai_islam">Prof. DR. Deliar Noer, Partai Islam Dipentas Nasional, Graffiti Pers, 1984</ref><ref name="hari_panjang">Sulastomo, Hari-hari Yang Panjang, PT. Gunung Agung, 1988</ref><ref name="mpo">M. Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik di Indonesia, Mizan, 1997</ref><ref name="pbhmi">Moksen ldris Sirfefa et. Al (ed), Mencipta dan Mengabdi, PB HMI, 1997</ref><ref name="mengabdi">Ramli H.HM Yusuf (ed), Lima Puluh Tahun HMI mengabdi Republik, LASPI, 1997</ref> <ref name="Kawah Candradimuka Mahasiswa">Solichin, HMI: Kawah Candradimuka Mahasiswa, Sinergi Persadatama Foundation, 2013</ref>.
 
HMI diprakarsai oleh [[Lafran Pane]], seorang mahasiswa tingkat I (semester I) Fakultas Hukum [[Universitas Islam Indonesia|Sekolah Tinggi Islam]] (sekarang Fakultas Hukum [[Universitas Islam Indonesia]] (FH-UII). Ia mengadakan pembicaraan dengan teman-temannya mengenai gagasan membentuk organisasi mahasiswa bernapaskan [[Islam]] dan setelah mendapatkan cukup dukungan, pada bulan [[November]] [[1946]], ia mengundang para mahasiswa [[Islam]] yang berada di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] baik di [[Universitas Islam Indonesia|Sekolah Tinggi Islam]], [[Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada]] dan [[Sekolah Teknik Tinggi]], untuk menghadiri rapat, guna membicarakan maksud tersebut. Rapat-rapat ini dihadiri kurang lebih 30 orang mahasiswa yang di antaranya adalah anggota [[Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta]] dan [[Gerakan Pemuda Islam Indonesia]]. Rapat-rapat yang digelar tidak menghasilkan kesepakatan. Namun [[Lafran Pane]] mengambil jalan keluar dengan mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir oleh [[Husein Yahya]]. Pada tanggal [[5 Februari]] [[1947]] (bertepatan dengan 14 Rabiulawal 1366 H), di salah satu ruangan kuliah [[Universitas Islam Indonesia|Sekolah Tinggi Islam]] di Jalan Setyodiningratan 30 (sekarang Jalan Senopati) [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], masuklah [[Lafran Pane]] yang langsung berdiri di depan kelas dan memimpin rapat yang dalam prakatanya mengatakan "Hari ini adalah rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena semua persiapan yang diperlukan sudah beres".
Baris 58 ⟶ 59:
* Membentuk Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam.
 
Adapun peserta rapat yang hadir antara lain:
Adapun peserta rapat yang berhadir adalah [[Lafran Pane]], [[Karnoto Zarkasyi]], [[Dahlan Husein]], [[Maisaroh Hilal]] (cucu pendiri [[Muhammadiyah]], KH. [[Ahmad Dahlan]]), [[Suwali]], [[Yusdi Ghozali]]; tokoh utama pendiri [[Pelajar Islam Indonesia]] ([[PII]]), [[Mansyur]], [[Siti Zainah]] (istri [[Dahlan Husein]]), [[Muhammad Anwar]], [[Hasan Basri]], [[Zulkarnaen]], [[Tayeb Razak]], [[Toha Mashudi]] dan [[Bidron Hadi]].
 
# [[Lafran Pane]]
# [[Karnoto Zarkasyi]]
# [[Dahlan Husein]]
# [[Maisaroh Hilal]] (cucu pendiri [[Muhammadiyah]], KH. [[Ahmad Dahlan]])
# [[Suwali]]
# [[Yusdi Ghozali]] (tokoh utama pendiri [[Pelajar Islam Indonesia]] ([[PII]]))
# [[Mansyur]]
# [[Siti Zainah]] (istri [[Dahlan Husein]])
# [[Muhammad Anwar]]
# [[Hasan Basri]]
# [[Zulkarnaen]]
# [[Tayeb Razak]]
# [[Toha Mashudi]]
# [[Bidron Hadi]]
 
Selain itu keputusan rapat tersebut memutuskan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam sebagai berikut:
Baris 83 ⟶ 99:
Lembaga Pengembangan Profesi adalah lembaga pengkaderan untuk pengembangan profesi di lingkungan HMI. Lembaga Pengembangan Profesi terdiri dari:
# Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI), pencetus terbentuknya [[Lembaga Dakwah Kampus]] (LDK)
# Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI).
# LembagaLe<nowiki/>mbaga<nowiki/> <nowiki/>Teknologi Mahasiswa Islam (LTMI)
# Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI)
# Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI)
# Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI)[https://www.lapenmi.id/p/profil-bakornas-lapenmi-pb-hmi.html]
# Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSMI)
# Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI)
Baris 131 ⟶ 147:
|-
|8
|[[Ismail HassanHasan Metareum]]
|1957 - 1960
|-
Baris 204 ⟶ 220:
|-
|26
|[[Hasanuddin]]
|2004 - 2006
|-
Baris 231 ⟶ 247:
|2018
|-
|3233
|[[Arya Kharisma Hardy]] (pj)
|2018-2020
|-
|34
|[[Raihan Ariatama]]
|2021-2023
|-
|35
|[[Bagas Kurniawan]]
|2023-2025
|}
 
== Alumni HMI ==
''Artikel utama untuk bagian ini:'' [[:{{Utama|Kategori: Tokoh HMI]]}}
Alumni HMI adalah anggota HMI yang telah habis atau selesai masa anggotanya.
 
Baris 305 ⟶ 329:
# [[Burhanuddin Muhtadi]]
# [[Seto Mulyadi|Kak Seto]] [[Komisi Nasional Perlindungan Anak|(Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak)]]
# Dedi Mulyadi ( Bupati Purwakarta )
# [[Sigit Pamungkas]] Komisioner KPU RI 2012-2017
# Muhammad Hafiz (Pengusaha Pempek Raihan Palembang)
# Muhammad Sholikhin (Founder Insan Ulil Albab)
 
=== Anggota DPR-RI Periode 2014-2019 ===
 
'''Alumni HMI dari PDIP''':
# Erwin Muslimin Singajuru (SumatraSumatera Selatan II),
# Henri Yosodiningrat (Lampung II),
# [[Jalaludin Rakhmat|Jalaluddin Rakhmat]] (Jawa Barat II),
Baris 321 ⟶ 347:
# Nurmansyah E Tanjung (Jawa Barat V)
'''Alumni HMI dari Partai Golkar''':
# [[Rambe Kamarul Zaman|Rambe Kamaruzzaman]] (SumatraSumatera Utara II),
# Kahar Muzakir (SumatraSumatera Selatan I),
# Azhar Romli (Bangka Belitung),
# Deding Ishaq (Jawa Barat III),
Baris 336 ⟶ 362:
# Sarmuji (Jawa Timur VI),
# Zainudin Amali (Jawa Timur XI),
# [[Zulfikar Arse Sadikin]] (Jawa Timur III),
# Yayat Y. Biaro (Banten II),
# Aditya Anugerah Moha (Sulawesi Utara),
Baris 344 ⟶ 371:
# [[Fadel Muhammad]] (Gorontalo)
# Zulfadhli (Kalimantan Barat)
 
# Sukiman (Kalimantan Barat)
'''Alumni HMI dari Partai HANURA''':
# Fauzih Amro (SumatraSumatera Selatan I),
# M. Farid Alfauzi (Jawa Timur XI)
# Syarifuddin Suding (Sulawesi Tengah)
Baris 352 ⟶ 379:
'''Alumni HMI dari PAN''':
# Alim Abdullah (Lampung II),
#Mohammad Ichlas El Qudsi (Michel) (Sumbar 1)
#M. Fanshurullah Asa (Dapil Kalbar)
# [[Teguh Juwarno]] (Jawa Tengah IX),
# [[Totok Daryanto]] (Jawa Timur V),
#Sukiman (Kalbar)
# Viva Yoga Mauladi (Jawa Timur X)
# M. Yamin Tawary (Maluku Utara)
Baris 374 ⟶ 404:
# Reni Marlinawati (Jawa Barat IV)
# Arsul Sani (Jawa Tengah X)
# Marta Sulistiyaningsih (Jawa Barat VIII)
'''Alumni HMI dari Gerindra''':
# [[Desmond Junaidi Mahesa]] (Banten II)
Baris 380 ⟶ 411:
'''Alumni HMI dari PKS''':
# [[Tamsil Linrung]] (Sulawesi Selatan I)
# Hermanto (SumatraSumatera Barat I)
# [[Hidayat Nur Wahid]] ( DKI Jakarta II)
# Soemandjaja (Jawa Barat V)
{{EndDiv}}
Baris 389 ⟶ 420:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://mediajakarta.com/ini-66-organ-hmi-se-indonesia-yang-polisikan-saut-situmorang/ Ini 66 organ HMI dan Kahmi se Indonesia yang polisikan Saut Situmorang]
* {{id}} [https://www.facebook.com/notes/khoiril-anwar/daftar-nama-560-anggota-dpr-ri-periode-2014-2019/10152423020631665/ Daftar Alumni HMI yang menjadi Anggota DPR-RI Periode 2014-2019].
* {{id}} [http://www.pbhmi.or.id/ PB HMI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161108135735/http://www.pbhmi.or.id/ |date=2016-11-08 }}
* {{id}} [https://wwwsuarahimpunan.hmisleman.org/ HMIcom CabangSuara SlemanHimpunan]
 
{{Islam di Indonesia}}
 
[[Kategori:Organisasi mahasiswa di Indonesia|Islam]]
[[Kategori:Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1947 di Indonesia]]