Kereta api Kalijaga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(21 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox layanan kereta api
| box_width =
|
| logo_width =300
| name =KA
| image =
| image_width =
| caption =
| status =
| start =[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
| end =[[Stasiun Semarang
| stations =
| routes = 1
| linenumber =
Baris 19:
| gauge = 1.067 mm
| map =
|frekuensi=
berakhir=30 November 2019
'''Kereta api'''
Dahulu, kereta api ini merupakan layanan satu
Dengan berlakunya
== Asal usul nama ==
Nama ''Kalijaga'' berasal dari sosok salah seorang [[Walisongo]] yang sangat terkenal, [[Sunan Kalijaga]]. Dalam konteks perkeretaapian, motto Kalijaga adalah "menjaga tradisi",
== Sejarah ==
Seiring pesatnya transportasi non kereta api dan sepinya peminat, juga karena keuntungan yang ada tidak sebanding dengan biaya operasional untuk kereta jalur lintas ini, apalagi
Mulai 1 April 2017,
Meskipun okupansi pada hari biasa tergolong sedikit ditambah pengoperasian tol Semarang-Solo yang memangkas waktu tempuh perjalanan menjadi 1 jam, layanan ini pada saat itu masih menjadi alternatif yang lebih diminati oleh masyarakat
== Referensi ==
Baris 47 ⟶ 45:
== Pranala luar ==
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}
|