Bahasa Banjar Samarinda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(29 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Under construction}}
{{Rapikan}}
{{Infobox language
| name = Banjar Samarinda
| nativename = Bahasa''basa Banjar Samarinda''
| states = * {{flag|Indonesia}}
----
Baris 18 ⟶ 20:
** [[Kutai Timur]]
*** Desa [[Pengadan, Karangan, Kutai Timur|Pengadan]]
| speakers = 440.453''Tidak diketahui''
|familycolor=Austronesia
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]<ref>https://www.ethnologue.com/subgroup/448/</ref>
Baris 31 ⟶ 33:
| iso2t = msa
}}
'''Bahasa Banjar Samarinda''' adalah salah saturagam dialek [[bahasa Banjar]] yang dituturkan oleh penduduketnis [[KotaSuku SamarindaBanjar|Banjar]] di [[Kota Samarinda]], [[Kalimantan Timur]].<ref>Nordhoff, Sebastian; Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2013). [[Glottolog]].[https://glottolog.org/resource/languoid/id/east2755 east2755] Leipzig: Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology.</ref><ref name="Magenda48"/>
 
== Dialek dan distribusi ==
Di [[Kalimantan Timur]], [[bahasa Banjar]] dituturkan di Desa [[Benua Baru Ilir, Sangkulirang, Kutai Timur|Banua Baru]], Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur; Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda; Desa Kota Bangun Ulu, Kota Bangun Ilir, Kota Bangun I, Kota Bangun II, Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara; Desa Muara Lesan, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau; Desa Muyub Ulu, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat; dan Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kertanegara.
 
Bahasa Banjar/Kutai di Provinsi [[Kalimantan Timur]] terdiri atas tujuh dialek, yaitu:
# Dialek Banua, dituturkan di Desa [[Benua Baru Ulu, Sangkulirang, Kutai Timur|Banua Baru]], Kecamatan Sangkulirang, [[Kabupaten Kutai Timur]].
# Dialek Banjar Samarinda, dituturkan di Kecamatan [[Samarinda Kota, Samarinda|Samarinda Kota]], [[Kota Samarinda]].
# Dialek Kutai Kota Bangun, dituturkan di Desa Kota Bangun Ulu, Kota Bangun Ilir, Kota Bangun I, Kota Bangun II, Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten [[Kutai Kertanegara]].
# Dialek Badeng.
# Dialek Kutai [[Muara Lesan, Kelay, Berau |Muara Lesan]] dituturkan di Desa Muara Lesan, Kecamatan Kelay, [[Kabupaten Berau]].
# Dialek Kutai [[MuyubMuyup Ulu, Tering, Kutai Barat|Muyup Ulu]] dituturkan di Desa Muyub Ulu, Kecamatan Tering, [[Kabupaten Kutai Barat]].
# Dialek Kahala, dituturkan di Desa [[Kahala, Kenohan, Kutai Kartanegara|Kahala]], Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kertanegara.
 
Berdasarkan hasil penghitungan [[dialektometri]], persentase perbedaan antar [[dialek]] menunjukkan beda dialek yang berkisar 51%–80%. Sementara itu, [[isolek]] Banjar Samarinda merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81%–100% jika dibandingkan dengan [[bahasa Melayu]], [[bahasa Bayan]], dan [[bahasa Maanyan]].
Baris 73 ⟶ 75:
}}</ref>
 
Kekalahan [[Pangeran Antasari]] dan jatuhnya Kesultanan Banjar ke tangan Belanda dalam [[perang Banjar]] yang berlangsung dari tahun 1859-1863, menyebabkan para pengikut Pangeran Antasari dan bangsawan Kesultanan Banjar lain yang tidak mau tunduk dengan Belanda memilih pergi dan menetap di daerah lain termasuk Kesultanan Kutai, Paser dan Berau. Selain melalui pesisir pantai, mereka juga menembus jalan darat dan bermukim di sekitar danau-danau besar di bagian tengah [[Sungai Mahakam]]. Atas ijinizin Sultan [[Aji Muhammad Sulaiman]], empat bangsawan dari Banjar yaitu [[Pangeran Perbatasari]], Pangeran Singa Menteri, Pangeran Nata dan Pangeran Surya Nata bersama pengikutnya diperkenankan menetap di Tenggarong. Selanjutnya Pangeran Nata lebih memilih bermukim di Muara Pahu yang saat itu diperintah oleh Raden Mara Jelau turunan dari Raden Baroh yang dahulunya merupakan kerajaan otonom kecil di Hulu Mahakam. Secara spontan orang-orang Banjar berdatangan untuk berdagang, mencari ikan dan mengumpulkan hasil hutan terutama rotan dan karet di daerah Mahakam. Pada saat Kesultanan Kutai dipimpin Aji Amidin gelar Pangeran Mangku Negoro, orang-orang Banjar dari [[Distrik Amuntai|Amuntai]] dan [[Distrik Negara|Nagara]] sengaja didatangkan dan disediakan tempat di Danau Jempang dan Melintang. Mereka membawa bibit [[ikan sepat]] dan [[biawan]] untuk ditaburkan di [[danau]]-danau tersebut. Hingga kini kedua jenis ikan tersebut merupakan [[komoditas]] penting hasil tangkapan [[nelayan]] di Mahakam Tengah.
 
Kepandaian orang Banjar dalam berdagang dan memperkenalkan kebudayaan Islam-Banjar sedikit banyak memberi pengaruh terhadap penyebaran [[Islam]] dan perkembangan [[bahasa Melayu]] dialek Banjar sebagai bahasa pergaulan dan perdagangan. Melalui kepandaian berdagang ini pula penyebaran orang Banjar terus berkembang dan bahkan hingga membentuk perkampungan-perkampungan Banjar baru yang terus berlanjut hingga kini.
Baris 91 ⟶ 93:
Di Muara Muntai dan Muara Kaman, pemukim Banjar yang telah lama telah bercampur baur dengan penduduk lokal [[orang Kutai]]. Sedangkan pendatang baru atau musiman sering kali mengelompok tersendiri dalam pemukiman yang terkonsentrasi. Di daerah ini dan di sekitar [[danau Jempang]] dan [[danau Melintang]], Orang Banjar bukan saja memperkenalkan [[budi daya ikan]] model [[keramba]] dan [[jaring apung]], tetapi juga memperkenalkan teknik penangkapan ikan [[modern]] lainnya yang destruktif seperti alat setrum, potasium, dan pukat harimau.<ref>http://bioma.or.id/wp-content/uploads/2015/11/Dok_02_Sosekbud_Bioma.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171118033445/http://bioma.or.id/wp-content/uploads/2015/11/Dok_02_Sosekbud_Bioma.pdf |date=2017-11-18 }} Tipologi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Di Mahakam Tengah</ref>
 
Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pemerintah [[kolonial]] [[Hindia Belanda]] tahun [[1930]] di [[Kota Samarinda]], dansuku [[KotaBanjar Balikpapan|Balikpapan]](54,93 suku Banjar%) merupakan suku asal Kalimantan terbanyak di kedua-dua wilayah [[kota]] tersebut.<ref> {{cite book|langname=en|last=Magenda|first=Burhan"Samarinda Djabier|year=2010|url=http:1930"//books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&lpg=PP1&dq=kalimantan&pg=PT19#v=onepage&q&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|publisher=Equinox Publishing|isbn=6028397210|pages=18}}ISBN 978-602-8397-21-6</ref>
 
Populasi Samarinda tahun 1930 berdasarkan Kelompok Etnik.<ref name="Samarinda 1930"> {{cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|year=2010|url=https://www.google.co.id/books/edition/East_Kalimantan/f9T74ges6DIC?hl=id&gbpv=1&dq=Table.3.-Population-of-Samarinda-in-1930-according-to-ethnic-group&pg=PT54&printsec=frontcover|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|publisher=Equinox Publishing|isbn=6028397210|page=53|pages=18|lang=en}}ISBN 978-602-8397-21-6</ref>
Populasi Samarinda tahun 1930 menurut Group Etnik.
{| class="wikitable sortable"
|-
! Group Etnik di Samarinda 1930 !! Banyaknya !! ProsentaseKeterangan
|-
| Suku Banjar || 4.620 ||
|-
| Kutai / Melayu || 1.225 ||
|-
| Jawa || 1.167 ||
Baris 116 ⟶ 118:
| China || 2.201 ||
|-
| [[Timur asingAsing]] lain|| 204 ||
|-
| Jumlah total || 11.086 || 100 %
|-
|}
 
== Kosa kataKosakata ==
{| class="wikitable sortable"
|-
Baris 153 ⟶ 155:
| Lembet || Bayut || Lambat, Lelet
|-
| Pujungan || Ambungan || PrilakuPerilaku yang dibuat-buat demi mendapatkan pujian
|-
| Pembualan || - || Sombong
|-
| Olok || ma-Hulut || Ejek
Baris 177 ⟶ 179:
| Sanggar pisang || Gaguduh pisang || Gorengan pisang
|-
| Telengong || - || Bodoh sekali/“plonga-plongo”
|-
|}
Baris 184 ⟶ 186:
* [[Abdoel Moeis Hassan]]
* [[Muhammad Ardans]]
 
== Kepustakaan ==
* {{cite book| authorlink= Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur| language= id| title= Bahasa Dayak [Tunjung] Rentenuukng dan bahasa Banjar di Kalimantan Timur| location= Kalimantan Timur| publisher= Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional| year= 2007| url= https://books.google.co.id/books?id=5vzSYgEACAAJ&dq=bahasa-banjar-balikpapan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&redir_esc=y| isbn= 9791628246}} ISBN 9789791628242
 
 
<!---->* {{cite book|title=Inventarisasi Kosakata Populer Bahasa Kutai dan Bahasa Banjar|language=id|trans-title=Inventory of Popular Vocabulary of Kutai language and Banjarese language|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/3095|year=2007|isbn=978-979-16282-5-9|publisher=East Kalimantan Provincial Linguistic Centre, Republic of Indonesia|location=Samarinda}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
 
 
== Pranala luar ==
* https://id.glosbe.com/bjn/id
* https://kaltim.tribunnews.com/2021/12/15/duta-wisata-kaltim-terpilih-abi-dan-elga-siap-majukan-ekonomi-kreatif-dan-pariwisata-kaltim
* https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/09/e-Journal%20online%20(09-05-16-01-56-55).pdf
* https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB/article/view/1780
Baris 216 ⟶ 226:
* https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/daftarbahasa
* https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/vitalitas
* {{YouTube|sQFL_QvU9jw}} Sandiwara Mamanda dan Sejarah Keberadaanya di Kota Samarinda
* {{YouTube|i35v0t7IICY}} MAMANDA BENUA ETAM
* {{YouTube|qLFl4xK5jYc}} Mamanda edisi Hari anak nasional live tvri kaltim 25/7/2018
* {{YouTube|aSPh-uLfYAw}} Goyang Olah Bebaya
* {{YouTube|unK8iWDI9FA}} Ngalihnya Mangganti ikam
* {{YouTube|BJeugXR5Km4}} Sabarai
* {{YouTube|yd62BGTRh7I}} Sabarai
* {{YouTube|XRA4IgQlRqE}} Sabarai
* {{YouTube|uvSxtNDGRU0}} Balarut di Sungai Mahakam - Bimo & Syapni
* {{YouTube|uAYAb5C2rxg}} Balarut di Sungai Mahakam - Shafa Meisya Qurratu’Ainiy
* {{YouTube|bw1nn4G4CIw}} Balarut di Sungai Mahakam - DINDA EFFENDY
* {{YouTube|n_6JoMH5bjw}} Bulan Haji
* {{YouTube|IWauHEhFPCg}} SORANGAN
* {{YouTube|l0ft-fyWl3g}} Samarinda Tepian Mahakam - Cipta : A.B.C Djoka, Musik Panting Banjar Tepian Indah
* {{YouTube|yF82wQju5eg}} Samarinda Tepian Mahakam - video pesona samarinda
 
 
[[Kategori:Bahasa di Kalimantan]]