Sang Pemimpi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Lathifah S (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
'''Sang Pemimpi Baru''' adalah novel kedua dalam [[tetralogi]] [[Laskar Pelangi]] karya [[Andrea Hirata]] yang diterbitkan oleh [[Bentang Pustaka]] pada Juli [[2006]]. Dalam novel ini, Andrea mengeksplorasi hubungan persahabatannya dengan dua anak yatim piatu, Arai Ichsanul Mahidin dan Jimbron, serta kekuatan mimpi yang dapat membawa Andrea dan Arai melanjutkan studi ke Sorbonne, [[Paris]], [[Prancis]].
 
Dalam novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata bercerita tentang kehidupannya di Belitong pada masa SMA. Tiga tokoh utama dalam karya ini adalah Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal tidak lain adalah Andrea Hirata sendiri, sedangkan Arai Ichsanul Mahidin adalah saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu ketika masih kecil. Arai disebut ''simpai keramat'' karena dalam keluarganya ia adalah orang terakhir yang masih hidup dan ia pun diangkat menjadi anak oleh ayah Ikal. Jimbron merupakan teman Arai dan Ikal yang sangat terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau ketika gugup. Ketiganya melewati kisah persahabatan yang terjalin dari kecil hingga mereka bersekolah di SMA Negeri Bukan MainManggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur.
 
== Latar peristiwa ==
Andrea mengenali Arai yang hidup yatim piatu dan harus hidup sebatang kara ("Simpai Keramat"). Karena, ayahnya satu-satunya anggota keluarganya, meninggal dunia. Sedangkan, Andrea dan Arai mengenali Jimbron di Masjid Al-Hikmah. Jimbron diasuh oleh Pendeta Geovanny, keluarga dekat Jimbron yang berbeda agama, karena Jimbron juga anak yatim piatu, sama seperti Arai. Gaya berbicara Jimbron agak sedikit gagap, dan Jimbron terobsesi pada kuda, karena gemar menonton serial televisi ''"[[The Lone Ranger]]"''. Dari serial televisi tersebut, Jimbron mengagung-agungkan kuda sebagai hewan yang memenangkan [[perang Badar]].
 
Baris 23:
Ikal dan Arai sering dihukum Taikong Hamim. Karena, mereka mengaji dengan nafas yang lemah sehingga tidak terdengar ''tajwid''-nya. Namun, ketika Taikong Hamim menjadi imam shalat, ketika Taikong sampai pada ayat terakhir Surah al-Fathihah ''"waladh dhaaliin"'', Arai membalasnya dengan mengucapkan ''"amin"'' dengan suara yang panjang. Hal tersebut terjadi kembali ketika Arai menimba ilmu di Eropa, shalat di salah satu masjid di Austria dengan imam Oruzgan Mourad Karzani. (Edensor. Bab 38: "Enam Belas Tahun Tuhan Menunggu", hal 243)
 
Drs. Julian Ichsan Balia adalah kepala SMA Negeri Bukan Main. Beliau adalah tokoh yang kharismatik. Digambarkan dalam bab 1 ''"What A Wonderful World"'' di halaman 9, dalam percakapannya dengan Pak Mustar, Pak Balia memang masih belia, tetapi beliau adalah "pengibar panji" ''Akhlaqul Karimah'' dan integritasnya tak tercela. Jika wakil rakyat zaman sekarang berwatak seperti Pak Balia, maka republik ini tidak akan berkenalan dengan istilah studi banding. Pak Balia menetapkan Nilai Ebtanas Murni (NEM) untuk diterima di SMA Negeri Bukan Main, minimal 42. Namun, seorang ''tauke'' yang anaknya memiliki NEM 28 dan sampai tamat SMP tidak tahu ibu kota provinsi SumatraSumatera Selatan, mulai menguji kredibilitas Pak Balia. (Bab 1: ''"What A Wonderful World"'', hal. 7)
 
{{cquote|
Baris 69:
Jimbron, yang sangat terobsesi pada kuda, akhirnya ditawari bekerja di peternakan kuda milik Nyonya Pho. Namun, Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Jimbron memberikan salam perpisahan kepada Ikal dan Arai berupa celengan berbentuk kuda, yang diharapkan dapat membantu mereka berdua untuk melanjutkan studi ke Eropa. Ikal dan Arai akhirnya memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta. Ikal berhasil mendapatkan pekerjaan mejadi pegawai pos, lalu melanjutkan studi ke [[Universitas Indonesia]]. Ikal mengambil jurusan ekonomi. Sedangkan Arai pergi merantau ke Kalimantan dan diterima di Universitas Mulawarman, jurusan biologi. Ia lulus dengan gelar ''cum laude''. Kemudian, mereka membuat proposal untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Dari situlah, Ikal dan Arai bertemu kembali.
 
== Tokoh-tokoh ==
 
=== Tokoh Utama ===
# '''Ikal''': Andrea Hirata sendiri, tokoh utama dalam cerita
# '''Arai''': anak yatim piatu, disebut sebagai "Simpai Keramat" karena ayahnya, satu-satunya anggota keluarganya, meninggal dunia. Arai diangkat sebagai sepupu Ikal.
# '''Jimbron''': anak yatim piatu. Ia diasuh oleh Pendeta Geovanny, anggota keluarganya yang berbeda agama. Meskipun demikian, Pendeta Geovanny menginginkan Jimbron taat menjalankan Islam.
 
=== Tokoh Lain ===
# '''Seman Said Harun''': ayah Ikal, pekerja PN Timah, kuli yang menyekop xenotim di wasrai (instalasi pencucian timah)
# '''Pendeta Geovanny''': paman Jimbron setelah menjadi yatim piatu. Meskipun ia berbeda agama namun ia menginginkan Jimbron taat menjalankan Islam
Baris 95:
# '''Bang Rokib''': ''kernet'' bis kota yang mengantar Ikal dan Arai ke [[Ciputat]], Ikal dan Arai sedang merantau ke Jawa
 
== Film ''Sang Pemimpi'' ==
{{utama|Sang Pemimpi (film)}}
 
Naskah Sang Pemimpi juga diadaptasi menjadi film [[Film Sang Pemimpi|Sang Pemimpi]] yang juga diproduksi oleh tim yang sama yang membuat film [[Laskar Pelangi (film)|Laskar Pelangi]] yaitu [[Miles Films]] dan [[Mizan Production]]. Film ini dirilis tahun 2009. Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh Sang Pemimpi, menurut rencana [[Mira Lesmana]] akan melakukan kasting di [[Belitung]], [[Jakarta]] dan [[Bandung]].
 
== Lihat pula ==
* [[Laskar Pelangi]]
* [[Maryamah Karpov]]
* [[Edensor]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.khatulistiwa.net/khatulistiwa.php?c=92&p=796 Sang Pemimpi di Khatulistiwa.net]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.sastrabelitong.multiply.com Website pribadi Andrea Hirata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160401072859/http://sastrabelitong.multiply.com/ |date=2016-04-01 }}
Baris 114:
{{s-aft|after=[[Edensor]]}}
{{s-end}}
 
{{sastra-stub}}
{{Andrea Hirata}}
 
Baris 120:
[[Kategori:Novel Indonesia]]
[[Kategori:Novel oleh Andrea Hirata]]
[[Kategori:Novel yang diadaptasi menjadi film]]
 
 
{{sastra-stub}}