Amir Machmud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(94 revisi perantara oleh 47 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name = {{PAGENAME}}Amir Machmud
|image = Amirmachmud.jpg
|imagesize =
|caption =Amir Machmud sebagai Pangdam V/Jayakarta
|office = Ketua DewanMajelis PerwakilanPermusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
|order = 8ke-6
|term_start = [[1 Oktober 1982]]
|term_end = [[30 September 1987]]
|succeeding =
|president = [[Soeharto]]
|predecessor = [[Daryatmo]]
|successor = [[Kharis Suhud]]
|office2office1 = MenteriKetua DalamDewan NegeriPerwakilan Rakyat Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri Indonesia
|order2order1 = 17ke-9
|term_start2term_start1 = [[91 Januari]]Oktober [[1969]]1982
|term_end2term_end1 = [[191 Maret]]Oktober [[1983]]1987
|succeeding1 =
|president1 = [[Soeharto]]
|predecessor1 = [[Daryatmo]]
|successor1 = [[Kharis Suhud]]
|office2 = Menteri Dalam Negeri Indonesia
|order2 = ke-17
|term_start2 = 9 Januari 1969
|term_end2 = 1 Oktober 1982
|succeeding2 =
|president2 = [[Soeharto]]
|predecessor2 = [[Basuki Rachmat]]
|successor2 = [[Soepardjo Rustam]]
|office3 = Komando Daerah Militer X/Lambung Mangkurat{{!}}Pangdam X/Lambung Mangkurat
|order3 = ke-4
|term_start3 = 28 November 1962
|term_end3 = 15 November 1965
|predecessor3 = [[M. Jusi|Kolonel Inf M. Jusi]]
|successor3 = [[Sutopo Juwono|Kolonel Inf R. Sutopo Juwono]]
|birth_date = {{Birth date|1923|2|21}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Cimahi|Cimahi]], [[JawaHindia Barat]], [[IndonesiaBelanda]]
|death_date = {{Death date and age|1995|4|21|1923|2|21|mf=y}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Cimahi]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
|spouse = {{bulleted list|Siti Hadidjah|Shri Hardhani Sadat Siswojo}}
|relations = [[Kaharudin Datuk Rangkayo Basa]] (adik ipar)
|children = {{bulleted list|Anon Badariah|Bambang Permadi Amir Machmud}}
|alma_mater = Akademi Militer
|occupation = TNI
|profession =
|religion = [[Islam]]
|signature =
|website =
|footnotes =
|allegiance = {{bulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943–1945)|{{flag|Indonesia}} (1945–1978)}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|serviceyears = 1943–1978
|servicenumber = 11646
|rank = [[File:22-TNI_Army-GEN.svg|25px]] [[Jenderal]] [[TNI]]
|unit = [[Infanteri]]
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
}}
 
'''Amirmachmud[[Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]].) Amir Machmud''' ({{lahirmati|[[Cimahi]], [[Jawa Barat]]|21|2|1923|[[Cimahi]], [[Jawa Barat]]|21|4|1995}}) adalah seorang Jenderal [[MiliterTentara Nasional Indonesia | Militer Indonesia]] Umum yang adalahmerupakan saksi mata untuk penandatanganan [[Supersemar]], sebuah dokumen serah terima kekuasaan dari Presiden [[Sukarno|Soekarno]] untukkepada UmumJenderal [[Suharto|Soeharto]].
 
== Awal Kehidupankehidupan ==
 
AmirmachmudAmir Machmud lahir pada 21 Februari 1923 di Cimahi, Jawa Barat. Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara dan ayahnya bekerja untuk sebuah [[perusahaan publik]] di bawah Pemerintah Kolonial Belanda.
 
Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1940, AmirmachmudAmir Machmud mulai memikirkan karirkarier yang ia akan lakukan. Pada tahun 1941 ia mengambil kursus [[topografi]] saja, meskipun tidak pernah keluardatang dariuntuk itu.
 
== Karier militer ==
==Karir Militer==
 
===Pekerjaan Pendudukan Jepang ===
 
Pada tahun 1942, Pemerintah Kolonial Belanda dikalahkan oleh [[Tentara Kekaisaran Jepang]] dan Indonesia berada di bawah pendudukan Kekaisaran Jepang. Pada tahun 1943, dengan gelombang perang mulai berbalik melawan mereka, Jepang mendirikan [[Pembela Tanah Angkatan DaratAir]] ([[PETA]]). PETA merupakan kekuatan tambahan yang berisi orang Indonesia dan dirancang untuk meningkatkan jumlah pasukan untuk Jepang dan membantu mereka dalam melawan [[Amerika Serikat]] harus merekayang memutuskan untuk menyerang [[Jawa]]. AmirmachmudAmir Machmud bergabung dengan PETA dan bangkitmenjadi untuk menjadikomandan [[peleton]] Komandan.
 
=== KODAM VI/Siliwangi ===
 
Pada 17 Agustus 1945, pemimpin nasionalis [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta]] memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Hari kemudian, Sukarno menyerukan orang Indonesia yang berbadan sehat Indonesia untuk mengumpulkan senjata dan kelompok sendiri dalam persiapan pembentukan Tentara Nasional Indonesia. Kelompok-kelompok milisi yang dikenal sebagai [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) dibentuk dan AmirmachmudAmir Machmud memimpin menujusalah satusatunya dike [[Lembang]], [[Jawa Barat]].
 
Pada tahun 1946, setelah [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) telah didirikan, BKR Lembang BKR telah diintegrasikan ke [[Kodam VI III/Siliwangi|Kodam VI/Siliwangi]] ([[Siliwangi Divisi Siliwangi]]), sebuah komando regional militer yang bertanggung jawab atas keamanan Jawa Barat. AmirmachmudAmir Machmud kemudian dipindahkan ke [[Bandung Utara]], di mana ia membiarkan pasukannya dalam pertempuran melawan pasukan Inggris dan pasukan Belanda, yang sangat ingin mempertahankan kerajaanwilayah kolonial mereka.
 
AmirmachmudAmir Machmud dan KODAM VI / Siliwangi kemudian dipaksa untuk meninggalkan Jawa Barat pada tahun 1948 setelah penandatanganan [[Perjanjian Renville]]. Berdasarkan perjanjian ini, Pemerintah Indonesia dipaksa untuk mengakui wilayah yang telah diambil di bawah kontrol Belanda dan ini termasuk Jawa Barat. Di bawah komando Kolonel [[Abdul Haris Nasution]], KODAM VI / Siliwangi dipindahkan dike [[Jawa Tengah]]. Pada tahun yang sama, AmirmachmudAmir akanMachmud bergabung dengan pasukannya dalam tindakan[[Peristiwa keras padaMadiun|pemberontakan]] [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) di [[Madiun]].
 
Pada tahun 1949, denganketika masa-masa awal Belanda untuk keluar dari Indonesia, AmirmachmudAmir Machmud dan pasukannya kembali ke Jawa Barat. AdaDisana, AmirmachmudAmir akanMachmud terlibat dalam pertempuran melawan gerakan [[DarulNegara Islam (Indonesia) | Darul Islam]] gerakan, kelompok separatis yang ingin mendirikan Indonesia yang [[teokrasi|teokratis]] Indonesia di bawah agama [[Islam]]. Pada tahun 1950, AmirmachmudAmir Machmud juga terlibat dalam penumpasan terhadap [[Hanya Raja Angkatan Bersenjata]] ([[Angkatan Perang Ratu Adil]] | (APRA]]), sebuah kelompok militer yang masuk ke Bandung dan mulai membidik prajurit TNI.
 
Setelah situasi mulai tenang, AmirmachmudAmir Machmud memiliki karirkarier militer yang relatif lancar dan menjabat sebagai Panglima [[Batalyon]] Panglimadi [[Tasikmalaya]] dan [[Garut]] sebelum diangkat menjadi Kepala Staf [[Resimen]] al Kepala Staf di [[Bogor]]. Setelah melayanimengabdi di Bogor, AmirmachmudAmir Machmud menjabat sebagai Kepala Staf Panglima KODAM VI / Siliwangi.
 
=== Markas Besar Tentara dan Sekolah Staf Angkatan Darat (Seskoad) ===
 
Pada tahun 1958, AmirmachmudAmir Machmud dipindahkan ke [[Jakarta]] di mana ia bekerja sebagai anggota staf di markas besar Angkatan Darat selama dua tahun.
 
Pada tahun 1960, AmirmachmudAmir Machmud dikirim ke Bandung untuk menghadiri [[Seskoad]]. Di sinisana, ia belajar tentang politik dan ekonomi, mata pelajaran penting bagi seorang prajurit dalam Tentaraketentaraan, ia juga mendapatkan lebih banyak dan lebih terlibat dalam menjalankan Pemerintahpemerintahan. AmirmachmudAmir Machmud juga berkenalan dengan [[Soeharto]] selama waktunya di Seskoad.<ref name="Supersemar">{{cite book|last= Elson|first= Robert|title= Suharto: A Political Biography|url= https://archive.org/details/suhartopolitical0000elso|year= 2001|publisher= The Press Syndicate of the University of Cambridge|location= UK|language=|isbn=0-521-77326-1|page= [https://archive.org/details/suhartopolitical0000elso/page/78 78]}}</ref>
 
===Tentara Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad) dan GuineaIrian Barat Baru===
 
Setelah ia menyelesaikan kursus Seskoad -nya, AmirmachmudAmir Machmud diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Caduad.<ref name="Supersemar"/> Caduad, yang selanjutnya akan pergi untuk menjadi [[Kostrad]] adalah kekuatan strategis yang dirancang untuk berada di stand bybersiap setiap saat sehingga dapat dengan mudah dipanggil selama kasus [[nasionalKeadaan darurat|darurat nasional]]. Caduad diperintahkansaat itu dipimpin oleh Soeharto, yang tampaknya ingin Amirmachmud cukup untuk menunjuk dia untuk posisinya.
 
Pada tahun 1962, Presiden Soekarno menetapkan bahwa Indonesia akan menduduki [[Irian Barat]] dan membentukmembuat perintah perang untuk pembebasan Irian Barat. Untuk operasi ini, Soeharto diangkat menjadi komandan lapangan dan sekali lagi, ia menunjukkan kepercayaannya dikepada AmirmachmudAmir Machmud dengan menunjuk diamenunjuknya untuk posisi Kepala Staf Operasional. Namun, setelah beberapa serangan militer kecil, Belanda dikerahkanberada di bawah tekanan dari Amerika Serikat dan menandatangani [[Perjanjian New York Agreement]] untuk mentransfermenyerahkan WesternIrian NewBarat Guinea untukkepada Indonesia, memberikan kesempatan diadakannya [[plebisitPepera|referendum]], diagar manaIrian akan diadakan Western New GuineaBarat bisa memilih kemerdekaankemerdekaannya.
 
=== KODAM X/Lambung Mangkurat ===
 
AmirmachmudTugas sekarangpertama harusAmir tugasMachmud pertamanyasekarang sebagai Pangdam. Pada tahun 1962, ia diangkat sebagai Panglima KODAM X / Lambung Mangkurat, yang bertanggung jawab untuk keamanan [[Kalimantan Selatan]].
 
IaSelama selamamenjadi waktuPangdam, ini[[G30S/PKI]] bahwameletus, Gerakan G30Smereka membuat usaha kudeta mereka di [[Jakarta]] pada 1 Oktober 1965. Pada siang hari, Gerakan G30S akan mengumumkan pembentukan [[Dewan Revolusi yangIndonesia|Dewan akanRevolusi]] yang mencakup AmirmachmudAmir Machmud sebagai anggota. AmirmachmudAmir Machmud, seperti banyak jenderal anti-komunis lainnya yang masuk dalam daftar, dengan cepat menyangkal tuduhan tersebut. Hari akan selesai dengan Soeharto mengambil kembali kendali situasi di Jakarta dan [[PKI]] dituduh sebagai penyebab di balik Gerakan G30S.
 
=== KODAM V/Jaya ===
 
Pada bulan Desember tahun 1965, AmirmachmudAmir Machmud diangkat Panglima [[Kodam Jaya|KODAM V / Jaya]] dan dia sekarang bertanggung jawab untuk keamanan [[Jakarta]] dan sekitarnya.
 
Penunjukan AmirmachmudAmir Machmud datang pada titik penting dalam sejarah Indonesia dan itu selama pengangkatannya bahwaitu [[Suharto]] mulai mengumpulkan dukungan politik dan momentum untuk me-mount tantangan untukmenantang [[Sukarno]]. AmirmachmudAmir Machmud, seperti kebanyakan rekan Angkatan Darat lainnya, melemparkan dukungan mereka di belakang SoehartoSuharto.
 
Pada awal tahun 1966, popularitas Sukarno menurun, cukup bagi orang untuk secara terbuka menentang dia melalui sarana protes. Yang paling vokal dari para demonstran adalah [[Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Front Aksi]] ([[KAMI]]) yang pada tanggal 10 Januari menuntut agar PKI dilarang, simpatisan PKI ditangkap dan untuk harga harus diturunkan, tuntutan mereka tersebut dikenal dengan nama [[Tritura]]. AmirmachmudAmir Machmud dan Tentara didukungmendukung, didorongmendorong, dan melindungi demonstran. Untuk membuat hal-hal lebih praktis, AmirmachmudAmir Machmud bersama dengan [[Umar Wirahadikusumah]] (The [[Pangkostrad]]) dan [[Sarwo Edhie Wibowo]] (The Komandan [[RPKAD]]) resmiatas izin Kepala Staf Kostrad, [[Kemal Idris]] untuk mengambil kendali dari pasukan mereka yang sekarang terkonsentrasi di Jakarta.
 
Ada dualitasdualisme terhadap sikap AmirmachmudAmir Machmud pada titik ini. Secara politis, dia bersama Suharto, Angkatan Darat, dan demonstran anti-Sukarno. PadaNamun pada saat yang sama Namun, ia merasa bertanggung jawab profesional untuk mencegah Jakarta dikurangi menjadi kekacauan dengan semua protes dan demonstrasi di Jakarta. Pada bulan Februari, AmirmachmudAmir Machmud sebenarnya dilarangmelarang protes di Jakarta.<ref name="Supersemar"/> Larangan ini diabaikan.
 
=== Supersemar ===
 
Pada tanggal [[11 Maret]] tahun [[1966]], Sukarno menggelar Rapat Kabinet dan diundangmengundang AmirmachmudAmir di sepanjangMachmud untuk menghadirimenghadirinya. Sebelum pertemuan tersebut Sukarno bertanya Amirmachmudkepada jikaAmir situasiMachmud adalahtentang situasi aman untukatau yangtidak, AmirmachmudAmir Machmud menjawab bahwa itu adalahaman. Sukarno kemudian mulaimemulai pertemuan yang ditandai mencolok oleh ketidakhadiran Suharto. 10 Menit ke dalammenit pertemuan tersebutberlangsung, AmirmachmudAmir Machmud didekati oleh Brigadir Jenderal Sabur, PanglimaKomandan Bodyguards[[Resimen PresidenTjakrabirawa]]. Sabur mengatakan bahwa ada adalah pasukan yang tak dikenal di luar. AmirmachmudAmir Machmud mengatakan kepada Sabur untuk tidak khawatir tentang hal itu.
 
Lima menit kemudian, Sabur mengulangi pesanpesannya tadi, kali ini ia memberitahu Sukarno masalah juga. Sukarno dengan cepat ditangguhkanmenangguhkan pertemuan tersebut dan meninggalkan ruangan dengan Amirmachmud utuh. Bersikeras bahwa Sukarno akan aman, AmirmachmudAmir opsiMachmud keamananmembahas yangopsi dibahaspengamanan dengan Presiden dan memutuskan bahwa [[Bogor]] akan menjadi cukup tempat yang cukup aman untuk menghindari situasi tegang.
 
Pertemuan itu ditunda setelah Sukarno berangkat ke Bogor dengan [[helikopter]] dan AmirmachmudAmir Machmud telah bergabung olehdengan Mayor Jenderal [[Basuki Rachmat]], yang merupakan [[Menteri VeteranDalam 'UrusanNegeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] dan Brigadir Jenderal [[M. Jusuf|Mohammad Jusuf]], yang merupakan [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian]]. Jusuf menyarankan bahwa tiga dari mereka pergi ke Bogor untuk menyediakan dari dukungan moral bagi Sukarno. Dua jenderal lainnya setuju dan bersama-sama, tiga kiri ke Bogor setelah meminta izin SoehartoSuharto. Menurut AmirmachmudAmir Machmud, Suharto meminta tiga Jenderal untuk memberitahu Sukarno daritentang kesiapannyakesiapan untuk memulihkan keamanan harus Presidendari memesannyaperintah Presiden.
 
PadaDi Bogor, tiga jenderal tersebut bertemu dengan Sukarno dan sekali lagi AmirmachmudAmir Machmud berkata kepada Sukarno bahwa situasi itu aman. Sukarno menjadi marah padanya, bertanya bagaimana bisa situasi akan mengamankanaman ketika protes yangsedang terjadi. Sukarno kemudian mulai mendiskusikan pilihan dengan Basuki, Jusuf, dan AmirmachmudAmir Machmud sebelum akhirnya meminta mereka bagaimana ia bisa mengurus situasi. AmirmachmudAmir Machmud menyarankan bahwaagar Sukarno memberi Suharto beberapa kekuatan dan memerintah Indonesia dengan dia sehingga semuanya dapat diamankan. Pertemuan tersebut kemudian dibubarkan sebagailalu Sukarno mulai mempersiapkan sebuah [[Keputusan Presiden]].
 
Itu adalahSaat senja ketika dekritdekret yang akan menjadi [[Supersemar]] adalahitu akhirnya disiapkan dan menunggu tanda tangan Sukarno. Sukarno memiliki beberapa menit keraguan terakhir tapitetapi AmirmachmudAmir Machmud, dua Jenderal lainnya, dan lingkaran dalam Sukarno dalamdi Kabinetkabinet yang juga telah membuat perjalanan ke Bogor mendorong dia untuk menandatangani. Sukarno akhirnya menandatangani dan menyerahkan Supersemar ke Basuki yang akan diteruskan kepada Suharto. Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, AmirmachmudAmir Machmud diminta untuk membaca Supersemar dan tampak terkejut untuk mengetahui bahwa isi surat itu adalah penyerahan kekuasaan ke Suharto.<ref name="Supersemar"/> Dia kemudian akan mengklaim bahwa Supersemar adalah keajaiban.
 
Pada 13 Maret Sukarno memanggil AmirmachmudAmir Machmud, Basuki, dan Jusuf. Soekarno marah karena Suharto telah melarang [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) dan mengatakan tiga jenderal yangmengatakan Supersemar tidak mengandung instruksi tersebut. Sukarno kemudian memerintahkan bahwauntuk suratmembuat sebuah diproduksisurat untuk memperjelas isi dari Supersemar tapitetapi tidak ada yang pernah datang up selain dari salinan-salinan bahwayang mantan Duta Besar Kuba, [[AM Hanafi]] teringatkumpulkan.
 
== Karier politik ==
==Karir Politik==
 
===Mendagri Menteri Dalam Negeri ===
 
SepertiKetika Soeharto dihapusmenggantikan Soekarno dari kekuasaan dan menggantikannyakekuasaannya sebagai Presiden pada tahun 1967, AmirmachmudAmir Machmud masih terus sebagaimenjadi Panglima Kodam V / Jaya. Pada awal 1969, [[Basuki Rahmat]], yang menjadi Menteri Dalam Negeri matimeninggal mendadak. AmirmachmudAmir Machmud kemudian dipindahkan dari jabatannya sebagai KomandanPanglima Kodam V ke / Jaya untuk mengambil tempat Basuki sebagai Menteri Dalam Negeri.
 
Selama masa jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri, AmirmachmudAmir Machmud mengembangkan reputasi sebagai kerasorang padayang "menyapu" oposisi Pemerintah dan pembangkang pemerintah. Hal ini membuatnya mendapatkan julukan "The [[BulldozerBuldoser]]". AmirmachmudAmir Machmud juga ditangani kerasmenangani dengan keras orang-orang yang pergi kemasuk penjara karena diduga menjadi terlibat dengan [[PKI]]. Pada tahun 1981, ia memerintahkan bahwa mantan convincts[[wikt:narapidana|narapidana]] mesti diberi pengawasan khusus.
 
AmirmachmudAmir Machmud juga membantu memperkuat kontrol SoehartoSuharto di Indonesia. Pada tahun 1969, ia melarang [[PNS]] dari yanguntuk terlibat dalam politik, tetapi akan mendorong mereka untuk memilih [[Golkar]] pada Pemilu Legislatif sebagai tanda kesetiaan kepada Pemerintahpemerintah.<ref name="Supersemar"/> Pada tahun 1971, AmirmachmudAmir Machmud berpengaruh dalam pembentukan [[Korps Pegawai Republik Indonesia PNS Corps]] ([[KORPRI]]).
 
=== Ketua Umum OrganisasiLembaga Pemilihan Umum (LPU) ===
 
Selain menjadi Menteri Dalam Negeri, AmirmachmudAmir Machmud juga Ketua LPU. [[Pemilihan Legislatifumum legislatif Indonesia 1971|Pemilihan legislatif 1971]], [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1977|1977]], dan 1982[[Pemilihan yangumum legislatif Indonesia 1982|1982]] diselenggarakan di bawah pengawasan-Nyapengawasannya.
 
=== Ketua MPR dan DPR ===
 
Pada tahun 1982, AmirmachmudAmir Machmud terpilih sebagai [[Daftar Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|ketua]] [[MPR]] (MPR) dan seperti semua Pimpinan lainnyapimpinan MPR lainnya, ia juga merangkap terpilihsebagai untuk[[Daftar posisi ketuaKetua Dewan Perwakilan Rakyat|ketua]] [[Dewan Perwakilan Rakyat] ] (DPR).
 
AmirmachmudAmir Machmud memimpin Sidang Umum MPR 1983 yang melihatmenghasilkan Suharto yang terpilih untuk masa jabatan ke-4 sebagai Presiden dengan [[Umar Wirahadikusumah yang]] terpilih menjadi [[Wakil KepresidenanPresiden Indonesia|Wakil Presiden]]. Di bawah kepemimpinan nyakepemimpinannya, MPR juga dianugerahimenganugerahi Suharto judulgelar "Bapak Pembangunan" dalam pengakuanatas apa yang telah diraihnya.
 
Di DPR, AmirmachmudAmir Machmud memimpin lewat undang-undang yang reorganisasi struktur MPR, DPR, dan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), menetapkan aturan untuk Partai[[partai Politikpolitik]], dan meletakkan pedoman untuk referendum.
 
== Pensiun dan meninggal ==
==Pensiunan Hidup and Death==
[[Berkas:Amir Machmud - TMP Kalibata 1.jpg|240px|jmpl|ka|Makam Amir Machmud di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]]]]
Amir Machmud pensiun setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Ketua MPR/DPR.
 
Beliau meninggal pada tanggal 21 April 1995 di usia 72 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Amirmachmud masuk ke pensiun setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Ketua MPR / DPR Kepala.
 
== Keluarga ==
Dia meninggal pada tanggal 21 April 1995.
Amir Machmud menikah dengan Siti Hadidjah, dan ia memiliki dua anak, Anon Badariah dan Bambang Permadi Amir Machmud. Jenderal bintang empat ini memiliki 10. Ketika Siti meninggal, dia menikah lagi dengan Shri Hardhani Sadat Siswojo.
 
==Keluarga Trivia ==
Amir Machmud menjadi teman dekat dengan sesama saksi penandatanganan Supersemar lainnya, [[M. Jusuf]]. Sebelum meninggal, Amir Machmud meminta agar Jusuf menghadiri pemakamannya. Permintaan ini tidak pernah dipenuhi Jusuf, ia tidak dapat menghadiri pemakamannya. Amir Machmud juga meninggalkan Jusuf sebuah surat rahasia.
 
== Kutipan ==
Amirmachmud menikah dengan Siti Hadidjah, dengan siapa ia memiliki dua anak, Anon Badariah dan Bambang Permadi Amirmachmud. Para jenderal bintang empat memiliki 10 cucu. Ketika Siti meninggal, dia menikah lagi dengan Shri Hardhani Sadat Siswojo.
{{Cquote|Supersemar itu benar-benar mukjizat Allah.}}
 
==Bermacam-macam Penghargaan ==
Selama hidupnya, beliau menerima berbagai tanda kehormatan baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1978|p=77}}
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Adipradana.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Utama.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Pratama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Pratama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Pratama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. V.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM VI.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Satya Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=YU Order for Merit in Defence and Security (2nd Rank) Ribbon bar.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=ETH Order of the Star of Ethiopia - Grand Cross BAR.png|width=100}}
|}
 
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
Amirmachmud menjadi teman dekat dengan sesama Supersemar saksi, [[M. Jusuf]]. Sebelum meninggal, Amirmachmud meminta agar Jusuf menghadiri pemakaman. Permintaan ini tidak pernah dipenuhi Jusuf tidak dapat menghadiri pemakaman. Amirmachmud juga meninggalkan Jusuf surat rahasia.
|-
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (7 Agustus 1995)<ref>{{Cite web|date=7 Januari 2020|title=Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|publisher=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=12 Agustus 2021|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729004106/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|dead-url=no}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (10 Maret 1973)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Utama]] (11 Agustus 1987)<ref>{{Cite book|last=Bagian Hubungan Masjarakat DPRGR|first=Indonesia|date=1987|url=https://books.google.co.id/books?id=IJzY4-ZC70cC&pg=RA2-PA20&dq=bintang+adipurna&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjUofz7xIqEAxVd9zgGHR6JCqU4FBDoAXoECAkQAg#v=onepage&q=bintang%20adipurna&f=false|title=Parlementaria, Volume 20-21|location=Indonesia|publisher=Bagian Hubungan Masjarakat DPRGR|pages=20|url-status=live}}</ref>
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]] (5 November 1970)<ref>{{Cite web|last=Nasional|first=Perpustakaan|date=1970|title=upacara penyematan bintang kartika eka paksi kelas II kepada Mendagri Letjen Amir Machmud, Irjend. Pol. Moh. Hasan & bintang dharma kepada Ass I / KSAD Mayjend. Charis Suhud oleh Jend. Umar Wirahadikusumah di aula MBAD, 5 November 1970|url=https://khastara.perpusnas.go.id/landing/detail/388073|website=Perpustakaan Nasional|access-date=3 Juli 2023}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M V]]
|-
!Baris ke-7
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VI]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
|-
!Baris ke-8
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[:en:Orders, decorations, and medals of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia|Order of Military Merits with Golden Swords (Second rank)]] - Yugoslavia
| colspan="1"|[[:en:Order of the Star of Ethiopia|Grand Cross of the Order of the Star of Ethiopia (G.C.S.E.)]] - Kekaisaran Etiopia
|}
 
== Referensi ==
{{Kotak mulai}}
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat|Ketua DPR]]/[[Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR]] | tahun = 1982 - 1987 | pendahulu = [[Daryatmo]] | pengganti = [[Kharis Suhud]]}}
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] | tahun = 1969 - 1983 | pendahulu = [[Basuki Rachmat]] | pengganti = [[Supardjo Rustam]]}}
{{Kotak selesai}}
 
{{reflist}}
{{DEFAULTSORT:Machmud, Amir}}
 
== Pranala luar ==
[[Kategori:Ketua DPR]]
 
[[Kategori:Ketua MPR]]
* [http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/4019-mendagri-tiga-periode Biografi Amir Machmud di situs tokohindonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150620005142/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/4019-mendagri-tiga-periode |date=2015-06-20 }}
* [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/popup_profil_pejabat.php?id=292&presiden_id=2&presiden=suh Biodata Amir Machmud di situs Kepustakaan Presiden]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{start box}}
{{s-off}}
{{succession box |before=[[Daryatmo]] |title=[[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]/<Br>[[Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|Majelis Permusyawaratan Rakyat]]|years=1982–1987 |after=[[Kharis Suhud]]}}
{{succession box |before=[[Basuki Rahmat]] |title=[[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri Indonesia]] |years=1969–1983 |after=[[Soepardjo Rustam]]}}
{{end box}}
 
{{lifetime|1923|1995||}}{{Kabinet Pembangunan III}}{{Kabinet Pembangunan II}}{{Kabinet Pembangunan I}}{{Menteri Dalam Negeri Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Machmud, Amir}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer Jaya]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer X/Lambung Mangkurat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Cimahi]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]]
[[Kategori:TokohKetua SundaDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]