Wirata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) k →m |
M. Adiputra (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8:
| Nama_lain = Matsyapati
| Asal = [[kerajaan Matsya]]
| Tempat = [[
| Kasta = [[kesatria]]
| Dinasti = Matsya
Baris 17:
| Saudara = [[Kicaka]] (ipar)
}}
'''Wirata''' {{Sansekerta|विराट|Virāṭa}} alias '''Matsyapati''' {{Sanskerta|मत्स्यपति|Matsyapati|arti harfiah: 'Raja [[Kerajaan Matsya|Matsya]]'}}, dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', merupakan seorang penguasa [[Wiratanagara]], ibukota [[kerajaan
Wirata
Dalam kitab ''[[Sabhaparwa]]'' dikisahkan bahwa para [[Pandawa]] kalah taruhan dengan para [[Korawa]] sehingga mereka dan istri mereka ([[Dropadi]]) harus menjalani masa pengasingan selama 12 tahun, disusul masa penyamaran selama setahun. Saat para Pandawa mulai hidup dalam masa penyamaran, mereka memilih kerajaan
▲===Masa penyamaran Pandawa===
▲Dalam kitab ''[[Sabhaparwa]]'' dikisahkan bahwa para [[Pandawa]] kalah taruhan dengan para [[Korawa]] sehingga mereka dan istri mereka ([[Dropadi]]) harus menjalani masa pengasingan selama 12 tahun, disusul masa penyamaran selama setahun. Saat para Pandawa mulai hidup dalam masa penyamaran, mereka memilih kerajaan Wirata sebagai tempat tinggal dan memakai identitas yang berbeda. [[Yudistira]], yang sulung di antara Pandawa menyamar sebagai seorang [[brahmana]] bernama Kangka, yang berperan sebagai pelayan pribadi Wirata, serta menemani dan menghibur sang raja di keraton Wiratanagari.<ref name=vbnames>J. A. B. van Buitenen (Translator), The Mahabharata, Volume 3, 1978, {{ISBN|978-0226846651}}, University of Chicago Press, pages 9-10</ref>
=== Perkara Kicaka ===
Saat [[Kicaka]] menghina Malini ([[Dropadi]] yang menyamar sebagai seorang ''sairandri'') di balairung istana, Wirata tidak mampu berbuat apa-apa. Dalam ''Mahabharata'' dijelaskan bahwa Kicaka memiliki kuasa yang sangat besar atas Matsya; sedemikian berkuasanya, sang raja bahkan kalah pamornya jika dibandingkan dengan Kicaka. Setelah Kicaka dibunuh secara misterius (oleh [[Bima (Mahabharata)|Bima]]), sang raja mempertimbangkan untuk mengusir ''sairandri'', tetapi ditentang oleh [[Sudesna]] yang menganggap bahwa ''sairandri'' tersebut bukanlah wanita biasa.<ref name=kmg>[https://archive.org/details/mahabharataofkri03royp Virata Parva] Mahabharata, Translated by Kisari Mohan Ganguli, Published by P.C. Roy (1884)</ref> Sudesna takut akan peringatan ''sairandri'', bahwa para [[gandarwa]] yang menjadi suaminya akan menghancurkan keraton Wirata apabila ''sairandri'' diusir dari sana.<ref>{{citation| title=Mahabharata | publisher=Bharatiya Vidya Bhavan |year=1959|author=C. Rajagopalachari}}</ref>
[[File:Draupadi humiliated RRV
===Serbuan Susarma ke Matsya ===
Pada bagian ''Goharanaparwa'' dari ''Wirataparwa'', dikisahkan bahwa setelah Kicaka tewas, maka kekuatan militer Matsya melemah. Kesempatan itu digunakan oleh [[Susarma]] dari [[kerajaan Trigarta|Trigarta]] untuk menginvasi [[kerajaan Matsya|Matsya]], yang diikuti oleh serangan susulan dari [[kerajaan Kuru]]. Wirata dan pasukannya segera berangkat setelah pasukan Trigarta menjarah sapi-sapi di Matsya. Namun, Wirata gagal mengalahkan para penyerbu, sehingga ia ditahan sebagai [[tawanan perang]] oleh Susarma. [[Bima (Mahabharata)|Bima]] dan [[Yudistira]] pun mengalahkan Susarma untuk menyelamatkan sang raja. Sementara itu, pangeran [[Utara (Mahabharata)|Utara]] dan [[Arjuna]] (dalam identitas sebagai [[waria]] bernama Wrehanala) menghadapi invasi di titik lain yang berasal dari [[kerajaan Kuru]].<ref>[[Monier Monier-Williams|Monier Williams]] (1868), [https://archive.org/stream/indianepicpoetry00moni#page/106/mode/2up Indian Epic Poetry], University of Oxford, Williams & Norgate - London, page 105-107</ref>
Baris 39 ⟶ 38:
Akhirnya Wirata dan anggota keluarganya merasa gugup dan menyesal karena mereka pernah memperlakukan para Pandawa dan Dropadi secara tidak baik. Namun para Pandawa dan Dropadi memaafkan mereka, dan berterima kasih atas kemurahan hati sang raja dan keluarganya. Pada bagian akhir ''Wirataparwa'' juga diceritakan bahwa sang raja menikahkan putrinya yang bernama [[Utari]] dengan [[Abimanyu]], putra Arjuna. Pernikahan tersebut sekaligus mempererat persekutuan antara Wirata dengan Pandawa.<ref name=kmg/>
Dalam ''[[Udyogaparwa]]'' dikisahkan bahwa para Pandawa tidak mendapatkan hak mereka sebagai pewaris takhta [[Dinasti Kuru]]. Akhirnya diumukanlah keputusan untuk berperang di [[Kurukshetra]], [[India Utara]]. Pada saat itu, hampir seluruh raja dan kesatria di [[Bharatakhanda|daratan India]] terbagi menjadi dua kubu. Wirata bersama seluruh putranya memihak para Pandawa. Menantunya yang bernama [[Abimanyu]] juga turut serta.
Baris 45 ⟶ 44:
== Lihat pula ==
* [[
* ''[[Wirataparwa]]''
|