Lukisan gua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Al-Kariem (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Odnayr46 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikify}}
[[Berkas:lukisangoamaluku.jpg|jmpl|Salah satu lukisan gua yang ada di [[Maluku]]]]
 
Baris 5 ⟶ 4:
 
== Sejarah ==
Gambaran-gambaran gua yang dianggap cukup lama sebagai yang tertua ditemukan di Gua El Castillo Cantabria, [[Spanyol]]. Namun penghitungan yang dilakukan terhadap cap-cap tangan di gua-gua kawasan karst [[Leang-Leang, Bantimurung, Maros|Leang Leang]], [[Bantimurung, Maros|Bantimurung]], [[Kabupaten Maros|Maros]], yangtelah diumumkan tahun 2014, memberikan usia yang serupa, pada kisaran 40 000 tahun.<ref>{{cite web|last1=Ghosh|first1=Pallab|title=Cave paintings change ideas about the origin of art|url=http://www.bbc.com/news/science-environment-29415716|website=BBC News|publisher=BBC News|accessdate=8 October 2014|ref=BBC News}}</ref> Lukisan figur tertua adalah lukisan babi di [[Gua Timpuseng]], kawasan karst [[Leang-Leang, Bantimurung, Maros|Leang Leang]] pula (35 000 tahun), sedikit lebih tua daripada lukisan di [[Gua Chauvet]] (Prancis) dan di Gua Coliboaia ([[Rumania]]) yang berusia 30 000 sampai 32 000 tahun.<ref name="Coliboaia_Zorich">{{cite journal|last=Zorich|first=Zach|title=From the Trenches – Drawing Paleolithic Romania|journal=Archaeology|date=January–February 2012|volume=65|issue=1|url=http://archive.archaeology.org/1201/trenches/coliboaia_cave_romania_charcoal_drawings.html|accessdate=7 March 2013}}</ref>
 
Makna pada lukisan-lukisan di gua dari [[Zaman Batu Tua]] (Paleolitikum) ini belum diketahui. Petunjuk tersebut menunjukkan bahwa fungsinya bukan sekadar dekorasi tempat tinggal, karena gua tersebut tidak memiliki tanda-tanda sebagai tempat tinggal tetap. Selain itu, guanya berada di daerah yang tidak mudah diakses. Ada teori yang menyatakan bahwa lukisan gua ini merupakan cara berkomunikasi manusia purba dengan manusia purba lainnya. Teori lain beranggapan bahwa lukisan tersebut merupakan sarana pemujaan atau upacara tertentu. Tema atau gambaran yang paling umum dalam lukisan gua tersebut adalah hewan-hewan liar besar, seperti bison, kuda, ''[[aurochs]]'' (moyang liar dari sapi Eropa), dan rusa, serta jiplakan (cap) tangan manusia yang dibubuhi pola-pola abstrak, yang disebut galur-salju jari. Spesies hewan-hewan tersebut cocok untuk perburuan oleh manusia, tetapi belum tentu ditemukan sebagai deposit tulang. Misalnya pelukis-pelukis dari [[Gua Lascaux]] meninggalkan sisa-sisa tulang rusa, tetapi spesies ini tidak muncul sama sekali dalam lukisan gua di sana, malahan kuda adalah yang paling umum digambarkan. Gambar manusia umumnya langka dan biasanya lebih [[skematik]] daripada gambar yang lebih rinci dan naturalistik dari gambar hewan. Satu penjelasan untuk ini mungkin bahwa lukisan realistis bentuk manusia.<ref>Schiller, Ronald.1972. Reader's Digest: Marvels and Mysteries of The World Around Us. The Reader's Digest Association</ref>
 
Pigmen pewarna yang digunakan yaitu, oker merah dan kuning, [[hematit]], oksida mangan dan arang. Terkadang [[siluet]] hewan itu menggambarkan batu pertama, dan dalam beberapa gua banyak gambar hanya terukir dalam mode ini, membawa mereka sedikit keluar dari definisi yang ketat dari lukisan gua. Demikian pula, hewan besar juga merupakan objek paling umum dalam tulang diukir dan terukir banyak kecil atau gading, lebih jarang batu, potongan yang berasal dari periode yang sama. Tapi ini termasuk kelompok patung-patung Venus, yang tidak memiliki setara nyata dalam lukisan gua
 
== Lukisan gua di Indonesia ==
[[Berkas:Hands in Pettakere Cave.jpg|jmpl|ka|250px|Cap tangan di Gua Pettakere di Situs Prasejarah Leang Leang, Maros.]]
Gambar, cap (jiplakan, terutama telapak tangan), atau lukisan gua di Indonesia per 2017 ditemukan di [[Kalimantan]] (pegunungan kawasan [[Sangkulirang, Kutai Timur|Sangkulirang]] dan [[Pegunungan Meratus]]), [[Sulawesi Selatan]] (kawasan karst Leang-leang di Kabupaten [[Kabupaten Maros|Maros]] dan [[Pangkajene]]), [[Sulawesi Tenggara]], [[Maluku]] ([[Pulau Seram]] dan [[Kepulauan Kei]]), dan [[Papua Barat]] (kawasan [[Kabupaten Raja Ampat|Rajaampat]], seperti [[Teluk Speelman]] dan [[Kokas]]).<ref>Tim Viva.[http://www.viva.co.id/blog/wisata/779455-menjelajahi-tujuh-lukisan-gua-prasejarah-di-indonesia Menjelajahi Tujuh Lukisan Gua Prasejarah di Indonesia]. Viva blog. Diakses 12 Desember 2017.</ref>
 
Di Sulawesi sendiri menurut dugaan tim peneliti gua gabungan Indonesia dan Australia, terdapat paling tidak 242 gua atau cekungan dengan gambaran dari masa kuna.<ref>{{Cite news|last=Anonim|date=12 Desember 2019|title=World's oldest artwork uncovered in Indonesian cave: study|url=https://www.thejakartapost.com/news/2019/12/12/worlds-oldest-artwork-uncovered-in-indonesian-cave-study.html|work=The Jakarta Post|access-date=6 Juni 2021}}</ref> Gua-gua ("leang") di kawasan Leang-leang memiliki lukisan dan cap yang termasuk tertua di dunia. Lukisan babi hutan (diperkirakan ''[[Sus celebensis|Sus celebensis'<nowiki/>]]'') berusia mendekati 45 ribu tahun yang lalu ditemukan di Leang Bulu' Sipong 4<ref>{{Cite journal|last=Aubert|first=M. et al.|date=2019|title=Earliest hunting scene in prehistoric art.|journal=Nature|volume=576|pages=442-445|doi=10.1038/s41586-019-1806-y}}</ref> dan Leang Balangajia 1.<ref>{{Cite journal|last=Brumm|first=A.|last2=et al.|date=2021|title=Oldest cave art found in Sulawesi|journal=Science Advances|volume=7|issue=3|pages=eabd4648|doi=10.1126/sciadv.abd4648}}</ref> Lukisan dan cap di Kalimantan berusia mendekati 40 000 tahun, setua lukisan yang ada di Eropa.<ref>{{Cite news|last=Larson|first=Christina|date=7 Nov. 2018|title=Oldest known animal drawing found in remote Indonesian cave|url=https://phys.org/news/2018-11-oldest-animal-remote-indonesian-cave.html|work=phys.org from AP|access-date=6 Juni 2021}}</ref>