Kuntilanak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thetrisatria (bicara | kontrib)
menghilangkan informasi yang tidak akurat, kemungkinan vandalisme.
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
 
(41 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{distinguish|Kota Pontianak}}[[Berkas:Dame blanche.jpg|jmpl|Sosok kuntilanak sering digambarkan mengenakan baju panjang berwarna putih]]
{{disambiginfo|Kuntilanak (disambiguasi)}}
'''Kuntilanak''' ([[bahasa Melayu]]: '''pontianak''' atau '''puntianak''') atau sering disingkat '''kunti''' adalah [[hantu]] yang dipercaya berasal dari [[perempuan]] [[hamil]] yang meninggal dunia atau [[wanita]] yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir (keguguran). Nama "puntianak" merupakan singkatan dari "perempuan mati beranak".<ref>Lee R. ''The Almost Complete Collection of True Singapore Ghost Stories.'' edisi 2. Singapura: Flame of the Forest, 1989.</ref> Mitos ini mirip dengan mitos [[langsuir:ms:Langsuir|hantu langsuir]] yang dikenal di belahan bumi bagian [[Asia Tenggara]], terutama di wilayah [[Nusantara]] seperti [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Brunei Darussalam]], selatan [[Filipina]] ([[Mindanao]]) dan [[Thailand]] ([[Provinsi Pattani|Pattani]]).<ref>{{Cite web|date=2023-03-06|title=Antropolog Jerman Lakukan Penelitian Tentang Kuntilanak, Ini Hasilnya!|url=https://www.pramborsfm.com/lifestyle/antropolog-jerman-lakukan-penelitian-tentang-kuntilanak-ini-hasilnya|website=pramborsfm|language=en|access-date=2023-03-25|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325090528/https://www.pramborsfm.com/lifestyle/antropolog-jerman-lakukan-penelitian-tentang-kuntilanak-ini-hasilnya|dead-url=no}}</ref> Mitos hantu kuntilanak sejak dahulu juga telah menjadi [[mitos]] di [[Nusantara]].
 
[[Kota Pontianak]] mendapat namanya karena konon [[Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak|Abdurrahman Alkadrie]], pendiri [[Kesultanan Pontianak]], diganggu hantu semacam ini ketika akan menentukan tempat pendirian [[istana]], hal ini pulalah yang mendasari penamaan kota tersebut.
 
== Deskripsi ==
Umumnya, kuntilanak digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang dan berbaju panjang warna putih.<ref>{{Cite web|last=Kusumo|first=Rizky|title=Mengungkap Misteri Kuntilanak dalam Penelitian Antropolog Asal Jerman|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/03/02/mengungkap-misteri-kuntilanak-dalam-penelitian-antropolog-asal-jerman|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2023-03-25|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325085451/https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/03/02/mengungkap-misteri-kuntilanak-dalam-penelitian-antropolog-asal-jerman|dead-url=no}}</ref> Dalam [[cerita rakyat]] [[Suku Melayu|Melayu]], sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik dengan punggung berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul pada [[bulan purnama]] dan selalu diiringi harum bunga [[kemboja]]. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. petty bersetubuh dengan Kuntilanak dikatakan sering menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri dijalan yang sunyi. Oleh karena itu, cerita ini kemungkinan bertujuan menghindari golongan wanita daripada diganggu oleh pemuda-pemuda yang takut akan kuntilanak ketika berjalan seorang diri di jalan yang sunyi.
 
Dalam cerita seram dan film [[horor]] di televisi [[Malaysia]], kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara mengisap [[darah]] di bagian [[tengkuk]], seperti [[vampir]].
Baris 14 ⟶ 15:
Berdasarkan kepercayaan dan tradisi [[Suku Jawa|masyarakat Jawa]], kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan [[gunting]], [[jarum]], dan [[pisau]] di dekat tempat tidur [[bayi]].
 
Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti [[paku]] bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat Indonesia lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas—bagianatas, yakni bagian [[ubun-ubun]]—kuntilanak<nowiki/>kuntilanak.
 
== Pendekatan Antropologis ==
Di dalam kepercayaan [[agama samawi]] ([[Islam]], [[Nasrani]], dan [[Yahudi]]), kuntilanak termasuk dari golongan [[jin]] kafir atau [[setan]]. Di dalam Islam, kuntilanak termasuk golongan jin dari jenis ''haffaf''—jin yang suka mengganggu dan menakut-nakuti manusia—dan arwah—jin yang mengaku-ngaku sebagai orang yang telah tiada.{{citation needed}}
Pandangan yang berbeda diberikan dari [[Metode|pendekatan]] yang lebih [[ilmiah]] dari [[disiplin ilmu]] [[antropologi]], salah seorang antropolog asal [[Jerman]] menjelaskan bahwa kehadiran narasi mengenai kuntilanak di tengah masyarakat Melayu di masa lampau adalah solusi atas permasalahan keamanan yang sering diderita para kaum wanita, dengan berkembangnya mitos seputar hantu ini akan memberikan efek deteren kepada setiap lelaki untuk berpikir dua kali sebelum mengganggu perempuan di malam hari.<ref>{{Cite web|last=hasibuan|first=linda|title=Tak Takut, Antropolog Jerman Ini Bongkar Misteri Kuntilanak|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230312104713-4-420929/tak-takut-antropolog-jerman-ini-bongkar-misteri-kuntilanak|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-03-25|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325092247/https://www.cnbcindonesia.com/news/20230312104713-4-420929/tak-takut-antropolog-jerman-ini-bongkar-misteri-kuntilanak|dead-url=no}}</ref> Jadi, hadirnya kisah mitologi mengenai kuntilanak adalah bentuk [[Proteksionisme|proteksi]] yang diciptakan masyarakat untuk melindungi perempuan dari segala macam kemungkinan buruk dan resiko buruk yang dialami perempuan saat keluar di malam hari untuk kebutuhan penting, di zaman dahulu dimana akses terhadap keamanan,<ref>{{Cite web|title=Kuntilanak: Korban Patriarki|url=http://www.jurnalperempuan.org/7/post/2014/10/kuntilanak-korban-patriarki.html|website=Jurnal Perempuan|language=en|access-date=2023-03-25}}</ref> pengawasan dan keadilan belum sebaik sekarang adalah hal yang wajar jika masyarakat melakukan hal yang demikian, karena ancaman berupa [[pemerkosaan]] terhadap wanita sangat merugikan mereka, kemungkinan seperti menanggung anak hasil kegiatan pemerkosaan atau dibunuh oleh si pemerkosa adalah ancaman yang kaum perempuan hadapi.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Terungkap, Alasan Ilmiah Kuntilanak Berjenis Kelamin Perempuan|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230222180456-199-916558/terungkap-alasan-ilmiah-kuntilanak-berjenis-kelamin-perempuan|website=teknologi|language=id-ID|access-date=2023-03-25|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325093509/https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230222180456-199-916558/terungkap-alasan-ilmiah-kuntilanak-berjenis-kelamin-perempuan|dead-url=no}}</ref>
 
Munculnya pemahaman akan roh gentayangan seperti kuntilanak di [[masyarakat]] [[Melayu]] Islam [[Modernisasi|modern]] ini juga tidak terlepas dari [[kepercayaan]] [[lokal]] serta paham [[animisme]] yang sebelumnya berkembang di masyarakat Nusantara jauh sebelum [[agama]]-[[agama Abrahamik]] (seperti [[Islam]] dan [[Kristen]]) maupun agama [[internasional]] lainnya seperti Hindu dan Buddha datang ke Kalimantan.<ref>{{Cite web|last=Zulfikar|first=Fahri|title=Kuntilanak Diteliti oleh Antropolog Jerman, Ternyata Begini Kisahnya|url=https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6583290/kuntilanak-diteliti-oleh-antropolog-jerman-ternyata-begini-kisahnya|website=detikedu|language=id-ID|access-date=2023-03-25|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325092248/https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6583290/kuntilanak-diteliti-oleh-antropolog-jerman-ternyata-begini-kisahnya|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:Edward Scriven - White Lady - B1998.14.206 - Yale Center for British Art.jpg|jmpl|White Lady yang berasal dari cerita rakyat Eropa]]
Pengaruh dari kebudayan yang dibawa oleh [[bangsa]]-bangsa Eropa seperti Belanda juga turut memperkaya [[narasi]] mengenai kuntilanak di Indonesia. Indonesia yang secara spesifik dijajah oleh Belanda, mendapati banyak kebudayaan lokalnya mengalami [[Asimilasi (sosial)|asimilasi]] dan [[akulturasi]] dari negara kolonialnya salah satunya mengenai narasi kuntilanak. [[Kolonialisme]] yang terjadi, telah menjadi latar belakang tercampurnya atau terinspirasinya bentuk penggambaran sosok kuntilanak yang berupa wanita berpakaian daster, sebab penggunaan pakaian daster oleh wanita di Nusantara awalnya dibawa oleh orang Belanda, dan di Belanda juga terdapat cerita rakyat [[Horor (genre)|horor]] dan [[Mistisisme|mistis]] seperti kuntilanak juga tetapi dengan nama ''White Lady''.
 
Beberapa [[Manusia|orang]] juga mengklaim bahwa asal muasal penamaan Pontianak berasal dari bahasa Melayu yaitu ponti berasal dari [[akronim]] [[pohon]] tinggi, yang sangat berhubungan dengan [[wilayah]] kota tersebut sebelum didirikan [[pemukiman]] yang mana wilayah tersebut ditumbuhi [[vegetasi]] yang lebat karena merupakan [[Hutan hujan tropika|hutan hujan tropis]] di [[pulau]] [[Kalimantan]].
 
== Budaya populer ==
[[Berkas:Legenda Sundel Bolong.gif|jmpl|Poster film yang terinspirasi dari penggambaran masyarakat akan narasi mitos tentang hantu kuntilanak]]
Kepercayaan akan adanya kuntilanak atau ''[[sundel bolong]]'' sangat sering dijadikan sebagai bahan [[legenda urban]] serta [[sinema]]. Berikut adalah beberapa film yang dibuat dengan inspirasi dari kuntilanak.
Kepercayaan akan adanya kuntilanak atau ''[[sundel bolong]]'' sangat sering dijadikan sebagai bahan [[legenda urban]] serta [[sinema]] dan menjadi bagian dari kultur pop [[masyarakat madani]] (masyarakat islam melayu modern).<ref>{{Cite journal|last=Duile|first=Timo|date=2020-06-11|title=Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia|url=https://brill.com/view/journals/bki/176/2-3/article-p279_3.xml|journal=Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia|volume=176|issue=2-3|pages=279–303|doi=10.1163/22134379-17601001|issn=0006-2294|access-date=2023-03-25|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325090522/https://brill.com/view/journals/bki/176/2-3/article-p279_3.xml|dead-url=no}}</ref> Berikut adalah beberapa film yang dibuat dengan inspirasi dari kuntilanak.
 
* '''Film Indonesia'''
Baris 34 ⟶ 42:
** ''[[Kuntilanak Kesurupan]] '' (2010), Dibintangi Oleh [[Aziz Gagap]]
** ''[[Arwah Kuntilanak Duyung]] '' (2011)
* '''Film Malaysia'''
** ''[[Pontianak Gua Musang]] (1964)''
** Pontianak (1957)
Baris 52 ⟶ 60:
** Paku Pontianak (2013)
 
Serial [[HBO Asia]] ''[[Halfworlds]]'' menampilkan sosok kuntilanak sebagai salah satu dedemit bernama ’Ros’ yang diperankan oleh [[Tara Basro]]. Ros digambarkan sebagai kuntilanak yang cantik, penggoda dan merupakan kekasih dari Tony, [[genderuwo]] yang diperankan oleh [[Reza Rahadian]]. Senjata andalan Ros adalah [[pasak]] kuntilanak yang dijadikan asesoris rambut olehnya.
 
== Referensi ==
Baris 59 ⟶ 67:
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.spi.com.sg/spi/spi_files/pontianak/ Investigasi paranormal Singapura tentang kuntilanak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100219044550/http://spi.com.sg/spi/spi_files/pontianak/ |date=2010-02-19 }}
* {{id}} [http://cerita-hantu.com/kuntilanak-penghuni-kamar-ceceku/ Cerita hantu kuntilanak versi indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161011190017/http://cerita-hantu.com/kuntilanak-penghuni-kamar-ceceku/ |date=2016-10-11 }}
 
== Lihat pula ==
Baris 70 ⟶ 78:
 
{{Mitos supernatural Indonesia}}
{{hantu-stub}}
{{mitos-stub}}
 
[[Kategori:Hantu Indonesia]]
[[Kategori:Mitos]]
[[Kategori:Mitologi Nusantara]]
[[Kategori:Legenda urban]]