Ilmu alam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Untuk berbahasa Inggris, tulisan di miringkan dan diberi tanda ( , ).
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(15 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{other|IPA}}
[[Berkas:Plants.jpg|jmpl|ka|275px|Tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu objek yang dipelajari oleh ilmu alam.]]
'''Ilmu alam''' atau ([[akronim]]: '''ilmu pengetahuan alamIPA''') disingkatatau kepanjangan sebagai '''IPAIlmu Pengetahuan Alam''' ({{lang-en|[[bahasa Inggris]]: '''''naturalNatural science'''''}}) adalah istilah yang digunakan yanguntuk merujuk pada rumpun [[ilmu]] di mana [[obyektif|objeknya]] adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan [[umum]], berlaku kapan pun dan di mana pun.<ref name="Verdiansyah">Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal. 11.</ref> Orang yang menekuni bidang ilmu pengetahuan alam disebut sebagai '''''[[Saintis]]'''''.
 
Sains ''(science)'' diambil dari kata latin ''scientia'' yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. ''"Real Science is both product and process, inseparably Joint"'' (Agus. S. 2003: 11)
 
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan [[hipotesis]], merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
 
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang [[Bumi]] dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi [[ilmu terapan]], yang keduanya dibedakan dari [[ilmu sosial]], [[humaniora]], [[teologi]], dan [[seni]].
 
[[Matematika]] tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam.
Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti [[metode ilmiah]], berbeda dengan [[filsafat alam]]. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran [[Ilmu Pengetahuan Alam]] (biasa disingkat IPA).
 
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat objeknya yang konkret, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut '''ilmu pasti'''.<ref name="Verdiansyah"/>
Baris 19:
== Cabang utama ==
Cabang-cabang utama dari ilmu alam adalah:
* [[Astronomi]]
* [[Biologi]]
* [[Ekologi]]
* [[Fisika]]
* [[Geologi]]
* [[Geografi]]
* [[Ilmu bumi]]
* [[Kimia]]
* [[Ilmu bumikebumian]]
 
* [[Astronomi]]
== Pendidikan ilmu pengetahuan alam di Indonesia ==
 
Baris 41 ⟶ 38:
 
=== Sains dalam kurikulum sekolah dasar ===
[email protected] Dari uraian di atas Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai Objek, menggunakan metode ilmiah sehingga perlu diajarkan di [[sekolah dasar]]. Setiap guru harus paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam kurikulum suatu sekolah. Usman Samatowa (2006), menegemukakan empat Alasan sains dimasukan di kurikulum sekolah dasar yaitu:
* Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidangsains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.
* Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu masalah; umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.