Daun jilat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perubahan 4
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: clean up parameter kosong
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
[[Berkas:Daun Jilat.jpg|jmpl|daun jilat kampung kaboena]]
'''Daun jilat''' (''Villebrunea rubescens''.) adalah tanaman asli Papua bagian pesisir yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit atau sakit,memar oleh masyarakat lokal. Daun jilat banyak ditemukan di daerah Serui, [[Kepulauan Yapen]],<ref>{{Cite journal|date=2020-02-22|title=Kabupaten Kepulauan Yapen|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kabupaten_Kepulauan_Yapen&oldid=16584295|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>, Papua. Masyarakat setempat biasanya menggunakan bagian dari daun jilat yang masih muda, kira-kira daun ketiga dari pucuk. Sesuai dengan nama dari daun tersebut, daun jilat ini awalnya dipanaskan kemudian diletakkan dipermukaan  tubuh yang memar atau lebam dan dijilat. Setelah dijilat, darah akan keluar dari bagian tubuh yang memar/lebam dan menempel di daun yang digunakan. Masyarakat menganggap darah yang keluar tersebut merupakan darah mati atau darah kotor.
 
{{Taxobox
Daun jilat (''Villebrunea rubescens.'') merupakan famili dari Urticaceae. Famili ini didistribusikan secara luas di seluruh Indonesia dari daerah beriklim tropis sampai daerah beriklim sedang. Beberapa spesies dari family Urticaceae memiliki senyawa golongan isoflavon, asam lemak, triterpenoid dan alkaloid. Menurut penelitian sebelumnya hasil skrining fitokimia menunjukan bahwa tumbuhan daun jilat ini mengandung senyawa Flavonoid, Alkaliod, Saponin, Tanin, dan Kuinon. <ref>{{Cite journal|last=Aisoi|first=Leonardo Elisa|date=2019-07-27|title=ANALISIS KANDUNGAN KLOROFIL DAUN JILAT (Villebrune rubescens Bl.) PADA TINGKAT PERKEMBANGAN BERBEDA|url=https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/simbiosajournal/article/view/1893|journal=SIMBIOSA|language=en|volume=8|issue=1|pages=50–58|doi=10.33373/sim-bio.v8i1.1893|issn=2598-6007}}</ref>
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|image = Berkas:Daun Jilat.jpg
|image_caption = Daun jilat Kampung Kaboena.
|regnum=[[Tumbuhan|Plant]]ae
<!--tumbuhan berbunga-->
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
|ordo=[[Rosales]]
|familia=[[Urticaceae]]
Spesies : |genus=''[[Villebrunea rubescens]]''
|species='''''Villebrunea rubescens'''''
}}
 
Masyarakat setempat biasanya menggunakan bagian dari daun jilat yang masih muda, kira-kira daun ketiga dari pucuk. Sesuai dengan nama dari daun tersebut, daun jilat ini awalnya dipanaskan kemudian diletakkan dipermukaan tubuh yang memar atau lebam dan dijilat. Setelah dijilat, darah akan keluar dari bagian tubuh yang memar/lebam dan menempel di daun yang digunakan. Masyarakat menganggap darah yang keluar tersebut merupakan darah mati atau darah kotor.
''Villebrunea rubescens'' atau daun jilat, tanaman ini termasuk dalam family Utricaceae dan merupakan tanaman herbal semak, berasal dari papua dan tumbuh pada daerah dataran rendah. Di Indonesia dikenal sebagai daun nangsi. Masyarakat dari  Yapen Waropen Papua, menyebut tanaman ini dengan Airareraun, Ai berarti kayu, rare berarti  jilat dan raun berarti daun. Daun jilat merupakan tanaman herbal berkayu, batang tegak berwarna tua, daun berwarna hijau dan pinggiran daun bergerigi. Bunga kecil-kecil dan tumbuh mengerombol yang muncul diketiak daun
 
Daun jilat (''Villebrunea rubescens.'') merupakan famili dari Urticaceae. Famili ini didistribusikan secara luas di seluruh Indonesia dari daerah beriklim tropis sampai daerah beriklim sedang. Beberapa spesies dari family Urticaceae memiliki senyawa golongan isoflavon, asam lemak, triterpenoid dan alkaloid. Menurut penelitian sebelumnya hasil skrining fitokimia menunjukan bahwa tumbuhan daun jilat ini mengandung senyawa Flavonoid, Alkaliod, Saponin, Tanin, dan Kuinon. <ref>{{Cite journal|last=Aisoi|first=Leonardo Elisa|date=2019-07-27|title=ANALISIS KANDUNGAN KLOROFIL DAUN JILAT (Villebrune rubescens Bl.) PADA TINGKAT PERKEMBANGAN BERBEDA|url=https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/simbiosajournal/article/view/1893|journal=SIMBIOSA|language=en|volume=8|issue=1|pages=50–58|doi=10.33373/sim-bio.v8i1.1893|issn=2598-6007}}</ref>
Daun jilat (''Villebrunea rubescens)'' merupakan jenis semak dari famili Urticaceae digunakan oleh masyarakat Yapen [[Kabupaten Waropen|Waropen]]<ref>{{Cite journal|last=waropen|first=|date=2020-02-22|year=|title=Kabupaten Waropen|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kabupaten_Waropen&oldid=16584475|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref> untuk penyembuhan luka atau memar
 
''Villebrunea rubescens'' atau daun jilat, tanaman ini termasuk dalam family Utricaceae dan merupakan tanaman herbal semak, berasal dari papua dan tumbuh pada daerah dataran rendah. Di Indonesia dikenal sebagai daun nangsi. Masyarakat dari   Yapen Waropen Papua, menyebut tanaman ini dengan Airareraun, Ai berarti kayu, rare berarti  jilat dan raun berarti daun. Daun jilat merupakan tanaman herbal berkayu, batang tegak berwarna tua, daun berwarna hijau dan pinggiran daun bergerigi. Bunga kecil-kecil dan tumbuh mengerombol yang muncul diketiak daun
== '''Klasifikasi''' ==
Adapun klasifikasi dan taksonomi dari daun jilat
 
Kingdom      : Plantae
 
Divisi           : Magnoliophyta
 
Kelas         : Magnoliopsida
 
Bangsa      : Urticales
 
Suku         : Urticaceae
 
Marga       : Villebrunea
 
Spesies : ''Villebrunea rubescens''
 
Daun jilat (''Villebrunea rubescens)'' merupakan jenis semak dari famili Urticaceae digunakan oleh masyarakat Yapen [[Kabupaten Waropen|Waropen]]<ref>{{Cite journal|last=waropen|first=|date=2020-02-22|year=|title=Kabupaten Waropen|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kabupaten_Waropen&oldid=16584475|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref> untuk penyembuhan luka atau memar.
== Referensi ==
<references />