Budi Budiman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
|||
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|office = Wali Kota Tasikmalaya
|order = ke-7
|term_start = [[
|term_end = [[2020]]
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br/>[[Joko Widodo]]
|governor= [[Ahmad Heryawan]]<br/>[[Ridwan Kamil]]
|lieutenant = [[Dede Sudrajat]] <small>(2012-2017)</small><br/>[[Muhammad Yusuf (politikus dari Kota Tasikmalaya)|Muhammad Yusuf]] <small>(2017-2020)</small>
|predecessor = [[Syarif Hidayat (wali kota)|Syarif Hidayat]]
|successor = [[Muhammad Yusuf (politikus dari Kota Tasikmalaya)|Muhammad Yusuf]]
|birthname = Budi Budiman
|othername =
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|nationality = <!-- Kolom ini hanya untuk warga negara; atau pihak asing -->
|birth_date= {{Tanggal lahir dan umur|1965|4|27}}
|birth_place =
|location =
|occupation = [[Pengusaha]]
Baris 32 ⟶ 26:
|parents =
|party = [[Partai Persatuan Pembangunan]]
|alma_mater
|
|signature
|website
▲|footnotes =
}}
Baris 46 ⟶ 37:
Budi Budiman ditetapkan sebagai tersangka pada [[26 April]] [[2019]] terkait kasus suap pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tasikmalaya, Jawa Barat, Tahun Anggaran 2018 oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK). KPK melakukan penahanan Budi Budiman pada Jumat, [[23 Oktober]] [[2020]].<ref>[https://www.medcom.id/foto/news/gNQ56LwN-wali-kota-tasikmalaya-budi-budiman-ditahan-kpk Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman Ditahan KPK] Media Indonesia</ref> Sejak saat itu roda pemerintahan [[Kota Tasikmalaya]] dijalankan oleh wakilnya yaitu [[Muhammad Yusuf (Tasikmalaya)|M. Yusuf]] sebagai pelaksana tugas.
▲=== Riwayat Pendidikan ===
* SDN Galunggung I Kota Tasikmalaya, Lulus Tahun 1976
* SMPN 1 Kota Tasikmalaya, Lulus Tahun 1980
Baris 62 ⟶ 43:
* Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya, Sarjana Pendidikan FKIP - Matematika, Lulus Tahun 1988
* Walikota Tasikmalaya, Tahun 2012 – 2020
* Ketua Pengurus Harian STT YBSI Kota Tasikmalaya, Tahun 2010 – sekarang;
Baris 76 ⟶ 56:
* Guru di SMAN 1 Kota Tasikmalaya, tahun 1989 – 1995.
* Ketua DPC [[PPP]] Kota Tasikmalaya, Tahun 2010 - 2015;
* Panitia Pelaksana Pembangunan Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Tahun 2000 - 2002;
Baris 89 ⟶ 68:
== Sosok Budi Budiman ==
Budi Budiman mengawali karier sebagai guru di [[SMA Negeri 1 Tasikmalaya]] pada tahun [[1989]] sampai tahun [[1995]]. Selain sebagai guru, Budi Budiman juga dikenal sebagai pengusaha angkutan kota
Pada 2007, Budi Budiman yang menjabat sebagai pimpinan Maya Taxi Tasikmalaya, mencoba peruntungan di dunia politik. Budi Budiman pun bergabung dengan [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP). Saat menjabat bendahara DPC PPP [[Kota Tasikmalaya]], ia bertarung di [[Pemilihan umum Wali Kota Tasikmalaya 2007|Pilkada Kota Tasik 2007]] berpasangan dengan Wahyu Sumawidjaja. Namun pada tahun itu Budi Budiman dan pasangannya gagal melenggang ke Bale Kota karena kalah perolehan suara. Di Pilwalkot selanjutnya
Setelah satu periode menjabat, Budi Budiman kembali mencalonkan diri pada [[Pemilihan umum Wali Kota Tasikmalaya 2017|Pilwakot 2017]]. Budi Budiman yang saat itu menggandeng [[Muhammad Yusuf (Tasikmalaya)|Muhammad Yusuf]] dari [[Golkar]], kembali menjabat sebagai wali kota Tasikmalaya, hingga ditahan oleh KPK.<ref>[https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/23/sosok-budi-budiman-wali-kota-tasikmalaya-yang-ditahan-kpk-dari-guru-sma-hingga-pengusaha-angkot?page=3 Sosok Budi Budiman, Wali Kota Tasikmalaya yang Ditahan KPK, dari Guru SMA hingga Pengusaha Angkot] Tribunnews.com</ref>
== Kasus Korupsi ==
KPK mengumumkan Budi Budiman sebagai tersangka pada [[26 April]] [[2019]] dalam pengembangan kasus suap terkait pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]], Tahun Anggaran 2018. [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) menahan [[Wali Kota Tasikmalaya]] Budi Budiman pada tanggal [[23 Oktober]] [[2020]] atau setahun lebih dari pengumuman status tersangkan Budiman, terkait kasus Operasi Tangkap Tangan mantan pejabat [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Kementerian Keuangan]] (Kemenkeu) Yaya Purnomo. Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK menyita uang Rp400 juta dan juga sejauh ini telah menetapkan enam orang tersangka. Untuk diketahui, Budi Budiman merupakan tersangka ketujuh dalam rangkaian kasus dugaan suap yang berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK ini.
Pada tahap pertama, ada mantan anggota Komisi XI [[DPR]] Amin Santono, mantan Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman, Direktorat Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Yaya Purnomo, perantara dari unsur swasta Eka Kamaludin, dan pengusaha Ahmad Ghiast yang diproses KPK serta sudah divonis bersalah di pengadilan. Berikutnya, ada dua orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu mantan anggota [[DPR]] 2014-2019 Sukiman dan Pelaksana Tugas dan Pj Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Natan Pasomba.
Baris 106 ⟶ 85:
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200720155017/https://portal.tasikmalayakota.go.id/index.php/q/profil_walikota|title=Profil Walikota: Drs. H. Budi Budiman|date=20 Juli 2020}}
{{s-start}}
{{s-off}}
{{succession box|title=[[Daftar Wali Kota Tasikmalaya|Walikota Tasikmalaya]]|years=2012-2020|before=[[Syarif Hidayat (wali kota)|Syarif Hidayat]]|after=[[Muhammad Yusuf (politikus dari Kota Tasikmalaya)|Muhammad Yusuf]]}}
{{s-end}}
|