Waduk Pluit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: penggantian teks otomatis (-Moderen +Modern, -moderen +modern) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox lokasi}}
{{wide image|Pluit-180.jpg|1300px|<center>Pandangan luas dari Waduk Pluit</center>}}▼
'''Waduk Pluit''' (asal nama pluit berasal dari kata Belanda ''fluitschip'' yang artinya kapal layar panjang berlunas ramping), adalah waduk yang dibangun di [[Penjaringan, Jakarta Utara]]. Awalnya lahan ini berupa [[rawa|rawa-rawa]]. Pemerintah Hindia Belanda meletakkan sebuah ''fluitschip'' bernama Het Whitte Paert, yang sudah tidak laik laut di pantai sebelah timur muara Kali Angke sehingga daerah ini mendapat nama Pluit.<ref name=tempo>Dina. [http://www.tempo.co/read/news/2013/01/25/083456863/Begini-Ceritanya-tentang-Pluit ''Begini Ceritanya Tentang Pluit''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130523123049/http://www.tempo.co/read/news/2013/01/25/083456863/Begini-Ceritanya-tentang-Pluit |date=2013-05-23 }}. Diakses dari situs berita Tempo pada 8 November 2013</ref>
{{clear}}▼
▲'''Waduk Pluit''' (asal nama pluit berasal dari kata Belanda ''fluitschip'' yang artinya kapal layar panjang berlunas ramping), adalah waduk yang dibangun di [[Penjaringan, Jakarta Utara]]. Awalnya lahan ini berupa [[rawa|rawa-rawa]]. Pemerintah Hindia Belanda meletakkan sebuah ''fluitschip'' bernama Het Whitte Paert, yang sudah tidak laik laut di pantai sebelah timur muara Kali Angke sehingga daerah ini mendapat nama Pluit.<ref name=tempo>Dina. [http://www.tempo.co/read/news/2013/01/25/083456863/Begini-Ceritanya-tentang-Pluit ''Begini Ceritanya Tentang Pluit'']. Diakses dari situs berita Tempo pada 8 November 2013</ref>. Pada Awal Tahun 2015 di musim hujan Pompa di waduk pluit tidak bekerja. Sehingga membuat naik permukaan air yang tadinya -180 cm, menjadi 100 cm dengan cepat. Beberapa tempat di sekitar Waduk Pluit terendam banjir karena meluapnya air di waduk pluit tersebut.
== Sejarah ==
Baris 8 ⟶ 6:
Pada tahun 1971, Proyek Pluit terus dilanjutkan dengan perluasan wilayah hingga ke Jelambar dan Pejagalan. Pada tahun 1976 kawasan Pluit menjadi permukiman modern dengan tempat rekreasi dan lokasi perindustrian. Pada tahun 1981, barulah Waduk Pluit selesai dan ditandai dengan banjir besar di wilayah Pluit.<ref name=tempo/>
▲{{wide image|Pluit-180.jpg|1300px|<center>Pandangan luas dari Waduk Pluit</center>}}
▲{{clear}}
== Pendangkalan ==
Baris 15:
== Perawatan ==
Untuk melawan pendangkalan, sebenarnya telah berulangkali dilakukan perawatan di Waduk Pluit. Di antaranya pada tahun 2005 telah diadakan pengerukan.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/01/25/214456934/Pendangkalan-Waduk-Pluit-Mencapai-8-Meter ''Pendangkalan Waduk Pluit Mencapai 8 Meter''.]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Diakses dari situs berita Tempo pada 8 November 2013</ref>
Perawatan Waduk Pluit pada tahun 2013 banyak mendapat perhatian karena keberhasilan memindahkan warga penghuni bantaran sekaligus penataan bagian pinggir waduk menjadi taman yang bisa diakses bebas oleh publik.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/06/1728343/Dulu.Kumuh.Kini.Waduk.Pluit.Jadi.Tujuan.Wisata Dulu Kumuh, Kini Waduk Pluit Jadi Tujuan Wisata'']. Diakses dari situs Berita Kompas pada 8 November 2013</ref>
== Pemindahan warga ==
Pada tahun 2013, setelah bencana banjir, Pemerintah Provinsi Jakarta memulai proses pemindahan warga dan pengerukan sungai. Awalnya hal ini ditolak dan sempat menuai protes warga.<ref>[http://sport.detik.com/sepak bola/readvideo/2013/08/22/161028/130822032/061009681/tolak-relokasi-warga-bantaran-waduk-pluit-protes ''(video) Tolak Relokasi: Warga Bantaran Waduk Pluit Protes'']{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses dari situs berita Detik pada 8 November 2013</ref>
== Pemukiman kumuh ==
Sampai dengan tanggal 6 Februari 2021, waduk pluit terlihat kumuh dengan keberadaan rumah bedeng yang ada disekitarnya.<ref>{{Cite news|last=Zafna|first=Grandyos|title=Melihat Kembali Permukiman Kumuh di Pinggir Waduk Pluit|url=https://news.detik.com/foto-news/d-5363689/melihat-kembali-permukiman-kumuh-di-pinggir-waduk-pluit|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-05-15}}</ref> Hal ini memperparah kondisi waduk pluit karena selain masalah sedimentasi (mengurangi kemampuan waduk menyerap air), warga sekitar kerap mengotori air dengan cara membuang sampah sembarangan.<ref>{{Cite news|date=2019-06-13|title=Permukiman Kumuh Memperumit Masalah Waduk Pluit|url=https://www.kompas.id/baca/metro/2019/06/13/permukiman-kumuh-memperumit-masalah-waduk-pluit|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas.id]]|access-date=2021-05-15|last=Harbowo|first=Stevanus Ato / Nikolaus}}</ref>
== Referensi ==
Baris 26 ⟶ 29:
{{Jakarta-stub}}
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
[[Kategori:Penjaringan, Jakarta Utara]]
[[Kategori:
|