Bulog: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaiki41 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox company
| name = Perusahaan Umum Bulog
| predecessor = Badan Urusan Logistik
| logo = Bulog 2024.svg
| logo_size = 250px
| image =
|
|
|
| traded_as =
| industry = [[Pangan]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|2003|01|20}}
| fate =
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta Selatan]], [[DKI Jakarta]]
| locations =
| key_people = [[Bayu Krisnamurthi]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/tentang-kami/manajemen/kepemilikan-dan-saham/|title=Dewan Direksi|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Arief Prasetyo Adi]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/tentang-kami/manajemen/dewan-pengawas/|title=Dewan Pengawas|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref><br/>(Ketua [[Dewan Pengawas]])
| brands = {{hlist|Fortivit|Befood|Besita|Sago Mee}}
| products = {{hlist|[[Beras]]|[[Gula]]}}
| services = {{hlist|Pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah|[[Ekspedisi muatan]]}}
| revenue = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 21,963 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| operating_income = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 659,642 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 330,778 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/wp-content/uploads/2023/02/ANNUAL-REPORT.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref>
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| assets = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 23,036 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,573 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = {{decrease}} 4.412 <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| subsid = PT [[Jasa Prima Logistik Bulog]]<br/>PT [[Gendhis Multi Manis]]
| homepage = {{URL|https://www.bulog.co.id}}
}}
'''
== Sejarah ==
[[Berkas:Gedung Bulog di Jakarta (2024).png|thumb|Kantor Pusat Perum Bulog di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.]]
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada masa pendudukan Belanda di Indonesia saat '''''Voedings Middelen Fonds''''' (VMF) didirikan untuk membeli, menjual, dan menyediakan bahan makanan. Pada masa pendudukan [[Jepang]] di Indonesia, VMF dibekukan dan digantikan oleh lembaga baru yang diberi nama {{nihongo|'''Nanyō Kōhatsu K.K.'''|南洋興発株式会社|Nan'yō Kōhatsu Kabushiki Kaisha}} atau biasa disingkat menjadi ''Nankō''. Setelah Indonesia merdeka, sempat terjadi dualisme dalam penanganan masalah pangan. Di wilayah yang dikuasai oleh Republik Indonesia, pemasaran beras dilakukan oleh [[Jawatan Persediaan & Pembagian Bahan Makanan]] (PPBM) dari [[Kementerian Pengawasan Makanan Rakyat]] (PMR), sementara di wilayah yang diduduki oleh [[Belanda]], VMF dihidupkan kembali. Dualisme tersebut pun terus terjadi hingga VMF dibubarkan dan dibentuk Yayasan Bahan Makanan (Bama) di bawah [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementerian Pertanian]].
Pada awal [[Orde Baru]], tepatnya pada tahun 1966, penanganan pengendalian operasional bahan pokok kebutuhan hidup dilaksanakan oleh [[Komando Logistik Nasional]] (Kolognas).<ref name="kolognas">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 1966|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14914/kp0871966.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada tanggal 10 Mei 1967, Kolognas dibubarkan dan digantikan oleh '''Badan Urusan Logistik''' (Bulog). Tugas Bulog antara lain mengadakan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan.
Pada bulan Januari 1969, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengadakan dan menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk golongan masyarakat yang memerlukan.<ref name="buffer">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1969|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14447/kp0111969.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pemerintah kemudian juga mewajibkan tunjangan beras bagi PNS, prajurit ABRI, serta pegawai BUMN dan BUMD agar dibeli melalui Bulog.<ref name="beras">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 12 tahun 1969|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14448/kp0121969.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan November 1978, tugas Bulog diubah menjadi melaksanakan pengendalian harga beras, gabah, gandum dan bahan pokok lainnya guna menjaga kestabilan harga, baik bagi produsen maupun konsumen sesuai dengan kebijakan umum pemerintah.
Pada tahun 1993, Bulog sempat disatukan dengan lembaga yang baru dibentuk, yakni [[Kementerian Negara Urusan Pangan]], tetapi pada tahun 1995, Kementerian Negara Urusan Pangan resmi dipisah dengan Bulog. Pada tahun 1997, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi beras dan gula saja.<ref name="gula">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 45 tahun 1997|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/4825/Keppres0451997.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Januari 1998, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi hanya beras,<ref name="kp1998">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 19 tahun 1998|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/5005/kp0191998.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> seiring dengan kesepakatan yang dicapai antara pemerintah dan [[IMF]]. Pada tahun 2000, tugas Bulog diubah menjadi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, serta penyediaan jasa logistik.<ref name="kp2000">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 29 tahun 2000|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/5394/KP%20NO%2029%20TH%202000.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref>
[[Berkas:Logo Bulog.svg|jmpl|Logo Bulog yang dipakai dari 2003 hingga 2024]]
Pada bulan September 2001, Bulog diletakkan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Pada bulan Januari 2003, pemerintah resmi mengubah status Bulog menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="perum">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2003|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6966/PP0072003.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Januari 2013, Bulog menjadikan unit bisnis jasa angkutannya sebagai modal untuk mendirikan PT [[Jasa Prima Logistik Bulog]]. Pada bulan Mei 2016, tugas Bulog diubah menjadi menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, jagung, dan kedelai pada tingkat konsumen dan produsen.<ref name="kp2016">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 48 tahun 2016|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/174877/penyampaian%20salinan%20perpres%20no%2048%20tahun%202016.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Oktober 2016, Bulog resmi mengakuisisi PT [[Gendhis Multi Manis]] (GMM) yang mengelola [[Pabrik Gula Blora]]. Pada bulan April 2017, Bulog ikut mendirikan PT [[Mitra BUMDes Nusantara]] agar dapat menjalin kerja sama bisnis dengan [[badan usaha milik desa]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/jejak-langkah-perusahaan/|title=Sekilas Perusahaan|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref>
== Direktur Utama Bulog ==
|