Bulog: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(45 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
[[Berkas:Bulog.png|framed|right|Logo Perum Bulog]]
| name = Perusahaan Umum Bulog
[[Berkas:Bulog.jpg|thumb|right|Gedung Bulog di Jakarta]]
| predecessor = Badan Urusan Logistik
'''Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik''' atau disingkat '''Perum Bulog''' adalah sebuah lembaga pangan di [[Indonesia]] yang mengurusi tata niaga beras. Bulog dibentuk pada tanggal [[10 Mei]] [[1967]] berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 114/Kep/1967. Sejak tahun [[2003]], status Bulog menjadi [[BUMN]].
| logo = Bulog 2024.svg
| logo_size = 250px
| image =
| image_caption =
| image_size =
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| traded_as =
| industry = [[Pangan]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|2003|01|20}}
| fate =
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta Selatan]], [[DKI Jakarta]]
| locations =
| key_people = [[Bayu Krisnamurthi]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/tentang-kami/manajemen/kepemilikan-dan-saham/|title=Dewan Direksi|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Arief Prasetyo Adi]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/tentang-kami/manajemen/dewan-pengawas/|title=Dewan Pengawas|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref><br/>(Ketua [[Dewan Pengawas]])
| brands = {{hlist|Fortivit|Befood|Besita|Sago Mee}}
| products = {{hlist|[[Beras]]|[[Gula]]}}
| services = {{hlist|Pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah|[[Ekspedisi muatan]]}}
| revenue = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 21,963 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| operating_income = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 659,642 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 330,778 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/wp-content/uploads/2023/02/ANNUAL-REPORT.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref>
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| assets = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 23,036 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,573 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = {{decrease}} 4.412 <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| subsid = PT [[Jasa Prima Logistik Bulog]]<br/>PT [[Gendhis Multi Manis]]
| homepage = {{URL|https://www.bulog.co.id}}
}}
'''Perum Bulog''' (awalnya merupakan singkatan dari '''Badan Urusan Logistik''') adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[pangan]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki 26 kantor divisi regional dan 101 kantor cabang yang tersebar di seantero [[Indonesia]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Gedung Bulog di Jakarta (2024).png|thumb|Kantor Pusat Perum Bulog di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.]]
Secara formal pemerintah [[Indonesia]] mulai ikut menangani pangan pada zaman penjajahan [[Belanda]], ketika didirikannya ''Voedings Middelen Fonds'' (VMF) yang bertugas membeli, menjual, dan menyediakan bahan makanan. Dalam masa penjajahan [[Jepang]], VMF dibekukan dan muncul lembaga baru bernama ''Nanyo Kohatsu Kaisha'' atau {{nihongo|'''Nanyō Kōhatsu K.K.'''|南洋興発株式会社|Nan'yō Kōhatsu Kabushiki Kaisha, disingkat Nankō}}. Pada masa peralihan sesudah kemerdekaan RI terdapat dualisme penanganan masalah pangan. Di daerah Kekuasaan Republik Indonesia, pemasaran beras dilakukan oleh Kementrian Pengawasan Makanan Rakyat (PMR) - Jawatan Persediaan dan Pembagian Bahan Makanan (PPBM), sedangkan daerah-daerah yang diduduki [[Belanda]], VMF dihidupkan kembali. Keadaan ini berjalan terus sampai VMF dibubarkan dan dibentuk Yayasan Bahan Makanan (Bama).
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada masa pendudukan Belanda di Indonesia saat '''''Voedings Middelen Fonds''''' (VMF) didirikan untuk membeli, menjual, dan menyediakan bahan makanan. Pada masa pendudukan [[Jepang]] di Indonesia, VMF dibekukan dan digantikan oleh lembaga baru yang diberi nama {{nihongo|'''Nanyō Kōhatsu K.K.'''|南洋興発株式会社|Nan'yō Kōhatsu Kabushiki Kaisha}} atau biasa disingkat menjadi ''Nankō''. Setelah Indonesia merdeka, sempat terjadi dualisme dalam penanganan masalah pangan. Di wilayah yang dikuasai oleh Republik Indonesia, pemasaran beras dilakukan oleh [[Jawatan Persediaan & Pembagian Bahan Makanan]] (PPBM) dari [[Kementerian Pengawasan Makanan Rakyat]] (PMR), sementara di wilayah yang diduduki oleh [[Belanda]], VMF dihidupkan kembali. Dualisme tersebut pun terus terjadi hingga VMF dibubarkan dan dibentuk Yayasan Bahan Makanan (Bama) di bawah [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementerian Pertanian]].
 
Dalam perkembangan selanjutnya terjadi perubahan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah. Bama yangkemudian beradadipindah di bawah Kementrian Pertanian masuk kedalam KementrianKementerian Perekonomian dan namanya diubah menjadi [[Yayasan Urusan Bahan Makanan]] (YUBM). Sedangkan, pelaksanaansementara pembelian padi dilakukan oleh [[Yayasan Badan Pembelian Padi]] (YBPP) yang dibentuk di daerah-daerah dan diketuai oleh [[Gubernurgubernur]]. Pada tahun 1958, pemerintah membentuk [[Dewan Bahan Makanan]] (DBM),<ref name="dbm">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1958|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/1940/PP0071958.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> serta menggabungkan YUBM dan YBPP di seluruh Indonesia untuk membentuk [[Badan Pelaksana Urusan Pangan]] (BPUP). Tugas BPUP antara lain mengurus bahan pangan, mengurus pengangkutan dan pengolahan bahan pangan, serta menyimpan dan menyalurkan bahan pangan sesuai kebijakan dari DBM.
 
Pada awal [[Orde Baru]], tepatnya pada tahun 1966, penanganan pengendalian operasional bahan pokok kebutuhan hidup dilaksanakan oleh [[Komando Logistik Nasional]] (Kolognas).<ref name="kolognas">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 1966|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14914/kp0871966.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada tanggal 10 Mei 1967, Kolognas dibubarkan dan digantikan oleh '''Badan Urusan Logistik''' (Bulog). Tugas Bulog antara lain mengadakan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan.
Berdasarkan Peraturan Presiden No.3 Tahun [[1964]], dibentuklah Dewan Bahan Makanan (DBM). Sejalan dengan itu dibentuklah Badan Pelaksana Urusan Pangan (BPUP) peleburan dari YUBM dan YBPP-YBPP.
 
Pada bulan Januari 1969, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengadakan dan menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk golongan masyarakat yang memerlukan.<ref name="buffer">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1969|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14447/kp0111969.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pemerintah kemudian juga mewajibkan tunjangan beras bagi PNS, prajurit ABRI, serta pegawai BUMN dan BUMD agar dibeli melalui Bulog.<ref name="beras">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 12 tahun 1969|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14448/kp0121969.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan November 1978, tugas Bulog diubah menjadi melaksanakan pengendalian harga beras, gabah, gandum dan bahan pokok lainnya guna menjaga kestabilan harga, baik bagi produsen maupun konsumen sesuai dengan kebijakan umum pemerintah.
Yayasan BPUP ini bertujuan antara lain:
* Mengurus bahan pangan
* Mengurus pengangkutan dan pengolahannya
* Menyimpan dan menyalurkannya menurut ketentuan dari Dewan Bahan Makanan (DBM).
Dengan terbentuknya BPUP, maka penanganan bahan pangan kembali berada dalam satu tangan.
 
Pada tahun 1993, Bulog sempat disatukan dengan lembaga yang baru dibentuk, yakni [[Kementerian Negara Urusan Pangan]], tetapi pada tahun 1995, Kementerian Negara Urusan Pangan resmi dipisah dengan Bulog. Pada tahun 1997, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi beras dan gula saja.<ref name="gula">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 45 tahun 1997|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/4825/Keppres0451997.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Januari 1998, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi hanya beras,<ref name="kp1998">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 19 tahun 1998|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/5005/kp0191998.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> seiring dengan kesepakatan yang dicapai antara pemerintah dan [[IMF]]. Pada tahun 2000, tugas Bulog diubah menjadi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, serta penyediaan jasa logistik.<ref name="kp2000">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 29 tahun 2000|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/5394/KP%20NO%2029%20TH%202000.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref>
Memasuki Era [[Orde Baru]] setelah ditumpasnya pemberontakan [[Gerakan 30 September|G30S]], penanganan pengendalian operasional bahan pokok kebutuhan hidup dilaksanakan oleh Komando Logistik Nasional (Kolognas) yang dibentuk dengan Keputusan Presidium Kabinet Ampera Nomor 87 Tahun 1966. Namun peranannya tidak berjalan lama karena pada tanggal [[10 Mei]] [[1967]], lembaga tersebut dibubarkan dan dibentuk Badan Urusan Logistik (Bulog) berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 114/Kep/1967.
 
[[Berkas:Logo Bulog.svg|jmpl|Logo Bulog yang dipakai dari 2003 hingga 2024]]
Kehadiran Bulog sebagai lembaga stabilisasi harga pangan memiliki arti khusus dalam menunjang keberhasilan Orde Baru sampai tercapainya swasembada beras tahun [[1984]]. Menjelang Repelita I (1 April 1969), struktur organisasi Bulog diubah dengan Keppres RI No.11/1969 tanggal [[22 Januari]] [[1969]], sesuai dengan misi barunya yang berubah dari penunjang peningkatan produksi pangan menjadi ''buffer stock holder'' dan distribusi untuk golongan anggaran. Kemudian dengan Keppres No.39/1978 tanggal 5 Nopember 1978 Bulog mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian harga beras, gabah, gandum dan bahan pokok lainnya guna menjaga kestabilan harga, baik bagi produsen maupun konsumen sesuai dengan kebijaksanaan umum Pemerintah.
Pada bulan September 2001, Bulog diletakkan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Pada bulan Januari 2003, pemerintah resmi mengubah status Bulog menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="perum">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2003|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6966/PP0072003.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Januari 2013, Bulog menjadikan unit bisnis jasa angkutannya sebagai modal untuk mendirikan PT [[Jasa Prima Logistik Bulog]]. Pada bulan Mei 2016, tugas Bulog diubah menjadi menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, jagung, dan kedelai pada tingkat konsumen dan produsen.<ref name="kp2016">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 48 tahun 2016|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/174877/penyampaian%20salinan%20perpres%20no%2048%20tahun%202016.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Oktober 2016, Bulog resmi mengakuisisi PT [[Gendhis Multi Manis]] (GMM) yang mengelola [[Pabrik Gula Blora]]. Pada bulan April 2017, Bulog ikut mendirikan PT [[Mitra BUMDes Nusantara]] agar dapat menjalin kerja sama bisnis dengan [[badan usaha milik desa]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/jejak-langkah-perusahaan/|title=Sekilas Perusahaan|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref>
 
== Direktur Utama Bulog ==
Dalam [[Kabinet Pembangunan VI]] Bulog sempat disatukan dengan lembaga baru yaitu Menteri Negara Urusan Pangan. Organisasinyapun disesuaikan dengan keluarnya Keppres RI No.103/1993. Namun tidak terlalu lama, karena dengan Keppres No.61/M tahun 1995, Kantor Menteri Negara Urusan Pangan dipisahkan dengan Bulog dan Wakabulog pada saat itu diangkat menjadi Kabulog.
Berikut ini daftar orang yang pernah menjabat Direktur Utama Bulog:<ref name="ketuabulog">{{cite web |last = |first = |authorlink = |coauthors = |year = |url =http://www.bulog.co.id/tokoh_detail.php?url=2008/11/81382617/13/16/berita_15.xml |title =Tokoh Bulog: Bustanil Arifin |format = |work = |publisher =Bulog |accessdate =22 November 2008 |accessyear = |quote = }}{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite news|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/w/widjanarko-puspoyo/ |title=Profil: Widjanarko Puspoyo|last=Wardhani |first=Meidita Kusuma |date= |work=[[Merdeka.com]] |publisher= |access-date=5 Februari 2017 |quote=|language=id }}</ref><ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/2757663/sutarto-alimoeso-tak-lagi-jadi-dirut-perum-bulog |title=Sutarto Alimoeso Tak Lagi Jadi Dirut Perum Bulog |date=24 November 2014 |access-date=5 Februari 2017 |work=[[Detik.com|detikcom]]|last=HEN|last2=HDS |editor-first= |editor-last=}}</ref><ref>{{Cite news|url= http://www.antaranews.com/berita/471670/menteri-bumn-tunjuk-lenny-sugihat-pimpin-bulog|title=Menteri BUMN tunjuk Lenny Sugihat pimpin Bulog |date=31 Desember 2014 |access-date=5 Februari 2017 |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]| first= |last= |editor-last=Suryanto}}</ref><ref>{{cite news|url= http://www.gatra.com/ekonomi-1/119505-pemerintah-tunjuk-lenny-sugihat-jadi-dirut-bulog%E2%80%8F.html|title=Pemerintah Tunjuk Lenny Sugihat Jadi Dirut ulog |date=31 Desember 2014 |access-date=5 Februari 2017 |newspaper=GatraNews| first= Januar |last= Rizki|editor-first=Nur|editor-last=Hidayat}}</ref>
{{main|Direktur Utama Badan Urusan Logistik}}
 
== Referensi ==
Pemisahan Menteri Negara Urusan Pangan dan Bulog mengharuskan Bulog menyesuaikan organisasinya dengan Keppres No.50 tahun 1995 tanggal 12 Juli 1995. Status pegawainyapun terhitung mulai tanggal 1 April 1995 berubah menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Keppres No.51 tahun 1995 tanggal 12 Juli 1995.
 
Memasuki Era Reformasi, beberapa lembaga Pemerintah mengalami revitalisasi serta reformasi termasuk Bulog. Melalui Keppres RI No.45 tahun 1997 tugas pokok Bulog hanya dibatasi untuk komoditi beras dan gula pasir. Tugas ini lebih diciutkan lagi dengan Keppres RI No.19 tahun 1998 dimana peran Bulog hanya mengelola komoditi beras saja.
 
Mengawali Milenium III, sesuai Keppres No.29 tahun 2000 tanggal 26 Februari 2000, Bulog diharapkan lebih mandiri dalam usahanya. Bulog baru dengan fungsi utama manajemen logistik ini diharapkan lebih berhasil dalam mengelola persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras serta usaha jasa logistik.
 
Setelah sempat diberlakukan Keppres RI No.106 tahun 2000 dan Keppres RI No.178/2000, Bulog saat ini beroperasi berdasarkan Keppres No.103/2001 tanggal 13 September 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja LPND sebagaimana telah diubah dengan Keppres RI No.3/2002 tanggal 7 Januari 2002 serta Keppres RI No.110/2001 tanggal 10 Oktober 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I LPND sebagaimana telah diubah dengan Keppres RI No.5 /2002 tanggal 7 Januari 2002.
 
Kemudian pada Rakortas Kabinet tanggal 13 Januari 2003, [[Presiden Indonesia|Presiden]] memutuskan menyetujui penetapan RPP menjadi PP dan ditetapkanlah PP No. 7 Tahun 2003 Tentang Pendirian Perum Bulog tanggal [[20 Januari]] [[2003]] (Lembaran Negara Nomor 8 tahun 2003).
<!-- Saya sembunyikan, peraturan sudah tidak berlaku lagi
==Tugas==
Sesuai dengan Keppres No. 103 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi LPND, Pasal 40: BULOG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen logistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 
==Fungsi==
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Bulog menyelenggarakan fungsi:
# Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang manajemen logistik, pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras, serta pengendalian harga beras;
# Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BULOG;
# Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang manajemen logistik pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras serta pengendalian harga beras;
# Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
 
==Kewenangan==
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Bulog mempunyai kewenangan:
# Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
# Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
# Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:
## Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang manajemen logistik, pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras, serta pengendalian harga beras.
## Perumusan norma dan pengadaan, pengelolaan dan distribusi beras.
-->
 
== Kepala Bulog ==
Berikut ini daftar orang yang pernah menjabat Kepala Bulog:
{| class="wikitable"
|-
! No
! Nama
! Awal Jabatan
! Akhir Jabatan
! Keterangan
|-
| rowspan=3|1
| rowspan=3|Letjen (Purn.) TNI [[Bustanil Arifin]] <ref name="ketuabulog">{{id}} {{cite web|last = |first = |authorlink = |coauthors = |year = |url =http://www.bulog.co.id/tokoh_detail.php?url=2008/11/81382617/13/16/berita_15.xml |title =Tokoh |format = |work = |publisher =Bulog |accessdate ={{Tanggal|2008|11|22}} |accessyear = |quote =}}</ref>
| [[1978]]
| [[1983]]
|rowspan=3|
|-
| [[1983]]
| [[1988]]
|-
| [[1988]]
| [[1993]]
|-
| 2
| Prof. Dr. [[Ibrahim Hassan]], MBA.
| [[1993]]
| [[1995]]
|
|-
| 3
| Dr. [[Beddu Amang]], M.Sc.
| [[1995]]
| [[26 Agustus]] [[1998]]
|
|-
| 4
| Prof. Ir. [[Rahardi Ramelan]]
| [[27 Agustus]] [[1998]]
| [[Oktober]] [[1999]]
|
|-
| 5
| Drs. [[Jusuf Kalla]]
| [[Oktober]] [[1999]]
| [[Maret]] [[2000]]
|
|-
| 6
| Dr. [[Rizal Ramli]], S.T.
| [[Maret]] [[2000]]
| [[19 Februari]] [[2001]]
|
|-
| 7
| [[Widjanarko Puspoyo]], M.A.
| [[19 Februari]] [[2001]]
| [[21 Maret]] [[2007]]
| diberhentikan setelah ditahan Kejaksaan Agung karena terlibat kasus impor sapi fiktif
|-
| 8
| [[Mustafa Abubakar]]
| [[21 Maret]] [[2007]]
| [[22 November]] [[2009]]
|
|-
| 9
| Ir. [[Sutarto Alimoeso]], MM.
| [[23 November]] [[2009]]
| [[31 Desember]] [[2014]]
|
|-
| 10
| [[Lenny Sugihat]]<ref>[http://www.antaranews.com/berita/471670/menteri-bumn-tunjuk-lenny-sugihat-pimpin-bulog Artikel:"Menteri BUMN tunjuk Lenny Sugihat pimpin Bulog" di antaranews.com]</ref><ref>[http://www.gatra.com/ekonomi-1/119505-pemerintah-tunjuk-lenny-sugihat-jadi-dirut-bulog%E2%80%8F.html Artikel:"Pemerintah Tunjuk Lenny Sugihat Jadi Dirut Bulog" di Gatra.com]</ref>
| [[31 Desember]] [[2014]]
| sekarang
|
|}
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
Baris 137 ⟶ 60:
* {{id}} [http://www.bulog.co.id/ Situs resmi Badan Urusan Logistik]
 
{{template:BUMN}}
 
[[Kategori:BUMNBadan usaha milik negara di Indonesia]]