Surah Al-Ikhlas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k typo
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
|{{infobox nama_lainsurah|number=112|name={{transliteration|ALA|Al-Ikhlāṣ|italic=no}}|name-ar=ٱلإخْلَاص|prev_sura=[[Surah Al-Lahab|Al-Lahab]]|next_sura=[[Al-Falaq]]|othernames-ar={{transliteration|ALA|At-Tauḥīd}}, ''Qul HuwallahQulhu'', ''Nisbatur Rabbi'',<ref>Thabathaba'i, Allamah MH. 1987. ''Mengungkap Rahasia Al-Qur'an''. Bandung: Mizan</ref>, ''at-Tafrid'',<ref name="C"/>, ''at-Tajrid'',<ref name="C"/>, ''al-Wilayah'',<ref name="C"/>, ''al-Ma'arifah'',<ref name="C"/>, ''al-Jamal'',<ref name="C"/>, ''Qasyqasy'',<ref name="C"/>, ''al-Mudzakkirah'',<ref name="C"/>, ''as-Shamad'',<ref name="C"/>, ''al-Amin''<ref name="C">"Nama-nama lain dari Surah Al-Ikhlas", ''Hidayah'', Februari 2009</ref>|othernames=|juz=30|verses=4|words=15|letters=47|muqattaat=<!-- only if applicable -->|audio=112.AlIkhlas-MisharyRashedAlafasy.ogg|name-id=Ikhlas}}
{{Infobox Sura
| name = Al-Ikhlas {{br}}<big>الإخلاص</big>
| image = Al-Ikhlas.png
| caption =
| arti = ''Memurnikan Keesaan Allah''
| nama_lain = ''Qul Huwallah'', ''Nisbatur Rabbi''<ref>Thabathaba'i, Allamah MH. 1987. ''Mengungkap Rahasia Al-Qur'an''. Bandung: Mizan</ref>, ''at-Tafrid''<ref name="C"/>, ''at-Tajrid''<ref name="C"/>, ''al-Wilayah''<ref name="C"/>, ''al-Ma'arifah''<ref name="C"/>, ''al-Jamal''<ref name="C"/>, ''Qasyqasy''<ref name="C"/>, ''al-Mudzakkirah''<ref name="C"/>, ''as-Shamad''<ref name="C"/>, ''al-Amin''<ref name="C">"Nama-nama lain dari Surah Al-Ikhlas", ''Hidayah'', Februari 2009</ref>
| klasifikasi = [[Makkiyah]]
| surah_ke = 112
| nomor_juz = [[Juz 30]]
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku = 1 ruku'
| jumlah_ayat = 4 ayat
| jumlah_kata =
| jumlah_huruf =
| ayat_sajdah =
| Harf-e-Mukatta'at =
}}
[[Berkas:Surat Al-Ikhlas - Magharibi script.jpg|jmpl|200px|ka|Kalligrafi Surah al-Ikhlas naskah Maghribi tulisan abad ke-18]]
'''Surah Al-Ikhlas''' ([[bahasa Arab|Arab]]:'''الإخلاص''', "Memurnikan Keesaan Allah") adalah [[surah]] ke-112 dalam [[al-Qur'an]]. Surah ini tergolong surah [[Makkiyah]], terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan [[tauhid|keesaan]] [[Allah]] sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Kalimat inti dari surah ini, "Allahu ahad, Allahus shamad" (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung), sering muncul dalam uang dinar emas pada zaman Kekhalifahan dahulu. Sehingga, kadang kala kalimat ini dianggap sebagai slogan negara Khilafah Islamiyah, bersama dengan dua kalimat [[Syahadat]].
 
'''Surah Al-Ikhlas''' ([[bahasa Arab{{Lang-ar|Arab]]:الإخلاص|Al-Ikhlāṣ|lit=Ikhlas}}), disebut juga sebagai '''الإخلاصSurah at-Tauhid''', "Memurnikan {{Lang-ar|التوحيد|At-Tauḥīd|lit=Keesaan (Allah")}}, adalah salah satu [[surah]] ke-112di dalam [[al-Qur'an]] yang isi [[ayat]]<nowiki/>nya membahas mengenai konsep [[Tuhan|ketuhanan]] dan keesaan [[Allah (Islam)|Allah]].<ref>{{Cite book|last=Nuruddin|first=Muhammad|date=2021|title=Hal-Hal yang Membingungkan Seputar Tuhan|location=Depok|publisher=Keira|isbn=978-623-7754-64-0|pages=78|url-status=live}}</ref> Di dalam Al-Qur'an, Surah Al-Ikhlas berada pada urutan ke-112. Surah ini tergolong surah [[Makkiyah]], atau diturunkan di kota [[Makkah]] terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan [[tauhid|keesaan]] [[Allah]] sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Kalimat inti dari surah ini, "Allahu ahad, Allahus shamad" (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung), sering muncul dalam uang dinar emas pada zaman Kekhalifahan dahulu. Sehingga, kadang kala kalimat ini dianggap sebagai slogan negara Khilafah Islamiyah, bersama dengan dua kalimat [[Syahadat]].
== Asbabun Nuzul ==
 
Ada beberapa [[hadits]] yang menjelaskan [[Asbabun Nuzul]] surah ini yang mana seluruhnya mengacu pada inti yang sama yaitu jawaban atas permintaan penggambaran sifat-sifat [[Allah]] di mana Allah itu Esa ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|1}}), segala sesuatu tergantung pada-Nya ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|2}}), tidak beranak dan diperanakkan ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|3}}), dan tidak ada yang setara dengan Dia ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|4}}).
== Latar belakang ==
[[Berkas:Surat Al-Ikhlas - Magharibi script.jpg|jmpl|200px|ka|Kalligrafi Surah al-Ikhlas naskah Maghribi tulisan abad ke-18]]
Ada beberapa [[hadits|hadis]] yang menjelaskan [[Asbabun Nuzul|Asbabunnuzul]] surah ini yang mana seluruhnya mengacu pada inti yang sama yaitu jawaban atas permintaan penggambaran sifat-sifat [[Allah]] di mana Allah itu Esa ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|1}}), segala sesuatu tergantung pada-Nya ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|2}}), tidak beranak dan diperanakkan ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|3}}), dan tidak ada yang setara dengan Dia ({{Quran-s|Al-Ikhlas|112|4}}).
 
Dilihat dari peristiwa paling pertama, [[Abdullah bin Mas'ud]] meriwayatkan bahwa sekelompok [[Bani Quraisy]] pernah meminta Nabi Muhammad untuk menjelaskan leluhur Allah dan kemudian turun surah ini. Riwayat lain bersumber dari [[Ubay bin Ka'ab]] dan [[Jarir bin Abdillah]] yang menyebutkan bahwa kaum Musyrikin berkata kepada [[Nabi Muhammad]], ''"Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu."'' Kemudian turun surah ini untuk menjelaskan permintaan itu.<ref>Musnad Ahmad, Ibnu Abi Harim, Ibnu Jarir, Tirmidhi, Bukhari dalam At-Tarikh, Ibnu al-Mundhir, Hakim, Baihaqi</ref> Dalam hadits ini, hadits yang bersumber dari Jarir bin Abdullah dijadikan dalil bahwa surah ini [[Makkiyah]]. Selain itu dari [[Ibnu Abbas]] dan [[Sa'id bin Jubair]] menyebutkan bahwa kaum [[Yahudi]] yang diantaranya Kab bin Ashraf dan Huyayy bin Akhtab datang menemui Nabi dan bertanya hal yang sama dengan hadits pertama, kemudian turun surah ini.<ref>Ibnu Abi Hatim, Ibnu Adi, Baihaqi dalam Al-Asma was-Sifat</ref> Dalam hadits ini Sa'id bin Jubair menegaskan bahwa surah ini termasuk [[Madaniyah]]. Dan juga riwayat [[Qatadah]] menyebutkan Nabi Muhammad didatangi [[kaum Ahzab]] (Persekutuan antara kaum [[Bani Quraisy]], [[Yahudi|Yahudi Madinah]], [[Bani Ghatafan]] dari [[Thaif]] dan Munafiqin Madinah dan beberapa suku sekitar [[Makkah]]) yang juga menanyakan gambaran Allah dan diikuti dengan turunnya surah ini.
Baris 34 ⟶ 19:
Riwayat [[Anas bin Malik]] juga merekam kisah berkaitan surah Al-Ikhlas yaitu di mana 70.000 [[malaikat]] diutus kepada seorang [[sahabat nabi|sahabat]] di [[Madinah]] yang meninggal hingga meredupkan cahaya matahari. 70.000 malaikat itu diutus hanya karena ia sering membaca surah ini. Dan karena banyaknya malaikat yang diutus, Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad di [[Tabuk]] merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasannya di mana kemudian malaikat [[Jibril]] datang memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.
 
== TerjemahanTeks ==
 
''Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.''
* Arti keesaan Tuhan (1–4)
# Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa,
{{Teks quran blok |s=112 |nama surat=y |basmalah=y
# Hanya Allah-lah tempat bergantung;
 
# Dia tidak beranak, serta Dia tidak pula diperanakkan,
|a1=1
# Dan tiada satupun yang setara dengan Dia."
# |t1=Katakanlah: "Dialah(Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa,.
 
|a2=2
|t2=Allah tempat meminta segala sesuatu.
 
|a3=3
# Dia|t3=(Allah) tidak beranak, serta Diadan tidak pula diperanakkan,
 
|a4=4
#|t4=dan Dantidak tiadaada satupunsesuatu yang setara dengan Dia."
|attr="[https://quran.com/112 Surah Al-Ikhlas]" Quran.com}}
 
== Referensi ==
Baris 49 ⟶ 45:
{{Sura|112|[[Surah Al-Lahab]]|[[Surah Al-Falaq]]}}
{{Navigasi Surah}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Surah|Ikhlas]]
[[Kategori:Makiyah|Ikhlas]]
[[Kategori:Tauhid]]
 
{{Qur'an-stub}}