Malaikat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(489 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Guido Reni 031.jpg|jmpl|200px|Malaikat Tertinggi [[Mikael (malaikat)|Mikael]] mengenakan jubah dan ''cuirass'' Romawi dalam penggambaran abad ke-17 oleh [[Guido Reni]]]]
Kata '''malaikat''' merupakan jamak dari kata ''malak'' yang berarti kekuatan. Jadi malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah [[Allah]].
[[Berkas:The Wounded Angel - Hugo Simberg.jpg|ka|jmpl|200px|''Hugo Simberg, 1903.]]
[[Berkas:Bernhard Plockhorst - Schutzengel.jpg|jmpl|ka|''Schutzengel'' ({{lang-id|[[Malaikat Pelindung]]}}). Lukisan yang menggambarkan malaikat pelindung yang melindungi dua orang anak; oleh Bernhard Plockhorst]]
[[Berkas:Stift Seitenstetten Marmorsaal Deckenfresko 01.JPG|jmpl|''Hubungan harmonis antara [[agama]] dan [[ilmu pengetahuan]]'', lukisan pada langit Aula Marmer di Biara Seitenstetten ([[Austria]]) oleh [[Paul Troger]], 1735]]
[[Berkas:An allegory of poetry.jpg|jmpl|''Alegori puisi'', oleh [[François Boucher]]]]
[[Berkas:Jacob Wrestling with the Angel.jpg|jmpl|''Yakub bergulat dengan malaikat'', oleh [[Gustave Doré]] pada 1855]]
 
== '''Malaikat''' di dalam ajaran Islam ==
({{nq|الْمَلٰٓئِكَةِ}}) berarti kekuatan.
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak ({{nq|ملك}}) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah ({{nq|الألوكة}}) yang berarti tugas atau misi.
 
Secara terminologi, Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah dari cahaya yang mempunyai kedudukan & tugas tertentu sesuai ketetapan & perintah [[Allah]] dengan dikaruniai kekuatan penuh untuk melaksanakannya.
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang [[Islam]] ketahui sebagai salah satu [[Rukun Iman]] adalah:
# [[Malaikat Atib]] – malaikat yang menulis segala amalan kita
# [[Malaikat Raqib]] – malaikat yang menulis segala kejahatan kita
# [[Malaikat Ridwan]] – malaikat yang menjaga pintu [[sorga]]
# [[Malaikat Malik]] – malaikat yang menjaga pintu [[neraka]]
# [[Malaikat Munkar]] – malaikat yang menyoal kita di dalam [[kubur]]
# [[Malaikat Nankir]] – malaikat yang menyoal kita di dalam [[kubur]]
# [[Malaikat Mikail]] – malaikat yang menyampaikan rezeki
# [[Malaikat Jibril]] – malaikat yang menyampaikan wahyu
# [[Malaikat Izrail]]/Israil – malaikat yang mencabut nyawa
# [[Malaikat Israfil]] – malaikat yang meniup sangkakala
 
Eksistensi keberadaan makhluk ini sama seperti [[Dewa]] dalam berbagai agama dan mitologi. Dalam kepercayaan dunia, malaikat sering digambarkan sebagai makhluk [[surga]]wi yang baik hati yang berperan sebagai perantara antara [[Tuhan]] atau [[Surga]] dan [[manusia]].<ref>The Free Dictionary [http://www.thefreedictionary.com/angel] retrieved 1 September 2012</ref><ref name="ReligFacts">{{Cite web|url=http://www.religionfacts.com/christianity/angels|title=angels (Christianity)|website=ReligionFacts}}</ref> Peran malaikat lainnya termasuk melindungi dan membimbing manusia, dan melaksanakan tugas-tugas dari Allah.<ref>[http://www.augustinus.it/latino/esposizioni_salmi/index2.htm][[Augustine of Hippo]]'s ''Enarrationes in Psalmos'', 103, I, 15'', augustinus.it'' {{La icon}}</ref> Dalam agama-agama Abrahamik, para malaikat sering dikelompokkan ke dalam hierarki, meskipun pengelompokkan seperti itu dapat bervariasi di antara sekte-sekte dalam setiap agama. Malaikat semacam itu diberi nama atau gelar tertentu, seperti [[Gabriel]] atau "[[Malaikat penghancur]]".<ref name="Barker, Margaret 2004">Barker, Margaret (2004). ''An Extraordinary Gathering of Angels'', M Q Publications.</ref> Istilah "malaikat" juga telah diperluas ke berbagai pengertian tentang [[roh]] atau figur yang ditemukan dalam tradisi agama lain. Studi teologis yang mempelajari tentang malaikat dikenal sebagai "''angelologi''". Malaikat yang diusir dari Surga disebut sebagai [[malaikat jatuh]].
Dari nama-nama malaikat di atas hanya tiga yang disebut dalam Al Qur'an, yaitu Jibril, Mikail (QS 2 Al Baqarah : 97,98), dan Malik (QS Al Hujurat). Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam [[Hadits]]. Nama Malaikat Maut, Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits.
 
Dalam [[seni rupa]], malaikat biasanya digambarkan memiliki bentuk manusia dengan keindahan luar biasa dan kadang-kadang [[androgini]];<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/angel|title=Definition of ANGEL|website=www.merriam-webster.com|access-date=2016-05-02}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=http://jewishencyclopedia.com/articles/1521-angelology|title=ANGELOLOGY - JewishEncyclopedia.com|website=jewishencyclopedia.com|access-date=2016-05-02}}</ref> mereka sering diidentifikasi dengan simbol [[sayap burung]],<ref>Proverbio(2007), pp. 90–95; cf. review in ''[[La Civiltà Cattolica]]'', 3795–3796 (2–16 August 2008), pp. 327–328.</ref> [[lingkaran cahaya|lingkaran cahaya ''(halo)'']],<ref>Didron, Vol 2, pp.68–71</ref> dan [[cahaya|cahaya terang]].
== Malaikat di dalam ajaran Kristen ==
[[Image:Annunciation.jpg|right|250px|thumbnail|Malaikat [[Gabriel]] memberitakan kepada [[Maria, ibunda Yesus|Maria]] bahwa ia akan mengandung bayi [[Yesus]] ([[El Greco]], [[1575]])]]
''Malakiat'' adalah makhluk surgawi yang bertugas membantu dan melayani [[Allah]].
 
Didalam Agama [[Islam]] Malaikat merupakan mahluk ciptaan [[Allah]] SWT selalu beribadah kepada Allah SWT, meyakini keberadaannya, termasuk [[rukun iman]] yang kedua, malaikat diciptakan memiliki tugas yang telah diberikan Allah SWT, ia tidak makan & tidak minum & juga tidak memiliki nafsu seperti manusia.
=== Etimologi ===
Malaikat selalu taat kepada Allah SWT & juga tidak pernah membangkang terhadap Allah SWT<ref>https://rasindonews.wordpress.com/2022/06/25/percaya-kepada-malaikat-merupakan-bagian-dari-rukun-iman-yang-dipercayai-oleh-seorang-muslim/</ref>.
Kata ''malaikat'' dalam [[bahasa Inggris]], ''angel'', berasal dari [[bahasa Latin]], ''angelus'', yang pada gilirannya meminjam dari kata [[bahasa Yunani|Yunani]] ἄγγελος, ''ángelos'', yang berarti "utusan" (dua gamma "γγ" dalam bahasa Yunani diucapkan sebagai "ng"). Kata terdekat dalam [[bahasa Ibrani]] untuk malaikat adalah מלאך, ''mal'ach'' {{strong|4397}}, yang juga berarti "utusan". <!--"Angel" is also used in the English Version of the [[Bible]] for the following three Hebrew words:
* אביר, ''abbir'' {{strong|47}}, [[Psalms]] 78:25 (lit. "mighty")
* אלהים, ''[[Elohim]]'' {{strong|430}}, Psalms 8:5
* the obscure שנאן, ''shin'an'' {{strong|8136}}, in Psalms 68:17 -->
 
== Etimologi ==
=== Malaikat dalam [[Tanakh]] ===
[[Image:Statue at Metairie Cemetery.jpg|200px|thumb|right|[[Patung]] malaikat di sebuah [[kuburan]] di [[Metairie, Louisiana|Metairie]], [[Louisiana]].]]
Istilah "malaikat" dalam Alkitab, מלאך ('malakh"), mendapatkan artinya hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu Allah sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat TUHAN," atau "malaikat Allah" (Zakharia 12:8). Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Allah", ([[Kejadian]] 6:4; [[Ayub]] 1:6 dan "orang-orang kudus" ([[Mazmur]] 89:6, 8).
 
Kata ''malaikat'' (الْمَلٰٓئِكَةِ) berarti kekuatan.
<!--According to [[Judaism|Jewish]] interpretation, '''Elohim'' is almost entirely reserved for the one true God; but at times '' 'Elohim'' (powers), ''bnē 'Elohim'', ''bnē Elim'' (sons of gods)(i.e. members of the class of divine beings) were general terms for beings with great power (i.e. judges or alternately, some kind of super powerful human beings). Hence they came to be used collectively of super-human beings, distinct from [[Yahweh]] and, therefore, inferior and ultimately subordinate (e.g. Genesis 6:2; Job 1:6; Psalms 8:5).
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak (ملاك) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah (الألوكة) yang berarti tugas atau misi.
''See also:'' [[Names of God in Judaism]]-->
 
Dalam etimologi Arab, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan ar-rasul.
Malaikat disebut sebagai "orang kudus" ([[Zakharia]] 14:5) dan "penjaga" ([[Daniel]] 4:13). Mereka disebut sebagai "tentara langit" ([[Kitab Ulangan]] 17:3) atau bala tentara "TUHAN" ([[Yosua]] 5:14). "Bala tentara," צבאות ''Zebaot'' dalam gelar ''Yahweh Zebaot'', TUHAN dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, YHWH membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang Musa menyembah "bala tentara surga".
 
== Nama Malaikat ==
Sebelum munculnya [[monoteisme]] di [[Israel]], gagasan tentang malaikat ditemukan dalam ''Mal'akh Yahweh'', malaikat TUHAN, atau ''Mal'akh Elohim'', malaikat Allah. ''Mal'akh Yahweh'' adalah penampakan atau perwujudan Yahweh dalam bentuk manusia. Istilah ''Mal'akh Yahweh'' digunakan secara berganti-ganti dengan Yahweh (bandingkan [[Keluaran]] 3:2, dengan 3:4; 13:21 dengan 14:19). Mereka yang melihat ''Mal'akh Yahweh'' mengatakan bahwa mereka telah melihat Allah (Kejadian 32:30; [[Hakim-hakim]] 13:22). ''Mal'akh Yahweh'' (atau ''Elohim'') menampakkan diri kepada [[Abraham]], [[Hagar]], [[Musa]], [[Gideon (Hakim)|Gideon]], &c., dan memimpin bangsa Israel dalam ''tiang awan'' (Keluaran 3:2). <!--The phrase ''Mal'akh Yahweh'' may have been originally a courtly circumlocution for the Divine King; but it readily became a means of avoiding [[anthropomorphism]], and later on, when angels were classified, the ''Mal'akh Yahweh'' meant an angel of distinguished rank. -->
Penyamaan ''Mal'akh Yahweh'' dengan ''[[Logos]]'', atau [[Kristolog|Pribadi kedua]] dari [[Tritunggal]], tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan Allah, namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Allah. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang Tritunggal, sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran [[Kabbalah]].
 
"Segala puji bagi Allah, pencipta langit & bumi. Yang menjadikan malaikat sebagal utusan-utusan (untuk mengurus berbagai masalah) yang mempunyai sayap. Masing-masing memiliki dua, tiga, & empat sayap. Allah menambahkan ciptaan-Nya apa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"
<!--In earlier literature the ''Mal'akh Yahweh'' or ''Elohim'' is almost the only angel mentioned. However, there are a few passages which speak of subordinate superhuman beings other than the ''Mal'akh Yahweh'' or ''Elohim''. There are the ''[[Cherub|cherubim]]'' who guard [[Garden of Eden]]. In Genesis 18, 19. (J) the appearance of Yahweh to Abraham and [[Lot (biblical)|Lot]] is connected with three, afterwards two, men or messengers; but possibly in the original form of the story Yahweh appeared alone (Cf. 18:1 with 18:2, and note change of number in 19:17). At [[Bethel (Israel)|Bethel]], [[Jacob]] sees the angels of God on the [[Jacob's Ladder (Bible)|ladder]] (Genesis 28:12), and later on they appear to him at [[Mahanaim]] (Genesis 32:1). In all these cases the angels, like the ''Mal'akh Yahweh'', are connected with or represent a [[theophany]]. Similarly the "man" who wrestles with Jacob at [[Peniel]] is identified with God (Genesis 32:24, 30). In [[Isaiah]] 6 the [[Seraph|seraphim]], superhuman beings with six wings, appear as the attendants of Yahweh. Thus, the pre-exilic literature rarely mentions angels, or other superhuman beings other than Yahweh and manifestations of Yahweh; the pre-exilic [[prophet]]s hardly mention angels. An angel of [[Books of Kings|I Kings]] 13:18 might be the ''Mal'akh Yahweh'', as in 19:5, cf. 7, or the passage, at any rate in its present form, may be exilic or post-exilic. Nevertheless we may well suppose that [[polytheist]]s in [[ancient Israel]] believed in superhuman beings other than Yahweh, but that the [[Biblical inspiration|inspired]] writers have mostly suppressed references to them as unedifying. -->
(QS surat Al-Faathir ayat 1)
 
[[Muhammad]] SAW dalam sanad yang sahih. Berikut haditsnya "Aku melihat Jibril di sisi Sidratul Muntaha. Ia memiliki 600 sayap. Dari bulu sayapnya bertaburan permata dan batu-batu mulia." (HR Ahmad).
Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan (Ulangan 6:4-5 dan Yesaya 43:10), kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab [[Yehezkiel]]. [[Nabi Yehezkiel]], sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam [[agama Babel dan Asyur|agama Babel]], dan mungkin oleh angelologi [[Zoroastrianisme]]. (Namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal). Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai kerub (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman Allah atas Yerusalem. Seperti dalam Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; ''mal'akh'', karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan [[Zakharia]], malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai ''mal'akh'', dan ''Mal'akh Yahweh'' tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka (Zakharia 1:11). <!--The [[Satan]] also appears to prosecute (so to speak) the High Priest before the divine tribunal (Zecharias 3:1). Similarly in the [[Book of Job|Job]] the ''bne Elohim'', sons of God, appear as attendants of God, and amongst them, Satan (Hebrew ''ha satan''), again in the role of public prosecutor, the defendant being Job (Job 1, 2. Cf. [[Books of Chronicles|I Chronicles]] 21:1). Occasional references to "angels" occur in the Psalter (Pss. 91:11, 103:20 &c.); they appear as ministers of God.
 
Hadits lain menjelaskan bentuk malaikat diceritakan Hafsh bin 'Umar:
In Psalms 78:49 the "evil angels" of the [[Authorized Version]] conveys a false impression; it should be "angels of evil", ''i.e.'' angels who inflict chastisement as ministers of God.
"Telah bercerita kepada kami Hafsh bin 'Umar telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radhiallahu 'anhu tentang firman Allah Ta'ala pada QS an-Najm ayat 18 yang artinya ("Sungguh dia (Muhammad) telah melihat sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Rabbnya yang paling besar." Dia berkata, "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam melihat tikar berwarna hijau menutupi ufuk langit." (HR Bukhari).
 
Berikut tugasnya berdasarkan namanya yang perlu diketahui:
The seven angels of Ezekiel may be compared with the seven eyes of Yahweh in Zecharias 3:9, 4:10. The latter have been connected by Ewald and others with the later doctrine of seven chief angels (Tobit 12:15; Revelations 8:2), parallel to and influenced by the Ameshaspentas ([[Amesha Spenta]]), or seven great spirits of the [[Persian mythology]].
 
'''1. Malaikat Jibril'''
In the Priestly Code, c. [[400 BC]], there is no reference to angels, apart from the possible suggestion in the plural in Genesis 1:26.
Bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi & rasul, ia juga bertugas mengatur angin, memenuhi atau menahan hajat manusia, dan membawa rahmat bagi mereka yang menjaga kesucian saat sakaratul maut.
 
'''2. Malaikat Mikail'''
During the [[Persian Empire|Persia]]n and Greek periods, the doctrine of angels underwent a great development, partly, at any rate, under foreign influences. In Daniel, c. [[160 BC]], 71 angels, usually spoken of as "men" or "'''Angel-princes'''", appear as guardians or champions of the individual nations, defending them as God sits in council with them over the world; grades are implied, there are "princes" and "chief" or "great princes"; and the names of some angels are known, [[Gabriel (archangel)|Gabriel]], [[Michael (archangel)|Michael]]; the latter is pre-eminent (Dan. 8:16; 10:13, 20-21), he is the guardian of Israel's leading [[Kingdom of Judah]]. Again in [[Tobit]] a leading part is played by [[Raphael (archangel)|Raphael]], "one of the seven holy angels". (Tob. 12:15.)
tugasnya mengatur pembagian rezeki kepada makhluk Allah, seperti mengirim hujan & memberi kehidupan pada tumbuh-tumbuhan.
 
'''3. Malaikat Israfil'''
In Tobit, too, we find the idea of the [[demon]] or evil angel. In the canonical Hebrew/[[Aramaic]] scriptures, angels may inflict suffering as ministers of God, and Satan may act as accuser or tempter; but they appear as subordinates to God, fulfilling His will, and not as independent, morally evil agents. The statement (Job 4:18) that God "charged his angels with folly" applies to all angels. In Daniel, the princes, or guardian angels, of the heathen nations oppose Michael, the guardian angel of Judah. But in Tobit, we find [[Asmodeus]] the evil demon, τὸ πονηρὸν δαιμόνιον, who strangles Sarah's husbands, and also a general reference to "a devil or evil spirit", πνεῦμα (Tobit 3:8, 17; 6:7).
Bertugas meniup terompet sangkakala pada saat datangnya hari kiamat.
 
'''4. Malaikat Izrail'''
The Fall of the Angels is not properly a scriptural doctrine, though it is based on Gen. 6:2, as interpreted by the [[Book of Enoch]]. It is true that the ''bnē Elohim'' of that chapter are subordinate superhuman beings (cf. above), but they belong to a different order of thought from the angels of Judaism and of Christian doctrine; and the passage in no way suggests that the ''bne Elohim'' suffered any loss of status through their act.
Sebagai pencabut nyawa manusia apabila sudah tiba ajalnya.
 
'''5. Malaikat Munkar'''
The guardian angels of the nations in Daniel probably represent the gods of the heathen, and we have there the first step of the process by which these gods became evil angels, an idea expanded by [[John Milton|Milton]] in ''[[Paradise Lost]]''. The development of the doctrine of an organized hierarchy of angels belongs to the Jewish literature of the period [[200 BC]] to A.D. [[100]]. In Jewish apocalypses especially, the imagination ran riot on the rank, classes and names of angels; and such works as the various books of [[Enoch]] and the [[Ascension of Isaiah]] supply much information on this subject.
Tugasnya menanyakan jin & manusia di alam barzah (alam kubur).
 
'''6. Malaikat Nakir'''
=== Appearance of angels ===
Tugasnya menanyai manusia & jin dalam alam barzah.
In the [[Hebrew Bible]], angels often appear to people in the shape of humans of extraordinary beauty, and often are not immediately recognized as angels (Gen. xviii. 2, xix. 5; Judges, vi. 17, xiii. 6; II Sam. xxix. 9); some fly through the air; some become invisible; sacrifices touched by them are consumed by fire; and they may disappear in sacrificial fire, like [[Elijah (prophet)|Elijah]], who rode to heaven in a fiery chariot. Angels, or the Angel, appeared in the flames of the [[Burning bush|thorn bush]] (Gen. xvi. 13; Judges, vi. 21, 22; II Kings, ii. 11; Ex. iii. 2). They are described as pure and bright as Heaven; consequently, they are said to be formed of fire, and encompassed by light (Job, xv. 15), as the Psalmist said (Ps. civ. 4, R. V.): "Who makes winds his messengers; his ministers a flaming fire."
Malaikat Munkar & Nakir di alam kubur akan bertanya perihal tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam ibadah, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan ahli kubur ketika hidup di dunia.
 
'''7. Malaikat Raqib'''
Though superhuman, angels can assume human form; this is the earliest conception. Gradually, and especially in post-Biblical times, angels came to be bodied forth in a form corresponding to the nature of the mission to be fulfilled—generally, however, the human form. Angels bear drawn [[sword]]s or other destroying weapons in their hands—one carries an ink-horn by his side—and ride on horses (Num. xxii. 23, Josh. v. 13, Ezek. ix. 2, Zech. i. 8 et seq.). It is worth noting that these angels carry items that are contempory to the time in which they visit (perhaps angels are bound by the technology which humans have achieved). A terrible angel is the one mentioned in I Chron. xxi. 16, 30, as standing "between the earth and the heaven, having a drawn sword in his hand". In the [[Book of Daniel]], reference is made to an angel "clothed in linen, whose loins were girded with fine gold of Uphaz: his body also was like the [[beryl]], and his face as the appearance of [[lightning]], and his eyes as lamps of fire, and his arms and his feet like in color to polished [[brass]], and the voice of his words like the voice of a multitude" (Dan. x. 5, 6). This imagery is very similar to the description of Jesus in the book of Revelation. Angels are thought to possess wings (Dan. ix. 21), as they are described in the Bible, and depicted in Christian, Jewish and Zoroastrian art. They are commonly depicted with [[halo (religious symbol)|halo]]s.
Tugasnya mencatat amal dan perbuatan baik manusia.
 
'''8. Malaikat Atid'''
Images of angels in Christian art are identical to prior depictions of gods such as [[Zeus]], [[Eos]], [[Eros (mythology)|Eros]], [[Thanatos]] and [[Nike (mythology)|Nike]], in pre-Christian classical art, and some divine beings in [[Mesopotamia]]n art. The use of wings suggests an original artistic convention merely intended to denote the figure as a [[spirit]].
Tugasnya mencatat setiap amal dan perbuatan buruk yang dilakukan manusia.
 
'''9. Malaikat Malik'''
Angels are portrayed as powerful and dreadful, endowed with wisdom and with knowledge of all earthly events, correct in their judgment, holy, but not infallible: they strive against each other, and God has to make peace between them. When their duties are not punitive, angels are beneficent to man (Ps. ciii. 20, lxxviii. 25; II Sam. xiv. 17, 20, xix. 28; Zech. xiv. 5; Job, iv. 18, xxv. 2).
Tugasnya menjaga pintu neraka. Ia bersifat keras dan tidak mempunyai rasa belas kasihan kepada penghuni neraka.
 
'''10. Malaikat Ridwan'''
The number of angels is enormous. [[Jacob]] meets a host of angels; [[Joshua]] sees the "captain of the host of the Lord"; God sits on His throne, "all the host of heaven standing by Him on His right hand and on his left"; the sons of God come "to present themselves before the Lord" (Gen. xxxii. 2; Josh. v. 14, 15; I Kings, xxii. 19; Job, i. 6, ii. 1; Ps. lxxxix. 6; Job, xxxiii. 23). The general conception is the one of [[Book of Job|Job]] (xxv. 3): "Is there any number of his armies?" In the book of Revelation, the number is "a thousand thousands, and many tens of thousands".
Tugasnya menjaga & mengawasi pintu surga. Malaikat Ridwan juga bertugas menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke dalamnya. Sikapnya lemah lembut dan sangat ramah saat mempersilakan orang-orang masuk ke dalam surga.
 
'''11.Hamalat al-‘Arsy'''
Though the older writings usually mention one angel of the Lord, embassies to men as a rule comprised several messengers. The inference, however, is not to be drawn that God Himself or one particular angel was designated: the expression was given simply to God's power to accomplish through but one angel any deed, however wonderful.
Tugasnya 4 malaikat ini menjaga Al-Arsy semesta alam.
 
== Agama Abrahamik ==
Angels are referred to in connection with their special missions as, for instance, the "angel which hath redeemed," "an interpreter," "the angel that destroyed," "messenger of the covenant," "angel of his presence," and "a band of angels of evil" (Gen. xlviii. 16; Job, xxxiii. 23; II Sam. xxiv. 16; Mal. iii. 1; Isa. lxiii. 9; Ps. lxxviii. 49, R. V.). When, however, the heavenly host is regarded in its most comprehensive aspect, a distinction may be made between [[cherub]]im, [[seraph]]im, ḥayyot ("living creatures"), ofanim ("wheels"), and arelim (another name for Thrones). God is described as riding on the cherubim and as "the Lord of hosts, who dwelleth between the cherubim"; while the latter guard the way of the [[Tree of Life]] (I Sam. iv. 4, Ps. lxxx. 2, Gen. iii. 24). The seraphim are described by [[Isaiah]] (vi. 2) as having six wings; and [[Ezekiel]] describes the ḥayyot (Ezek. i. 5 et seq.) and ''ofanim'' as heavenly beings who carry God's throne. -->
=== Islam ===
{{Utama|Malaikat (Islam)}}
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Nabi [[Muhammad]] SAW, “Malaikat telah diciptakan dari [[cahaya]].”<ref>Hadits riwayat Imam Muslim.</ref>
 
Iman kepada malaikat adalah bagian dari [[Rukun Iman]]. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan [[Allah]]. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi (barangkali bahkan sejak Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam [[Daniel]]). Malaikat pun menjadi beragam, sebagian malah juga mempunyai nama.
<!--
=== Purpose ===
In the Bible, angels are a medium of God's power; they exist to execute God's will. Angels reveal themselves to individuals as well as to the whole nation, in order to announce events, either good or bad, affecting humans. Angels foretold to [[Abraham]] the birth of [[Isaac]], to [[Manoah]] the birth of [[Samson]], and to Abraham the destruction of [[Sodom]]. Guardian angels were mentioned, but not, as was later the case, as guardian spirits of individuals and nations. God sent an angel to protect the [[Hebrews|Hebrew people]] after their [[exodus]] from [[Egypt]], to lead them to the [[promised land]], and to destroy the hostile tribes in their way (Ex. xxiii. 20, Num. xx. 16).
 
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para [[nabi]] dan [[rasul]]. Malaikat selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada [[Nabi Ibrahim]].
In Judges (ii. 1) an angel of the Lord—unless here and in the preceding instances (compare Isa. xlii. 19, Ḥag. i. 13, Mal. iii. 1), a human messenger of God is meant—addressed the whole people, swearing to bring them to the promised land. An angel brought [[Elijah (prophet)|Elijah]] meat and drink (I Kings, xix. 5); and as God watched over [[Jacob]], so is every [[piety|pious]] person protected by an angel, who cares for him in all his ways (Ps. xxxiv. 7, xci. 11). There are angels militant, one of whom smites in one night the whole [[Assyria]]n army of 185,000 men (II Kings, xix. 35); messengers go forth from God "in ships to make the careless [[Ethiopia]]ns afraid" (Ezek. xxx. 9); the enemy is scattered before the angel like chaff (Ps. xxxv. 5, 6).
 
[[Berkas:Persian_angel_1555.jpg|ka|jmpl| Penggambaran malaikat dalam miniatur [[Syi'ah|Syiah]] (Persia, 1555) ]]
Avenging angels are mentioned, such as the one in II Sam. xxiv. 15, who annihilates thousands. It would seem that the pestilence was personified, and that the "evil angels" mentioned in Ps. lxxviii. 49 are to be regarded as personifications of this kind. "Evil" is here to be taken in the causative sense, as "producing evil"; for, as stated above, angels are generally considered to be by nature beneficent to man. They glorify God, whence the term "glorifying angels" comes (Ps. xxix. 1, ciii. 20, cxlviii. 2; compare Isa. vi. 2 et seq.).
Kepercayaan pada [[Malaikat (Islam)]] adalah dasar bagi Islam. Kata [[Al-Qur'an]] untuk malaikat ( {{Arabiyyah|ملك}} ''{{Transl|ar|ALA|malak}}'') berasal dari ''Malaka'', yang berarti "dia mengendalikan", karena kekuatan mereka untuk mengatur urusan yang berbeda ditugaskan kepada mereka,<ref> Syed Anwer Ali ''Qurʼan, Hukum Dasar Kehidupan Manusia: Surat ul-Faateha ke Surat-ul-Baqarah (bagian 1–21)'' Penerbitan Syed 1984 University of Virginia Digitalisasi 22. Okt. 2010 p. 121 </ref> atau dari akar baik dari ''<nowiki/>'-lk'', ''l -'- k'' atau ''mlk'' dengan arti luas dari seorang "utusan", seperti dalam [[bahasa Ibrani]] (''malʾákh'') dan [[Bahasa Yunani]] (''angelos''). Tidak seperti bahasa Ibrani, istilah ini secara eksklusif digunakan untuk roh surgawi dari dunia ilahi, tetapi tidak untuk utusan manusia. Al-Quran merujuk pada utusan malaikat dan manusia "rasul" sebagai gantinya.<ref> SR Burge ''Journal of Qur'anic Studies The Angels in Sūrat al-Malāʾika: Tafsiran P. 35: 1'' Sep 2011. vol. 10, No. 1: hlm. 50–70 </ref>
 
Al-Quran adalah sumber utama untuk konsep Islam tentang malaikat.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} p. 23</ref> Beberapa dari mereka, seperti [[Gabriel]] dan [[Mikhael]], disebutkan namanya dalam Al Qur'an, yang lain hanya disebut oleh fungsi mereka. Dalam literatur [[hadis]], malaikat sering ditugaskan hanya pada satu fenomena tertentu.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 79</ref> Malaikat memainkan peran penting dalam [[Isra Mikraj]], di mana Muhammad bertemu beberapa malaikat selama perjalanannya di surga.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 29</ref> Malaikat selanjutnya sering ditampilkan dalam eskatologi [[Ilmu kalam]], [[Ilmu kalam]], dan [[filsafat Islam]].<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 22</ref> Tugas yang diberikan kepada malaikat mencakup, misalnya, mengkomunikasikan [[wahyu]] dari Allah, memuliakan Allah, mencatat tindakan setiap orang, dan mengambil [[Jiwa]] pada saat kematian.
They constitute God's court, sitting in council with Him (I Kings, xxii. 19; Job, i. 6, ii. 1); hence they are called His "council of the holy ones" (Ps. lxxxix. 7, R. V.; A. V. "assembly of the saints"). They accompany God as His attendants, when He appears to man (Deut. xxxiii. 2; Job, xxxviii. 7). This conception was developed after the Exile; and in the [[Book of Zechariah|Zechariah]], angels of various shapes are delegated "to walk to and fro through the earth" in order to find out and report what happens (Zech. vi. 7).
 
Dalam Islam, seperti dalam Yudaisme dan Kristen, malaikat sering diwakili dalam [[Antropomorfisme]] yang dikombinasikan dengan gambar [[supernatural]], seperti sayap, berukuran besar atau memakai benda-benda surgawi.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} pp. 97-99</ref> Al-Quran menggambarkan mereka sebagai "rasul dengan sayap — dua, atau tiga, atau empat (berpasangan): Dia [Tuhan] menambah Ciptaan sesuai keinginannya..." Karakteristik umum untuk malaikat adalah kebutuhan mereka yang hilang akan keinginan tubuh, seperti makan dan minum.<ref>Cenap Çakmak ''Islam: A Worldwide Encyclopedia [4 volumes]'' ABC-CLIO, 18.05.2017 {{ISBN|9781610692175}} p. 140</ref> Kurangnya afinitas mereka terhadap keinginan material juga diekspresikan oleh ciptaan mereka dari cahaya: Malaikat belas kasihan diciptakan dari ''nur'' (cahaya dingin) yang bertentangan dengan malaikat hukuman yang diciptakan dari ''nar'' (cahaya panas).<ref> Jane Dammen McAuliffe ''Encyclopaedia dari Qurʾān Volume 2'' Georgetown University, Washington DC hal. 45 </ref> Umat Islam umumnya tidak memiliki persepsi tentang penggambaran bergambar malaikat, seperti yang ditemukan dalam seni Barat.
In the prophetic books, angels appear as representatives of the prophetic spirit, and bring to the prophets God's word. Thus the prophet [[Haggai]] was called God's messenger (angel); and it is known that "Malachi" is not a real name, but means "messenger" or "angel". It is noteworthy that in I Kings, xiii. 18, an angel brought the divine word to the prophet.
 
Walaupun kepercayaan kepada malaikat-malaikat tetap salah satu dari [[Rukun Iman]] dalam [[Islam]], namun tidak dapat ditemukan dogmatis angelologi dalam tradisi Islam. Meskipun demikian, para ulama telah membahas peran malaikat tertentu dalam [[Isra Mikraj]], dan ayat-ayat Alquran. Bahkan jika mereka tidak dengan fokus diteliti, mereka telah ditampilkan dalam berbagai cerita rakyat, perdebatan filsafat dan [[Ilmu kalam]]. Sementara dalam [[Zaman Kejayaan Islam]], meluasnya gagasan tersebut diterima sebagai kanonik, ada tendesi kontemporer para ahli untuk menolak banyak penelitian tentang malaikat-malaikat, seperti memanggil ''Malaikat Kematian'' dengan nama ''Azra'il''.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} part 1.1 and 1.2.</ref>
In some places, it is implied that angels existed before the Creation (Gen. i. 26; Job, xxxviii. 7). The earlier Biblical writings did not speculate about them; simply regarding them, in their relations to man, as God's agents. Consequently, they did not individualize or denominate them; and in Judges, xiii. 18, and Gen. xxxii. 30, the angels, when questioned, refuse to give their names. In Daniel, however, there occur the names Michael and Gabriel. Michael is [[Israel]]'s representative in Heaven, where other nations—the [[Iran|Persia]]ns, for instance—were also represented by angelic princes. More than three hundred years before the Book of Daniel was written, Zechariah graded the angels according to their rank, but did not name them. The notion of the seven eyes (Zech. iii. 9, iv. 10) may have been affected by the representation of the seven archangels and also possibly by the seven ''amesha spentas'' of Zoroastrianism (compare Ezek. ix. 2). -->
 
[[Ibnu Sina]], yang memanfaatkan [[Emanasi]] [[Neoplatonisme]] dari [[Al-Farabi]], mengembangkan hierarki ''angelologi Intellects'', yang diciptakan oleh "[[Monad (filsafat)]]". Oleh karena itu, ciptaan pertama oleh Tuhan adalah malaikat tertinggi yang diikuti oleh malaikat agung lainnya, yang diidentifikasi dengan Intellek rendah. Selanjutnya, terdapat malaikat rendah atau "bola bergerak", di mana pada gilirannya, memancarkan Intelek lainnya sampai mencapai batas intelek, yang memerintah atas jiwa-jiwa. Akal kesepuluh bertanggung jawab untuk mewujudkan bentuk materi dan menerangi pikiran.<ref>Abdullah Saeed ''Islamic Thought: An Introduction'' Routledge 2006 {{ISBN|9781134225651}} p. 101</ref><ref>Mark Verman ''The Books of Contemplation: Medieval Jewish Mystical Sources'' SUNY Press 1992 {{ISBN|9780791407196}} p. 129</ref>
 
Dalam [[Agama rakyat]], masing-masing malaikat dapat dimunculkan dalam [[Ruqyah]] (ruqyah), yang namanya diukir dalam jimat.<ref>Patrick Hughes, Thomas Patrick Hughes ''Dictionary of Islam'' Asian Educational Services 1995 {{ISBN|978-8-120-60672-2}} page 73</ref>
=== Malaikat dalam Perjanjian Baru ===
[[Image:Jacob-angel.jpg|right|thumbnail|250px|[[Yakub bergumul dengan malaikat]] - [[Gustave Doré]], [[1855|(1855)]]]]
 
Beberapa [[Modernisme Islam]] telah menekankan interpretasi ulang metaforis dari konsep malaikat.<ref>{{Cite book|ref=harv|first=Nidhal|last=Guessoum|title=Islam's Quantum Question: Reconciling Muslim Tradition and Modern Science|url={{google books|plainurl=y|id=zaL3AgAAQBAJ|page=165}}|date=2010|publisher=I.B. Tauris|isbn=978-0-85773-075-6}}</ref>
Dalam [[Perjanjian Baru]] malaikat seringkali muncul sebagai pelayan Allah adn pembawa penyataan (''mis.'' [[Matius]] 1:20 (kepada Yusuf), 4:11. (kepada Jesus), [[Lukas]] 1:26 (kepada Maria), [[Kisah para Rasul]] 12:7 (kepada Petrus)); dan Yesus berbicara tentang malaikat yang melakukan tugas-tugas seperti itu (''mis.'' [[Markus]] 8:38, 13:27), menyiratkan di dalam salah satu ucapannya bahwa mereka tidak menikah ataupun dinikahkan (Markus 12:25).
 
=== Kristen ===
Malaikat juga memainkan peranan penting dalam tulisan Apokaliptik. Perjanian Baru tidak terlalu berminat terhadap hierarkhi malaikat, namun doktrin itu mempunyai jejaknya. Pembedaan antara malaikat yang baik dan jahat diakui. Kita mempunyai nama-nama, [[Gabriel]] (Lukas 1:19), dan [[Mikhail]] (Daniel 12:1), dan malaikat jahat [[Beelzebub]], (Markus 3:22) dan [[Setan]] (Markus 1:13). Sementara itu kesetiaan sebagian malaikat tidak begitu jelas seperti [[Abadon]] atau [[Apolion]] (Wahyu 9:11). Peringkat juga disiratkan: penghulu malaikat (Mikhail, Yudas 9), malaikat-malaikat dan pemerintah-pemerintah (Roma 8:38; Kolose 2:10), singgasana dan kerajaan (Kolose 1:16). Malaikat muncul berkelompok empat atau tujuh orang (Wahyu 7:1). Dalam Wahyu 1-3 kita bertemu dengan para "Malaiat" dari Ketujuh Gereja di Asia Kecil. Mereka mungkin adalah para malaikat pelindung, yang mendampingi gereja-gereja sama seperti para "pangeran" di dalam Daniel yang berdiri mendampingi bangsa-bangsa. Para "malaikat" ini praktis merupakan personifikasi dari gereja-gereja.
{{main|Angelologi Kristen}}
Malaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman.<ref>"''...karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia''" (Kolose 1:16)</ref><ref>"''Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?''" (Ibrani 1:14)</ref>
 
Kata "malak" atau ''malaikat'' berasal dari [[bahasa Ibrani]] מלאך, {{strong|mal'akh|04397}}, yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam [[Terjemahan Baru|TB]] diterjemahkan menjadi: ''Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh,'' dan ''raja''.
Gabriel, sang penghulu malaikat, menampakkan diri kepada [[Perawan Maria|Maria]] untuk memberitahukan kepadanya bahwa anak yang akan dilahirkannya kelak adalah [[Mesias]]. Malaikat-malaikat lain hadir untuk menyambut kelahirannya. Dalam Matius 28:2, malaikat menampakkan diri pada kubur [[Yesus]], membuat para pengawal Romawi ketakutan, menggulingkan batu dari kubur itu, dan kemudian memberitahukan kepada para perempuan yang datang membawa [[mur]] bahwa Yesus telah [[kebangkitan|bangkit]]. Dalam versi yang lain, [[Markus]] 16:5 mengisahkan bahwa malaikat itu tidak kelihatan hingga para perempuan itu masuk ke kubur yang telah terbuka. Malaikat itu digambarkan semata-mata sebagai "seorang muda". Dalam versi Lukas tentang kisah kebangkitan ([[Lukas]] 24:4), dua malaikat tiba-tiba menampakkan diri di dekat para perempuan yang berada di dalam kubur itu. Mereka digambarkan mengenakan pakaian yang "berkilau-kilauan". Gambaran ini pailng mirip dengan versi Yohanes 20:12 yang melukiskan Maria sendirian berbicara dengan "dua orang malaikat yang berpakaian putih" di dalam kubur Yesus.
 
==== Malaikat dalam [[Tanakh]] ====
Dua malaikat menyaksikan kenaikan Yesus ke [[surga]] dan menubuatkan kedatangannya yang kedua kali. Ketika [[Petrus]] dipenjarakan, seorang malaikat membuat para pengawal tertidur, melepaskannya dari belenggunya, dan membawanya keluar dari penjara. Malaikat memainkan berbagai peranan dalam Kitab Wahyu. Di antaranya adalah berdiri di sekitar takhta Allah dan menyanyikan " "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa."
[[Berkas:Statue at Metairie Cemetery.jpg|200px|jmpl|ka|[[Patung]] malaikat di sebuah [[kuburan]] di [[Metairie, Louisiana|Metairie]], [[Louisiana]].]]
 
Istilah "malaikat" dalam Alkitab, <big>מלאך</big> (''"malakh''"), memiliki arti hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu [[YHWH]] sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat [[YHWH]]", atau "malaikat Elohim".<ref>"''Pada waktu itu Tuhan akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat Tuhan, yang mengepalai mereka.''" (Zakharia 12:8)</ref> Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Elohim".<ref>"''Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.''" (Kejadian 6:4)</ref><ref>"''Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan di antara mereka datanglah juga Iblis.''" (Ayub 1:6)</ref>
Sebuah penafsiran tentang malaikat di dalam kitab-kitab Injil mengatakan bahwa mereka semata-mata adalah manusia yang membawa pesan ilahi. Memang, istilah "angelos" seringkali digunakan bukan untuk menggambarkan makhluk yang berkuasa, melainkan semata-mata mereka yang memberitakan suatu peristiwa penting.
 
Malaikat disebut sebagai "penjaga".<ref>"''Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit;...''" (Daniel 4:13)</ref> Mereka disebut sebagai "tentara langit"<ref>"''dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;''" (Ulangan 17:3)</ref> atau bala tentara "Elohim".<ref>"''Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?”''" (Yosua 5:14)</ref>. "Bala tentara," צבאות ''Zebaot'' dalam gelar ''Yahuwah Zebaot'', Elohim dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, [[YHWH]] membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang [[Musa]] menyembah "bala tentara surga".
<!--
Angels are frequently depicted as human in appearance, though many [[theology|theologian]]s have argued that they have no physical existence. (Hence the frequently recounted tale of [[Scholastic]]s arguing about how many angels could fit on a pinhead; if angels possess physical bodies, the answer is "at most a finite number", if they do not, then we rule out any finite number greater than zero as the answer.) [[Seraphim]] are often depicted as six wings radiating from a center — either concealing a body, or without a body. Starting with the end of the [[4th century]], angels were depicted with wings, presumably to give an easy explanation for them travelling to and from heaven. Scholastic theologians teach that angels are able to reason instantly, and to move instantly. They also teach that angels are intermediaries to some forces that would otherwise be natural forces of the universe, such as the rotation of planets and the motion of stars. Angels possess the beatific vision, or the unencumbered understanding of God (the essence of the pleasure of heaven). Furthermore, there are more angels than there are anything else in the universe (although when first written this would have probably not included atoms since atomic structure was not known).
 
Sebelum munculnya [[monoteisme]] di [[Israel]], gagasan tentang malaikat ditemukan dalam ''Mal'akh Yahuwah'', malaikat YHWH, atau ''Mal'akh Elohim''. ''Mal'akh Yahweh'' adalah penampakan atau perwujudan Yahuwah dalam bentuk manusia. Istilah ''Mal'akh Yahuwah'' digunakan secara berganti-ganti dengan Yahuwah.<ref>Dengan membandingkan Kitab Keluaran]] 3:2 dengan Keluaran 3:4; dan Keluaran 13:21 dengan Keluaran 14:19</ref> Mereka yang melihat ''Mal'akh Yahuwah'' mengatakan bahwa mereka telah melihat Elohim.<ref>"''Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!”''" (Kejadian 32:30)</ref><ref>"''Berkatalah Manoah kepada isterinya: “Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah.”''" (Hakim-hakim 13:22)</ref> ''Mal'akh Yahuwah'' (atau ''Elohim'') menampakkan diri kepada [[Abraham]], [[Hagar]], [[Musa]], [[Gideon (Hakim)|Gideon]], &c., dan memimpin bangsa Israel dalam ''tiang awan''.<ref>"''Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.''" (Keluaran 3:2)</ref> Frasa ''Mal'akh Yahweh'' mungkin merupakan sebuah sapaan sopan untuk sang [[Raja Ilahi]]; tetapi malah menjadi sarana untuk menghindari [[antropomorphisme]], dan kemudian, saat para malaikat dikelompokkan, ''Mal'akh Yahweh'' berarti "malaikat berpangkat tinggi".
Religious thought about the angels during the middle ages was much influenced by the theory of the angelic hierarchy set forth in ''[[The Celestial Hierarchy]]'', a work of [[Pseudo-Dionysius the Areopagite]], an unknown [[5th century]] [[author]] or authors writing in the style of [[Dionysius the Areopagite]]. The creeds and confessions do not formulate any authoritative doctrine of angels; and modern rationalism has tended to deny the existence of such beings, or to regard the subject as one on which we can have no certain knowledge. The principle of continuity, however, seems to require the existence of beings intermediate between man and God.
 
Penyamaan ''Mal'akh Yahuwah'' dengan ''[[Logos]]'', atau [[Kristolog|Pribadi kedua]] dari [[Tritunggal]], tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan [[Elohim]], namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Elohim. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang [[Tritunggal]], sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran [[Kabbalah]].
Some [[Christianity|Christian]] traditions hold that angels are organized into three major [[Hierarchy of angels|hierarchies]] which are subdivided into orders called "Choirs", and list as many as ten orders of angels. ''The Celestial Hierarchy'' is the source of the names that have become part of tradition: ''Angels'', ''Archangels'', ''Principalities'', ''Powers'', ''Virtues'', ''Dominions'', ''Thrones'', ''Cherubim'', and ''Seraphim''. In this hierarchy, the Cherubim and Seraphim are typically closest to God, while the Angels and Archangels are most active in human affairs. Many of these names come from verses in the bible which would appear at first to be referencing a literal thing, although retroactively suggesting that they really mention angels can also make sense in the context. For example the verse in Paul "our struggle is not with earthly things but with principalities and powers" (meaning according to most theologians the [[fallen angel]]s of those choirs, used as an example of all the fallen angels).
 
Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan,<ref>"''Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.''" (Ulangan 6:4-5)</ref><ref>"''“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman Tuhan, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.''" (Yesaya 43:10)</ref> kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab [[Yehezkiel]]. [[Nabi Yehezkiel]], sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam [[agama Babel dan Asyur|agama Babel]], dan mungkin oleh angelologi [[Zoroastrianisme]], namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal.
Some Christian traditions also hold that angels play a variety of specific roles in the lives of believers. For instance, each Christian may be assigned a guardian angel at their baptism (although never defined by the Catholic or Orthodox churches, nevertheless it is personally held by many church members and most theologians). Each consecrated altar has at least one angel always present offering up prayers, and a number of angels join the congregation when they meet to pray. In the story of the 40 martyrs of Sebaste, in which 40 Christian Roman soldiers were made to stand [[nudity|naked]] on a frozen lake in the snow until they renounced their faith, angels were seen descending from Heaven placing the crowns of martyrs on their heads.
 
Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai [[kerub]] (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman [[Elohim]] atas Yerusalem. Seperti dalam Kitab Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; ''mal'akh'', karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan [[Zakharia]], malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai ''mal'akh'', dan ''Mal'akh Yahuwah'' tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka.<ref>"''Berbicaralah mereka kepada Malaikat Tuhan yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman.''" (Zakharia 1:11)</ref>
Certain Christian traditions, especially the [[Reformed]] tradition within [[Protestantism]] hold that references to the "Angel of the Lord" are references to pre-[[Incarnation]] appearances of Jesus.
 
Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi.<ref>Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam Kitab Daniel</ref> Malaikat pun menjadi beragam, juga sudah mempunyai nama.
Some medieval Christian philosophers were influenced by the views of Maimonides, and accepted his view of angels. Today, these views of angels are still technically acceptable within many mainstream Christian denominations. However, for all practical purposes most Christian lay people know little or nothing of these views, and do not accept them.
 
==== Malaikat jatuh ====
Satan and the demons are thought by Christians to be angels who rebelled against God and were expelled from Heaven.
Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, [[kudus]] dan tanpa cela.<ref>"''Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.''" (Yehezkiel 28:15)</ref> Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai [[setan]], dan kemungkinan mereka dari golongan [[kerubim]].<ref>"''Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.''" (Yeh. 28:14)</ref>
 
=== Iman Bahá'í ===
In many informal [[folklore|folk beliefs]] among Christians concerning the [[afterlife]], the souls of the virtuous dead ascend into Heaven to be converted into angels. The [[Bible]] does state that at the resurrection, people will be like the angels with regard to marriage and immortality (Luke 20:35-36), and teaches such a transformation for instance at 1Cor 15:51; it states that the saints (all believers) will judge angels (1 Cor 6:3). Flavius Josephus (Discourse to the Greeks concerning Hades, VI) teaches of ressurected men and woman, i.e. male and female. (Zechariah 5,9) could be interpreted, that there are also female angels. The statement of 1Cor 11:10 could be interpreted, as if male angels could be vulnerable to the female attractiveness of worshipping woman. Official doctrines of most Christian churches teach that the virtuous are resurrected in the [[End times|end of times]], having a physical body again, unlike angels (see [[Swedenborgianism]] for a church that does officially and systematically teach that people enter heaven immediately after death). -->
Dalam bukunya ''Certitude'' [[Bahá'u'lláh]], pendiri [[Baha'i|Iman Bahá'í]], menggambarkan malaikat sebagai orang yang "telah menghabiskan waktu dengan api cinta Tuhan, dengan semua sifat dan keterbatasan manusia", dan telah "berpakaian sendiri" dengan atribut malaikat dan telah "diberkahi dengan atribut spiritual". [['Abdu'l-Bahá]] menggambarkan malaikat sebagai "konfirmasi Tuhan dan kekuatan surgawi-Nya" dan sebagai "makhluk yang diberkati yang telah memutuskan semua hubungan dengan dunia bawah ini" dan "dilepaskan dari rantai diri", dan "penyingkap Tuhan berlimpah rahmat ". Tulisan-tulisan Bahá'í juga merujuk pada ''[[Concourse on High]]'', pembawa acara malaikat, dan visi [[Maid of Heaven]] dari Bahá'u'lláh.<ref>{{cite encyclopedia|last=Smith|first=Peter|encyclopedia=A concise encyclopedia of the Bahá'í Faith|title=angels|year=2000|publisher=Oneworld Publications|location=Oxford|pages=38–39|isbn=1-85168-184-1}}</ref>
 
=== Setanisme ===
[[Kuil Setan]] sangat mempromosikan apa yang disebutnya "Setanisme sastra", gagasan Setan dan malaikat yang jatuh sebagai tokoh sastra dan metafora. Secara khusus, novel ''Revolt of the Angels'' karya [[Anatole France]] dipandang sebagai contoh dari tradisi ini. Di dalamnya, seorang malaikat pelindung bernama ''Arcade'' mengorganisir pemberontakan melawan surga setelah belajar tentang sains.
 
== Zoroastrianisme ==
[[Kategori:Malaikat|*]]
Dalam [[Zoroastrianisme]] ada tokoh-tokoh seperti malaikat yang berbeda. Misalnya, setiap orang memiliki satu [[malaikat pelindung]], yang disebut Fravashi. Mereka melindungi manusia dan makhluk lain, dan juga memanifestasikan energi Tuhan. [[Amesha Spenta]]s sering dianggap sebagai malaikat, meskipun tidak ada referensi langsung,<ref name="autogenerated1">Lewis, James R., Oliver, Evelyn Dorothy, Sisung Kelle S. (Editor) (1996), ''Angels A to Z'', Entry: ''Zoroastrianism'', pp. 425–427, [[Visible Ink Press]], {{ISBN|0-7876-0652-9}}</ref> tetapi lebih merupakan emanasi [[Ahura Mazda]] ("Dewa Bijaksana", Tuhan); yang pada awalnya muncul secara abstrak dan kemudian dipersonalisasi, terkait dengan beragam aspek ciptaan ilahi.<ref> Darmesteter, James (1880) (penerjemah), [http://www.sacred-texts.com/zor/sbe04/sbe0405.htm ''The Zend Avesta, Bagian I''] [http://www.sacred-texts.com/zor/sbe04/sbe0405.htm]: [[Sacred Books of the East|Buku Suci Timur]], Vol. 4 '', hlm. Lx-lxxii, Oxford University Press, 1880, di [http://www.sacred-texts.com/ sacred-texts.com]'' </ref>
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Kristen]]
 
== Neoplatonisme ==
Dalam komentar [[Proclus]] (abad ke-4, di bawah pemerintahan Kristen) tentang [[Timaios (dialog)|Timaeus]] dari [[Plato]], Proclus menggunakan terminologi "malaikat" (''aggelikos dan'' ''aggelos'') sehubungan dengan makhluk metafisik. Menurut [[Aristoteles]], sama seperti adanya [[Penggerak yang tak digerakkan|penggerak utama spiritual]],<ref>{{Cite book|last=[[Aristotle]]|url=http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0051:book=12:section=1072a|title=Metaphysics|at=1072a ff.}}</ref> demikian juga harus ada penggerak sekunder spiritual.<ref>{{Cite book|last=[[Aristotle]]|url=http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0051:book=12:section=1073a|title=Metaphysics|at=1073a13 ff.}}</ref>
 
== Sikhisme ==
[[ang:Engel]]
Puisi dari kitab suci para [[Sikh]] - [[Guru Granth Sahib|Sri Guru Granth Sahib]] - secara kiasan menyebut seorang utusan atau malaikat maut, terkadang sebagai [[Yama|Yam]] (ਜਮ - "Yam") dan terkadang sebagai [[Izrail|Azrael]] (ਅਜਰਾਈਲੁ - "Ajraeel"):
[[ar:ملاك]]
 
[[bg:Ангел (религия)]]
: ਜਮ ਜੰਦਾਰੁ ਨ ਲਗਈ ਇਉ ਭਉਜਲੁ ਤਰੈ ਤਰਾਸਿ
[[ca:Àngel]]
: Pemberitahu kematian tidak akan menyentuh kamu; dengan cara ini, kamu akan menyeberangi lautan dunia yang menakutkan, membawa orang lain menyeberang bersamamu.
[[cs:Anděl]]
:: - Sri Guru Granth Sahib, Siree Raag, First Mehl, p. 22.<ref>{{Cite web|url=http://www.srigranth.org/servlet/gurbani.gurbani?Action=Page&Param=22&english=t&id=914|title=Sri Granth: Sri Guru Granth Sahib|publisher=srigranth.org|access-date=24 May 2015}}</ref>
[[da:Engel]]
 
[[de:Engel]]
: ਅਜਰਾਈਲੁ ਯਾਰੁ ਬੰਦੇ ਜਿਸੁ ਤੇਰਾ ਆਧਾਰੁ
[[en:Angel]]
: Azraa-eel, Utusan Maut, adalah sahabat manusia yang memiliki dukungan Anda, Tuhan.
[[eo:Anĝeloj]]
:: - Sri Guru Granth Sahib, Tilang, Fifth Mehl, Third House, p. 724.<ref>{{Cite web|url=http://www.srigranth.org/servlet/gurbani.gurbani?Action=Page&Param=724&punjabi=t&id=31158|title=Sri Granth: Sri Guru Granth Sahib|publisher=srigranth.org|access-date=24 May 2015}}</ref>
[[es:Ángel]]
 
[[et:Ingel]]
Dalam waktu yang sama, [[Guru Granth Sahib|Sri Guru Granth Sahib]] berbicara tentang Chitar figuratif (ਚਿਤ੍ਰ) dan Gupat (ਗੁਪਤੁ):
[[fi:Enkeli]]
 
[[fr:Ange]]
: ਚਿਤ੍ਰ ਗੁਪਤੁ ਸਭ ਲਿਖਤੇ ਲੇਖਾ॥
[[he:מלאך]]
: ਭਗਤ ਜਨਾ ਕਉ ਦ੍ਰਿਸਟਿ ਨ ਪੇਖਾ
[[it:Angelo]]
: Chitar dan Gupat, para malaikat pencatat yang sadar dan tidak sadar, menulis kisah semua makhluk fana, / tetapi mereka bahkan tidak bisa melihat para penyembah Tuhan yang rendah hati.
[[ja:天使]]
:: - Sri Guru Granth Sahib, Aasaa, Mehl Kelima, Panch-Pada, hal. 393.<ref>{{Cite web|url=http://www.srigranth.org/servlet/gurbani.gurbani?Action=KeertanPage&K=393&L=15|title=Sri Granth: Sri Guru Granth Sahib|publisher=srigranth.org|access-date=24 May 2015}}</ref>
[[la:Angelus]]
 
[[lt:Angelas]]
Namun, [[Sikhisme]] tidak pernah memiliki sistem malaikat secara literal, lebih memilih bimbingan tanpa seruan eksplisit pada tatanan atau makhluk gaib.
[[ms:Malaikat]]
 
[[nl:Engel]]
== Esoterisme ==
[[no:Engel]]
 
[[pl:Anioł]]
=== Qabalah Hermetik ===
[[pt:Anjo]]
Menurut [[Kabala]] sebagaimana dijelaskan oleh [[Ordo Eremit Fajar Emas|Golden Dawn]], ada sepuluh [[Malaikat Agung|malaikat agung]], masing-masing memerintah salah satu paduan suara malaikat dan sesuai dengan salah satu Sephirot. Ini mirip dengan hierarki malaikat Yahudi.
[[ru:Ангел]]
{| class="wikitable"
[[simple:Angel]]
! Pangkat
[[sv:Ängel]]
! Paduan Suara Malaikat
[[uk:Ангел]]
! Terjemahan
[[zh:天使]]
! Malaikat Tertinggi
! Sephirah
|-
| 1
| Hayot Ha Kodesh
| Yang Hidup Suci
| Metatron
| Keter
|-
| 2
| [[Ofanim|Ophanim]]
| Roda
| Raziel
| Chokmah
|-
| 3
| Erelim
| Yang berani <ref>{{Cite web|url=http://biblesuite.com/hebrew/691.htm|title=Strong's Hebrew: 691. אֶרְאֵל (erel) – perhaps a hero|website=biblesuite.com}}</ref>
| Tzaphkiel
| Binah
|-
| 4
| Hashmallim
| Yang bersinar, Yang kuning <ref>{{Cite web|url=http://biblesuite.com/hebrew/2830.htm|title=Strong's Hebrew: 2830. חַשְׁמַל (chashmal) – perhaps amber|website=biblesuite.com}}</ref>
| Tzadkiel
| Chesed
|-
| 5
| [[Serafim]]
| Yang Terbakar
| Khamael
| Gevurah
|-
| 6
| Malakim
| Utusan, malaikat
| [[Rafael|Raphael]]
| Tipheret
|-
| 7
| Elohim
| Makhluk Ilahi
| Uriel
| Netzach
|-
| 8
| Bene Elohim
| Putra-putra Elohim
| [[Mikhael|Michael]]
| Hod
|-
| 9
| [[Kerub|Cherubim]]
| <ref>{{Cite web|url=http://biblesuite.com/hebrew/3742.htm|title=Strong's Hebrew: 3742. כְּרוּב (kerub) – probably an order of angelic beings|website=biblesuite.com}}</ref>
| [[Gabriel]]
| Yesod
|-
| 10
| Ishim
| Pria (makhluk mirip manusia, secara fonetis mirip dengan "api")
| Sandalphon
| Malkuth
|}
 
=== Teosofi ===
Dalam ajaran Masyarakat Teosofis, ''para Deva'' dianggap hidup di [[Atmosfer benda langit|atmosfer]] [[planet]] [[Tata Surya|tata surya]] (''Planetary Angels'') atau di dalam [[Matahari]] (''Solar Angels'') dan mereka membantu memandu operasi proses-proses [[alam]] seperti proses [[evolusi]] dan pertumbuhan [[Tumbuhan|tanaman]]; penampilan mereka konon seperti api berwarna seukuran manusia. Diyakini oleh para Teosofis bahwa para deva dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan. Beberapa (tetapi tidak sebagian besar) deva awalnya menjelma sebagai [[manusia]].<ref>Hodson, Geoffrey, ''Kingdom of the Gods'' {{ISBN|0-7661-8134-0}}—Has color pictures of what Devas supposedly look like when observed by the [[third eye]]—their appearance is reputedly like colored flames about the size of a human. [https://web.archive.org/web/20040820064159/http://www.geocities.com/athens/Olympus/3987/devas2.html Paintings of some of the devas claimed to have been seen by Hodson from his book ''Kingdom of the Gods'':]</ref>
 
Diyakini oleh para Teosofis bahwa arwah alam, [[unsur]] ([[Katai|gnome]], [[undine]], sylf, dan salamander), dan [[peri]] juga dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan.<ref>{{Cite web|url=http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|title=Eskild Tjalve's paintings of devas, nature spirits, elementals and fairies:|date=21 November 2002|publisher=Web.archive.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20021121131124/http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|archive-date=21 November 2002|access-date=30 July 2012}}</ref> Dipertahankan oleh para Teosofis bahwa makhluk-makhluk yang kurang berkembang secara evolusi ini belum pernah berinkarnasi sebelumnya sebagai manusia; mereka dianggap berada pada jalur evolusi spiritual yang terpisah yang disebut "evolusi deva"; pada akhirnya, ketika [[jiwa]] mereka maju saat mereka [[Reinkarnasi|bereinkarnasi]], diyakini mereka akan menjelma sebagai dewa.<ref name="Powell"> Powell, AE ''Tata Surya'' London: 1930 Rumah Penerbit Teosofis (Garis Besar Skema Teosofi Evolusi) Lihat grafik "Lifewave" (lihat indeks) </ref>
 
Ditegaskan oleh Teosofis bahwa semua makhluk yang disebutkan di atas memiliki tubuh eterik yang tersusun dari ''materi eterik'', sejenis materi yang lebih halus dan lebih murni yang tersusun dari partikel yang lebih kecil daripada [[Materi|materi bidang fisik]] biasa.<ref name="Powell"/>
 
== Brahma Kumaris ==
[[Brahma Kumaris]] menggunakan istilah "malaikat" untuk merujuk pada kondisi manusia yang sempurna atau lengkap, yang mereka yakini dapat dicapai melalui hubungan dengan Tuhan.<ref> Basava Journal, Volume 19. Basava Samiti, 1994 (Bangalore, India).</ref><ref> Kedamaian & kemurnian: kisah Brahma Kumaris: sebuah revolusi spiritual Oleh Liz Hodgkinson</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Malaikat pelindung]]
* [[Malaikat Maut]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html Muslimah: Beriman Kepada Malaikat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090617005302/http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html |date=2009-06-17 }}
* {{id}} [http://www.dakwatuna.com/2008/iman-kepada-malaikat/ Dakwatuna: Iman kepada Malaikat]
* {{id}} [http://muslimedia.ws/katalog/menyelisik-alam-malaikat-rukun-iman-kedua-yang-sering-disalahpahami-dan-dilupakan-banyak-orang Muslim Media: Buku berjudul Menyelisik Alam Malaikat, Rukun Iman Kedua yang Sering Disalahpahami dan Dilupakan Banyak Orang]
 
{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Malaikat| ]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Baru]]