Malaikat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Soufiyouns (bicara | kontrib) + {{Authority control}} |
||
(35 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
[[Berkas:Jacob Wrestling with the Angel.jpg|jmpl|''Yakub bergulat dengan malaikat'', oleh [[Gustave Doré]] pada 1855]]
'''Malaikat'''
'''Malaikat''' adalah makhluk [[supranatural]] yang ditemui dalam berbagai agama dan mitologi. Dalam agama-agama [[Abrahamik]], malaikat sering digambarkan sebagai makhluk [[surga]]wi yang baik hati yang berperan sebagai perantara antara [[Tuhan]] atau [[Surga]] dan [[manusia]].<ref>The Free Dictionary [http://www.thefreedictionary.com/angel] retrieved 1 September 2012</ref><ref name="ReligFacts">{{Cite web|url=http://www.religionfacts.com/christianity/angels|title=angels (Christianity)|website=ReligionFacts}}</ref> Peran malaikat lainnya termasuk melindungi dan membimbing manusia, dan melaksanakan tugas-tugas dari Allah.<ref>[http://www.augustinus.it/latino/esposizioni_salmi/index2.htm][[Augustine of Hippo]]'s ''Enarrationes in Psalmos'', 103, I, 15'', augustinus.it'' {{La icon}}</ref> Dalam agama-agama Abrahamik, para malaikat sering dikelompokkan ke dalam hierarki, meskipun pengelompokkan seperti itu dapat bervariasi di antara sekte-sekte dalam setiap agama. Malaikat semacam itu diberi nama atau gelar tertentu, seperti [[Gabriel]] atau "[[Malaikat penghancur]]".<ref name="Barker, Margaret 2004">Barker, Margaret (2004). ''An Extraordinary Gathering of Angels'', M Q Publications.</ref> Istilah "malaikat" juga telah diperluas ke berbagai pengertian tentang [[roh]] atau figur yang ditemukan dalam tradisi agama lain. Studi teologis yang mempelajari tentang malaikat dikenal sebagai "''angelologi''". Malaikat yang diusir dari Surga disebut sebagai [[malaikat jatuh]].▼
({{nq|الْمَلٰٓئِكَةِ}}) berarti kekuatan.
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak ({{nq|ملك}}) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah ({{nq|الألوكة}}) yang berarti tugas atau misi.
Secara terminologi, Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah dari cahaya yang mempunyai kedudukan & tugas tertentu sesuai ketetapan & perintah [[Allah]] dengan dikaruniai kekuatan penuh untuk melaksanakannya.
▲
Dalam [[seni rupa]], malaikat biasanya digambarkan memiliki bentuk manusia dengan keindahan luar biasa dan kadang-kadang [[androgini]];<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/angel|title=Definition of ANGEL|website=www.merriam-webster.com|access-date=2016-05-02}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=http://jewishencyclopedia.com/articles/1521-angelology|title=ANGELOLOGY - JewishEncyclopedia.com|website=jewishencyclopedia.com|access-date=2016-05-02}}</ref> mereka sering diidentifikasi dengan simbol [[sayap burung]],<ref>Proverbio(2007), pp. 90–95; cf. review in ''[[La Civiltà Cattolica]]'', 3795–3796 (2–16 August 2008), pp. 327–328.</ref> [[lingkaran cahaya|lingkaran cahaya ''(halo)'']],<ref>Didron, Vol 2, pp.68–71</ref> dan [[cahaya|cahaya terang]].
Didalam Agama [[Islam]] Malaikat merupakan mahluk ciptaan [[Allah]] SWT
Malaikat == Etimologi ==
Kata ''malaikat'' (الْمَلٰٓئِكَةِ) berarti kekuatan.
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak (ملاك) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah (الألوكة) yang berarti tugas atau misi.
Dalam etimologi Arab, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan ar-rasul.
==
"Segala puji bagi Allah, pencipta langit & bumi. Yang menjadikan malaikat sebagal utusan-utusan (untuk mengurus berbagai masalah) yang mempunyai sayap. Masing-masing memiliki dua, tiga, & empat sayap. Allah menambahkan ciptaan-Nya apa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"
(QS surat Al-Faathir ayat 1)
[[Muhammad]] SAW dalam sanad yang sahih. Berikut haditsnya "Aku melihat Jibril di sisi Sidratul Muntaha. Ia memiliki 600 sayap. Dari bulu sayapnya bertaburan permata dan batu-batu mulia." (HR Ahmad).
Hadits lain menjelaskan bentuk malaikat diceritakan Hafsh bin 'Umar:
"Telah bercerita kepada kami Hafsh bin 'Umar telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radhiallahu 'anhu tentang firman Allah Ta'ala pada QS an-Najm ayat 18 yang artinya ("Sungguh dia (Muhammad) telah melihat sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Rabbnya yang paling besar." Dia berkata, "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam melihat tikar berwarna hijau menutupi ufuk langit." (HR Bukhari).
Berikut tugasnya berdasarkan namanya yang perlu diketahui:
'''1. Malaikat Jibril'''
Bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi & rasul, ia juga bertugas mengatur angin, memenuhi atau menahan hajat manusia, dan membawa rahmat bagi mereka yang menjaga kesucian saat sakaratul maut.
'''2. Malaikat Mikail'''
tugasnya mengatur pembagian rezeki kepada makhluk Allah, seperti mengirim hujan & memberi kehidupan pada tumbuh-tumbuhan.
'''3. Malaikat Israfil'''
Bertugas meniup terompet sangkakala pada saat datangnya hari kiamat.
'''4. Malaikat Izrail'''
Sebagai pencabut nyawa manusia apabila sudah tiba ajalnya.
'''5. Malaikat Munkar'''
Tugasnya menanyakan jin & manusia di alam barzah (alam kubur).
'''6. Malaikat Nakir'''
Tugasnya menanyai manusia & jin dalam alam barzah.
Malaikat Munkar & Nakir di alam kubur akan bertanya perihal tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam ibadah, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan ahli kubur ketika hidup di dunia.
'''7. Malaikat Raqib'''
Tugasnya mencatat amal dan perbuatan baik manusia.
'''8. Malaikat Atid'''
Tugasnya mencatat setiap amal dan perbuatan buruk yang dilakukan manusia.
'''9. Malaikat Malik'''
Tugasnya menjaga pintu neraka. Ia bersifat keras dan tidak mempunyai rasa belas kasihan kepada penghuni neraka.
'''10. Malaikat Ridwan'''
Tugasnya menjaga & mengawasi pintu surga. Malaikat Ridwan juga bertugas menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke dalamnya. Sikapnya lemah lembut dan sangat ramah saat mempersilakan orang-orang masuk ke dalam surga.
'''11.Hamalat al-‘Arsy'''
Tugasnya 4 malaikat ini menjaga Al-Arsy semesta alam.
== Agama Abrahamik ==
=== Islam ===
{{Utama|Malaikat (Islam)}}
Baris 29 ⟶ 82:
[[Berkas:Persian_angel_1555.jpg|ka|jmpl| Penggambaran malaikat dalam miniatur [[Syi'ah|Syiah]] (Persia, 1555) ]]
Kepercayaan pada [[Malaikat (Islam)]] adalah dasar bagi Islam. Kata [[Al-Qur'an]] untuk malaikat ( {{Arabiyyah|ملك}} ''{{Transl|ar|ALA|malak}}'') berasal dari ''Malaka'', yang berarti "dia mengendalikan", karena kekuatan mereka untuk mengatur urusan yang berbeda ditugaskan kepada mereka,
Al-Quran adalah sumber utama untuk konsep Islam tentang malaikat.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} p. 23</ref> Beberapa dari mereka, seperti [[Gabriel]] dan [[Mikhael]], disebutkan namanya dalam Al Qur'an, yang lain hanya disebut oleh fungsi mereka. Dalam literatur [[hadis]], malaikat sering ditugaskan hanya pada satu fenomena tertentu.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 79</ref> Malaikat memainkan peran penting dalam [[Isra Mikraj]], di mana Muhammad bertemu beberapa malaikat selama perjalanannya di surga.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 29</ref> Malaikat selanjutnya sering ditampilkan dalam eskatologi [[Ilmu kalam]], [[Ilmu kalam]], dan [[filsafat Islam]].<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 22</ref> Tugas yang diberikan kepada malaikat mencakup, misalnya, mengkomunikasikan [[wahyu]] dari Allah, memuliakan Allah, mencatat tindakan setiap orang, dan mengambil [[Jiwa]] pada saat kematian.
Dalam Islam, seperti dalam Yudaisme dan Kristen, malaikat sering diwakili dalam [[Antropomorfisme]] yang dikombinasikan dengan gambar [[supernatural]], seperti sayap, berukuran besar atau memakai benda-benda surgawi.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} pp. 97-99</ref> Al-Quran menggambarkan mereka sebagai "rasul dengan sayap — dua, atau tiga, atau empat (berpasangan): Dia [Tuhan] menambah Ciptaan sesuai keinginannya..." Karakteristik umum untuk malaikat adalah kebutuhan mereka yang hilang akan keinginan tubuh, seperti makan dan minum.<ref>Cenap Çakmak ''Islam: A Worldwide Encyclopedia [4 volumes]'' ABC-CLIO, 18.05.2017 {{ISBN|9781610692175}} p. 140</ref> Kurangnya afinitas mereka terhadap keinginan material juga diekspresikan oleh ciptaan mereka dari cahaya: Malaikat belas kasihan diciptakan dari ''nur'' (cahaya dingin) yang bertentangan dengan malaikat hukuman yang diciptakan dari ''nar'' (cahaya panas).
Walaupun kepercayaan kepada malaikat-malaikat tetap salah satu dari [[Rukun Iman]] dalam [[Islam]], namun tidak dapat ditemukan dogmatis angelologi dalam tradisi Islam. Meskipun demikian, para ulama telah membahas peran malaikat
[[Ibnu Sina]], yang memanfaatkan [[Emanasi]] [[Neoplatonisme]] dari [[Al-Farabi]], mengembangkan hierarki ''angelologi Intellects'', yang diciptakan oleh "[[Monad (filsafat)]]". Oleh karena itu, ciptaan pertama oleh Tuhan adalah malaikat tertinggi yang diikuti oleh malaikat agung lainnya, yang diidentifikasi dengan Intellek rendah. Selanjutnya, terdapat malaikat rendah atau "bola bergerak", di mana pada gilirannya, memancarkan Intelek lainnya sampai mencapai batas intelek, yang memerintah atas jiwa-jiwa. Akal kesepuluh bertanggung jawab untuk mewujudkan bentuk materi dan menerangi pikiran.
Dalam [[Agama rakyat]], masing-masing malaikat dapat dimunculkan dalam [[Ruqyah]] (ruqyah), yang namanya diukir dalam jimat.<ref>Patrick Hughes, Thomas Patrick Hughes ''Dictionary of Islam'' Asian Educational Services 1995 {{ISBN|978-8-120-60672-2}} page 73</ref>
Beberapa [[Modernisme Islam]] telah menekankan interpretasi ulang metaforis dari konsep malaikat.
=== Kristen ===
Baris 67 ⟶ 120:
==== Malaikat jatuh ====
Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, [[kudus]] dan tanpa cela.<ref>"''Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.''" (Yehezkiel 28:15)</ref> Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai [[setan]], dan kemungkinan
=== Iman Bahá'í ===
Dalam bukunya ''Certitude'' [[Bahá'u'lláh]], pendiri [[Baha'i|Iman Bahá'í]], menggambarkan malaikat sebagai orang yang "telah menghabiskan waktu dengan api cinta Tuhan, dengan semua sifat dan keterbatasan manusia", dan telah "berpakaian sendiri" dengan atribut malaikat dan telah "diberkahi dengan atribut spiritual". [['Abdu'l-Bahá]] menggambarkan malaikat sebagai "konfirmasi Tuhan dan kekuatan surgawi-Nya" dan sebagai "makhluk yang diberkati yang telah memutuskan semua hubungan dengan dunia bawah ini" dan "dilepaskan dari rantai diri", dan "penyingkap Tuhan berlimpah rahmat ". Tulisan-tulisan Bahá'í juga merujuk pada ''[[Concourse on High]]'', pembawa acara malaikat, dan visi [[Maid of Heaven]] dari Bahá'u'lláh.
=== Setanisme ===
Baris 76 ⟶ 129:
== Zoroastrianisme ==
Dalam [[Zoroastrianisme]] ada tokoh-tokoh seperti malaikat yang berbeda. Misalnya, setiap orang memiliki satu [[malaikat pelindung]], yang disebut Fravashi. Mereka melindungi manusia dan makhluk lain, dan juga memanifestasikan energi Tuhan. [[Amesha Spenta]]s sering dianggap sebagai malaikat, meskipun tidak ada referensi langsung,<ref name="autogenerated1">Lewis, James R., Oliver, Evelyn Dorothy, Sisung Kelle S. (Editor) (1996), ''Angels A to Z'', Entry: ''Zoroastrianism'', pp. 425–427, [[Visible Ink Press]], {{ISBN|0-7876-0652-9}}</ref> tetapi lebih merupakan emanasi [[Ahura Mazda]] ("Dewa Bijaksana", Tuhan); yang pada awalnya muncul secara abstrak dan kemudian dipersonalisasi, terkait dengan beragam aspek ciptaan ilahi.
== Neoplatonisme ==
Dalam komentar [[Proclus]] (abad ke-4, di bawah pemerintahan Kristen) tentang [[Timaios (dialog)|Timaeus]] dari [[Plato]], Proclus menggunakan terminologi "malaikat" (''aggelikos dan'' ''aggelos'') sehubungan dengan makhluk metafisik. Menurut [[Aristoteles]], sama seperti adanya [[Penggerak yang tak digerakkan|penggerak utama spiritual]],<ref>{{Cite book|last=[[Aristotle]]|url=http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0051:book=12:section=1072a|title=Metaphysics|at=1072a ff.}}</ref> demikian juga harus ada penggerak sekunder spiritual.
== Sikhisme ==
Baris 86 ⟶ 139:
: ਜਮ ਜੰਦਾਰੁ ਨ ਲਗਈ ਇਉ ਭਉਜਲੁ ਤਰੈ ਤਰਾਸਿ
: Pemberitahu kematian tidak akan menyentuh kamu; dengan cara ini, kamu akan menyeberangi lautan dunia yang menakutkan, membawa orang lain menyeberang bersamamu.
:: - Sri Guru Granth Sahib, Siree Raag, First Mehl, p. 22.
: ਅਜਰਾਈਲੁ ਯਾਰੁ ਬੰਦੇ ਜਿਸੁ ਤੇਰਾ ਆਧਾਰੁ
: Azraa-eel, Utusan Maut, adalah sahabat manusia yang memiliki dukungan Anda, Tuhan.
:: - Sri Guru Granth Sahib, Tilang, Fifth Mehl, Third House, p. 724.
Dalam waktu yang sama, [[Guru Granth Sahib|Sri Guru Granth Sahib]] berbicara tentang Chitar figuratif (ਚਿਤ੍ਰ) dan Gupat (ਗੁਪਤੁ):
Baris 97 ⟶ 150:
: ਭਗਤ ਜਨਾ ਕਉ ਦ੍ਰਿਸਟਿ ਨ ਪੇਖਾ
: Chitar dan Gupat, para malaikat pencatat yang sadar dan tidak sadar, menulis kisah semua makhluk fana, / tetapi mereka bahkan tidak bisa melihat para penyembah Tuhan yang rendah hati.
:: - Sri Guru Granth Sahib, Aasaa, Mehl Kelima, Panch-Pada, hal. 393.
Namun, [[Sikhisme]] tidak pernah memiliki sistem malaikat secara literal, lebih memilih bimbingan tanpa seruan eksplisit pada tatanan atau makhluk gaib.
Baris 178 ⟶ 231:
Diyakini oleh para Teosofis bahwa arwah alam, [[unsur]] ([[Katai|gnome]], [[undine]], sylf, dan salamander), dan [[peri]] juga dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan.<ref>{{Cite web|url=http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|title=Eskild Tjalve's paintings of devas, nature spirits, elementals and fairies:|date=21 November 2002|publisher=Web.archive.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20021121131124/http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|archive-date=21 November 2002|access-date=30 July 2012}}</ref> Dipertahankan oleh para Teosofis bahwa makhluk-makhluk yang kurang berkembang secara evolusi ini belum pernah berinkarnasi sebelumnya sebagai manusia; mereka dianggap berada pada jalur evolusi spiritual yang terpisah yang disebut "evolusi deva"; pada akhirnya, ketika [[jiwa]] mereka maju saat mereka [[Reinkarnasi|bereinkarnasi]], diyakini mereka akan menjelma sebagai dewa.<ref name="Powell"> Powell, AE ''Tata Surya'' London: 1930 Rumah Penerbit Teosofis (Garis Besar Skema Teosofi Evolusi) Lihat grafik "Lifewave" (lihat indeks) </ref>
Ditegaskan oleh Teosofis bahwa semua makhluk yang disebutkan di atas memiliki tubuh eterik yang tersusun dari ''materi eterik'', sejenis materi yang lebih halus dan lebih murni yang tersusun dari partikel yang lebih kecil daripada [[Materi|materi bidang fisik]] biasa.
== Brahma Kumaris ==
Baris 191 ⟶ 244:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html Muslimah: Beriman Kepada Malaikat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090617005302/http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html |date=2009-06-17 }}
* {{id}} [http://www.dakwatuna.com/2008/iman-kepada-malaikat/ Dakwatuna: Iman kepada Malaikat]
* {{id}} [http://muslimedia.ws/katalog/menyelisik-alam-malaikat-rukun-iman-kedua-yang-sering-disalahpahami-dan-dilupakan-banyak-orang Muslim Media: Buku berjudul Menyelisik Alam Malaikat, Rukun Iman Kedua yang Sering Disalahpahami dan Dilupakan Banyak Orang]
{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Malaikat| ]]
|