Malaikat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oppezer (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
 
'''Malaikat'''
({{nq|الْمَلٰٓئِكَةِ}}) berarti kekuatan.
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak (ملاك{{nq|ملك}}) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah ({{nq|الألوكة}}) yang berarti tugas atau misi.
 
Secara terminologi, Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah dari cahaya yang mempunyai kedudukan & tugas tertentu sesuai ketetapan & perintah [[Allah]] dengan dikaruniai kekuatan penuh untuk melaksanakannya.
Baris 23:
Kata ''malaikat'' (الْمَلٰٓئِكَةِ) berarti kekuatan.
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak (ملاك) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah (الألوكة) yang berarti tugas atau misi.
 
Sekali lagi biar paham.
 
Dalam etimologi Arab, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan ar-rasul.
 
== Nama Malaikat ==
 
Berikut tugasnya berdasarkan namanya yang perlu diketahui:
"Segala puji bagi Allah, pencipta langit & bumi. Yang menjadikan malaikat sebagal utusan-utusan (untuk mengurus berbagai masalah) yang mempunyai sayap. Masing-masing memiliki dua, tiga, & empat sayap. Allah menambahkan ciptaan-Nya apa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"
(QS surat Al-Faathir ayat 1)
 
[[Muhammad]] SAW dalam sanad yang sahih. Berikut haditsnya "Aku melihat Jibril di sisi Sidratul Muntaha. Ia memiliki 600 sayap. Dari bulu sayapnya bertaburan permata dan batu-batu mulia." (HR Ahmad).
 
Hadits lain menjelaskan bentuk malaikat diceritakan Hafsh bin 'Umar:
"Telah bercerita kepada kami Hafsh bin 'Umar telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radhiallahu 'anhu tentang firman Allah Ta'ala pada QS an-Najm ayat 18 yang artinya ("Sungguh dia (Muhammad) telah melihat sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Rabbnya yang paling besar." Dia berkata, "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam melihat tikar berwarna hijau menutupi ufuk langit." (HR Bukhari).
 
Berikut  tugasnya berdasarkan namanya yang perlu diketahui:
 
'''1. Malaikat Jibril'''
Bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi & rasul, ia  juga bertugas mengatur angin, memenuhi atau menahan hajat manusia, dan membawa rahmat bagi mereka yang menjaga kesucian saat sakaratul maut.
 
'''2. Malaikat Mikail'''
tugasnya mengatur pembagian  rezeki  kepada makhluk Allah, seperti mengirim hujan & memberi kehidupan pada tumbuh-tumbuhan.
 
'''3. Malaikat Israfil'''
Baris 44 ⟶ 51:
 
'''5. Malaikat Munkar'''
Tugasnya  menanyakan jin & manusia di alam barzah (alam kubur).
 
'''6. Malaikat Nakir'''
Baris 65 ⟶ 72:
Tugasnya 4 malaikat ini menjaga Al-Arsy semesta alam.
 
== Menurut agamaAgama Abrahamik ==
=== Islam ===
{{Utama|Malaikat (Islam)}}
Baris 81 ⟶ 88:
Dalam Islam, seperti dalam Yudaisme dan Kristen, malaikat sering diwakili dalam [[Antropomorfisme]] yang dikombinasikan dengan gambar [[supernatural]], seperti sayap, berukuran besar atau memakai benda-benda surgawi.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} pp. 97-99</ref> Al-Quran menggambarkan mereka sebagai "rasul dengan sayap — dua, atau tiga, atau empat (berpasangan): Dia [Tuhan] menambah Ciptaan sesuai keinginannya..." Karakteristik umum untuk malaikat adalah kebutuhan mereka yang hilang akan keinginan tubuh, seperti makan dan minum.<ref>Cenap Çakmak ''Islam: A Worldwide Encyclopedia [4 volumes]'' ABC-CLIO, 18.05.2017 {{ISBN|9781610692175}} p. 140</ref> Kurangnya afinitas mereka terhadap keinginan material juga diekspresikan oleh ciptaan mereka dari cahaya: Malaikat belas kasihan diciptakan dari ''nur'' (cahaya dingin) yang bertentangan dengan malaikat hukuman yang diciptakan dari ''nar'' (cahaya panas).<ref> Jane Dammen McAuliffe ''Encyclopaedia dari Qurʾān Volume 2'' Georgetown University, Washington DC hal. 45 </ref> Umat Islam umumnya tidak memiliki persepsi tentang penggambaran bergambar malaikat, seperti yang ditemukan dalam seni Barat.
 
Walaupun kepercayaan kepada malaikat-malaikat tetap salah satu dari [[Rukun Iman]] dalam [[Islam]], namun tidak dapat ditemukan dogmatis angelologi dalam tradisi Islam. Meskipun demikian, para ulama telah membahas peran malaikat tertentudalamtertentu dalam [[Isra Mikraj]], dan ayat-ayat Alquran. Bahkan jika mereka tidak dengan fokus diteliti, mereka telah ditampilkan dalam berbagai cerita rakyat, perdebatan filsafat dan [[Ilmu kalam]]. Sementara dalam [[Zaman Kejayaan Islam]], meluasnya gagasan tersebut diterima sebagai kanonik, ada tendesi kontemporer para ahli untuk menolak banyak penelitian tentang malaikat-malaikat, seperti memanggil ''Malaikat Kematian'' dengan nama ''Azra'il''.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} part 1.1 and 1.2.</ref>
 
[[Ibnu Sina]], yang memanfaatkan [[Emanasi]] [[Neoplatonisme]] dari [[Al-Farabi]], mengembangkan hierarki ''angelologi Intellects'', yang diciptakan oleh "[[Monad (filsafat)]]". Oleh karena itu, ciptaan pertama oleh Tuhan adalah malaikat tertinggi yang diikuti oleh malaikat agung lainnya, yang diidentifikasi dengan Intellek rendah. Selanjutnya, terdapat malaikat rendah atau "bola bergerak", di mana pada gilirannya, memancarkan Intelek lainnya sampai mencapai batas intelek, yang memerintah atas jiwa-jiwa. Akal kesepuluh bertanggung jawab untuk mewujudkan bentuk materi dan menerangi pikiran.<ref>Abdullah Saeed ''Islamic Thought: An Introduction'' Routledge 2006 {{ISBN|9781134225651}} p. 101</ref><ref>Mark Verman ''The Books of Contemplation: Medieval Jewish Mystical Sources'' SUNY Press 1992 {{ISBN|9780791407196}} p. 129</ref>
Baris 113 ⟶ 120:
 
==== Malaikat jatuh ====
Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, [[kudus]] dan tanpa cela.<ref>"''Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.''" (Yehezkiel 28:15)</ref> Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai [[setan]], dan kemungkinan dimereka antaranyadari adalahgolongan [[Kerubkerubim]].<ref>"''Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.''" (Yeh. 28:14)</ref>
 
=== Iman Bahá'í ===
Baris 237 ⟶ 244:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html Muslimah: Beriman Kepada Malaikat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090617005302/http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html |date=2009-06-17 }}
* {{id}} [http://www.dakwatuna.com/2008/iman-kepada-malaikat/ Dakwatuna: Iman kepada Malaikat]
* {{id}} [http://muslimedia.ws/katalog/menyelisik-alam-malaikat-rukun-iman-kedua-yang-sering-disalahpahami-dan-dilupakan-banyak-orang Muslim Media: Buku berjudul Menyelisik Alam Malaikat, Rukun Iman Kedua yang Sering Disalahpahami dan Dilupakan Banyak Orang]
 
{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Malaikat| ]]