Kehendak Tuhan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bonaditya memindahkan halaman Kehendak Allah ke Kehendak Tuhan menimpa pengalihan lama: ganti ke istilah "Tuhan", agar universal |
Soufiyouns (bicara | kontrib) + {{Authority control}} |
||
(17 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Kehendak
Contoh kehendak Tuhan sebagai berikut, gravitasi, air mengalir dari atas ke bawah, termasuk segala hukum yang mengatur interaksi segala hal di alam semesta.
Kehendak Tuhan juga termanifestasi dalam dunia gaib. Hubungan antara makhluk gaib dengan sesamanya dan dengan manusia diatur oleh kehendak Tuhan. Di dunia modern saat ini, kehendak Tuhan dinamakan pula sebagai hukum alam. Namun kehendak Tuhan tak terbatas hanya pada benda-benda fisik di alam semesta. Hubungan antar manusia yang sangat dinamis pun memiliki hukum-hukumnya sendiri. Dengan kata lain, kehendak Tuhan juga termanifestasi dalam hukum-hukum yang mengatur hubungan antar manusia.
Upaya mengetahui kehendak Tuhan dalam Islam disebut makrifatullah. Saat ini kebanyakan umat Islam dan umat agama lain melihat upaya mengenal Tuhan hanya dalam perspektif spiritual semata dan melupakan sisi ilmu dan pengetahuan.
== Kehendak Tuhan menurut Islam ==
Baris 13 ⟶ 19:
Sebagian contoh Iradah Kauniyah:
# Secara Kauni, Allah menghendaki (menakdirkan) [[Abu Bakar]] beriman kepada ajaran Nabi Muhammad {{saw}}, dan Allah menyukai keimanan Abu bakar tersebut.
# Allah menakdirkan Iblis membangkang perintah-Nya untuk sujud terhadap Adam, dan Allah membenci tindakan Iblis tersebut.
# Allah menakdirkan kebanyakan manusia membangkang perintah-Nya dan Dia membenci pembangkangan tersebut.
# Allah menakdirkan kelahiran dan tidak ada yang mampu menolak untuk dilahirkan, dan menakdirkan kematian tidak ada yang mampu menghindari kematian.
# Allah secara kauni menakdirkan seluruhnya, seluruh tindakan manusia, penyakit, bencana alam, penciptaan Malaikat dan Iblis, adanya kebaikan dan kejahatan.
Baris 23 ⟶ 29:
Sebagian contoh Iradah Syar’iyah:
# Allah secara syar’i menghendaki dan menyukai seluruh manusia untuk beribadah kepada-Nya,
# Allah secara syar’i menghendaki manusia untuk berbuat jujur, maka ada sebagian manusia yang berbuat jujur dan Allah menyenanginya.
=== Penerapan kedua jenis kehendak Allah ===
Kehendak Allah bisa terjadi dan terpenuhi dalam kedua sisinya (secara Kauni dan Syar’i). Dan
* Berkumpulnya (terpenuhi keduanya) Iradah Kauni dan Iradah Syar’i
Baris 33 ⟶ 39:
* Terjadinya kehendak Kauni namun tidak terpenuhinya kehendak Syar’i, di antaranya:
# Allah secara syar’iyah menghendaki berimannya seluruh manusia termasuk [[Firaun pada masa Musa|Fir’aun]], oleh sebab itu Allah mengutus Nabi Musa dan Harun kepada Firaun,
# Orang yang mati karena bunuh diri adalah ketetapan (takdir) dan kehendak Allah secara Kauni yang pasti terjadi. Namun secara syar’i Allah telah melarang manusia untuk melakukan bunuh diri dan mengancam pelakunya dengan Neraka, dan Allah juga memberikan manusia tersebut pilihan dan kemampuan untuk melakukan atau membatalkan perbuatannya.
Baris 50 ⟶ 56:
== Pranala luar ==
; Daftar pustaka
* {{cite book
* {{cite book
; Situs web
* [http://almanhaj.or.id/content/1210/slash/0/bagaimana-memahami-ayat-kami-jadikan-dalam-hati-mereka-penghalang-untuk-memahami-al-quran/ Tentang Iradah Kauni dan Syar’i] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131112150359/http://almanhaj.or.id/content/1210/slash/0/bagaimana-memahami-ayat-kami-jadikan-dalam-hati-mereka-penghalang-untuk-memahami-al-quran/ |date=2013-11-12 }} oleh [[Nashiruddin Al-Albani]]
* [http://muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html Tentang iman kepada Takdir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016124809/http://muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html |date=2013-10-16 }}
{{Authority control}}
[[Kategori:Tuhan]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tauhid Rububiyah]]
[[Kategori:Tauhid Asma wa Shifat]]
|