Kehendak Tuhan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibensis (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 8374991 oleh 110.137.16.109 (bicara)
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(20 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Kehendak AllahTuhan''', atauadalah Kehendakmanifestasi keber'ada'an Tuhan,. Kehendak ketuhanan juga Rencana [[Tuhan]] adalahmerupakan suatu konsep tentang rencana olehketetapan Tuhan yang terjadi terhadap seluruhsegala makhlukhal ciptaan-Nya,yang sepertiberada manusia,di malaikat,alam jinsemesta, hewantermasuk maupunpula bendakehidupan seluruhnyamanusia.
 
Contoh kehendak Tuhan sebagai berikut, gravitasi, air mengalir dari atas ke bawah, termasuk segala hukum yang mengatur interaksi segala hal di alam semesta.
 
Kehendak Tuhan juga termanifestasi dalam dunia gaib. Hubungan antara makhluk gaib dengan sesamanya dan dengan manusia diatur oleh kehendak Tuhan. Di dunia modern saat ini, kehendak Tuhan dinamakan pula sebagai hukum alam. Namun kehendak Tuhan tak terbatas hanya pada benda-benda fisik di alam semesta. Hubungan antar manusia yang sangat dinamis pun memiliki hukum-hukumnya sendiri. Dengan kata lain, kehendak Tuhan juga termanifestasi dalam hukum-hukum yang mengatur hubungan antar manusia.
 
Upaya mengetahui kehendak Tuhan dalam Islam disebut makrifatullah. Saat ini kebanyakan umat Islam dan umat agama lain melihat upaya mengenal Tuhan hanya dalam perspektif spiritual semata dan melupakan sisi ilmu dan pengetahuan.
 
== Kehendak Tuhan menurut Islam ==
Baris 10 ⟶ 16:
Kehendak Allah di dalam Islam terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
==== Iradah Kauniyah Qadari (Masyiah; Kehendak yang pasti terjadi) ====
''Iradah Kauniyah Qadari'', kehendak Kauni atau ''Masyiah'' adalah kehendak Allah terhadap perbuatan-Nya, baik yang dikehendaki-Nya dan dilakukan-Nya tersebut disukai-Nya ataupun dibenci-Nya. Iradah Kauniyah adalah kehendak Allah yang pasti terjadi pada seluruh makhluknya secara mutlak,<ref>"Apa yang dikehendaki Allah itulah yang terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi." (HR. Baihaqi Ahmad, dan Thabrani, dari Zaid bin Tsabit)</ref><ref>"Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. " http://quran.com/76/30</ref> tidak ada pilihan lain bagi makhluknya kecuali takdir ini harus terjadi.<ref>"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia." http://quran.com/36/82</ref> Iradah Kauni terjadi pada seluruh makhluknya, baik kepada hamba-Nya yang dicintai-Nya maupun yang dibenci-Nya, makhluk yang beriman maupun yang ingkar (kafir).<ref>"Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?" http://quran.com/10/99</ref> Allah berkehendak untuk memberi petunjuk dan juga menyesatkan hamba yang dikehendakinya.<ref>"...Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun pemberi petunjuk baginya. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. " http://quran.com/39/36-37</ref> Allah menakdirkan kebaikan dan kecelakaan bagi makhluknya. Allah menghendaki adanya hamba yang kaya atau miskin, sehat atau sakit, cantik atau cacat, raja atau rakyat, beriman atau kafir.<ref>"Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan." http://quran.com/5/48</ref> Semua terjadi karena hikmah-Nya<ref>Hikmah adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya, dan hikmah merupakan lawan kata dari dzalim (lalim).</ref> dan agar terjadi interaksi kehidupan di muka bumi. Segala yang telah terjadi dalam [[sejarah dunia]] kita adalah kehendak Kauni Allah yang telah dan pasti terjadi, dan tidak akan ada [[Multiversum|dunia aternatif]] (''Alternate world/realitas alternatif'').<ref>DiantaraDi faedahnyaantarafaedahnya, Mesin waktu adalah hal yang tidak mungkin terjadi atau diijinkan terjadi menurut agama, karena masa lalu tidak boleh/dapat diubah, karena setiap orang akan bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukannya, dan terbukti selain karena paradoks waktu, hingga hari inipun tidak ada satupun orang dari masa depan yang hadir dipada masa kita. Sehingga selamanya Fir’aun akan tetap kafir terhadap ajaran Musa dan tidak akan berubah.</ref>
 
Sebagian contoh Iradah Kauniyah:
# Secara Kauni, Allah menghendaki (menakdirkan) [[Abu Bakar]] beriman kepada ajaran Nabi Muhammad {{saw}}, dan Allah menyukai keimanan Abu bakar tersebut.
# Allah menakdirkan Iblis membangkang perintah-Nya untuk sujud terhadap Adam, dan Allah membenci tindakan Iblis tersebut.
# Allah menakdirkan kebanyakan manusia membangkang perintah-Nya dan Dia membenci pembangkangan tersebut.
# Allah menakdirkan kelahiran dan tidak ada yang mampu menolak untuk dilahirkan, dan menakdirkan kematian tidak ada yang mampu menghindari kematian.
# Allah secara kauni menakdirkan seluruhnya, seluruh tindakan manusia, penyakit, bencana alam, penciptaan Malaikat dan Iblis, adanya kebaikan dan kejahatan.
 
Baris 23 ⟶ 29:
 
Sebagian contoh Iradah Syar’iyah:
# Allah secara syar’i menghendaki dan menyukai seluruh manusia untuk beribadah kepada-Nya, namuntetapi secara kehendak kauni Allah menakdirkan ada sebagian manusia yang beriman dan sebagian manusia yang ingkar, Ada manusia yang melaksanakan salat dan ada yang meninggalkan salat.
# Allah secara syar’i menghendaki manusia untuk berbuat jujur, maka ada sebagian manusia yang berbuat jujur dan Allah menyenanginya.
 
=== Penerapan kedua jenis kehendak Allah ===
Kehendak Allah bisa terjadi dan terpenuhi dalam kedua sisinya (secara Kauni dan Syar’i). Dan kadangkalakadang kala hanya terjadi secara Kauni tapi tidak secara syar’i, yang mana tidak terjadinya kehendak syar’i tersebut adalah atas karena kehendak Kauni Allah.<ref>"Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu". http://quran.com/9/46</ref><ref>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,..." http://quran.com/6/125</ref> Penerapan yang terjadi di alam ini misalnya:
 
* Berkumpulnya (terpenuhi keduanya) Iradah Kauni dan Iradah Syar’i
Baris 33 ⟶ 39:
 
* Terjadinya kehendak Kauni namun tidak terpenuhinya kehendak Syar’i, di antaranya:
# Allah secara syar’iyah menghendaki berimannya seluruh manusia termasuk [[Firaun dipada masa Musa|Fir’aun]], oleh sebab itu Allah mengutus Nabi Musa dan Harun kepada Firaun, namuntetapi secara kauniyah Allah tidak menghendaki Fir`aun untuk beriman maka Firaun ditakdirkan menolak dakwah Nabi Musa dan harun.
# Orang yang mati karena bunuh diri adalah ketetapan (takdir) dan kehendak Allah secara Kauni yang pasti terjadi. Namun secara syar’i Allah telah melarang manusia untuk melakukan bunuh diri dan mengancam pelakunya dengan Neraka, dan Allah juga memberikan manusia tersebut pilihan dan kemampuan untuk melakukan atau membatalkan perbuatannya.
 
Baris 50 ⟶ 56:
== Pranala luar ==
; Daftar pustaka
* {{cite book | last=Al-Washifi | first=Abu Abdurrahman Ali bi As-Sayyid | title=Qadha dan Qadar | publisher=Pustaka Azzam | location=Jakarta Selatan | year=2005 | isbn=9793002581 | ref=h }}
* {{cite book | last=[[Al-Utsaimin]]| first=Muhammad bin Shalih | title=Qadha dan Qadar | publisher=Pustaka At-Tibyan | location=Solo | year=2002 | isbn= | }} [http://www.islamhouse.com/d/files/id/ih_books/single/id_qadaa_wal_qadar.pdf ''Open source ebook'']
 
; Situs web
* [http://almanhaj.or.id/content/1210/slash/0/bagaimana-memahami-ayat-kami-jadikan-dalam-hati-mereka-penghalang-untuk-memahami-al-quran/ Tentang Iradah Kauni dan Syar’i] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131112150359/http://almanhaj.or.id/content/1210/slash/0/bagaimana-memahami-ayat-kami-jadikan-dalam-hati-mereka-penghalang-untuk-memahami-al-quran/ |date=2013-11-12 }} oleh [[Nashiruddin Al-Albani]]
* [http://muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html Tentang iman kepada Takdir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016124809/http://muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html |date=2013-10-16 }}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tuhan]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:AqidahAkidah]]
[[Kategori:Tauhid Rububiyah]]
[[Kategori:Tauhid Asma wa Shifat]]