Ibrahim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{disambiginfo}}
{{Infobox person
| honorific_prefix = [[Nabi]] dan [[Rasul]]
| name = {{large|Ibrahim}}Ibrāhīm<br />{{lang|ar|{{nobold|إبراهيم}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|אַבְרָהָם}}}} • {{lang|gr|{{nobold|Αβραάμ|}}}} • {{lang|syc|{{nobold|ܐܒܪܗܡ|}}}}<br/>[[Abraham]]
| honorific_suffix = [[Alaihis Salam|'alaihissalam]]
| native_name =
| native_name_lang =
| residence = * {{hlist|[[Iraq]]|[[Syam]]}}
* [[Syam]]
| other_names = [[Abraham]]
| image = Ibrahim (Abraham)1.png
| image_size =
| alt =
| caption = Kaligrafi Ibrahim '''alaihis-salam''
| title = * {{hlist|[[Nabi dan RasulUlulazmi]]|''Khalilullah'' (kesayangan Allah)|''Avraham Avinu'' (bapak kami Abraham)}}
* ''[[Ulul Azmi]]''
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
* ''Khalilullah'' (kesayangan Allah)
* ''Avraham Avinu'' (bapak kami Abraham)
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place = [[Ur Kasdim|Ur, IraqIrak]]
| disappeared_date =
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| death_date =
| death_place = [[Hebron]], [[Tepi Barat]], [[Palestina]]
| death_cause =
| resting_place = [[Masjid Ibrahimi]], [[Hebron]]
Baris 37 ⟶ 31:
| influenced =
| predecessor = [[Saleh]]
| successor = * [[LuthLut]]
* [[Isma'ilIsmail]]
* [[Ishaq]]
| opponents =
| spouse = * [[Sarah]]
* [[Hajar]] (selir dari Mesir)
* [[Ketura]] (selir)
| children = *{{unbulleted list
|[[Ismail]]
* |[[Ishaq]]
* |[[Zimran]]
* |[[Yoksan]]
* |[[Medan bin Abraham|Medan]]
* |[[Midian]] (Madyan)
* |[[Isybak]]
* |[[Suah]]
}}
| parents =
| father = [[AzarTerah]]
| relatives = *{{unbulleted list
|[[Nahor bin Terah|Nahor]] (saudara)
* |[[Haran]] (saudara)
* |[[Luth]] (keponakan)
}}
| module =
| module2 =
Baris 63 ⟶ 61:
}}
{{Ibrahim}}
{{Nabi Islam}}
'''Ibrahim''' ({{lang-ar|إِبْرَاهِيْم|Ibrāhīm}}, {{lang-he|אַבְרָהָם|Avraham}}, {{lang-gr|Αβραάμ|}}, {{lang-arc|ܐܒܪܗܡ}}) adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]], [[Alkitab]], dan [[Tanakh]], dihormati dan menjadi sosok teladan dalam agama [[Islam]], [[Kristen]], dan [[Yahudi]]. Ketiga agama tersebut yang memiliki keterikatan dengan sosok Ibrahim kerap disebut dengan [[agama Abrahamik]]. Tokoh ini disebut '''[[Abraham]]''' dalam agama Yahudi dan Kristen.
'''Ibrahim''' ({{lang-ar|إِبْرَاهِيْم|Ibrāhīm}}, {{lang-he|אַבְרָהָם|Avraham}}, {{lang-gr|Αβραάμ|}}, {{lang-aii|ܐܒܪܗܡ}}, [[bahasa Ge'ez|Ge'ez]]: አብርሃም;) adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]] yang merupakan seorang ''[[nabi]]'' yang ke-6<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> sekaligus ''[[rasul]]'' yang ke-4<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> serta merangkap dengan kedudukan sebagai ''[[Ululazmi|ulul azmi]]'' yang ke-2<ref>[[Ululazmi|Sesuai urutan 5 ulul azmi]]</ref> pada [[Islam]].
 
Islam memandang Ibrahim sebagai salah satu nabi dan rasul dan termasuk dalam kelompok ''[[ulul azmi]]''. Bersama putranya, [[Ismail]], Ibrahim dikenal sebagai peninggi pondasi [[Ka'bah]] yang kemudian menjadi kiblat umat Muslim seluruh dunia. Hari raya [[Idul Adha]] juga menjadi pengingat akan peristiwa penyerahan sepenuhnya Ibrahim atas perintah Allah<ref>https://beritaalternatif.com/berdasarkan-alquran/</ref>. Dia juga dikenal dengan gelarnya, ''khalilullah'' (خلیل اللہ; kesayangan Allah). Dalam Al-Qur'an juga ditegaskan bahwa Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan kesinambungan dari ajaran Ibrahim.
 
Dalam Yahudi, Ibrahim disebut sebagai "bapak kami Abraham" (אברהם אבינו; ''Avraham Avinu'') sebagai penanda bahwa sosoknya berperan sebagai leluhur biologis [[bangsa Yahudi]] dan ayah dari [[agama Yahudi]]. Meski juga termasuk tokoh yang dihormati, peran dan kedudukan Ibrahim dalam Kristen tidak begitu besar bila dibandingkan dalam Islam dan Yahudi dikarenakan Kristen memiliki konsep juru selamat yang menjadi pembeda antara Kristen dan dua agama lain.
 
== Ayat ==
{{quote|"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahimdia menunaikannyamelaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, '"Sesungguhnya Aku akanmenjadikan engkau menjadikanmusebagai imampemimpin bagi seluruh manusia.'" Dia (Ibrahim) berkata, '("Dan saya mohon (juga) dari keturunanku.'anak cucuku?" Allah berfirman, 'Janji-Ku "(iniBenar, tetapi) janji-Ku tidak mengenaiberlaku bagi orang yang-orang zalim.'"|Al-Baqarah (02): 124}}
|{{cite quran|2|124|style=inline}}}}
 
{{quote|"Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak. Engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa dan dari padamu akan berasal raja-raja.'"|{{Alkitab|Kejadian 17: 5-6}}}}
 
{{quote|Dan Kami telah menurunkan Kitab (Alquran) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah di berikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,|
{{cite quran|5|48|style=inline}}}}
 
== Nama ==
===Gabungan kata ab dan rahim===
Omar Hashem menyatakan bahwasanya nama Ibrahim berasal dari dua sukugabungan kata, yaitu ''ib/ab'' (إب) dan ''rahim'' (راهيم). Jika disatukan maka nama itu memiliki arti "ayah yang penyayang."<ref name="At-Taubah 09: 114">At-Taubah (09): 114</ref><ref>"Muhammad Sang Nabi" - Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail, karya Omar Hashem, Bab 1. Kondisi Geografis - Kafilah Nabi Ibrahim, Hal.9.</ref> Dalam Alkitab dijelaskan bahwa nama asli Ibrahim (Abraham) adalah Abram, kemudian diubah menjadi Abraham yang bermakna "bapak sejumlah bangsa besar."<ref>{{Alkitab|Kejadian 17: 5}}</ref>
===Versi Non-muslim===
Dalam Alkitab dijelaskan bahwa nama asli Ibrahim (Abraham) adalah Abram, kemudian diubah menjadi Abraham yang bermakna "bapak sejumlah bangsa besar."<ref>{{Alkitab|Kejadian 17: 5}}</ref>
===Gabungan kata abramu dan hum===
Dalam bahasa arab terdapat kata kerja ''abrama'' (أبرم) yang berarti dia telah mengikat/mengesahkan, serta kata ''hum'' (هم) yang berarti mereka, sehingga bila digabungkan akan membentuk kata ''Abramahum'' yang berarti dia telah mengikat/menyatukan mereka(anak cucu keturunannya), karena Ibrahim merupakan sumber dari [[Agama Abrahamik]] modern.
Abrama berubah menjadi Abramahum kemudian disingkat menjadi Abrahum dan dipermudah pengucapannya menjadi Ibrahum dan disesuaikan lagi menjadi Ibrahim (إبرهم) huruf [[Alif]] dan [[Ya]] merupakan huruf tambahan untuk memudahkan pelafalan.
 
== Kisah ==
Baris 141 ⟶ 150:
Ibrahim awalnya berdakwah kepada ayahnya. Dengan lembut dia menegaskan agar ayahnya meninggalkan sesembahan lamanya yang tidak dapat mendengar, melihat, dan memberi pertolongan sedikitpun. Ibrahim juga menyatakan bahwa dia telah mendapat sebagian ilmu (wahyu) yang tidak dimiliki ayahnya, sehingga Ibrahim meminta agar ayahnya mau menurutinya. Meski demikian, ayahnya menolak ajakan Ibrahim, bahkan mengancam akan merajamnya, dan menyuruh Ibrahim meninggalkannya. Ibrahim kemudian menjauhkan diri dari ayahnya sembari memintakan ampun ayahnya kepada Allah.<ref>Maryam (19): 41-48</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=190-191}}
 
Al-Qur'an menjelaskan bahwa permintaan ampun Ibrahim pada ayahnya hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya pada ayahnya. Namun setelah jelas bahwa ayahnya adalah musuh Allah, Ibrahim berlepas diri darinya.<ref> name="At-Taubah (09): 114<"/ref>
 
Ibrahim juga berdakwah pada kaumnya. Sebagaimana seruan para rasul yang lain, Ibrahim menyeru kaumnya untuk bertakwa kepada Allah, mengesakan-Nya, dan meninggalkan sesembahan lain. Ibrahim juga menegaskan bahwa sesembahan mereka tidak mampu memberi rezeki pada penyembahnya.<ref>Al-Ankabut (29): 16-17</ref> Kaumnya menyatakan bahwa mereka melakukan penyembahan ini lantaran telah menjadi tradisi sejak leluhur mereka.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 74</ref> Ibrahim kemudian bertekad untuk melakukan tipu daya pada berhala-berhala sembahan kaumnya saat mereka pergi.<ref>Al-Anbiya' (21): 57</ref> Sebagian berpendapat bahwa Ibrahim hanya mengatakan tekadnya dalam hati. Ada yang berpendapat bahwa Ibrahim mengatakannya secara lisan dan itu didengar sebagian kaumnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=199}}
Baris 180 ⟶ 189:
Banyak literatur Islam yang menyebutkan bahwa kisah Ibrahim dalam Al-An'am adalah upaya Ibrahim mencari Tuhan semasa belia. Namun Ibnu Katsir membantah pendapat tersebut dan menyatakan bahwa itu sebenarnya adalah nasihat Ibrahim kepada penduduk Haran.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=194-195}} Ibrahim menggunakan bahasa sindiran sebagaimana saat dia bertanya pada berhala alasan mereka tidak memakan sesajian atau saat menyuruh kaumnya untuk bertanya pada satu-satunya berhala yang masih utuh mengenai rusaknya berhala-berhala yang lain yang ada di kuil.
 
Alkitab menyebutkan bahwa Terah (Azar) meninggal di Haran pada usia 205 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 32}}</ref> Ayah Ibrahim meninggal dalam keadaan masih tidak mengimani ajaran Ibrahim. Setelahnya, Ibrahim melanjutkan perjalanan dan tiba ke Syam.
 
=== Mesir ===
Baris 208 ⟶ 217:
Dalam surah Ash-Shaffat disebutkan bahwa dalam mimpi, Ibrahim melihat dirinya menyembelih putranya dan hal ini ditafsirkan sebagai wahyu. Dia berdiskusi dengan putranya dan memintanya memikirkan masalah tersebut. Anaknya menjawab, "Wahai bapakku, kerjakanlah yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." Maka keduanya kemudian melaksanakan mimpi tersebut. Saat Ibrahim membaringkan putranya tersebut dan siap menyembelihnya, ada sebuah suara menyeru, "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu." Kemudian putranya tersebut diganti dengan hewan sembelihan yang besar.<ref>Ash-Shaffat (37): 101-107</ref>
 
Terdapat perbedaan pendapat mengenai identitas anak Ibrahim yang disembelih. Sebagian ulama menyatakan bahwa dia adalah Ismail, sedangkan ulama yang lain berpendapat Ishaq. Al-Qur'an sendiri tidak menyebutkan nama anak tersebut secara tersurat. Umat Yahudi dan Kristen secara umum memandang bahwa putra Ibrahim yang disembelih adalah Ishaq. Disebutkan dalam Alkitab bahwa Allah memerintahkan Ishaq yang disebut "anakmu yang tunggal itu" untuk dikorbankan di tempat bernama [[Gunung Moria]]. Namun saat hendak disembelih, malaikat mencegahnya dan diganti dengan seekor domba jantan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 22: 1-19}}</ref>
 
Jika memang disebutkan "anakmu yang tunggal itu" maka seharusnya yang disembelih adalah Ismail karena Ismail merupakan anak pertama Ibrahim dan Ibrahim belum menerima kabar kelahiran Ishak. Maka akan menjadi masuk akal jika anak tunggal yang dimaksud adalah Ismail karena Ismail adalah satu-satunya anak Ibrahim sebelum akhirnya Ibrahim mendapatkan Ishak. Tetapi menurut terjemahan Alkitab, disebutkan kalau "anakmu yang tunggal itu" adalah Ishak.
 
Meski begitu perbedaan pendapat mengenai sosok yang akan disembelih tidak terlalu penting karena ada pelajaran dibalik kisah penyembelihan itu yang mana pada akhirnya menjadi cikal bakal peribadatan dalam tradisi Islam dan Yahudi yang disebut Kurban (Qurban).<ref>{{Alkitab|Kejadian 22: 1-19}}</ref>
 
=== Tamu Ibrahim ===
Baris 215 ⟶ 228:
Dalam versi Alkitab disebutkan bahwa saat Ibrahim sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Ibrahim bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Ibrahim kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Ibrahim dan Sarah akan memiliki anak laki-laki. Sarah tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan Sarah tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sarah kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref>
 
Al-Qur'an menjelaskan bahwa setelah rasa takut Ibrahim hilang, dia kemudian melakukan tanya jawab mengenai nasib kaum Luth pada para tamu tersebut.<ref>Hud (11): 74</ref> Alkitab menjabarkan tanya jawab tersebut bahwa saat para tamu tersebut beranjak pergi hendak menghancurkan kaum Sodom, Ibrahim menyela dan bertanya, "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?" Tuhan (melalui para malaikat itu) menjawab bahwa Dia tidak akan menghancurkan kota tersebut jika ada lima puluh orang benar. Ibrahim melanjutkan pertanyaannya sampai hitungan bila ada sepuluh orang benar di sana. Tuhan menjawab bahwa kota tersebut tidak dihancurkan jika masih ada sepuluh orang benar.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 16-33}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an, Ibrahim mengkhawatirkan nasib Luth yang juga ada di kota tersebut. Para malaikat tersebut menyatakan bahwa Luth akan diselamatkan.<ref>Al-Ankabut (29): 32</ref> Tanya jawab antara Ibrahim dan para malaikat menggambarkan bahwa Ibrahim tidak tega bahwa kaum Sodom akan dihancurkan dan Al-Qur'an menyebut Ibrahim sebagai pribadi yang penyantun dan lembut hati. Meski demikian, para malaikat kemudian meminta menghentikan tanya jawab tersebut lantaran kaum Sodom sudah mendapat ketetapan Tuhan dan mereka akan ditimpa azab yang tidak dapat ditolak.<ref>Hud (11): 75-76</ref>
Baris 243 ⟶ 256:
 
=== Islam ===
Ibrahim dipandang sebagai salah satu nabi dan rasul ''[[ulul azmi]]'' dan mendapat julukan ''khalilullah'' (خلیل اللہ; kesayangan Allah) <ref>An-Nisa' (04): 125</ref> dan leluhur umat Muslim.<ref name="Al-Hajj 22: 78">Al-Hajj (22): 78</ref> Ibrahim merupakan tokoh manusia yang namanya disebutkan terbanyak kedua dalam Al-Qur'an, yakni sebanyak 69 kali. Disebutkan pula bahwa Ibrahim adalah imam bagi manusia,<ref>Al-Baqarah (02): 124</ref> keluarganya dilebihkan atas segala umat,<ref>Ali 'Imran (03): 33</ref> dan keturunannya dianugerahi kitab dan hikmah.<ref>An-Nisa' (04): 54</ref> Agama Islam yang dibawa Muhammad juga dipandang sebagai kesinambungan dari ajaran Ibrahim.<ref>Al-An'am (06): 161</ref> Ibrahim juga disebut sebagai teladan<ref>An-Nahl (16): 120</ref><ref>Al-Mumtahanah (60): 4-6</ref> dan Nabi Muhammad beserta umat Muslim diperintahkan untuk mengikuti agama Ibrahim yang lurus.<ref name="Al-Hajj 22: 78"/><ref>Al-Baqarah (02): 135</ref><ref>Ali 'Imran (03): 95</ref><ref>An-Nahl (16): 123</ref><ref>Al-Hajj (22): 78</ref> Ditegaskan pula bahwa yang membenci agama Ibrahim adalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri<ref>Al-Baqarah (02): 130</ref> dan orang yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang yang mengikuti ajarannya, Nabi Muhammad, dan orang-orang yang beriman.<ref>Ali 'Imran (03): 68</ref> Namanya juga disandingkan dengan Muhammad dalam [[shalawat]].<ref>HR. Al-Bukhari (3370)</ref><ref>HR. Muslim (406)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=266}}
 
Ibrahim juga erat kaitannya dengan Ka'bah yang menjadi kiblat umat Islam. Meski beberapa tradisi mencatat Ka'bah sudah dibangun sebelumnya (sebagian pendapat menyatakan pendirinya adalah [[Adam]], sebagian menyatakan para malaikat), Ibrahim berperan sebagai pembangun ulang. Ibrahim juga mengajarkan syariat haji dan rukun Islam kelima ini menjadi ibadah yang sarat kenangan dan keteladanan akan sosok Ibrahim, begitu juga dalam hari raya [[Idul Adha]].<ref name="SUNY">{{cite book |last1=Firestone |first1=Reuven |title=Journeys in Holy Lands: The Evolution of the -Ishmael Legends in Islamic Exegesis |date=1990 |publisher=SUNY Press |page=98 |url=https://books.google.com/?id=O69zjVnjL10C&pg=PA105&dq=Ishmael+sacrifice#v=onepage&q=Ishmael%20sacrifice&f=false|isbn=978-0791403310 }}</ref>
 
=== Yahudi ===
Dalam tradisi Yahudi, Ibrahim disebut ''Avraham Avinu'' (אברהם אבינו), "bapak kami Abraham," menunjukkan kedudukannya sebagai leluhur biologis [[bangsa Yahudi]] dan ayah dari [[agama Yahudi]], juga dipandang sebagai bangsa Yahudi pertama.{{sfn|Levenson|2012|p=3}} Dalam ''Legenda bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi demi Ibrahim.{{sfn|Ginzberg|1909|p=185}} Setelah banjir besar Nuh, Ibrahim adalah satu-satunya di antara orang saleh yang bersumpah tidak pernah meninggalkan Tuhan.{{sfn|Ginzberg|1909|loc=Vol. I: In the Fiery Furnace}} Dia juga belajar di kediaman Nuh dan Sem mengenai ajaran Tuhan<ref>Samuel, Moses, 1840, ''[[Kitab Orang Jujur|Kitab Yasyar]] [https://holybooks-lichtenbergpress.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/Book-of-Jasher.pdf (Sefer Hayashar) Referred to in Joshua and Second Samuel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201025165148/https://holybooks-lichtenbergpress.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/Book-of-Jasher.pdf |date=2020-10-25 }}'' Chapter 9: 5-6]''</ref> dan meneruskan garis [[Kohen|keimaman]] dari Nuh dan Sem, kemudian diteruskan Ibrahim dan dilanjutkan [[Lewi]] (cicit Ibrahim) dan keturunannya sampai seterusnya. Bersama Ishaq dan Ya'qub, nama Ibrahim juga disebutkan bersama dengan Tuhan, sebagaimana Tuhan dalam Yahudi disebut ''Elohei Abraham, Elohei Yitzchaq ve Elohei Ya`aqob'' (Tuhannya Abraham, Tuhannya Ishaq dan Tuhannya Ya'qub) dan tidak pernah disebut Tuhannya yang lain.{{sfn|Ginzberg|1909|loc=Vol. I: Joy and Sorrow in the House of Jacob}} Ibrahim juga disebutkan sebagai ayah dari tiga puluh bangsa.{{sfn|Ginzberg|1909|loc=Vol. I: The Birth of Esau and Jacob}} Secara umum, Ibrahim juga dipandang sebagai penulis ''Sefer Yetzirah'' atau Kitab Penciptaan, salah satu kitab dalam mistisme Yahudi.<ref>''Sefer Yetzirah Hashalem'' (dengan komentar Rabbi Saadia Gaon), Yosef Qafih (penyunting), Yerusalem 1972, hlm. 46 (Ibrani /Yudeo-Arab)</ref>
 
=== Kristen ===
Baris 254 ⟶ 267:
 
=== Arkeologi ===
Cerita-cerita mengenai Ibrahim beserta anak-anaknya yaitu [[Isma'il]] dan [[Ishak (tokoh Al-Qur'an)|Ishak]] tidak dapat dihubungkan secara pasti dengan periode waktu tertentu, dan bersama kisah bagaimana [[Musa]] membawa [[Bani Israil]] keluar dari [[Mesir Kuno|Mesir]] menuju [[Kanaan|tanah Kana'an]], serta [[Hakim Israel kuno|periode para hakim]], secara luas dipandang sebagai konstruksi sastra akhir yang tidak berhubungan dengan periode mana pun pada sejarah aktual.{{sfn|McNutt|1999|pp=41–42}} Setelah satu abad penyelidikan arkeologi yang mendalam, tidak ditemukan satupun bukti mengenai keberadaan historis Ibrahim.{{sfn|Dever|2001|p=98}} Kisah mengenainya kemungkinan dikarang pada periode Persia awal (akhir abad ke-6 SM) sebagai akibat dari ketegangan antara orang-orang [[Kelompok etnik|etnis]] Yahudi yang tetap tinggal di [[Kerajaan Yehuda|Yehuda]] yang mengklaim tanah yang mereka pegang sebagai tanah milik mereka dengan mengaku-ngaku itu diturunkan oleh "Ayah Ibrahim" mereka, dengan orang-orang etnis Yahudi yang kembali dari pembuangan mereka ke [[Babilonia]], yang mendasarkan klaim tandingan mereka pada cerita Musa yang menuntun mereka ke tanah tersebut.{{sfn|Ska|2006|pp=227–228, 260}}
 
Keberadaan Ibrahim secara arkeologi dapat di buktikan dengan adanya Maqom Ibrahim di sekitar Ka'bah ,yaitu tempat berpijak Ibrahim Ketika Membangun Ka'bah. Makam (kuburan) Ibrahim Juga ada di kota hebron Palestina.{{sfn|Ska|2006|pp=227–228, 260}}Jauh sebelum periode awal persia sudah ada kisah mengenainya baik dari kalangan orang israel maupun arab, hal ini bisa dibuktikan dengan penggunaan dan pencatatan nasab orang arab (bin) maupun israel (ben) yang semua nya akan bertemu dengan Ibrahim. bangsa israel yang mengalami pembuangan di babel (babilonia) maupun yang tetap tinggal di israel tetap saling mengakui bahwa mereka sama sama keturunan Ibrahim.
 
== Keluarga ==
Baris 312 ⟶ 327:
* [[Nabi dan Rasul|5 Nabi Ulul 'Azmi]]
** [[Nuh]]
** [[Ibrahim]]
** [[Musa]]
** [['Isa]]
** [['IsaMuhammad]]
* [[Abraham]]
 
Baris 339 ⟶ 354:
* {{id}} [https://kisahmuslim.com/2564-kisah-nabi-ibrahim-alaihissalam-bag-1.html Kisahmuslim: Kisah Nabi Ibrahim]
 
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Nabi Islam]]