Ismail: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(31 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|tokoh ini dalam sudut pandang Kristen dan Yahudi|Ismael}}
{{Infobox person
| name = {{large|Isma'il}}Ismā‘īl<br />{{lang|ar|{{nobold|إسماعيل}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|יִשְׁמָעֵאל}}}}<br/>[[Ismael]]
| honorific_prefix =
| honorific_suffix = 'alaihissalam
| name = {{large|Isma'il}}<br />{{lang|ar|{{nobold|إسماعيل}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|יִשְׁמָעֵאל}}}}
| honorific_suffix =
| native_name =
| native_name_lang =
| residence = *{{hlist| [[Syam]]| [[Hijaz]]}}
* [[Hijaz]]
| other_names =
| image = TimuridProphet AnthologyIsmail ZhertvaName.jpgsvg
| image_size = 150px
| alt =
| caption = Kaligrafi ''Ibrahim mengorbankanHadhrat'' Isma'il ''dzabihullah<br>Salah satu koleksi [[Naskah beriluminasi|iluminasi]] dari Kisah Para Nabi.'alaihis-salam''
| title = *''Dzabihullah'' [[Nabi(dikurbankan danuntuk Rasul]]Allah)
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
| birth_name =
| birth_date =
Baris 31 ⟶ 29:
| influences =
| influenced =
| predecessor = [[Luth]]
| successor = [[Ishaq]]
| opponents =
| spouse =
| children = *{{unbulleted list
|[[Nebayot]]
* |[[Kedar]]
* |[[Adbeel]]
* |[[Mibsam]]
* |[[Misyma]]
* |[[Mahalat]]/[[Basmat]]
* |[[Duma]]
* |[[Masa bin Ismael|Masa]]
|[[Hadad bin ismael|haddad]]
* Hadad
* |[[Tema bin Ismael|Tema]]
*| [[Yetur]]
*| [[Nafish]]
*| [[Kedma]]
}}
| parents =
| father = [[Ibrahim]]
| mother = [[Hajar]]
| relatives = * {{hlist
|[[Sarah]] (ibu tiri)
* |[[IshakIshaq]] (saudara)
* |[[Lut]] (sepupu)
}}
| module =
| module2 =
Baris 60 ⟶ 62:
}}
{{Ibrahim}}
{{Nabi Islam}}
'''Isma'il''' atau '''[[Ismael]]Ismail''' ({{lang-ar|إسماعيل|Ismā‘īl}}; {{Hebrew Name|יִשְׁמָעֵאל|Yishma'el|Yišmāʻēl}}) adalah tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh. Dalam Islam, dia dipandang sebagai nabi dan rasul.<ref name="Maryam 19: 54">Maryam (19): 54</ref> Isma'il juga dikaitkan dengan Makkah dan pembangunan Ka'bah<ref>https://almanhaj.or.id/2579-pembangunan-kabah.html</ref>. Isma'il merupakan anak pertama [[Ibrahim]] dan moyang [[Muhammad]]. Keturunannya disebut ''`Arab al-Musta`ribah'' ("Arab yang di-Arab-kan"), karena mereka bukan asli Arab dan mempelajari bahasa Arab dari penduduk asli setempat. Dalam agama Yahudi dan Kristen, tokoh ini disebut ''[[Ismael]]''.
 
== Ayat ==
{{quote|"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Isma'ilIsmail di dalam Kitab (Alquran). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi. Dan dia menyuruh keluarganya untuk (melaksanakan) shalatsalat dan (menunaikan) zakat, dan dia seorang yang diridhaidiridai di sisi Tuhannya."|Maryam{{cite (quran|19): 54–55|54-55|style=inline}}}}
 
{{quote|"Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak, ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar."|{{Alkitab|Kejadian 17: 20}}}}
{{quote|"Lagi kata malaikat Tuhan itu kepadanya, 'Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.' Selanjutnya kata malaikat Tuhan itu kepadanya, 'Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu."|{{Alkitab|Kejadian 16: 10-11}}}}
 
== Nama ==
Isma'il berasal dari dua kata yakni "dengarkandengarlah!" (''isma''' <font size=4>استمعٱسْمَعْ</font>) dan "Tuhan" (''al/il'' <font size=4>ايلإيل</font>), yang artinya "DengarkanDengarlah (doa kami wahai) Tuhan."<ref>"Muhammad Sang Nabi" - Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail, karya Omar Hashem, Bab 1. Kondisi Geografis - Kafilah Nabi Ibrahim, hlm. 10.</ref>
Doa nabi Ibrahim kepada Tuhan yang terdapat dalam Qur'an
 
<font size=4>
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ ٱلصّٰلِحِيْنَ
</font>
, artinya "Wahai Tuhanku anugerahkanlah kepadaku (seorang anak laki-laki) yang termasuk golongan orang-orang yang salih"
 
Jawaban Tuhan,
 
<font size=4>
فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ
</font>
,artinya "Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail)."
'''Qur'an surat As-Saffat ayat 100-101'''
<ref>"Muhammad Sang Nabi" - Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail, karya Omar Hashem, Bab 1. Kondisi Geografis - Kafilah Nabi Ibrahim, hlm. 10.</ref>
 
== Kisah ==
Nama Isma'il disebutkan dua belas kali{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Isma'il disebutkan dua belas kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
# Al-Baqarah (02): 125, 127, 133, 136, 140
# Ali 'Imran (03): 84
Baris 95 ⟶ 113:
Sumber Muslim dan Alkitab berbeda pandangan mengenai waktu saat Hajar dan Isma'il diungsikan ke Arab. Meski Al-Qur'an sendiri tidak mengisahkan peristiwa ini, hadits dan tafsiran para ulama sepakat bahwa Hajar dan Isma'il diungsikan saat Isma'il masih kecil dan menyusu. Dalam sebuah riwayat hadits diterangkan bahwa Ibrahim mendapat perintah untuk mengungsikan Hajar dan Isma'il dari Syam dan menempatkan mereka di tengah padang pasir tak berpenghuni. Saat Ibrahim beranjak pergi, Hajar membuntutinya dan bertanya, "Wahai Ibrahim, engkau hendak ke mana? Apakah kamu akan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada suatu tanamanpun ini?" Namun Ibrahim tetap tidak menjawab meski Hajar bertanya berkali-kali. Setelahnya, Hajar mengganti pertanyaannya, "Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan semuanya ini?" Barulah Ibrahim memberi jawaban, "Iya." Hajar kemudian membalas, "Jika demikian, Allah tidak akan menelantarkan kami."<ref name="B3364">HR. Al-Bukhari (3364)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=222}}
 
Sumber Alkitab menjelaskan bahwa Isma'il diungsikan pada sekitar usia enam belas tahun. Disebutkan bahwa Isma'il lahir saat Ibrahim berusia 86 tahun<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 16}}</ref> dan IshakIshaq lahir saat Ibrahim berusia 100 tahun<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 5}}</ref> sehingga keduanya terpaut sekitar empat belas tahun. Saat pesta penyapihan IshakIshaq, Sarah melihat Isma'il bermain bersama IshakIshaq dan dia tidak menyukai hal tersebut. Sarah mengatakan pada Ibrahim, "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku IshakIshaq."<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 8-10}}</ref> Meski Ibrahim kesal dengan perkataan Sarah, Allah memerintahkan Ibrahim mendengar perkataan Sarah.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 12-13}}</ref> Ibrahim kemudian meminta mereka pergi dan Hajar kemudian menggendong perbekalan berikut Isma'il di bahunya sampai padang gurun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 14}}</ref> Sumber Alkitab menggambarkan bahwa Ibrahim tidak ikut serta mengantar Hajar dan Isma'il.
 
=== Mata air Zam-zam ===
Baris 102 ⟶ 120:
Ternyata suara tersebut adalah dari seorang malaikat yang mengais tanah menggunakan tumitnya, atau ada yang mengatakan sayapnya, hingga air memancar dari tempat tersebut. Hajar kemudian membuat tampungan air menggunakan tangannya, kemudian menciduknya dan memasukkannya ke dalam wadah. Mata air inilah yang kemudian disebut [[Zamzam]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=222-224}} Upaya Hajar saat bolak-balik antara Shafa dan Marwah diabadikan dalam ibadah [[haji]] yang disebut [[sa'i]].
 
Dalam Alkitab disebutkan bahwa setelah perbekalan habis, Hajar melempar Isma'il ke semak-semak dan duduk agak menjauh darinya sambil menangis karena tidak tahan melihat putranya yang kehausan tersebut mati. Lalu malaikat berkata, "Apakah yang engkau susahkan, Hagar (Hajar)? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Allah kemudian membukakan mata Hajar sehingga dia melihat sebuah sumur. Hajar kemudian bergegas memenuhi wadahnya dengan air dan memberi minum Isma'il.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 15-18}}</ref> Disebutkan bahwa mereka tinggal di [[Padang gurun Paran|gurun Paran]] ("Faran" dalam ejaan Arab).<ref name="Alkitab|Kejadian 21: 21">{{Alkitab|Kejadian 21: 21}}</ref>
 
Hajar dan Isma'il tetap hidup berdua di sana sampai sekelompok suku Arab Jurhum melewati daerah tersebut. Saat melihat burung berputar-putar di suatu tempat dekat posisi mereka, salah seorang mereka berkata, "Burung ini berputar-putar di tempat itu, pasti karena ada genangan air. Padahal kita mengetahui secara pasti bahwa di lembah ini tidak ada air sama sekali." Akhirnya mereka mengutus orang untuk melihat tempat burung-burung tersebut, yang ternyata adalah tempat Hajar dan Isma'il berdiam di dekat mata air zamzam. Utusan tersebut kemudian mengabarkan hal tersebut pada anggota sukunya yang lain dan mereka semua pindah ke tempat tersebut bersama Hajar dan Isma'il. Mereka juga mengirim utusan kepada keluarga mereka agar tinggal bersama-sama di tempat tersebut. Setelah beranjak belia, Isma'il belajar bahasa Arab dari orang-orang tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=224-225}} Tempat tersebut di kemudian hari menjadi [[Makkah]]. Disebutkan bahwa Ibrahim beberapa kali mengunjungi Isma'il yang tinggal di Makkah. Sebagian pendapat bahwa Ibrahim menunggang buraq saat hendak mengunjungi putranya tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=235}}
Baris 110 ⟶ 128:
 
=== Pengorbanan ===
[[Berkas:Timurid Anthology Zhertva.jpg|jmpl|kiri|''Ibrahim mengorbankan Isma'il''<br>Salah satu koleksi [[Naskah beriluminasi|iluminasi]] dari Kisah Para Nabi.]]
Dalam surah Ash-Shaffat disebutkan bahwa dalam mimpi, Ibrahim melihat dirinya menyembelih putranya dan hal ini ditafsirkan sebagai wahyu. Ibrahim bertanya pada anaknya, "Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah pendapatmu." Anaknya menjawab, "Wahai bapakku, kerjakanlah yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." Maka keduanya kemudian melaksanakan mimpi tersebut. Saat Ibrahim membaringkan putranya tersebut dan siap menyembelihnya, ada sebuah suara menyeru, "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu." Kemudian putranya tersebut diganti dengan hewan sembelihan yang besar.<ref>Ash-Shaffat (37): 101-107</ref>
 
Al-Qur'an tidak menyebutkan mengenai nama anak yang disembelih dan para ulama berbeda pendapat terkait masalah tersebut. Sebagian ulama berpendapat bahwa anak tersebut adalah Isma'il dan ini juga menjadi keyakinan umat Muslim pada umumnya, sedangkan sebagian ulama lain berpendapat bahwa IshakIshaq adalah anak yang dimaksud dalam Al-Qur'an.
 
Ibnu Katsir berpendapat bahwa anak tersebut adalah Isma'il berdasarkan redaksi Al-Qur'an bahwa setelah mengisahkan mengenai penyembelihan, baru disebutkan bahwa Allah kemudian memberi kabar gembira dengan kelahiran IshakIshaq. Pendapat ini sebagaimana yang dikatakan oleh Mujahid, Said, Asy-Sya'bi, Yusuf bin Mihran, Atha', dan ulama lain yang meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas.
 
Sedangkan ulama yang berpandangan bahwa anak yang dimaksud adalah IshakIshaq di antaranya adalah As-Suhaili, Ibnu Qutaibah, dan Ath-Thabari. As-Suhaili berpendapat bahwa dalam Al-Qur'an disebutkan "maka tatkala anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim," padahal Isma'il sudah diungsikan ke gurun sejak kecil bersama Hajar sehingga tidak mungkin dia hidup berdampingan dan berusaha bersama-sama Ibrahim.<ref>At-Ta'rif wal I'lam, hlm. 274-275</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=233-236}}
 
Sumber Yahudi dan Kristen pada umumnya sepakat bahwa IshakIshaq adalah putra yang hendak disembelih Ibrahim. Disebutkan dalam Alkitab bahwa Allah berfirman kepada Ibrahim, "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni IshakIshaq, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Namun saat hendak disembelih, malaikat menyerunya dan Allah berfirman, "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Allah memberikan seekor domba jantan sebagai kurban.<ref>{{Alkitab|Kejadian 22: 1-19}}</ref>
 
Akan tetapi, para penafsir modern memandang identitas putra Ibrahim yang hendak disembelih ini tidak begitu penting bila dibandingkan pelajaran moral yang termuat dalam kisah tersebut.<ref>Glasse, C., "Ishmael", ''Concise Encyclopedia of Islam''</ref> Narasi Al-Qur'an terkait penyembelihan ini menjadikan putra Ibrahim yang bersangkutan sebagai percontohan bagi tindakan keikhlasan dan kepatuhan, karena sang anak sepenuhnya sadar akan upaya Ibrahim untuk mengorbankannya dan tetap menyetujuinya. Persetujuannya menjadi keteladanan terkait penyerahan diri pada kehendak Allah yang merupakan karakteristik penting dalam Islam.<ref name="Academic Search Premier">{{cite journal|last=Akpinar|first=Snjezana|title=I. Hospitality in Islam|journal=Religion East & West|year=2007|volume=7|pages=23–27}}</ref>
Baris 137 ⟶ 156:
Ada beberapa pendapat terkait identitas istri-istri Isma'il. Ibnu Katsir menyebutkan bahwa istri pertama Isma'il berasal dari Bani Amaliq dan bernama Ammarah binti Sa'ad bin Usamah bin Akil, sedangkan istri kedua Isma'il adalah As-Sayyidah binti Mudhadh bin Amru Al-Jurhumi. Ada yang berpendapat bahwa As-Sayyidah adalah istri ketiga Isma'il.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=320}}
 
Alkitab tidak menyebutkan kisah tentang dua istri Isma'il dan hanya menyebutkan bahwa Hajar menikahkan Isma'il dengan seorang perempuan dari Mesir.<ref>{{ name="Alkitab|Kejadian 21: 21}}<"/ref> ''Legenda Bangsa Yahudi'' menyebutkan bahwa Isma'il menikah dengan perempuan Mesir dan mereka memiliki empat putra dan satu putri. Saat Isma'il pergi, Ibrahim mengunjungi tenda kediamannya. Saat Ibrahim meminta air pada istri Isma'il yang ada di tenda, istri Isma'il mengatakan bahwa dia tidak memiliki air maupun roti. Dia tetap duduk di tenda dan tidak menyambut Ibrahim, juga tidak menanyakan identitas tamunya tersebut. Istri Isma'il juga sibuk memukul anaknya, juga mencela anaknya dan Isma'il. Ibrahim tidak senang dengan pemandangan tersebut dan menitipkan pesan untuk istri Isma'il agar suaminya mengganti pasak tendanya. Saat pesan tersebut disampaikan pada Isma'il, Isma'il menjelaskan pada istrinya bahwa itu adalah ayahnya dan dia meminta Isma'il menceraikan istrinya.
 
Setelahnya, Isma'il menikah dengan perempuan dari [[Syam]]. Saat Isma'il pergi, Ibrahim kembali mengunjungi tenda kediaman putranya. Istri Isma'il keluar tenda dan menyambutnya, juga mempersilakannya masuk. Ibrahim menolak karena akan melanjutkan perjalanan, tapi dia meminta air. Istrinya kemudian bergegas memberikan air dan roti pada Ibrahim. Kemudian Ibrahim menitipkan pesan pada Isma'il melalui istrinya bahwa pasak tendanya bagus sehingga jangan membuangnya. Saat kemudian istri Isma'il menyampaikan pesan tersebut pada suaminya, Isma'il menjelaskan bahwa dia tadi adalah ayahnya dan maksud pesannya tadi adalah agar Isma'il mempertahankan istrinya. Kemudian Isma'il bersama keluarganya berkunjung ke kediaman Ibrahim di Palestina selama beberapa hari.{{sfn|Ginzberg|1909|pp=266-269}} Ada yang berpendapat bahwa nama istri pertama Isma'il adalah Meriba, sedangkan yang kedua bernama Malchut.
 
== Wafat ==
Alkitab menyebutkan bahwa Isma'il turut memakamkan Ibrahim di Gua Makhpela bersama IshakIshaq.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 9}}</ref> Isma'il sendiri disebutkan wafat pada usia 137 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 17}}</ref>
 
Ibnu Katsir dan beberapa tradisi Islam menyebutkan bahwa Isma'il dimakamkan di Al-Hijr Isma'il di samping makam Hajar.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=320}} Namun sebagian pendapat menolak keyakinan tersebut karena tidak ada keterangan pasti dari Nabi Muhammad.<ref>{{Cite web|url=https://konsultasisyariah.com/28468-asal-usul-hijr-ismail.html|title=Hijr Isma'il|last=Baits|first=Ammi Nur|date=17 Oktober 2016|website=Konsultasi Syariah|access-date=}}</ref> Pendapat lain menyatakan bahwa Hijr Isma'il sebenarnya adalah bekas kamar Isma'il dan Hajar.<ref>{{Cite web|url=https://islami.co/sejarah-hijir-ismail-pintu-angin-surga-di-dunia/|title=Hijr Isma'il|last=Utami|first=Wahyu Tri|date=27 November 2018|website=Islami.co|access-date=}}</ref>
Baris 148 ⟶ 167:
== Sudut pandang ==
=== Islam ===
Isma'il dipandang sebagai nabi dan rasul.<ref> name="Maryam (19): 54<"/ref> Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Isma'il diutus untuk berdakwah pada penduduk Makkah dan sekitarnya, seperti kabilah Jurhum, Amaliq, dan penduduk Yaman.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=320}}
 
Penyebutan Isma'il dalam Al-Qur'an seringnya tidak terkait kisahnya. Kisah Isma'il yang terdapat dalam Al-Qur'an sendiri adalah sepintas tentang haji dan pembangunan Ka'bah<ref>Al-Baqarah (02): 125, 127</ref> serta, menurut sebagian ulama, penyembelihannya. Bagian kisah Isma'il yang lain diambil dari sumber non-Qur'an, seperti riwayat hadits, tafsiran ulama, dan sumber-sumber Yahudi dan Kristen. Dalam Al-Quran, nama Isma'il hampir selalu dirangkaikan dengan para nabi yang lain. Disebutkan bahwa Isma'il (dan beberapa nabi yang lain) dilebihkan derajatnya di atas umat yang lain, sosok pilihan Allah, dan dianugerahi petunjuk ke jalan yang lurus.<ref>Al-An'am (06): 86-87</ref> Dia juga disebut sebagai sosok yang benar janjinya dan seorang yang diridhai Allah.<ref>Maryam (19): 54-55</ref> Isma'il juga disifati sebagai orang yang sabar<ref>Al-Anbiya' (21): 85</ref> dan termasuk orang-orang yang terbaik.<ref>Shad (38): 48</ref>
Baris 155 ⟶ 174:
 
=== Yahudi dan Kristen ===
Kedudukan Isma'il sebagai "penemu bangsa Arab" pertama kali dinyatakan oleh [[Flavius Yosefus]].<ref> Millar, Fergus, 2006. ‘Hagar, Ishmael, Josephus, and the origins of Islam’. In Fergus Millar, Hannah H. Cotton, and Guy MacLean Rogers, Rome, the Greek World and the East. Vol. 3. The Greek World, the Jews and the East, 351-377. Chapel Hill: University of North Carolina Press.</ref> Saat Islam terbentuk, sosoknya dan keturunannya kerap dikaitkan, bahkan disamakan, dengan istilah "Arab" pada literatur Yahudi dan Kristen awal.<ref name=Ephal1976>{{cite journal|last=Ephʿal |first=I. |title="Ishmael" and "Arab(s)": A Transformation of Ethnological Terms |journal=Journal of Near Eastern Studies|year=1976 |volume=35 |issue=4 |pages=225–235 |doi=10.1086/372504}}</ref>
 
Isma'il dicitrakan dalam beberapa cara dalam sumber Yahudi dan Kristen. Namun setelah masa Muhammad, Isma'il cenderung digambarkan dengan buruk dan menjadi lambang bagi "orang lain" dalam kedua agama tersebut.<ref name=Bakhos2006>{{cite book|last=Bakhos|first=Carol|title=Ishmael on the Border: Rabbinic Portrayals of the First Arab|year=2006|publisher=State University of NY Press|location=Albany, NY |url=https://books.google.com/books?id=OmmizYwOtTIC |isbn=9780791467602}}</ref>{{rp|2–3}} Saat umat Islam menjadi lebih kuat, [[midras]] Yahudi tentang Isma'il diubah sehingga penggambarannya lebih buruk untuk menantang sudut pandang umat Islam terkait Isma'il.<ref name=Bakhos2006/>{{rp|130}} Perkembangan Islam menciptakan tekanan bagi Muslim untuk melakukan pembedaan dari Yahudi dan Kristen, dan karenanya, garis keturunan Isma'il kepada orang Arab lebih ditekankan.<ref name=Bakhos2006/>{{rp|117}}
 
Dalam sejumlah tafsiran, Isma'il melambangkan tradisi Yahudi lama yang ditinggalkan, sedangkan IshakIshaq melambangkan tradisi Kristen baru yang harus dianut.<ref name="EoR-Ishmael">Encyclopedia of Religion (2nd). (2005). Ed. Lindsay Jones. MacMillan Reference Books.</ref> [[Rasul Paulus]] tidak mempersoalkan status Isma'il atau IshakIshaq secara harafiah, melainkan dalam konteks dua jenis kepercayaan dalam ajaran [[Kristen]], yaitu terus mengikuti ajaran [[Taurat]] atau dibebaskan dari hukum [[Taurat]] di dalam hukum kasih [[Yesus]] [[Kristus]],<ref name="EoC-Isaac">Encyclopedia of Christianity(Ed. John Bowden), Isaac</ref> seperti yang ditulisnya dalam [[Surat Galatia]].<ref>{{Alkitab|Galatia 4:21-31}}</ref>
 
Pada masa modern, sebagian umat Kristen percaya bahwa Allah memenuhi janjinya atas Isma'il dengan memberkati negara-negara Arab dengan minyak<ref>[http://www.ctsfw.net/media/pdfs/fryinvitationtoishmael.pdf An invitation to Ishmael] oleh C. George Fry.</ref> dan kekuatan politik.<ref>[http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.600.8502&rep=rep1&type=pdf#page=60 The Ishmael Promise and Contextualization Among Muslims] oleh Jonathan Culver</ref>
Baris 185 ⟶ 204:
 
Beberapa sumber menyatakan bahwa Nabi Muhammad keturunan Nebayot, sebagian lain berpendapat keturunan Kedar. Keturunan Isma'il biasanya disebut ''`Arab al-Musta`ribah'' ("Arab yang di-Arab-kan"), karena mereka bukan asli Arab dan mempelajari bahasa Arab dari penduduk asli setempat.{{sfn|Chalil|2001|pp=18-19}}<ref>{{cite book|title=Chiefdom Madinah: Salah Paham Negara Islam|first=Abdul|last=Aziz|url=http://books.google.co.id/books?id=BFjul8gkZHYC&pg=PA159&dq=Arab+yang+di-Arabkan&hl=en&sa=X&ei=xSDSU6DQPMmzuASumIDABg&ved=0CC0QuwUwAg#v=onepage&q=Arab%20yang%20di-Arabkan&f=false|publisher=Pustaka Alvabet|year=2011|id= ISBN 978-979-3064-98-7}}, hlm. 159.</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|25 Nabi]], di antaranya:
** [[Ibrahim]]
** [[Luth]]
** [[Ishaq]]
* [[Ismael]]
* [[HijazHajar]]
 
== Catatan ==
Baris 199 ⟶ 226:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://almanhaj.or.id/content/2579/slash/0/pembangunan-kabah/ Pembangunan Kabah di Almanhaj.co.id]
* {{id}} [http://www.jurnalhaji.com/wijhat/tempat-ibadah/pembangunan-kabah-dan-kelahiran-ishak.html Pembangunan Kabah dan Kelahiran Ishaq]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{Nabi-nabi}}
{{Anak Ismael}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]