Ismail: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Soufiyouns (bicara | kontrib) + {{Authority control}} |
||
(29 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{for|tokoh ini dalam sudut pandang Kristen dan Yahudi|Ismael}}
{{Infobox person
| name =
| honorific_suffix = 'alaihissalam▼
▲| name = {{large|Isma'il}}<br />{{lang|ar|{{nobold|إسماعيل}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|יִשְׁמָעֵאל}}}}
▲| honorific_suffix =
| native_name =
| native_name_lang =
| residence =
| other_names =
| image =
| image_size = 150px
| alt =
| caption = Kaligrafi ''
| title =
| birth_name =
| birth_date =
Baris 31 ⟶ 29:
| influences =
| influenced =
| predecessor = [[Luth]]
| successor = [[Ishaq]]
| opponents =
| spouse =
| children =
|[[Nebayot]] |[[Hadad bin ismael|haddad]]
}}
| parents =
| father = [[Ibrahim]]
| mother = [[Hajar]]
| relatives =
|[[Sarah]] (ibu tiri) }}
| module =
| module2 =
Baris 60 ⟶ 62:
}}
{{Ibrahim}}
{{Nabi Islam}}
'''Isma'il''' atau '''
== Ayat ==
{{quote|
{{quote|"Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak, ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar."|{{Alkitab|Kejadian 17: 20}}}}
== Nama ==
Isma'il berasal dari dua kata yakni "
Doa nabi Ibrahim kepada Tuhan yang terdapat dalam Qur'an
<font size=4>
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ ٱلصّٰلِحِيْنَ
</font>
, artinya "Wahai Tuhanku anugerahkanlah kepadaku (seorang anak laki-laki) yang termasuk golongan orang-orang yang salih"
Jawaban Tuhan,
<font size=4>
فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ
</font>
,artinya "Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail)."
'''Qur'an surat As-Saffat ayat 100-101'''
<ref>"Muhammad Sang Nabi" - Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail, karya Omar Hashem, Bab 1. Kondisi Geografis - Kafilah Nabi Ibrahim, hlm. 10.</ref>
== Kisah ==
Baris 102 ⟶ 120:
Ternyata suara tersebut adalah dari seorang malaikat yang mengais tanah menggunakan tumitnya, atau ada yang mengatakan sayapnya, hingga air memancar dari tempat tersebut. Hajar kemudian membuat tampungan air menggunakan tangannya, kemudian menciduknya dan memasukkannya ke dalam wadah. Mata air inilah yang kemudian disebut [[Zamzam]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=222-224}} Upaya Hajar saat bolak-balik antara Shafa dan Marwah diabadikan dalam ibadah [[haji]] yang disebut [[sa'i]].
Dalam Alkitab disebutkan bahwa setelah perbekalan habis, Hajar melempar Isma'il ke semak-semak dan duduk agak menjauh darinya sambil menangis karena tidak tahan melihat putranya yang kehausan tersebut mati. Lalu malaikat berkata, "Apakah yang engkau susahkan, Hagar (Hajar)? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Allah kemudian membukakan mata Hajar sehingga dia melihat sebuah sumur. Hajar kemudian bergegas memenuhi wadahnya dengan air dan memberi minum Isma'il.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 15-18}}</ref> Disebutkan bahwa mereka tinggal di [[Padang gurun Paran|gurun Paran]] ("Faran" dalam ejaan Arab).<ref name="Alkitab|Kejadian 21: 21">{{Alkitab|Kejadian 21: 21}}</ref>
Hajar dan Isma'il tetap hidup berdua di sana sampai sekelompok suku Arab Jurhum melewati daerah tersebut. Saat melihat burung berputar-putar di suatu tempat dekat posisi mereka, salah seorang mereka berkata, "Burung ini berputar-putar di tempat itu, pasti karena ada genangan air. Padahal kita mengetahui secara pasti bahwa di lembah ini tidak ada air sama sekali." Akhirnya mereka mengutus orang untuk melihat tempat burung-burung tersebut, yang ternyata adalah tempat Hajar dan Isma'il berdiam di dekat mata air zamzam. Utusan tersebut kemudian mengabarkan hal tersebut pada anggota sukunya yang lain dan mereka semua pindah ke tempat tersebut bersama Hajar dan Isma'il. Mereka juga mengirim utusan kepada keluarga mereka agar tinggal bersama-sama di tempat tersebut. Setelah beranjak belia, Isma'il belajar bahasa Arab dari orang-orang tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=224-225}} Tempat tersebut di kemudian hari menjadi [[Makkah]]. Disebutkan bahwa Ibrahim beberapa kali mengunjungi Isma'il yang tinggal di Makkah. Sebagian pendapat bahwa Ibrahim menunggang buraq saat hendak mengunjungi putranya tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=235}}
Baris 110 ⟶ 128:
=== Pengorbanan ===
[[Berkas:Timurid Anthology Zhertva.jpg|jmpl|kiri|''Ibrahim mengorbankan Isma'il''<br>Salah satu koleksi [[Naskah beriluminasi|iluminasi]] dari Kisah Para Nabi.]]
Dalam surah Ash-Shaffat disebutkan bahwa dalam mimpi, Ibrahim melihat dirinya menyembelih putranya dan hal ini ditafsirkan sebagai wahyu. Ibrahim bertanya pada anaknya, "Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah pendapatmu." Anaknya menjawab, "Wahai bapakku, kerjakanlah yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." Maka keduanya kemudian melaksanakan mimpi tersebut. Saat Ibrahim membaringkan putranya tersebut dan siap menyembelihnya, ada sebuah suara menyeru, "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu." Kemudian putranya tersebut diganti dengan hewan sembelihan yang besar.<ref>Ash-Shaffat (37): 101-107</ref>
Baris 137 ⟶ 156:
Ada beberapa pendapat terkait identitas istri-istri Isma'il. Ibnu Katsir menyebutkan bahwa istri pertama Isma'il berasal dari Bani Amaliq dan bernama Ammarah binti Sa'ad bin Usamah bin Akil, sedangkan istri kedua Isma'il adalah As-Sayyidah binti Mudhadh bin Amru Al-Jurhumi. Ada yang berpendapat bahwa As-Sayyidah adalah istri ketiga Isma'il.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=320}}
Alkitab tidak menyebutkan kisah tentang dua istri Isma'il dan hanya menyebutkan bahwa Hajar menikahkan Isma'il dengan seorang perempuan dari Mesir.<ref
Setelahnya, Isma'il menikah dengan perempuan dari [[Syam]]. Saat Isma'il pergi, Ibrahim kembali mengunjungi tenda kediaman putranya. Istri Isma'il keluar tenda dan menyambutnya, juga mempersilakannya masuk. Ibrahim menolak karena akan melanjutkan perjalanan, tapi dia meminta air. Istrinya kemudian bergegas memberikan air dan roti pada Ibrahim. Kemudian Ibrahim menitipkan pesan pada Isma'il melalui istrinya bahwa pasak tendanya bagus sehingga jangan membuangnya. Saat kemudian istri Isma'il menyampaikan pesan tersebut pada suaminya, Isma'il menjelaskan bahwa dia tadi adalah ayahnya dan maksud pesannya tadi adalah agar Isma'il mempertahankan istrinya. Kemudian Isma'il bersama keluarganya berkunjung ke kediaman Ibrahim di Palestina selama beberapa hari.{{sfn|Ginzberg|1909|pp=266-269}} Ada yang berpendapat bahwa nama istri pertama Isma'il adalah Meriba, sedangkan yang kedua bernama Malchut.
Baris 148 ⟶ 167:
== Sudut pandang ==
=== Islam ===
Isma'il dipandang sebagai nabi dan rasul.<ref
Penyebutan Isma'il dalam Al-Qur'an seringnya tidak terkait kisahnya. Kisah Isma'il yang terdapat dalam Al-Qur'an sendiri adalah sepintas tentang haji dan pembangunan Ka'bah<ref>Al-Baqarah (02): 125, 127</ref> serta, menurut sebagian ulama, penyembelihannya. Bagian kisah Isma'il yang lain diambil dari sumber non-Qur'an, seperti riwayat hadits, tafsiran ulama, dan sumber-sumber Yahudi dan Kristen. Dalam Al-Quran, nama Isma'il hampir selalu dirangkaikan dengan para nabi yang lain. Disebutkan bahwa Isma'il (dan beberapa nabi yang lain) dilebihkan derajatnya di atas umat yang lain, sosok pilihan Allah, dan dianugerahi petunjuk ke jalan yang lurus.<ref>Al-An'am (06): 86-87</ref> Dia juga disebut sebagai sosok yang benar janjinya dan seorang yang diridhai Allah.<ref>Maryam (19): 54-55</ref> Isma'il juga disifati sebagai orang yang sabar<ref>Al-Anbiya' (21): 85</ref> dan termasuk orang-orang yang terbaik.<ref>Shad (38): 48</ref>
Baris 155 ⟶ 174:
=== Yahudi dan Kristen ===
Kedudukan Isma'il sebagai "penemu bangsa Arab" pertama kali dinyatakan oleh [[Flavius Yosefus]].<ref>
Isma'il dicitrakan dalam beberapa cara dalam sumber Yahudi dan Kristen. Namun setelah masa Muhammad, Isma'il cenderung digambarkan dengan buruk dan menjadi lambang bagi "orang lain" dalam kedua agama tersebut.<ref name=Bakhos2006>{{cite book|last=Bakhos|first=Carol|title=Ishmael on the Border: Rabbinic Portrayals of the First Arab|year=2006|publisher=State University of NY Press|location=Albany, NY |url=https://books.google.com/books?id=OmmizYwOtTIC |isbn=9780791467602}}</ref>{{rp|2–3}} Saat umat Islam menjadi lebih kuat, [[midras]] Yahudi tentang Isma'il diubah sehingga penggambarannya lebih buruk untuk menantang sudut pandang umat Islam terkait Isma'il.<ref name=Bakhos2006/>{{rp|130}} Perkembangan Islam menciptakan tekanan bagi Muslim untuk melakukan pembedaan dari Yahudi dan Kristen, dan karenanya, garis keturunan Isma'il kepada orang Arab lebih ditekankan.<ref name=Bakhos2006/>{{rp|117}}
Baris 207 ⟶ 226:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://almanhaj.or.id/content/2579/slash/0/pembangunan-kabah/ Pembangunan Kabah di Almanhaj.co.id]
* {{id}} [http://www.jurnalhaji.com/wijhat/tempat-ibadah/pembangunan-kabah-dan-kelahiran-ishak.html Pembangunan Kabah dan Kelahiran Ishaq]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Nabi-nabi}}
{{Anak Ismael}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
|