Talak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki halaman hasil pengkajian atas hadis Nabi Muhammad SAW tampa kompilasi hukum islam yang di tetapkan oleh DPR, DPD dan Preaiden. |
Soufiyouns (bicara | kontrib) + {{Authority control}} |
||
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Baris 22:
* Talak Bid'i: talak yang dijatuhkan suami pada istrinya dan istrinya dalam keadaan haid, atau bermasalah dalam pandangan syar'i.<ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Miftahul Zanah Aulia|last2=Nawawi|first2=M. Kholil|last3=Yono|first3=Yono|date=2023|title=Hukum Talak pada Wanita Haid Menurut Empat Imam Madzhab|url=https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/as/article/view/2088|journal=As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga|language=en|volume=5|issue=1|pages=195–203|doi=10.47467/as.v5i1.2088|issn=2656-8152}}</ref>
# Talak Raj'i: Talak yang
# Talak Ba'in: Talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis masa iddahnya. Dalam hal ini, talak ba'in terbagi lagi pada 2 yaitu: talak ba'in sughra dan talak ba'in kubra.<ref>{{Cite journal|last=Maulida|first=Fadhilatul|last2=Busyro|first2=Busyro|date=2018-12-26|title=NAFKAH IDDAH AKIBAT TALAK BA`IN DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (Analisis Terhadap Hukum Perkawinan Indonesia)|url=https://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/alhurriyah/article/view/720|journal=Al Hurriyah : Jurnal Hukum Islam|language=en|volume=3|issue=2|pages=113–130|doi=10.30983/alhurriyah.v3i2.720|issn=2549-4198}}</ref>
Talak ba'in sughra adalah sama dengan talak raj'i yang dijatuhkan suami pada istrinya (talak 1 dan 2)
*Talak dua: pernyataan '''talak''' yang dijatuhkan sebanyak dua kali dan suami diperkenankan untuk [[rujuk]] kembali dengan kepada istri. Namun apabila melakukan akad nikah kembali dilarang karena Isteri telah durhaka kepada suaminya dan suami tidak bisa memimpin istrinya sesuai dengan tuntutan ajaran Islam di sebut dengan khulu. Ketidaktaatan untuk saling bercerai.
* Talak tiga: pernyataan '''talak''' yang bersifat final. Suami dan istri tidak boleh merujuk lagi, kecuali sang istri melewati masa idaah suci dan dilakukan akad pernikahan dengan mahar baru oleh suami<ref>https://pa-belitar.go.id/informasi-pengadilan/164-penyelesaian-perceraian-dengan-khulu-dan-akibat-hukumnya.html</ref>
== Perceraian menurut Islam ==
Baris 63 ⟶ 68:
#Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang sedang hamil.
===
* Talak sarih adalah talak dengan mempergunakan kata-kata yang jelas dan tegas dihadapan istri oleh suami serta memiliki niat dari hati, jika dari hati suami tidak ada niat mencerai maka tidak jatuh talak yang Sah dan terjawab tegas oleh istri, keduanya dipahami sebagai pernyataan talak sah setelah diucapkan dan tidak diragukan.<ref name="g">Rasji,H Sulaiman. 2007. fiqih islam. Bandung: Peneebit sinar baru</ref>
Contoh kata thalaq sarih:
Baris 87 ⟶ 92:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Islam]]
|