Tolotang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Swarabakti (bicara | kontrib) Tolotang =/= agama Bugis klasik (attoriolong) secara keseluruhan; istilah ini spesifik digunakan untuk komunitas yang sekarang ada di selatan Amparita, Sidrap. Bissu merujuk pada pemuka agama klasik di istana-istana, yang sebagian masih bertahan hingga kini. Tolotang mengakui adanya calabai dan calalai, tapi tidak memiliki bissu sebagai pemuka agama (lihat Lathief 2003, inter alia). |
||
(22 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Aliran kepercayaan di Indonesia}}
{{Infobox religion
'''Tolotang''' (kadang ditulis '''Tolottang''', atau '''Towani Tolotang''') adalah sebuah kepercayaan yang dianut mayoritas di beberapa wilayah dalam provinsi [[Sulawesi Selatan]], terutama di [[Kabupaten Sidenreng Rappang]] atau yang biasa disingkat dan dikenal dengan Kabupaten Sidrap.▼
| icon =
| icon_width =
| icon_alt =
| image = La galigo.jpg
| imagewidth = 300px
| alt =
| caption = ''"La Galigo"'', kitab suci agama Tolotang.
| abbreviation =
| type = [[Agama asli Nusantara]]<br>([[Suku Bugis]])
| main_classification =
| orientation =
| scripture = {{hlist|Lontara|[[Sureq Galigo|La Galigo]]}}
| theology = [[Monoteisme]]
| polity =
| associations = [[Parisada Hindu Dharma Indonesia]]
| structure =
| leader_title =
| leader =
| leader_name =
| fellowships_type =
| fellowships =
| division_type =
| division =
| full_communion =
Sekitar 5000 warga di wilayah Amparita, Kabupaten Sidrap menganut kepercayaan yang sudah turun temurun. Karena pemerintah [[Indonesia]] hanya mengakui enam agama, selebihnya dikategorikan sebagai Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan penganut Tolotang tidak mau disebut sebagai aliran kepercayaan, mereka menggabungkan diri dengan [[Agama Hindu]]. Maka dari itu hingga saat ini kepercayaan ini juga dikenal dengan nama Hindu Tolotang.<ref name= Panaungi>[http://www.rappang.com/2009/12/la-panaungi-pendiri-toani-tolotang.html La panaungi, Pendiri Toani Tolotang] rappang.com{{dead link|date=September 2019}}</ref>▼
| area = [[Sulawesi Selatan]]<br>{{•}}[[Kabupaten Sidenreng Rappang]]
| language = [[Bahasa Bugis]]
| liturgy =
| headquarters =
| founder = [[La Panaungi]]
| territory =
| members = [[Suku Bugis]]
| reunion =
| number_of_followers = ± 27.000 jiwa.
| ministers_type =
| ministers =
| missionaries =
| hospitals =
| nursing_homes =
| aid =
| secondary_schools =
| tax_status =
| tertiary =
| other_names = Hindu Tolotang
| publications =
| website =
| website_title1 =
| slogan =
| logo =
| module =
| footnotes = }}
▲'''Tolotang''' (kadang ditulis '''Tolottang''', atau '''Towani Tolotang''') adalah
▲
Pada masa sebelumnya, masyarakat suku Bugis yang masih menganut agama Tolotang juga pernah mengalami nasib yang tragis. Mereka dikejar-kejar oleh para pemberontak [[Darul Islam]]/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan [[Kahar Muzakkar]]. Para pemberontak memaksa banyak pendahulu Tolotang untuk keluar dari keyakinan mereka. Tidak sedikit para penganut Tolotang yang mati dibunuh.<ref name=Lokal>[https://1001indonesia.net/kepercayaan-lokal-komunitas-towani-tolotang-di-sidenreng-rappang/ 1001 Indonesia: Kepercayaan Lokal Komunitas Towani Tolotang di Sidenreng Rappang]. 25 Januari 2019. Diakses 30 Maret 2019.</ref>
== Sejarah ==
Beberapa sumber menyebutkan bahwa pendiri agama Tolotang adalah La Panaungi. Penganut Tolotang ini mengenal adanya Tuhan dan mereka lebih mengenalnya dengan nama Dewata SeuwaE (Tuhan Yang Maha Esa) yang bergelar PatotoE (Yang Menentukan Takdir). Jadi Tolotang
Dalam perkembangannya, agama Islam menjadi agama mayoritas di hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan sehingga agama asli seperti Tolotang juga mulai tidak begitu dikenal walaupun beberapa masih mempertahankan agama warisan nenek moyang ini dalam sebuah kelompok komunitas. Masalah lain muncul pada 1966 yaitu ketika pemerintah tidak mengakui agama yang dipeluk oleh kelompok masyarakat yang telah disebutkan sebelumnya. Pada saat itu pemerintah hanya mengakui lima agama, yakni [[Islam]], [[Katolik]], [[Protestan]], [[Hindu]], dan [[Buddha]]. Pemerintah kemudian memberi tiga pilihan kepada warga Tolotang. Secara administratif, apakah mereka akan dikategorikan ke dalam Islam, Kristen, atau Hindu, karena menurut pemerintah tiga agama tersebut dekat dengan kepercayaan Tolotang. Berdasarkan hasil kesepakatan, dipilihlah Hindu. Sejak itu, secara resmi komunitas ini menganut Hindu. Namun, pada praktiknya, mereka tetap melaksanakan adat istiadat dan memeluk keyakinan yang telah mereka warisi secara turun-temurun.
Baris 23 ⟶ 77:
Dalam masyarakat Tolotang sendiri terdapat dua kelompok, yaitu Masyarakat Benteng (Orang Tolotang yang sudah pindah ke Agama Islam), dan Masyarakat Towani Tolotang (komunitas yang masih menganut agama Tolotang). Kedua kelompok ini memiliki tradisi yang berbeda dalam beberapa prosesi keagamaan, misalnya dalam prosesi kematian dan pesta pernikahan. Bagi komunitas Benteng, tata cara prosesi pernikahan dan kematian sama seperti tata cara yang dilakukan dalam agama Islam. Bagi Komunitas Towani Tolotang, prosesi kematian, melalui prosesi memandikan jenazah yang kemudian membungkus dan melapisinya dengan menggunakan daun sirih. Sedangkan untuk prosesi pernikahan Kelompok Towani Tolotang. Mereka melaksanakannya di hadapan Uwatta, atau pemimpin ritual yang masih merupakan keturunan langsung dari pendiri Towani Tolotang.
Bagi Masyarakat Towani Tolotang, ritual Sipulung yang dilaksanakan sekali dalam setahun mengambil tempat di Perrynyameng yang merupakan lokasi kuburan I Pabbere. Kelengkaplan ritual masyarakat Towani Tolotang, mereka diwajibkan membawa sesajian berupa nasi dan lauk pauk, yang diyakini sebagai bekal
== Upacara ==
Upacara
Pada saat ritual, mereka duduk bersila di atas tikar tradisional dengan penuh hikmat dan keheningan, serta konsentrasi pemusatan jiwa dan raga kepada Sang Pencipta (Dewata SeuwaE). Selanjutnya dilanjutkan dengan penyembahan oleh Uwatta, ditandai dengan penyiraman minyak wangi pada batu leluhur yang sangat disakralkan, kemudian dilanjutkan kegiatan Massempe.
Baris 34 ⟶ 88:
== Pranala luar ==
* [http://www.sangbaco.com/2012/07/pahaman-awal-suku-bugis-makassar.html#.VBgyIvmSyiw Pahaman awal suku Bugis Makassar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131014125413/http://www.sangbaco.com/2012/07/pahaman-awal-suku-bugis-makassar.html#.VBgyIvmSyiw |date=2013-10-14 }} sangbaco.com
* [http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/radio/onairhighlights/memburu-pengakuan-dari-agama-di-ktp/1193820 Memburu pengakuan dari agama di KTP] radioaustralia.net
* http://tolotang.blogspot.com
Baris 46 ⟶ 100:
[[Kategori:Kepercayaan tradisional Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Bugis]]
[[Kategori:Mitologi Bugis]]
|