Tolotang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tolotang =/= agama Bugis klasik (attoriolong) secara keseluruhan; istilah ini spesifik digunakan untuk komunitas yang sekarang ada di selatan Amparita, Sidrap. Bissu merujuk pada pemuka agama klasik di istana-istana, yang sebagian masih bertahan hingga kini. Tolotang mengakui adanya calabai dan calalai, tapi tidak memiliki bissu sebagai pemuka agama (lihat Lathief 2003, inter alia).
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 18:
| structure =
| leader_title =
| leader = [[Bissu]]
| leader_name =
| fellowships_type =
Baris 30:
| liturgy =
| headquarters =
| founder = [[La Panaungi]]
| territory =
| members = [[Suku Bugis]]
Baris 80:
 
== Upacara ==
[[Berkas:Bissu sembahyang.jpg|jmpl|[[Bissu]], kaum pemuka agama Tolotang.]]
Upacara keagamaan Tolotang dilakukan oleh masyarakat Tolotang yang dilaksanakan di Bulu (Gunung) Lowa, berada di poros Kabupaten Pangakajene dengan Kabupaten Soppeng, dan terletak di Amparita Kecamatan Tellu Limpoe. Daerah ini merupakan lokasi upacara Perrynyameng. Ritual tersebut dilakukan sekali setahun (Bulan Januari), dengan waktu pelaksanaan harus dimusyawarahkan oleh tokoh-tokoh penting Tolotang yang disebut Uwa. Ritual ini dilaksanakan karena adanya pesan dari I Pabbere. Apabila ia telah tiada, maka anak cucunya harus datang menziarahinya sekali setahun. Penyiraman minyak wangi oleh Uwa, atraksi Massempe yang merupakan permainan adu kekuatan kaki, kini hanya dilakukan oleh anak-anak. Semua pengikut sealiran dari berbagai desa maupun kota, berkumpul dengan berpakaian serba putih-putih, sarung dan tutup kepala untuk para laki-laki, sedangkan Untuk perempuan mengenakan pakaian seperti kebaya.