Kerajaan Indo-Yunani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
k Etnik
 
(46 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 46:
{{Artikel Yunani-India}}
 
'''Kerajaan Yunani-India''' atau '''Yawanaradya''' (Kerajaan Yawana)<ref name=":0">{{Cite book|last=Wilson|first=John|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.24419|title=Indian Caste|date=1877|publisher=Times of India Office|page=[https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.24419/page/n355 353]|language=en}}</ref> adalah kerajaan [[Yunani Kuno|Yunani]] [[Periode Helenistik|Helenistis]] yang berdaulat selama dua abad terakhir sebelum permulaan tarikh Masehi atas wilayah yang kini menjadi kawasan barat laut India dan beberapa daerah di wilayah [[IndiaPakistan]] sekarang).<ref name="Spielvogel2016">{{cite book|author=Jackson J. Spielvogel|title=Western Civilization: Volume A: To 1500|url=https://books.google.com/books?id=l_S6DQAAQBAJ&pg=PA96|date=14 September 2016|publisher=Cengage Learning|isbn=978-1-305-95281-2|page=96|quote=Invasi India yang dilancarkan angkatan perang Yunani-Bakria pada ... berbuntut pembentukan sebuah kerajaan Yunani-India di kawasan barat laut India (india dan Pakistan sekarang).}}</ref><ref name="Zürcher1962">{{cite book|author=Erik Zürcher|title=Buddhism: its origin and spread in words, maps, and pictures|url=https://books.google.com/books?id=73YWAQAAMAAJ|year=1962|publisher=St Martin's Press|page=45|quote=Ada tiga tahap yang harus dipisahkan, (a) Para penguasa Yunani di Baktria (daerah Oksos) melebarkan sayap ke selatan, menaklukkan Afganistan dan cukup banyak daerah di kawasan barat laut India, dan mendirikan sebuah kerajaan Yunani-India di Panjab, tempat mereka memerintah selaku 'raja-raja India'; i}}</ref><ref name="Roupp2015">{{cite book|author=Heidi Roupp|title=Teaching World History: A Resource Book|url=https://books.google.com/books?id=a-_qBgAAQBAJ&pg=PA171|date=4 March 2015|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-45893-7|page=171|quote=Ada sejumlah kerajaan Yunani-India yang baru berdiri kemudian hari di kawasan barat laut India. ... }}</ref><ref name="KulkeRothermund2004">{{cite book|author1=Hermann Kulke|author2=Dietmar Rothermund|title=A History of India|url=https://books.google.com/books?id=TPVq3ykHyH4C&pg=PA74|year=2004|publisher=Psychology Press|isbn=978-0-415-32919-4|page=74|quote=Mereka disebut 'orang Yunani-India' dan ada sekitar empat puluh raja dan penguasa semacam itu yang berdaulat atas wilayah luas di kawasan barat laut India dan Afganistan. Sejarah mereka ...}}</ref><ref name="ArtPal1986">{{cite book|author1=Los Angeles County Museum of Art|author2=Pratapaditya Pal|title=Indian Sculpture: Circa 500 B.C.-A.D. 700|url=https://archive.org/details/indiansculpturec00losa|url-access=registration|year=1986|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-05991-7|page=[https://archive.org/details/indiansculpturec00losa/page/15 15]|quote=Karena sebagian wilayah kedaulatan mereka merupakan bagian dari kawasan barat laut wilayah India, raja-raja keturunan Yunani yang muncul belakangan tersebut pada umumnya disebut "raja-raja Yunani-India".}}</ref><ref name="AruzFino2012">{{cite book|author1=Joan Aruz|author2=Elisabetta Valtz Fino|title=Afghanistan: Forging Civilizations Along the Silk Road|url=https://books.google.com/books?id=p4_it5yw9WsC&pg=PA42|year=2012|publisher=Metropolitan Museum of Art|isbn=978-1-58839-452-1|page=42|quote=Eksistensi kerajaan-kerajaan Yunani di Asia Tengah dan kawasan barat laut India seusai perang-perang penaklukan yang dilancarkan Aleksander sudah lama diketahui dari sisa-sisa karya tulis Yunani dan Latin Klasik maupun dari alusi-alusi di dalam tawarikh-tawarikh Tionghoa yang sezaman dan karya-karya tulis India yang dihasilkan kemudian hari.}}</ref> selama dua abad terakhir sebelum permulaan tarikh Masehi. Lebih dari 30 orang raja silih berganti memerintah kerajaan ini. Yang paling jaya dan masyhur di antara semuanya adalah [[Menander I|Menandros]].
'''Kerajaan Yunani-India''', yang juga dikenal dengan nama '''Yawanaradya''' (Kerajaan Yawana),<ref name=":0">{{Cite book|last=Wilson|first=John|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.24419|title=Indian Caste|date=1877|publisher=Times of India Office|page=[https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.24419/page/n355 353]|language=en}}</ref> adalah kerajaan [[Yunani Kuno|Yunani]] [[Periode Helenistik|Helenistis]] yang berdaulat atas banyak daerah di [[Afganistan]] dan kawasan barat laut [[Anak Benua India]] (beberapa daerah di wilayah [[Pakistan]] dan
kawasan barat laut wilayah [[India]] sekarang)<ref name="Spielvogel2016">{{cite book|author=Jackson J. Spielvogel|title=Western Civilization: Volume A: To 1500|url=https://books.google.com/books?id=l_S6DQAAQBAJ&pg=PA96|date=14 September 2016|publisher=Cengage Learning|isbn=978-1-305-95281-2|page=96|quote=Invasi India yang dilancarkan angkatan perang Yunani-Bakria pada ... berbuntut pembentukan sebuah kerajaan Yunani-India di kawasan barat laut India (india dan Pakistan sekarang).}}</ref><ref name="Zürcher1962">{{cite book|author=Erik Zürcher|title=Buddhism: its origin and spread in words, maps, and pictures|url=https://books.google.com/books?id=73YWAQAAMAAJ|year=1962|publisher=St Martin's Press|page=45|quote=Ada tiga tahap yang harus dipisahkan, (a) Para penguasa Yunani di Baktria (daerah Oksos) melebarkan sayap ke selatan, menaklukkan Afganistan dan cukup banyak daerah di kawasan barat laut India, dan mendirikan sebuah kerajaan Yunani-India di Panjab, tempat mereka memerintah selaku 'raja-raja India'; i}}</ref><ref name="Roupp2015">{{cite book|author=Heidi Roupp|title=Teaching World History: A Resource Book|url=https://books.google.com/books?id=a-_qBgAAQBAJ&pg=PA171|date=4 March 2015|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-45893-7|page=171|quote=Ada sejumlah kerajaan Yunani-India yang baru berdiri kemudian hari di kawasan barat laut India. ... }}</ref><ref name="KulkeRothermund2004">{{cite book|author1=Hermann Kulke|author2=Dietmar Rothermund|title=A History of India|url=https://books.google.com/books?id=TPVq3ykHyH4C&pg=PA74|year=2004|publisher=Psychology Press|isbn=978-0-415-32919-4|page=74|quote=Mereka disebut 'orang Yunani-India' dan ada sekitar empat puluh raja dan penguasa semacam itu yang berdaulat atas wilayah luas di kawasan barat laut India dan Afganistan. Sejarah mereka ...}}</ref><ref name="ArtPal1986">{{cite book|author1=Los Angeles County Museum of Art|author2=Pratapaditya Pal|title=Indian Sculpture: Circa 500 B.C.-A.D. 700|url=https://archive.org/details/indiansculpturec00losa|url-access=registration|year=1986|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-05991-7|page=[https://archive.org/details/indiansculpturec00losa/page/15 15]|quote=Karena sebagian wilayah kedaulatan mereka merupakan bagian dari kawasan barat laut wilayah India, raja-raja keturunan Yunani yang muncul belakangan tersebut pada umumnya disebut "raja-raja Yunani-India".}}</ref><ref name="AruzFino2012">{{cite book|author1=Joan Aruz|author2=Elisabetta Valtz Fino|title=Afghanistan: Forging Civilizations Along the Silk Road|url=https://books.google.com/books?id=p4_it5yw9WsC&pg=PA42|year=2012|publisher=Metropolitan Museum of Art|isbn=978-1-58839-452-1|page=42|quote=Eksistensi kerajaan-kerajaan Yunani di Asia Tengah dan kawasan barat laut India seusai perang-perang penaklukan yang dilancarkan Aleksander sudah lama diketahui dari sisa-sisa karya tulis Yunani dan Latin Klasik maupun dari alusi-alusi di dalam tawarikh-tawarikh Tionghoa yang sezaman dan karya-karya tulis India yang dihasilkan kemudian hari.}}</ref> selama dua abad terakhir sebelum permulaan tarikh Masehi. Lebih dari 30 orang raja silih berganti memerintah kerajaan ini. Yang paling jaya dan masyhur di antara semuanya adalah [[Menander I|Menandros]].
 
Kerajaan ini terbentuk ketika Raja [[Kerajaan Yunani-Baktria|Yunani-Baktria]], [[Demetrios I dari Baktria|Demetrios]], (kemudian hari jugaRaja [[EukratidesKerajaan IYunani-Baktria|EukratidesYunani-Baktria]]), menginvasi India dari Baktria pada tahun 200 SM.<ref>{{Cite book|last=Thonemann|first=Peter|url=https://books.google.com/books?id=LamzCwAAQBAJ|title=The Hellenistic World: Using Coins as Sources|date=2016-01-14|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-316-43229-7|pages=97|language=en}}</ref> Bangsa Yunani yang menetap di [[Anak Benua India]] pada akhirnya terbelahpecah menjadi [[Kerajaan Yunani-Baktria]] yang berpusat di Baktria (perbatasan [[Afganistan]] dan [[Uzbekistan]] sekarang) dan Kerajaan Yunani-India di kawasan barat laut Anak Benua India. Raja Yunani-India yang terkenal adalah [[Menander I|Menandros]] (Milinda), yang bertakhta di [[Sagala (kota kuno)|Sagala]] (sekarang [[Sialkot]]), [[Punjab (daerah)|daerah Panjab]].<ref>{{Cite book|last=Tarn|first=William Woodthorpe|url=https://books.google.com/books?id=-HeJS3nE9cAC|title=The Greeks in Bactria and India|date=2010-06-24|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-108-00941-6|pages=247|language=en}}</ref>
 
Ungkapan "Kerajaan Yunani-India" secara luwes menyifatkan sejumlah negara bentukan berbagai wangsa yang sejak semula dikaitkan dengan beberapa ibu kota daerah seperti [[Taxila|Taksila]] (di daerah [[Punjab (provinsi)|Panjab Pakistan]] sekarang),<ref>Mortimer Wheeler ''Flames over Persepolis'' (London, 1968). Hlmn. 112 dst. Tidak jelas apakah bekas-bekas jalan berdenah khas Helenistis yang ditemukan lewat usaha-usaha ekskavasi Sir John Marshall adalah peninggalan Kerajaan Yunani-India atau peninggalan Kerajaan Kusyana, yang mungkin saja melihat jalan semacam itu di Baktria; Tarn (1951, hlmn. 137, 179) menisbatkan pemindahan mula-mula kota Taksila ke bukit Sirkap kepada Demetrios I, tetapi menganggap kota itu "bukan sebuah kota Yunani melainkan kota India"; bukan sebuah ''polis'' atau kota ber[[hipodamos dari miletos|denah Hipodamos]].</ref> [[Puskalawati]], dan [[Sagala (kota kuno)|Sagala]].<ref>"Menandros memusatkan pemerintahannya di Sagala" Bopearachchi, "Monnaies", hlm. 83. McEvilley mendukung kedua pokok gagasan Tarn, dengan mengutip Woodcock: "Menandros adalah seorang Raja Yunani Baktria dari wangsa Eutidemos. Pemerintahannya (pernah) berpusat di Sagala (Sialkot), daerah Panjab, "di negeri orang Yonaka (Yunani)"." McEvilley, hlm. 377. Meskipun demikian, "andaikata terbukti Sagala adalah Sialkot pun, tetap saja kota itu tampak bukan pusat pemerintahan Menandros karena naskah Milindapanha menyebutkan bahwa Menandros turun ke Sagala menjumpai Nagasena, laksana Sungai Gangga mengalir ke laut."</ref> Kota-kota lain yang juga mungkin pernah dijadikan pusat pemerintahan hanya tersirat di dalam peninggalan-peninggalan tertulis. Sebagai contoh, risalah ''[[Geografi (Ptolemaeus)|Geografike Hifegesis]]'' karangan [[Klaudius Ptolemaeus|Ptolemayos]] dan tata nama raja-raja terkemudian menyiratkan bahwa kota [[Teofilos (raja)|Teofila]] di kawasan selatan mandala Yunani-India mungkin saja pernah dijadikan pusat pemerintahan seorang [[satrap]] atau seorang raja.
Baris 72 ⟶ 71:
{{quote|[[Candragupta Maurya|Candragupta]] memperistri anak perempuan [[Seleukos I Nikator|Suluwa]], raja [[Yona|Yawana]] di [[Persia|Pausasa]]. Dengan demikian ia membaurkan umat Buddha dengan orang Yawana. Ia memerintah selama 60 tahun. Dari padanya lahir [[Bindusara|Windusara]], yang memerintah bertahun-tahun sejumlah tahun pemerintahan ayahnya. Putranya adalah [[Asoka]].|Pratisargaparwa<ref>[http://mandhataglobal.com/wp-content/custom/articles/Puranas.pdf Pratisargaparva hlm. 18]. Dua kalimat pertama dalam bahasa Sangsekerta adalah: "Candragupta Sutah Paursadipateh Sutam. Suluwasya Tatodwahya Yawani Baudtatapar".</ref><ref name="Sagar"/>}}
 
[[File:AsokaKandahar.jpg|thumb|[[PrasastiBatu PadasPrasasti Dwibahasa Kandahar]] ([[bahasa Yunani]] dan [[bahasa Aram]]) dari Raja [[Asoka]], di [[Kandahar]], [[Afganistan]].<ref>"Sebuah maklumat ringkas pada tebing padasbatu, yang baru-baru ini ditemukan di Kandahar, terpahat dalam dua macam aksara, Yunani dan Aram", ''India, the Ancient Past'', Burjor Avari, hlm. 112</ref>]]
 
[[Candragupta Maurya|Candragupta]] sendiri memeluk [[jainisme|agama Jaina]] sampai akhir hayatnya. Lewat perkawinan, ia memboyong Berenike (Suwarnaksi), anak perempuan [[Seleukos I Nikator|Seleukos Nikator]], ke dalam istananya, dan dengan demikian membaurkan bangsa India dengan bangsa Yunani. Cucunya, [[Asoka]], sebagaimana yang dikemukakan Woodcock dan sarjana-sarjana lain, "sesungguhnya boleh dibilang berdarah separuh Yunani atau sekurang-kurangnya seperempat Yunani."<ref>"Mufakat kedua raja dimeteraikan dengan perjanjian kawin-mawin yang mengantarkan salah seorang anak perempuan Seleukos Nikator ke dalam rumah tangga Candragupta. Lantaran mustahil sang putri diperistri orang berderajat lebih rendah daripada sang Maharaja India dan ahli warisnya, Bindusāra, maka kemungkinan besar Aśoka, maharaja terbesar dari wangsa Maurya, sesungguhnya boleh dibilang berdarah separuh Yunani atau sekurang-kurangnya seperempat Yunani." Vassiliades, 2016, hlm. 21, mengutip Woodcock, "The Greeks in India", hlm. 17</ref>
Baris 127 ⟶ 126:
Beberapa buah patung mini dan citra-citra yang menampakkan sosok prajurit Yunani telah ditemukan di sebelah utara [[Tien Shan]], perbatasan wilayah Tiongkok, dan kini terpajang di Museum Daerah [[Xinjiang]], [[Urumqi]].<ref>Perihal citra pejuang Yunani dalam sikap berlutut: "Sebuah patung perunggu mini seorang prajurit dalam sikap berlutut, bukan buatan Yunani, tetapi mengenakan salah satu jenis ketopong Yunani Frigia.. Dari sebuah kubur yang konon setua abad ke-4 SM, tepat di sebelah utara pegunungan Tien Shan". Museum Xinjiang Ürümqi. (Boardman "The diffusion of Classical Art in Antiquity")</ref>
 
Pendapat tentang pengaruh-pengaruh Yunani terhadap seni rupa Tionghoa sudah pernah dikemukakan ([[Friedrich Hirth|Hirth]], [[Michael Rostovtzeff|Rostovtzeff]]). Corak hias [[Roset (ragam hias)|cakra-cakraan]] bunga, garis-garis geometris, dan seni tatah kaca, yang menyiratkan pengaruh-pengaruh Helenistis,<ref>Notice of the British Museum on the Zhou vase (2005, attached image): "Mangkuk tanah merah, dihiasi lempung encer dan ditatahi pasta kaca. Zaman Zhou Timur, abad ke-4 sampai abad ke-3 SM. Mangkuk ini mungkin sekali dibuat dengan maksud meniru sebuah bejana buatan asing yang lebih tinggi nilainya dan terbuat dari perunggu atau bahkan dari perak. Kaca sedikit sekali digunakan di Tiongkok. Popularitasnya pada penghujung zaman Zhou Timur mungkin sekali dilatarbelakangi pengaruh asing."</ref> dapat ditemukan pada sejumlah cermin perunggu dari permulaan zaman [[Dinasti Han|kulawangsa Han]].<ref>"Hal-hal yang didapatkan Tiongkok dari Dunia YunanYunani-Iran-tumbuhan delima dan aneka tumbuhan "Chang-Kien", perlengkapan berat katafrak, jejak-jejak pengaruh bangsa Yunani terhadap seni rupa Han (semisal) cermin perunggu putih yang terkenal dari zaman Han yang dihiasi corak-corak hias Yunani-Baktria (...) di Museum Victoria dan Albert" (Tarn, ''The Greeks in Bactria and India'', hlmn. 363–364)</ref>
 
Ilmu [[numismatika]] menyiratkan bahwa pertukaran teknologi mungkin juga terjadi dalam kontak-kontak perdana tersebut. Bangsa Yunani-Baktrialah yang pertama kali mencetak uang [[nikel tembaga|tembaga-nikel]] (rasio 75 banding 25) di dunia,<ref>[http://dougsmith.ancients.info/feac58bak.html Uang Nikel-Tembaga di Yunani-Baktria.] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050306233802/http://dougsmith.ancients.info/feac58bak.html |date=2005-03-06 }}</ref> suatu teknologi lakur yang hanya dikenal bangsa Tionghoa pada masa itu dengan nama "tembaga putih" (beberapa bilah senjata dari [[zaman Negara-Negara Berperang]] terbuat dari lakuran tembaga-nikel<ref>[http://www.chinatoday.com.cn/English/e20026/sunzi1.htm Senjata-senjata bangsa Tionghoa Kuno] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050307083704/http://www.chinatoday.com.cn/English/e20026/sunzi1.htm |date=2005-03-07 }} [https://web.archive.org/web/20051016180908/http://www.chinatoday.com.cn/English/e20026/images/t20026/p581.jpg Sebatang tombak kapak berbahan baku lakuran tembaga-nikel, dari Zaman Negara-Negara Berperang.]</ref>). Bukti-bukti kegiatan ekspor berbagai jenis logam produksi bangsa Tionghoa untuk diperjualbelikan, khususnya logam besi, berasal dari sekitar kurun waktu tersebut. Baik Raja Eutidemos, Raja Eutidemos II, Raja [[Agatokles dari Baktria|Agatokles]], maupun Raja [[Pantaleon]] mencetak dan mengedarkan uang-uang tembaga-nikel sekitar tahun 170 SM. Di lain pihak, ada pula pendapat bahwa bahan baku uang tembaga-nikel adalah bijih tembaga berkandungan nikel yang ditambang di [[Anarak]].<ref>A.A. Moss hlmn. 317-318 ''Numismatic Chronicle'' 1950</ref> Logam lakuran tembaga-nikel baru kembali dimanfaatkan sebagai bahan baku uang logam pada abad ke-19.
Baris 207 ⟶ 206:
Menurut keterangan [[Apollodorus dari Artemita|Apolodoros dari Artemita]], yang dikutip Strabon, wilayah kedaulatan Yunani-India sempat mencakup daerah-daerah di kawasan pesisir India, yakni daerah [[Sindh|Sind]] dan mungkin sekali daerah [[Gujarat]].<ref>"Bangsa Yunani... merebut bukan saja [[Patalene|Patalena]], melainkan juga seluruh kawasan pesisir, yakni wilayah yang disebut Kerajaan [[Saraostos]] dan [[Sigerdis]]." Strabon 11.11.1 ([https://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Strab.+11.11.1 Strabon 11.11.1])</ref> Meskipun demikian, yang dapat dipastikan sebagai wilayah kedaulatan Yunani-India dengan metode-metode arkeologis hanyalah Lembah [[Kabul]] sampai ke kawasan timur [[Punjab (daerah)|Panjab]], dan oleh karena itu kehadiran bangsa Yunani di luar wilayah tersebut kemungkinan besar hanya berlangsung singkat atau tidak pernah terjadi sama sekali.
 
[[File:Shinkot relic casket.jpg|thumb|[[CepuBejana Sinkot]], wadah [[Śarīra|sarira]] yang didarmakan "pada masa pemerintahan Maharaja Minadra".<ref name="SB">{{cite book |last1=Baums |first1=Stefan |title=A framework for Gandharan chronology based on relic inscriptions, dalam "Problems of Chronology in Gandharan Art"|date=2017 |publisher=Archaeopress |url=http://www.archaeopress.com/ArchaeopressShop/Public/download.asp?id={51184689-60EE-4F62-A6D5-8A95D4D53181}}}</ref>]]
[[File:Menander Soter wheel coin.jpg|thumb|Uang standar India keluaran Menandros I bergambar [[Dharmacakra|jentera]]. Sisi kepala memuat Inskripsi ΒΑΣΙΛΕΩΣ ΣΩΤΗΡΟΣ ΜΕΝΑΝΔΡΟΥ ([Uang Keluaran] SangRaja Juru Selamat Raja Menandros) mengelilingi gambar jentera. Sisi ekor memuat gambar daun palma kemenangan dan inskripsi ber[[aksara Kharoshthi|aksara Kharosti]] ''Māhārajasa trātadasa Menandrāsa'', koleksi [[British Museum|Museum Inggris]].<ref>Uang-uang logam keluaran raja-raja Yunani dan Skit di Baktria dan India di Museum Inggris, p.50 dan Pl. XII-7 [https://archive.org/details/cu31924022932382]</ref>]]
Sejumlah sumber mengklaim pula bahwa bangsa Yunani-India mungkin saja bergerak sampai ke [[Pataliputra]], ibu kota [[Kekaisaran Sunga|kemaharajaan wangsa Sungga]] di kawasan utara India.<ref>Rocher, Ludo (1986), ''[https://books.google.com/books?id=n0-4RJh5FgoC&pg=PA254#v=onepage&q&f=false The Puranas]'', hlm. 254: "Arti penting [[Yugapurana]] yang terutama adalah sebagai sebuah dokumen bersejarah. Pustaka ini sesungguhnya adalah tawarikh [...] [[Kerajaan Magadha|Kemaharajaan Magada]], sampai dengan tumbangnya wangsa Sungga dan kedatangan [[Kerajaan India-Skithia|orang Saka]]. Uraian tentang invasi dan penarikan pasukan Yawana di Magada di dalam pustaka ini bersifat unik."</ref> Meskipun demikian, hakikat dari ekspedisi militer tersebut masih menjadi pokok perdebatan. Satu-satunya catatan primer mengenai perang tersebut terdapat di dalam [[Yugapurana]], akan tetapi karya tulis ini dikarang sebagai ramalan mengenai konflik yang baru akan terjadi jauh kemudian hari. Tidak diketahui apakah ekspedisi tersebut pernah terjadi, dan apakah pihak Yawana (Yunani-India) mampu berjaya.
 
{{Quote|text=SesudahSeusai menundukkan Saketa, negeri orang Pancala dan orang Mandura, orang Yawana, durjana lagi gagah, akan mendatangi Kusumadwaja (kota panji-panji kusuma, yakni [[Pataliputra]]). Tatkala benteng lumpur tebal Pataliputra dicapai mereka, tidak pelak lagi gegerlah seluruh negeri bawahan. Pada akhirnya pecah pertempuran besar, memakai perangkat-perangkat serupa pohon (mesin-mesin kepung).|author=|title=|source=[[Yugapurana]] (Gargasanghita, Pupuh 5)}}
 
Meskipun demikian, klaim bahwa orang Yawana pernah menguasai Pataliputra tidak didukung numismatika maupun catatan sejarah, bahkan bertolak belakang dengan uraian sejumlah prasasti. Menurut [[Prasastiprasasti Hatigumpa]], [[Karawela]], Raja [[Kalingga (India)|Kalingga]], pada tahun ke-4 masa pemerintahannya, mendesak mundur angkatan perang Yunani-India yang sudah pecah nyali ke Mandura. Tidak diketahui siapa yang memimpin angkatan perang Yunani-India dalam peristiwa itu, tetapi diduga Menandros I atau salah seorang raja sesudahnya.<ref>{{Cite book|last=Sen, Sailendra Nath.|title=Ancient Indian history and civilization|date=1999|publisher=New Age International|isbn=81-224-1198-3|edition=Second|location=New Delhi|oclc=133102415}}</ref> Selanjutnya pada tahun kedua belas masa pemerintahannya, Karawela dikabarkan memerangi [[Kekaisaran Sunga|Kemaharajaan Sungga]] dan berhasil mengalahkan Maharaja Brihaspatimitra alias [[Pusyamitra Sungga]].<ref>{{Cite journal|last=Sahu|first=N. K.|title=Bahasatimita of the Hathigumpha Inscription|date=1959|journal=Proceedings of the Indian History Congress|volume=22|pages=84–87|jstor=44304273|issn=2249-1937}}</ref> Karawela kemudian dikabarkan menyerbu ibu kota Pataliputra, merebut kembali [[arca Jaina|arca-arca Jaina]] dan harta benda rampasan dari Kalingga yang diboyong ke Pataliputra. Berdasarkan kronologi dan pertanggalan pada [[abad pertama SM]], diduga Menandroslah yang memimpin angkatan perang Yunani-India pada masa pemerintahan Karawela.
 
{{Quote|text=Lalu pada tahun kedelapan, (Karawela) diiringi serombongan besar angkatan perang menyerang Goradagiri, mengancam Rajagaha (Rajagriha). Mendengar laungan warta tindakan perwira itu, Dimi[ta], Raja Yawana, mundur ke Mandura, menenangkan angkatan perangnya yang pecah nyali."|author=|title=|source= [[Prasasti Hatigumpa]] (baris 7-8)}}
Baris 221 ⟶ 220:
Tidak diketahui secara pasti siapa sesungguhnya tokoh yang bernama Demetrios ini, dan kapan perang pengepungan itu terjadi. Sejumlah sarjana yakin bahwa tokoh tersebut adalah Demetrios I. "Kemungkinan besar (Demetrios I) adalah Demetrios yang mengepung Eukratides selama empat bulan", D.W. Mac Dowall, hlm. 201–202, ''Afghanistan, ancien carrefour entre l'est et l'ouest''. Analisis-analisis tersebut bertentangan dengan pendapat Bopearachchi, bahwasanya Demetrios I sudah lama mangkat sebelum Eukratides berkuasa.</ref> Bagaimanapun juga, Eukratides tampaknya berdaulat atas wilayah yang jauh membentang sampai ke [[Sungai Indus|Sungai Sindu]] antara sekitar tahun 170 SM sampai 150 SM.<ref name="Bopearachchi, hlm.72">Bopearachchi, hlm. 72</ref> Wilayah yang berhasil ia caplok pada akhirnya direbut kembali oleh [[Menander I|Menandros I]], Raja Yunani-India,<ref name="autogenerated84">"Sebagaimana yang sudah dikemukakan Bopearachchi, Menandros mampu merapatkan kembali barisan dan merebut kembali wilayah yang sudah ditaklukkan Eukratides I, mungkin sesudah Eukratides mangkat (1991, hlm. 84–6). Bopearachchi menunjukkan bahwa perubahan disain-disain uang logam keluaran Menandros merupakan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang dilakukan Eukratides".</ref>
 
Menandros juga dikenang di dalam karya-karya sastra agama Buddha, yang menyebutnya dengan nama Milinda. Menurut pustaka [[Milindapanha]], Menandros masuk [[agama Buddha]] dan menjadi seorang [[arhat]]<ref name="autogenerated378">"(In the Milindapanha) Menander is declared an arhat", McEvilley, p. 378.</ref> yang [[Śarīra|sarira]]nya didarmakan selayaknya sarira seorang Buddha.<ref name="autogenerated377">"Plutarkhos, yang meriwayatkan pendarmaan sarira Menandros di bawah monumen-monumen atau stupa-stupa, jelas pernah membaca atau mendengar beberapa riwayat Buddhawi seputar kemangkatan raja Yunani itu", McEvilley, hlm. 377.</ref><ref name="autogenerated123">"Keterangan Plutarkhos bahwa ketika Menandros mangkat "kota-kota menggelar perayaan (...) bersepat membagi abunya sama rata dan membangun monumen-monumen baginya di semua kota mereka", merupakan keterangan yang signifikan dan mengingatkan orang kepada riwayat hidup Sang Buddha", Narain, "The Indo-Greeks" 2003, hlm. 123, "Tidak bisa dinafikan lagi kalau cara pemakaman semacam ini adalah cara pemakaman bercorak Buddha dan mengingatkan orang kepada situasi yang sama ketika Sang Buddha mangkat", Narain, "The Indo-Greeks" 2003, hlm. 269.</ref> Ia juga mencetak uang logam jenis baru, yang menampilkan gambar Dewi [[Athena (mitologi)|Atena]] Alkidemos (PengayomAtena Pembela Rakyat) pada [[kepala dan ekor|sisi ekor]]. Kebiasaan ini diadopsi sebagian besar raja penggantinya di Timur.<ref name="Bopearachchi, Monnaies, hlm. 86">Bopearachchi, "Monnaies", hlm. 86.</ref>
 
Sesudah Menandros mangkat, wilayah kerajaannya menyusut drastis akibat munculnya kerajaan-kerajaan dan republik-republik baru di India.<ref name="google1" /> Yang terkemuka di antaranya adalah [[Yodeya]] dan [[Arjunayana]], konfederasi-konfederasi militer yang dulu dianeksasi [[Kekaisaran Maurya|kemaharajaan wangsa Maurya]]. negara-negara republik tersebut mulai mencetak uang-uang baru yang mewartakan kejayaan-kejayaan militer, yang merupakan sisa-sisa ciri khas uang logam yunani-India. Selain bukti numismatis, [[prasasti padas Rudradaman di Junagad]] juga memerinci perang-perang penaklukan yang dilancarkan [[Rudradaman I]], Raja Saka dari wilayah [[Mahaksatrapa]] terhadap Republik Yodeya, dan dengan demikian menegakkan kembali kemerdekaan mereka.<ref>Rudradaman (...) yang dengan kekerasan menumpas orang-orang Yodeya yang enggan bertekuk lutut, lantaran tingkah angkuh mereka, menonjolkan gelar mereka sebagai para pahlawan di antara semua Kesatria.
Baris 233 ⟶ 232:
Keberadaan bangsa Yunani di [[Arakhosia]], yang sudah didiami populasi-populasi orang Yunani sebelum diserahterimakan dari [[Seleukos I|Seleukos]] kepada [[Candragupta Maurya|Candragupta]], disebutkan di dalam karya tulis [[Isidorus dari Charax|Isidoros dari Kharaks]]. Ia menjabarkan kota-kota orang Yunani di Arakhosia, salah satunya bernama Demetrias, mungkin diambil dari nama [[Demetriuo I dari Baktria|Demetrios]], sang penakluk.<ref>Pada abad pertama SM, geograf [[Isidoros dari Kharaks]] menyebutkan bahwa [[Kekaisaran Partia|bangsa Partia]] berdaulat atas populasi-populasi dan kota-kota orang Yunani di [[Arakhosia]]: "Di sebelahnya adalah Arakhosia. Orang Partia menyebutnya India Putih; di sana ada kota Biut, kota Farsana, kota Khorokhoad, dan kota Demetrias; selanjutnya Aleksandropolis, ibu negeri Arakhosia; kota ini adalah kota orang Yunani, dan disebelahnya mengalir Sungai Arakhotos. Sejauh tempat inilah luasnya negeri yang diperintah orang Partia." "Pesaggrahan-Pesanggrahan Orang Partia", abad pertama SM. Disebutkan di dalam Bopearachchi, "Monnaies Greco-Bactriennes et Indo-Grecques", hlm. 52. Teks asli di dalam alinea 19 dari [http://www.parthia.com/parthian_stations.htm#PARTHIAN_STATIONS Pesanggrahan-Pesanggrahan Orang Partia]</ref>
 
Menurut [[Pompeius Trogus|Pompeyus Trogus]], Apolodotos I dan Menandros I adalah raja-raja Yunani-India terkemuka.<ref>Pompeius Trogus, Prakata Pustaka XLI.</ref> Angkatan perang Yunani diduga pernah bergerak sampai ke [[Pataliputra]] (sekarang [[Patna, India|Patna]]), ibu kota kemaharajaan wangsa Sungga di kawasan timur India. Menurut Senior, perang-perang penaklukan tersebut hanya dapat dikaitkan dengan Menandros.<ref>"Bilamana Strabon menyebutkan bahwa "orang-orang sesudah Aleksander yang maju melewati Sungai Hispanis sampai ke Sungai Gangga dan Polibotra (Pataliputra)", keterangan tersebut hanya dapat dikaitkan dengan perang-perang penaklukan yang dilancarkan Menandros.", Senior, ''Indo-Scythian coins and history'', hlm. XIV</ref> Di lain pihak, John Mitchener justru berpandangan bahwa angkatan perang Yunani mungkin menyerbu [[Pataliputra]] pada masa pemerintahan Demetrios,<ref>Mitchener, ''The Yuga Purana'', 2000, hlm. 65: "Oleh karena itu, sejalan dengan diskusi di atas, dapat disimpulkan bahwa peristiwa semacam itu (penyerbuan Pataliputra) berlangsung sesudah masa pemerintahan Salisuka Maurya (sekitar tahun 200 SM) dan sebelum masa pemerintahan Pusyamitra Sungga (tahun 187 SM). Kesimpulan ini sepatutnya akan menempatkan penyerbuan-penyerbuan orang Yawana pada masa pemerintahan Raja Yunani-India Euttidemos (sekitar tahun 230 sampai tahun 190 SM) atau Demetrios (sekitar tahun 205 sampai tahun 190 selaku penguasa-bersama, dan tahun 190 sampai tahun 171 SM selaku penguasa tertinggi".</ref> kendati analisisnya tidak didasari bukti numistatis.
 
[[File:King Hippostratos circa 100 BCE.jpg|thumb|Raja [[Hipostratos]] menunggang kuda, sekitar tahun 100 SM]]
{{quote|Jadi, di kawasan timur India, sudah kita sekalian ketahui daerah-daerah yang yang terletak di sisi sebelah sini [[Sungai Beas|Sungai Hispanis]], maupun daerah-daerah di seberang Sungai Hispanis yang daftarnya sudah diperpanjang oleh orang-orang yang, sesudah Aleksander, maju melewati Sungai Hipanis, sampai ke [[Sungai Gangga]] dan [[Pataliputra]].|[[Strabo]]n, 15-1-27<ref>Menurut Tarn, kata "maju" (proelontes) hanya dapat berarti suatu ekspedisi militer. Makna umum kata ini adalah "bergerak maju"; menurut [[A Greek–English Lexicon|LSJ]] kata ini dapat saja, tetapi tidak wajib, menyiratkan suatu ekspedisi militer. Lih. LSJ, ''sub'' προέρχομαι. [https://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0239&query=head%3D%23118 StraboStrabon 15-1-27]</ref><ref name="McEvilley 371"/>}}
 
Tingkat keseriusan penyerbuan tersebut agak diragukan. Menandros mungkin hanya sekadar menggabungkan diri dalam aksi penyerbuan yang dipimpin raja-raja India di daerah Lembah [[Sungai Gangga]],<ref>A.K. Narain dan Keay 2000</ref> karena keberadaan bangsa Yunani-India sampai ke daerah yang jauh di sebelah timur itu belum dapat dipastikan.
Baris 242 ⟶ 241:
Di selatan, bangsa Yunani mungkin menduduki daerah [[Sindh|Sind]] dan daerah [[Gujarat]], termasuk bandar Barigaza ([[Bharuch|Barukaca]]) yang strategis.<ref>"Menandros menjadi penguasa sebuah kerajaan yang membentang sepanjang pesisir barat India, termasuk [[Saraostos|Sorastra]] dan bandar [[Bharuch|Barukaca]]. Wilayah kedaulatannya juga mencakup Mandura, Panjab, Gandara, dan Lembah Kabul", Bussagli p101)</ref> Perang-perang penaklukan juga dibuktikan oleh temuan uang-uang logam yang diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Raja Yunani-India [[Apolodotos I]] dan keterangan beberapa pujangga Abad Kuno (Strabon 11; [[Periplus Laut Eritrea]], Bab 41/47):<ref>Tarn, hlmn. 147–149</ref>
 
{{quote|Orang-orang Yunani... tidak saja merebut [[Patalene]] tetapi juga seluruh pesisir negeri yang disebut Kerajaan [[Saraostos]] dan [[Sigerdis]].|Strabon 11.11.1<ref>Keterangan Strabon tentang sejauh mana perang-perang penaklukan bangsa Yunani-Baktria/Yunani-India: "Mereka tidak saja merebut [[Patalene|Patalena]] tetapi juga seluruh pesisir negeri yang disebut Kerajaan [[Saraostos]] dan [[Sigerdis]]. Singkatnya, Apolodoros mengatakan bahwa Baktriana adalah perhiasan seluruh [[Ariana]]; dan, lebih daripada itu, mereka bahkan meluaskan wilayah kedaulatan sampai ke negeri orang [[Seres]] dan orang [[Frini]]." StraboStrabon 11.11.1 ([https://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Strab.+11.11.1 Strabon 11.11.1])</ref>}}
 
''Periplus'' (catatan pelayaran) selanjutnya menyinggung perihal pemerintahan Yunani-India dan kesinambungan peredaran uang logam Yunani-India di kawasan itu:
Baris 250 ⟶ 249:
 
==== Pemerintahan di Mandura ====
[[File:Yavanarajya_inscription.jpg|thumb|350px|left|[[Prasasti Yawanaradya]] yang ditemukan di [[Mathura|Mandura]] memuat keterangan waktu pembuatannya, yakni pada "hari terakhir tahun 116 daulat Yawana" (''Yawanaradya''), atau tahun ke-116 [[tarikh Yawana]],<ref name="Rhie"/> [[Museum Mathura|Museum Mandura]]]]
[[File:Mathura Herakles.jpg|thumb|upright|[[Herakles Mandura]], arca [[Herakles]] mencekik [[singa Nemea]] yang ditemukan di [[Mathura|Mandura]],<ref>The Art and Architecture of the Indian Subcontinent, James C. Harle, Yale University Press, 1994 [https://books.google.com/books?id=LwcBVvdqyBkC&pg=PA67 hlm. 67]</ref> sekarang tersimpan di [[Museum India]] [[Kolkata]]]]
 
Dari bukti-bukti numismatis, sastrawi, maupun epigrafis, tampaknya [[Kerajaan Yunani-India|bangsa Yunani-India]] juga menguasai [[Mathura|Mandura]] pada selang waktu antara tahun 185 SM sampai tahun 85 SM, teristimewa pada masa pemerintahan [[Menander I|Menandros I]] (165–135 SM).<ref name="SRQ9">{{cite book |last1=Quintanilla |first1=Sonya Rhie |title=History of Early Stone Sculpture at Mathura: Ca. 150 BCE - 100 CE |date=2007 |publisher=BRILL |isbn=9789004155374 |page=9 |url=https://books.google.com/books?id=X7Cb8IkZVSMC&pg=PA9 |language=en}}</ref> [[Klaudius Ptolemaeus|Ptolemayos]] menyebutkan bahwa Menandros berdaulat sampai ke Mandura ({{lang-el|Μόδυρα}}, ''Modura'').<ref name="SRQ9"/>
 
Sedikit ke barat laut dari Mandura, ditemukan banyak uang logam Yunani-India di kota [[Khokrakot]] (sekarang [[Rohtak]]), mencakup uang-uang keluaran 14 raja Yunani-India yang berbeda-beda maupun uang-uang yang dicetak di [[Naurangabad, Bhiwani|Naurangabad]],<ref>"Cetakan-cetakan uang logam Yunani-India juga sudah ditemukan di Ghuram dan Naurangabad." Punjab History Conference, [[Punjabi University]], 1990, Proceedings, Jilid 23, hlm. 45</ref> yang menyiratkan pendudukan bangsa Yunani-India atas [[Haryana]] pada abad ke-2 sampai abad pertama SM.<ref>History and Historians in Ancient India, Dilip Kumar Ganguly, Abhinav Publications, 1984 [https://archive.org/details/historyhistorian00gang/page/108 hlm. 108]</ref><ref>Encyclopaedia of Tourism Resources in India, Jilid 1, Manohar Sajnani, Gyan Publishing House, 2001 [https://books.google.com/books?id=vdMNBxOsvrUC&pg=PA93 hlm. 93]</ref>
Baris 273 ⟶ 272:
}}
 
Sejumlah arca orang asing berukuran kecilmini muncul dalam khazanah [[seni rupa Mathura|seni rupa Mandura]] dari abad ke-4 sampai abad ke-2 SM. Arca-arca ini sebutdisebut arca "orang asing", arca orang Persia, atau arca orang Iran karenalantaran tampakmenampakkan bercorakciri-ciri asing.<ref name="AV141"/><ref name="SKS">"patung-patung kepala dari Mandura, beberapa arca terakota berbentuk kepala manusia laki-laki telah ditemukan, yang menggambarkan sosok bangsa Iran, bangsa yang menjalin hubungan dekat dengan bangsa India pada abad keempat dan ketiga SM. Agrawala menyebut arca-arca ini sebagai arca-arca orang Iran karena raut wajah mereka menampakkan ciri-ciri etnis asing." {{cite book |last1=Srivastava |first1=Surendra Kumar |title=Terracotta art in northern India |date=1996 |publisher=Parimal Publications |page=81 |url=https://books.google.com/books?id=s4MsAQAAIAAJ |language=en}}</ref><ref>"Mandura juga menghasilan satu kelompok istimewa arca-arca terakota kepala manusia dengan ciri-ciri wajah etnis asing." {{cite book |last1=Dhavalikar |first1=Madhukar Keshav |title=Masterpieces of Indian Terracottas |date=1977 |publisher=Taraporevala |page=23 |url=https://books.google.com/books?id=8WzqAAAAMAAJ |language=en}}</ref> Arca-arca mini tersebut mungkin saja mencerminkan kontak bangsa India dengan orang-orang asing yang kian meningkat kala itu.<!--<ref name="SKS"/> SeveralBeberapa ofdi theseantaranya seemtampak tomenyerupai representprajurit-prajurit foreignasing soldiersyang whoberkunjung visitedke India duringpada thezaman Mauryankulawangsa periodMaurya anddan influencedmempengaruhi modellerspara inperupa MathuraMandura withdengan theirciri-ciri peculiarkhas ethnicetnis featuresmaupun andpakaian uniformsseragam mereka.<ref>"SoldierArca-arca kepala headsprajurit. DuringAktivitas themiliter Mauryanpada period,zaman thekulawangsa militaryMaurya activitylebih wasbanyak moredibuktikan evidencedoleh inkehidupan themasyarakat public lifesehari-hari. Possibly,Kemungkinan foreignbesar soldiersprajurit-prajurit frequentlyasing visitedkerap berkunjung ke India anddan attractedmenarik Indianperhatian modellerspara withperupa theirIndia ethnicdengan featuresciri-ciri andkhas etnis maupun pakaian seragam mereka yang uncommontidak uniformbiasa. FromDari MathuraMandura indi UttarNegara Pradeshbagian andUtar BasarhPrades indan Basar di Negara Bagian Bihar, sometelah terracotta headsdiparotkan havepenemuan beenbeberapa reported,arca whichkepala representterakota soldiersyang menyerupai kepala prajurit. ArtisticallySecara artistik, thearca Basarhkepala terracottaprajurit soldier-headsterakota areBasar better,tampak executedlebih thanbagus thosebuatannya fromdaripada Mathuraarca kepala dari Mandura." indalam {{cite book |last1=Srivastava |first1=Surendra Kumar |title=Terracotta art in northern India |date=1996 |publisher=Parimal Publications |page=82 |url=https://books.google.com/books?id=s4MsAQAAIAAJ |language=en}}</ref> ADiketahui helmetedpula headbahwa ofsebuah aarca soldier,kepala probablyprajurit [[Indo-Greek]]berketopong, iskemungkinan alsobesar knownprajurit Yunani-India, anddipertanggal datedabad topertama the 1st century BCESM, nowdan inkini thetersimpan Mathuradi Museum Mandura.<ref name="Ancient India: an introductory outl" /> OneSalah ofsatu thearca terracottaterakota statuettes,mini usuallyyang nicknamedbiasa thedijuluki "Persianbangsawan noblemanPersia" anddan dateddipertanggal toabad theke-2 2nd century BCESM, cantampak bemengenakan seenkain wearing a coatselubung, scarfsyal, trouserscelana andpanjang, adan turbanserban.<ref>{{cite book |last1=Vishnu |first1=Asha |title=Material Life of Northern India: Based on an Archaeological Study, 3rd Century B.C. to 1st Century B.C. |date=1993 |publisher=Mittal Publications |isbn=9788170994107 |page=XV |url=https://books.google.com/books?id=zaJ5oyrqBakC&pg=PR15 |language=en}}</ref><ref>"TheArca figureseorang ofteruna a Persian youthPersia (35.2556) wearingmengenakan coatkain selubung, scarfsyal, trouserscelana andpanjang, turbandan isserban amerupakan barang yang rarelangka itemditemui." {{cite book |last1=Museum |first1=Mathura Archaeological |title=Mathura Museum Introduction: A Pictorial Guide Book |date=1971 |publisher=Archaeological Museum |page=14 |url=https://books.google.com/books?id=f3XqAAAAMAAJ |language=en}}</ref><ref>{{cite book |last1=Sharma |first1=Ramesh Chandra |title=The Splendour of Mathurā Art and Museum |date=1994 |publisher=D.K. Printworld |page=58 |url=https://books.google.com/books?id=O-vVAAAAMAA }}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="AV141">{{cite book |last1=Vishnu |first1=Asha |title=Material Life of Northern India: Based on an Archaeological Study, 3rd Century B.C. to 1st Century B.C. |date=1993 |publisher=Mittal Publications |isbn=9788170994107 |page=141 |url=https://books.google.com/books?id=zaJ5oyrqBakC&pg=PA141 |language=en}}</ref>
 
MathuraMungkin maysaja thenkala haveitu beenMandura conqueredsudah by theditaklukkan [[Mitrawangsa dynasty (Mathura)|Mitra dynasty]], oratau ruleddiperintah independentlysendiri by theoleh [[Dattawangsa dynastyData]] duringpada theabad 1stpertama century BCSM.<ref name="autogenerated170">History of Early Stone Sculpture at Mathura: Ca. 150 BCE - 100 CE, Sonya Rhie Quintanilla, BRILL, 2007, phlm. 170</ref> InBagaimanapun anyjuga, caseMandura Mathuratunduk wasdi underbawah the control ofpemerintahan thepara [[Indo-Scythianmahaksatrapa]] [[NorthernKerajaan SatrapsIndia-Skithia|Skit-India]] fromsejak the 1st century ofabad thepertama Christiantarikh eraMasehi.
 
=====Indian sourcesSumber-sumber India =====
The termIstilah ''YavanaYawana'' isdiduga thoughtmerupakan toterjemahan beistilah a transliteration of"orang Yonia"Ionians", anddan isdiketahui knowndigunakan tountuk havemenyebut designatedorang-orang HellenisticYunani GreeksHelenistis (startingmulai withdari thewaktu pembuatan [[EdictsMaklumat-maklumat ofAsoka|prasasti-prasasti Ashokamaklumat Asoka]], whereyang memuat pernyataan [[AshokaAsoka]] writes aboutmengenai "theRaja ''YavanaYawana'' king [[AntiochusAntiokhos II Theos|AntiochusAntiokhos]]"),<ref>"BecauseKarena theorang IoniansYonia, werebaik eitherselaku thekelompok firstmasyarakat orYunani thepertama mostmaupun dominantsebagai groupkelompok amongmasyarakat theYunani Greekspaling withdominan, whomyang peopledijumpai inorang thedi eastDunia came in contactTimur, the Persians calledbangsa allPersia ofmenyebut themmereka ''Yauna'', andsementara thebangsa IndiansIndia usedmenggunakan sebutan ''Yona'' anddan ''YavanaYawana'' forbagi themmereka", Narain, ''The Indo-Greeks'', phlm. 249</ref> buttetapi maykadang-kadang havedigunakan sometimespula referreduntuk tomenyebut otherbangsa foreignersasing aslain wellselepas afterabad thepertama 1st[[anno centuryDomini|tarikh ADMasehi]].<ref>"TheIstilah termini (YavanaYawana) had a precisememiliki meaningarti untilyang welltertentu intosampai thememasuki [[Christiananno eraDomini|tarikh Masehi]], whenmanakala graduallymakna itsaslinya original meaningperlahan-lahan wasmenghilang lost anddan, likesama theseperti wordkata Mleccha"Mlekha", itturun degeneratedtingkat intomenjadi asebutan generalumum termuntuk forseorang a foreignerasing." Narain, phlm. 18</ref>
 
Di dalam pustaka ''[[PatanjaliMahabhashya|Mahabasya]]'', a grammarian and commentator onResi [[PāṇiniPatanjali]], aroundahli 150tata BC,bahasa describesSangsekerta indan thepengulas karya-karya tulis ''[[Mahābhāṣya|MahābhāsyaPāṇini]]'', thesekitar invasiontahun in150 twoSM, examplesdua usingkali themenguraikan imperfectinvasi tensebangsa Yunani dalam [[Sanskritkala imperfek|bentuk waktu belum rampung]], denotingdan adengan recentdemikian ormenyiratkan ongoingbahwa eventskerjadian tersebut baru saja terjadi atau masih berlangsung:<ref>"Indo-Greek, Indo-Scythian and Indo-Parthian coins in the Smithsonian institution", [[Bopearachchi]], p16hlm. 16.</ref><ref>Tarn, pphlmn. 145–146</ref>
* "''Arunad YavanahYawanah Sāketam''" ("Theorang [[Yavana]]sYawana (Greeks) weretengah besiegingmengepung Saketa").
* "''Arunad YavanoYawano MadhyamikāmMadyamikām''" ("Theorang YavanasYawana weretengah besiegingmengepung [[Nagari, Rajasthan|MadhyamikaMadyamika]]" (the "Middle country")).
 
[[File:Yavana warrior (proper left side), Udayagiri and Khandagiri Caves.jpg|thumb|Arca yang diduga kuat menggambarkan prajurit Yawana ber[[sepatu bot|sepatu lars]] dan berbaju [[khiton]], dari situs Rani Gumpa (Gua Rani) di [[Gua-gua Udayagiri dan Kandagiri|perguaan Udayagiri]], pesisir timur India, tempat ditemukannya [[prasasti Hatigumpa]], abad ke-2 atau abad pertama SM<ref>"Perawakan kekar dan penempatannya pada pintu gua (Rani Gumpa) mengisyaratkan bahwa arca laki-laki tersebut adalah sosok pengawal atau [[dwarapala]]. Sikapnya yang agresif dan pakaiannya yang berciri Barat (jubah pendek dan sepatu lars) merupakan indikasi bahwa mungkin sekali arca ini menggambarkan seorang prajurit Yawana, bangsa asing dari Dunia Yunani-Romawi." dalam ''Early Sculptural Art in the Indian Coastlands: A Study in Cultural Transmission and Syncretism (300 BCE-CE 500),'' Sunil Gupta, D K Printworld (P) Limited, 2008, hlm. 85</ref>]] Pustaka ''[[Yugapurana]]'' menjabarkan peristiwa-peristiwa dalam bentuk ramalan, yang mungkin saja merupakan peristiwa-peristiwa bersejarah,<ref>"Namun cerita sebenarnya tentang invasi Yunani-India hanya menjadi jelas pada analisis materi yang terkandung di dalam bagian historis dari Gargasanghita, yakni Yugapurana" Narain, hlm. 110, ''The Indo-Greeks''. Juga "Teks Yugapurana, sebagaimana yang sudah kami tunjukkan, memberikan petunjuk eksplisit mengenai kurun waktu dan hakikat invasi Pataliputra yang di dalamnya bangsa Yunani-India turut mengambil bagian, karena teks tersebut mengatakan bahwa orang Pancala dan orang Mandura adalah kekuatan-kekuatan lain yang menyerang Saketa dan menghancurkan Pataliputra", Narain, hlm. 112</ref><ref>"Bagi sarjana mana pun yang menekuni kajian kehadiran bangsa Yunani-India atau bangsa Skit-India sebelum tarikh Masehi, ''Yugapurana'' merupakan sumber materi yang penting" Dilip Coomer Ghose, Sekretaris Jenderal, [[Perhimpunan Asiawi]], [[Kolkata]], 2002</ref><ref>"..menambah bobot kemungkinan bahwa keterangan tentang penyerbuan orang Yawan ke Saketa dan Pataliputra-dalam persekutuan dengan orang Pancala dan orang Mandura—memang bersifat historis" Mitchener, ''The Yuga Purana'', hlm. 65.</ref> meriwayatkan penyerbuan bangsa Yunani-India atas ibu kota Pataliputra,<ref>"Pergerakan orang Yunani ke Pataliputra dicatat pihak India di dalam Yuga-purana", Tarn, hlm. 145</ref> sebuah kota berbenteng megah dengan 570 menara dan 64 pintu gerbang menurut [[Megastenes]],<ref>"Kota terbesar di India adalah kota yang dinamakan Palimbotra, di wilayah kedaulatan bangsa Prasia [[...]] Megastenes memberi tahun kita bahwa kota ini membentang dari kawasan-kawasan permukiman berpenghuni sampai sejauh delapan puluh stadia ke masing-masing sisinya, dan lebarnya lima belas stadia, dan seluruhnya dikelilingi sebuah parit selebar enam ratus kaki dengan kedalaman tiga puluh hasta, dan temboknya bermahkotakan 570 menara dan memiliki enam puluh tambah empat pintu gerbang." Arr. Ind. 10. "Of Pataliputra and the Manners of the Indians.", mengutip Megastenes [http://www.mssu.edu/projectsouthasia/history/primarydocs/Foreign_Views/GreekRoman/Megasthenes-Indika.htm Text] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20081210080315/http://www.mssu.edu/projectsouthasia/history/primarydocs/Foreign_Views/GreekRoman/Megasthenes-Indika.htm |date=10 Desember 2008 }}</ref> dan menjabarkan kerusakan yang akhirnya menimpa tembok kota tersebut:<ref>"Teks Yugapurana, sebagaimana yang sudah kami tunjukkan, memberikan petunjuk eksplisit mengenai kurun waktu dan hakikat invasi Pataliputra yang di dalamnya bangsa Yunani-India turut mengambil bagian, karena teks tersebut mengatakan bahwa orang Pancala dan orang Mandura adalah kekuatan-kekuatan lain yang menyerang Saketa dan menghancurkan Pataliputra", Narain, hlm. 112</ref>.</ref>
[[File:Yavana warrior (proper left side), Udayagiri and Khandagiri Caves.jpg|thumb|Possible statue of a [[Yavana]]/ Indo-Greek warrior with boots and [[Chiton (costume)|chiton]], from the Rani Gumpha or "Cave of the Queen" in the [[Udayagiri and Khandagiri Caves|Udayagiri Caves]] on the east coast of India, where the [[Hathigumpha inscription]] was also found. 2nd or 1st century BC.<ref>"The taut posture and location at the entrance of the cave (Rani Gumpha) suggests that the male figure is a guard or [[dvarapala]]. The aggressive stance of the figure and its western dress (short kilt and boots) indicates that the sculpture may be that of a [[Yavana]], foreigner from the Graeco-Roman world." in Early Sculptural Art in the Indian Coastlands: A Study in Cultural Transmission and Syncretism (300 BCE-CE 500), by Sunil Gupta, D K Printworld (P) Limited, 2008, p. 85</ref>]]
{{quote|ThenLalu, aftersesudah having approachedmenghampiri [[Saketa]] together withbersama-sama theorang [[PanchalaPancala]]s anddan theorang [[Mathura, Uttar Pradesh|MathuraMandura]]s, theorang YavanasYawana, valiantyang ingagah battleberani dalam pertempuran, willakan reachmencapai KusumadhvajaKusumadwaja ("Thekota townpanji-panji of the flower-standardkusuma", [[Pataliputra]]). ThenLalu, oncebegitu Puspapura (anothernama name oflain Pataliputra) hassudah beendicapai reacheddan andtembok-tembok itslumpurnya celebratednan mud-wallsjaya castraya downdirubuhkan, all the realmseluruh willnegeri beakan inkacau disorderbalau.|''Yuga PuranaYugapurana'', ParagraphAlinea 47–48, quoteddikutip indalam Mitchener, ''The Yuga Purana'', 2002edisi edition2002<ref name="Chakrbarti">The Sungas, Kanvas, Republican Kingdoms and Monarchies, Mahameghavahanas, [[Dilip Kumar Chakrabarti]], phlm. 6 [https://www.academia.edu/7469349/I.1._The_Sungas_Kanvas_Republican_Kingdoms_and_Monarchies_Mahameghavahanas]</ref><ref name="McEvilley 371">McEvilley, 2002, The Shape of Ancient Thought, phlm. 371</ref>}}
The Brahmanical text of the ''[[Yuga Purana]]'' describes events in the form of a prophecy, which may have been historical,<ref>"But the real story of the Indo-Greek invasion becomes clear only on the analysis of the material contained in the historical section of the Gargi Samhita, the Yuga Purana" Narain, p110, ''The Indo-Greeks''. Also "The text of the Yuga Purana, as we have shown, gives an explicit clue to the period and nature of the invasion of Pataliputra in which the Indo-Greeks took part, for it says that the Pancalas and the Mathuras were the other powers who attacked Saketa and destroyed Pataliputra", Narain, p. 112</ref><ref>"For any scholar engaged in the study of the presence of the Indo-Greeks or Indo-Scythians before the Christian Era, the ''Yuga Purana'' is an important source material" Dilip Coomer Ghose, General Secretary, [[Asiatic Society|The Asiatic Society]], [[Kolkata]], 2002</ref><ref>"..further weight to the likelihood that this account of a Yavana incursion to Saketa and Pataliputra-in alliance with the Pancalas and the Mathuras—is indeed historical" Mitchener, ''The Yuga Purana'', p. 65.</ref> relates the attack of the Indo-Greeks on the capital Pataliputra,<ref>"The advance of the Greek to Pataliputra is recorded from the Indian side in the Yuga-purana", Tarn, p. 145</ref> a magnificent fortified city with 570 towers and 64 gates according to [[Megasthenes]],<ref>"The greatest city in India is that which is called Palimbothra, in the dominions of the Prasians [[...]] Megasthenes informs us that this city stretched in the inhabited quarters to an extreme length on each side of eighty stadia, and that its breadth was fifteen stadia, and that a ditch encompassed it all round, which was six hundred feet in breadth and thirty cubits in depth, and that the wall was crowned with 570 towers and had four-and-sixty gates." Arr. Ind. 10. "Of Pataliputra and the Manners of the Indians.", quoting Megasthenes [http://www.mssu.edu/projectsouthasia/history/primarydocs/Foreign_Views/GreekRoman/Megasthenes-Indika.htm Text] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20081210080315/http://www.mssu.edu/projectsouthasia/history/primarydocs/Foreign_Views/GreekRoman/Megasthenes-Indika.htm |date=December 10, 2008 }}</ref> and describes the ultimate destruction of the city's walls:<ref>"The text of the Yuga Purana, as we have shown, gives an explicit clue to the period and nature of the invasion of Pataliputra in which the Indo-Greeks took part, for it says that the Pancalas and the Mathuras were the other powers who attacked Saketa and destroyed Pataliputra", Narain, ''The Indo-Greeks'', p. 112.</ref>
{{quote|Then, after having approached [[Saketa]] together with the [[Panchala]]s and the [[Mathura, Uttar Pradesh|Mathura]]s, the Yavanas, valiant in battle, will reach Kusumadhvaja ("The town of the flower-standard", [[Pataliputra]]). Then, once Puspapura (another name of Pataliputra) has been reached and its celebrated mud-walls cast down, all the realm will be in disorder.|''Yuga Purana'', Paragraph 47–48, quoted in Mitchener, ''The Yuga Purana'', 2002 edition<ref name="Chakrbarti">The Sungas, Kanvas, Republican Kingdoms and Monarchies, Mahameghavahanas, [[Dilip Kumar Chakrabarti]], p. 6 [https://www.academia.edu/7469349/I.1._The_Sungas_Kanvas_Republican_Kingdoms_and_Monarchies_Mahameghavahanas]</ref><ref name="McEvilley 371">McEvilley, 2002, The Shape of Ancient Thought, p. 371</ref>}}
 
AccountsKeterangan oftentang battlespertempuran-pertempuran betweenantara thebangsa GreeksYunani anddan thewangsa ShungaSungga indi [[CentralIndia IndiaTengah]] arejuga alsoterdapat founddi in thedalam ''[[MālavikāgnimitramMaliwikagnimitra|Malawikagnimitram]]'', alakon playkarya bypujangga [[KālidāsaKalidasa]] whichyang isdiduga thoughtmengisahkan topertempuran describeantara anpasukan encounterberkuda betweenYunani a Greek cavalry squadron anddan [[VasumitraWasumitra]], the grandson ofcucu [[PushyamitraPusyamitra]], duringyang theberlangsung latter'sdi reign, by thesekitar [[SindhSungai RiverSind]] or theatau [[Sungai Kali Sindh RiverSind]] pada masa pemerintahan Pusyamitra.<ref>"Indo-Greek, Indo-Scythian and Indo-Parthian coins in the Smithsonian institution", [[Bopearachchi]], p16hlm. Also16. Juga: "Kalidasa recountsmeriwayatkan indi hisdalam Mālavikāgnimitrakarya tulisnya, Mālawikāgnimitra (5.15.14–24), thatbahwa [[PushyamitraPusyamitra ShungaSungga|Puspamitra]] appointedmengangkat hiscucunya, grandsonWasumitra, Vasumitramenjadi topengawal guardkuda hiskurban sacrificial horseaswameda, whichyang wandereddilepas onmenyusuri thetepian rightSindu bankdan ofditangkap thepasukan Sindhuberkuda riverYawana, andyang waskemudian seizeddikalahkan byWasumitra. YavanaYang cavalrymen—the later being thereafter defeated by Vasumitra. Thedisebut "SindhuSindu" referreddalam tokonteks inini thismungkin contextsaja may refer the riveradalah [[Sungai Indus|Sungai River|IndusSindu]]:, buttetapi suchtampaknya ancakupan extensionmandala ofkekuasaan Shungawangsa powerSungga seemsmustahil unlikelyseluas itu, anddan itlebih ismungkin more"Sindu" probabledi thatdalam itMalawikagnimitra denotesadalah onesalah ofsatu twodi riversantara indua centralsungai Indiaeitherdi theIndia SindhuTengah, riveryakni whichSungai isSindu a tributary of theanak [[Sungai Yamuna]], oratau theSungai Kali-SindhuSindu river which is a tributary of theanak [[ChambalSungai River|ChambalCambal]]." The Yuga Purana, Mitchener, 2002.)"</ref>
 
Menurut Yugapurana, orang Yawana mundur sesudah pecah konflik-konflik internal:
According to the Yuga Purana, the Yavanas thereafter will retreat following internal conflicts:
{{quote|"TheOrang YavanasYawana (Greeks)akan will commandberkuasa, the Kingsraja-raja willakan disappearsirna. (ButTetapi ultimatelypada akhirnya) theorang YavanasYawana, intoxicatedlantaran withmabuk fightingperang, willtidak nottetap staytinggal indi MadhadesaMadadesa (the [[Madhya Pradesh|MiddleNegeri CountryTengah]]); theretidak willpelak belagi undoubtedlyakan apecah civilperang warsaudara amongdi themtengah-tengah mereka, arisingtersulut indi theirnegeri ownmereka countrysendiri ([[BactriaBaktria]]), thereakan willberkobar beperang adahsyat terribledan and ferocious warberdarah-darah." (Gargi-SamhitaGargasanghita, YugaYugapurana, Purana chapter,Pupuh No77).<ref name="Chakrbarti"/>}}
 
According toMenurut Mitchener, the [[Hathigumphaprasasti inscriptionHatigumpa]] indicatesmengindikasikan thekeberadaan presenceorang-orang of the IndoYunani-GreeksIndia leddi bybawah apimpinan rulerseorang listedtokoh asbernama "...ta" fromdari [[MathuraMandura]] duringpada theabad 1stpertama century BCESM.<ref>"TheNama nameDimita Dimitahampir isdapat almostdipastikan certainlyadalah anadaptasi adaptationdari ofnama "Demetrios", anddan thedengan inscriptiondemikian thusprasasti indicatestersebut amengindikasikan Yavanakeberadaan presenceorang inYawana Magadhadi Magada, probably around thekemungkinan middlebesar ofsekitar thepertengahan 1stabad centurypertama BCSM." Mitchener, ''The Yuga Purana'', phlm. 65.</ref> Although,Nama theraja nameYunani-India oftersebut thesudah kingterhapus. hasSuku beenkata omitted"ta" andyang undeciphered.tersisa Thepada remainingprasasti syllablestersebut [ta]telah hasmenjadi beenpokok disputedperdepatan. ItMenurut hasTarn, beensuku arguedkata bytersebut Tarnmengacu tokepada beDemetrios, referencingtetapi thedisanggah rulersejarawan Demetrius.lain, Howevermisalnya thisNarain, interpretationyang ismenunjukkan disputedketidaksesuaian bytafsir othertersebut historiansdengan likekronologi Narain,maupun whichdengan pointfakta outbahwa theDemetrios discrepanciestidak inpernah chronologymencapai anddaerah thelain factdi Demetriusluar didn't ventured past PunjabPanjab.<ref>"ThePrasasti HathigumphaHatigumpa inscriptiontampaknya seemstidak tokena-mengena havedengan nothingsejarah tobangsa Yunani-India, dodan withsudah thebarang historytentu oftidak theada Indosangkut-Greeks;pautnya certainlydengan it has nothing to do with DemetriusDemetrios I", Narain, ''The Indo-Greeks'', phlm. 50.</ref> InsteadPara mostsejarawan historianssekarang nowini theorizeberteori itbahwa tosuku bekata the"ta" Indo-Greekmengacu rulerkepada MenanderMenandros I, oratau perhapsmungkin apula latersalah Yavanaseorang kingraja fromYawana Mathuraterkemudian dari Mandura.<!--
 
{{Quote|"ThenLalu inpada thetahun eighth yearkedelapan, ([[KharavelaKarawela]]) with adengan largeangkatan armybersenjata havingyang sackedbesar Goradhagirimenyerang causesGoradagiri pressuremenekan on Rajagaha ([[Rajgir|Rajagriha]]). On account of the loud report of this act of valour, the Yavana (Greek) King Dimi[ta] retreated to [[Mathura]] having extricated his demoralized army."|[[Hathigumpha inscription]], line 8, probably in the 1st century BC. Original text is in Brahmi script.<ref name="archive87">Translation in Epigraphia Indica 1920 [https://archive.org/details/epigrahiaindicav014769mbp p. 87]</ref>}}
 
But while this inscription may be interpreted as an indication that Demetrius I was the king who made conquests in Punjab, it is still true that he never issued any Indian-standard coins, only numerous coins with elephant symbolism, and the restoration of his name in Kharosthi on the Hathigumpha inscription: ''Di-Mi-Ta'', has been doubted.<ref>P.L.Gupta: Kushâna Coins and History, D.K.Printworld, 1994, p. 184, note 5</ref> The ''"Di"'' is a reconstruction, and it may be noted that the name of another Indo-Greek king, Amyntas, is spelt ''A-Mi-Ta'' in Kharosthi and may fit in.
 
Therefore, Menander remains the likeliest candidate for any advance east of PunjabPanjab.
 
===Consolidation Konsolidasi ===
{{Coin image box 2 singles
| position= right
Baris 658 ⟶ 656:
{{anchor|Rulers}}
 
== Raja-raja Yunani-India: uang keluaran, wilayah kedaulatan, dan kronologi ==
==Indo-Greek kings: their coins, territories and chronology==
[[File:IndoGreeksTrojanHorse.jpg|thumb|TheKarya storyseni of therupa [[Trojan horseGandhara|Gandara]] wasyang depictedmenggambarkan in the art ofkisah [[Gandharakuda Troya]]., koleksi ([[British Museum|Museum Inggris]]).]]
Today 36 Indo-Greek kings are known. Several of them are also recorded in Western and Indian historical sources, but the majority are known through [[numismatic]] evidence only. The exact [[chronology]] and sequencing of their rule is still a matter of scholarly inquiry, with adjustments regular being made with new analysis and coin finds (overstrikes of one king over another's coins being the most critical element in establishing chronological sequences).
 
Baris 850 ⟶ 848:
|colspan=4|
| style="text-align:center;" colspan="2"|[[Rajuvula]] (Indo-Scythian)
|}-->
 
==See alsoLihat pula ==
{{col div|colwidth=20em}}
*[[Kerajaan Yunani-Baktria]]
*[[Greco-Bactrian Kingdom]]
*[[YavanaTarikh eraYawana]]
*[[YavanaKerajaan KingdomYawana]]
*[[Kekaisaran Seleukia|Kemaharajaan wangsa Seleukos]]
*[[Seleucid Empire]]
*[[Greko-Buddhisme|Kebudayaan Buddhawi Yunani]]
*[[Greco-Buddhism]]
*[[Buddhisme Gandhara|Kebudayaan Buddhawi Gandara]]
*[[Gandharan Buddhism]]
*[[Kerajaan India-Skithia|Kerajaan Skit-India]]
*[[Indo-Scythians]]
*[[Kerajaan Partia-India]]
*[[Indo-Parthian Kingdom]]
*[[Maklumat-maklumat Asoka dalam bahasa Yunani di Kandahar]]
*[[Kandahar Greek Inscription]]
*[[Batu Prasasti Dwibahasa Kandahar]]
*[[Kandahar Bilingual Rock Inscription]]
*[[Kekaisaran Kushan|Kemaharajaan EmpireKusyana]]
*[[Perdagangan Romawi|Usaha dagang bangsa Romawi]]
*[[Roman commerce]]
*[[Lini masa kerajaan-kerajaan Yunani-India]]
*[[Timeline of Indo-Greek Kingdoms]]
*[[Kerajaan Gandhara|Kerajaan KingdomGandara]]
*[[Pembagian Babilonia|Bagi wilayah di Babel]]
*[[Partition of Babylon]]
{{colend}}-->
 
== Rujukan ==
Baris 902 ⟶ 900:
| first = John
| title = The Diffusion of Classical Art in Antiquity
| url = https://archive.org/details/diffusionofclass00unse
| year = 1994
| publisher = Princeton University Press
Baris 963 ⟶ 962:
| first = Pierre
| title = Afghanistan, les trésors retrouvés
| url = https://archive.org/details/afghanistanlestr0000unse
| year = 2007
| language = fr
Baris 1.000:
| first = Damien
| title = A Dictionary of Buddhism
| url = https://archive.org/details/dictionaryofbudd0000keow
| year = 2003
| publisher = [[Oxford University Press]]
Baris 1.038 ⟶ 1.039:
| author-link = Thomas McEvilley
| title = The Shape of Ancient Thought. Comparative studies in Greek and Indian Philosophies
| url = https://archive.org/details/liang.shapeofancientth0001mcev
| year = 2002
| publisher = Allworth Press and the School of Visual Arts
Baris 1.078 ⟶ 1.080:
| first = Baij Nath
| title = Buddhism in Central Asia
| url = https://archive.org/details/buddhismincentra0000puri
| year = 2000
| publisher = Motilal Banarsidass
Baris 1.087 ⟶ 1.090:
| first = John M.
| title = The Dynastic Arts of the Kushans
| url = https://archive.org/details/dynasticartsofku0000rose
| year = 1967
| publisher = University of California Press
Baris 1.184 ⟶ 1.188:
[[Kategori:India Kuno]]
[[Kategori:Negara Helenistis]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di India]]
[[Kategori:Kelompok masyarakat kuno di Pakistan]]
[[Kategori:Berdiri dasawarsa 180-an SM]]