Suku Alor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adven Nababan (bicara | kontrib)
k Etnik
 
(38 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
'''Suku Alor''' merupakan Suku terbesar yang mendiami [[Pulau alor]], [[Kabupaten Alor]], [[Nusa tenggara Timur]].<ref name="ak"/> Suku alor atau yang biasa disebut ''Suku Abui'' merupakan suku pendiri kerajaan tertua di Alor yang dibangun di pedalaman pegunungan Alor.<ref name="ak"/> Meski pada akhirnya riwayat kerajaan berakhir, namun ''Suku Alor'' masih tetap eksis. Besar kemungkinan, orang-orang ''Suku Alor'' yang mendiami wilayah [[Takpala]] Sekarang adalah keturunan dari penduduk [[Kerajaan Alor]].<ref name="ak"><small>[http://alorkab.go.id Pemerintah Kabupaten Alor."Sejarah Kabupaten Alor"] diakses 19 Januari 2016</small></ref>
|group = Alor
|native_name =
|image =
|popplace = [[Indonesia]] ([[Kabupaten Alor]])
|pop =
|langs = [[Bahasa Alor|Alor]], [[Bahasa Melayu Alor|Melayu Alor]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels = [[Islam]] dan [[Kekristenan]]
|related = [[Suku Abui|Abui]]{{•}}[[Suku Blagar|Blagar]]{{•}}[[Suku Nedebang|Nedebang]]
}}
'''Suku Alor''' adalah [[kelompok etnis]] yang mendiami pesisir barat [[Pulau Alor|Alor]], [[Pulau Pantar|Pantar]] bagian utara, dan [[Pulau Pura|Pura]] di [[Kabupaten Alor]], [[Nusa Tenggara Timur]].<ref name="ak">[http://alorkab.go.id Pemerintah Kabupaten Alor."Sejarah Kabupaten Alor"] diakses 19 Januari 2016</ref> Wilayah domisili suku Alor terdiri atas 5 kecamatan, yakni kecamatan [[Alor Timur, Alor|Alor Timur]], [[Alor Barat Laut, Alor|Alor Barat Laut]], [[Alor Barat Daya, Alor|Alor Barat Daya]], [[Alor Selatan, Alor|Alor Selatan]], dan [[Pantar, Alor|Pantar]]. Wilayah yang dihuni merupakan daerah yang berbukit dan bergunung-gunung dengan berbagai tingkat kemiringan.<ref>{{Cite book|title=Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia|last=Lien|first=Dwiari Ratnawati|publisher=[[Direktorat Jenderal Kebudayaan]]|year=2018|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
 
== Kepercayaan Suku AlorBahasa ==
{{Utama|Bahasa Alor|Bahasa Melayu Alor}}
Mayoritas kepercayaan penduduk Alor adalah [[kristen katolik]] dan [[kristen protestan]], tapi tidak sedikit pula dari masyarakat Alor yang menganut paham [[animisme]] dan [[dinamisme]] yang menyembah:<ref name="a"><small>[http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2542/rumah-adat-takpala Rumah adat takpala] diakses 19 Januari 2016</small></ref>
Bahasa yang digunakan oleh suku Alor terutama [[bahasa Alor]].<ref>[http://www.joshuaproject.net/languages.php?rol3=aol Alor Speaking Peoples - Joshua Project]</ref> Sedangkan [[bahasa Indonesia]] dan [[Bahasa Melayu Alor|Melayu Alor]] merupakan [[basantara|bahasa perantara]] diantara masyarakat suku Alor dan kelompok etnis lainnya.<ref>{{Cite book |title=A grammar of Klon: a non-Austronesian language of Alor, Indonesia |last=Baird |first=Louise |publisher=Pacific Linguistics |year=2008 |location=Canberra}}</ref>
#''Larra/Lera'' yaitu matahari
== Sistem kekerabatan ==
#''Wulang'' yaitu bulan
Seperti kelompok etnis lainnya di Indonesia, masyarakat suku Alor juga memiliki sistem kekerabatan yang telah terbentuk sejak zaman dahulu. Berikut ini beberapa kelompok berdasarkan kekerabatan dalam suku Alor.
#''Neda'' yaitu sungai bisa disebut juga dewa air
* ''Hieta'', keanggotaannya dihitung melalui prinsip [[patrilineal]].
#''Addi'' yaitu hutan bisa disebut juga dewa hutan
* ''Fengfala'', semua keturunan dari saudara ayah dan ibu yang lebih tua.
#''Hari'' yaitu laut bisa disebut juga dewa laut.
* ''Nengfala'', sepupu silang dari pihak ibu.
 
== Kepercayaan ==
==Kesenian dan Kebudayaan Suku Alor==
Masyarakat suku Alor saat ini umumnya menganut dua [[agama Abrahamik]], yakni [[Islam]] dan [[Kekristenan]]. Akan tetapi, tidak sedikit dari masyarakat suku Alor yang menganut [[agama asli Nusantara|kepercayaan asli]]. Berikut ini beberapa unsur alam dalam kepercayaan asli suku Alor.<ref name="a">[http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2542/rumah-adat-takpala Rumah adat takpala] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160201121626/http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2542/rumah-adat-takpala |date=2016-02-01 }} diakses 2016-01-19.</ref>
[[File:Tari lego lego.jpg|thumb|Tari lego lego]]
* ''Larra'' atau ''lera'', sebutan untuk 'matahari'
Berbagai macam adat serta kebudayaan di kabupaten Alor, mulai dari tarian, koleksi bersejarah, dan suku tradisional yang masih lekat dengan tradisinya. Salah satu tarian dari Alor yang terkenal adalah tarian Lego-Lego yang merupakan tarian tradisional Alor yang mendiami kampung Takpala.<ref name="ad"/>
#* ''Wulang'', yaitusebutan untuk 'bulan'
* ''Neda'', sebutan untuk 'sungai'
* ''Addi'', sebutan untuk 'hutan'
* ''Hari'', sebutan untuk 'laut'
* ''Nayaning lahatal'', sebutan untuk 'Tuhan'
 
== Budaya ==
Tarian ini dilakukan secara massal dimana satu dengan lainnya saling bergandengantangan membentuk melingkar sambil mengelilingi tiga batu bersusun yang disebut mesbah dengan mengumandangkan lagu pantun dalam bahasa adat. Biasanya tarian ini dilakukan semalaman dengan diiringi gong dan moko.<ref name="ad"/>
=== Tari tradisional ===
Salah satu tari tradisional suku Alor yang terkenal adalah tari ''lego-lego'', disebut juga ''sohhe'' atau ''darriz''.<ref name="ad"/> Tarian ini dilakukan secara massal dimanadi mana satu dengan lainnya saling bergandengantanganbergandengan tangan dan membentuk melingkarlingkaran, sambilserta mengelilingi tiga batu bersusun yang disebut ''mesbah'' dengan mengumandangkan lagu pantun dalam bahasa adatAlor. Biasanya tarian ini dilakukan semalaman dengan diiringi [[gong]] dan [[moko]].<ref name="ad"/>
=== Makanan khas ===
Dalam setiap upacara adat ataupun kegiatan sehari-hari, suku Alor biasanya menyajikan makanan khas, yakni ''jagung bose'' dan ''jagung titi'', sebuah olahan makanan berbahan dasar jagung.
=== Lagu tradisional ===
Lagu tradisional suku Alor diantaranya adalah ''Eti Lola'', ''Handek'', dan ''Heelora.''
 
=== Alat musik tradisional suku Alor===
Masyarakat suku Alor mempunyai alat musik khas yang mirip [[gendang]] yangdan disebut dengansebagai ''[[Mokomoko]]''. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai alat pelengkap dalam upacara adat. Dan''Moko'' merupakan hasil kebudayaan [[zaman perunggu]]. Selain itu, ''moko'' juga biasa moko dijadikan sebagai [[belis]], [[mahar]] atau [[mas kawinmaskawin]] (''belis'').<ref name="ad"/>
 
Masyarakat Alor sangat percaya bahwa ''moko'' berasal dari tanah dan hanya dimiliki para bangsawan karena nilainya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, hampir bisa dipastikan tidak ada masyarakat adatlainnya di [[Nusantara]] yang mengoleksi ''moko'' dalam jumlah banyak seperti suku-suku di Alor.<ref name="ad"><small>Azis Anwar Hidayat. [https://www.academia.edu/6696642/Suku_Alor Suku Alor]. diaksesDiakses 2016-01-23 Januari 2016</small>.</ref>
 
=== Perkawinan adat ===
Dalam masyarakat Alor, terdapat beberapa sistem perkawinan adat, diantaranya perkawinan dengan pembayaran ''belis'' secara kontan yang diawali dengan proses peminangan dan pembayaran ''belis'' secara tidak kontan. Kemudian terdapat beberapa perkawinan lainnya, yakni 'tukar gadis' dan 'perkawinan terikat'.
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Suku Indonesia]]
[[Kategori:budaya]]
{{Suku bangsa di Indonesia}}
{{Suku-stub}}
 
[[Kategori:SukuKelompok etnik di Indonesia|Alor]]
[[Kategori:Suku bangsa di Nusa Tenggara Timur|Alor]]