Suku Amungme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tambahan informasi, perbaikan translasi
k Etnik
 
(42 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
|group = Amung
|group = '''Suku Amung'''<br />'''<small>Suku Amungme / Suku Amuy</small>'''<br />'''<small>Suku Damal / Suku Uhunduni</small>'''
|native_name = Amungme
|image =
|caption =
|poptime population = 17,.700<ref>{{cite web|url=http://joshuaproject.net/people_groups/11480/ID |title=Amung in Indonesia |publisher=[[Joshua Project]] |accessdate=2014-09-24}}</ref>
|popplace = [[Papua Tengah]] ([[Indonesia]])
|langs = [[Bahasa Uhunduni|Uhuduni (Amung]], [[Bahasa Damal-kal)]]
|rels = [[KristenKekristenan]] (didominasi), [[Animismeanimisme]]
|related = [[Suku AsmatDamal|Damal]], [[Suku Bauzi]], [[Suku DaniDem|Dem]]}}
'''Suku Amung''' (juga dikenal sebagai '''Amui''', '''Hamung''', '''Amuy''', '''Uhunduni''', atau '''Amungme''') adalah [[kelompok etnis]] dengan populasi sekitar 17.700 orang yang tinggal di dataran tinggi provinsi [[Papua Tengah]], [[Indonesia]]. Kata ''Amungme'' memiliki arti "orang Amung".
}}
'''Suku Amungme''' (juga dikenal sebagai '''Amui''', '''Hamung''', '''Amungm''', '''Amuy''', atau '''Uhunduni''') adalah kelompok orang dengan populasi sekitar 17.700 orang yang tinggal di dataran tinggi provinsi [[Papua Tengah]], [[Indonesia]]. Suku Amungme tinggal di beberapa lembah di [[Kabupaten Mimika]] dan [[Kabupaten Puncak Jaya]], seperti lembah Noema, Tsinga, Hoeya, Bella, Alama, Aroanop, dan Wa maupun di dataran rendah Agimuga dan kota Timika. Sebagian kelompok yang menetap di lembah [[Distrik Beoga|Beoga]] disebut [[Suku Damal]] (berdasarkan panggilan dari suku Dani).<ref name="Parmita 2021">{{cite web | title=Papua - PDF | website=Scribd | date=2021-08-05 | url=https://id.scribd.com/document/402047396/Papua | access-date=2022-10-25}}</ref>
 
Bahasa mereka di wilayah bagian selatan disebut Amung-kal sedangkan bahasa mereka di daerah utara disebut Dhamal-kal, selain itu mereka juga memiliki bahasa simbolik yang disebut Aro-a-kal dan Tebo-a-kal. Bahasa Tebo-a-kal hanga diucapkan di daerah yang dianggap keramat.<ref name="Parmita 2021">{{cite web | title=Papua - PDF | website=Scribd | date=2021-08-05 | url=https://id.scribd.com/document/402047396/Papua | access-date=2022-10-25}}</ref>
 
'''Suku Amungme''' (juga dikenal sebagai '''Amui''', '''Hamung''', '''Amungm''', '''Amuy''', atau '''Uhunduni''') adalah kelompok orang dengan populasi sekitar 17.700 orang yang tinggal di dataran tinggi provinsi [[Papua Tengah]], [[Indonesia]]. Suku AmungmeAmung tinggal di beberapa lembah di [[Kabupaten Mimika]] dan [[Kabupaten Puncak Jaya]], seperti lembah Noema, Tsinga, Hoeya, Bella, Alama, Aroanop, dan Wa, maupun di dataran rendah Agimuga dan kota [[Timika]]. Sebagian kelompok yang menetap di lembah [[DistrikBeoga, BeogaPuncak|Beoga]] disebut [[Sukusuku Damal]] (berdasarkan panggilansebutan dari [[suku Dani]]).<ref name="Parmita 2021">{{cite web | title=Papua - PDF | website=Scribd | date=2021-08-05 | url=https://id.scribd.com/document/402047396/Papua | access-date=2022-10-25}}</ref>
Keyakinan tradisional masyarakat Amungme yaitu animisme. Orang-orang Amungme tidak memiliki gagasan tentang "dewa" yang terpisah dari alam di mana roh-roh dan alam adalah satu dan sama.<ref>{{cite book|author =Craig A. James|title=The Religion Virus|year=2010|publisher=John Hunt Publishing|isbn=1-8469-4272-1}}</ref>
 
==Bahasa==
Mereka mempraktikkan pertanian berpindah, melengkapi mata pencaharian mereka dengan berburu dan meramu. Amungme sangat terikat dengan tanah leluhur mereka dan menjadikan pegunungan sekitarnya adalah tempat yang disucikan.
 
Bahasa mereka yang disebut oleh beberapa peneliti sebagai [[bahasa Uhunduni]] memiliki beberapa dialek, di wilayah bagian selatan disebut ''Amung-kal'' sedangkan bahasa mereka di daerah utara disebut Dhamal''Damal-kal,'' selain(dituturkan oleh [[suku Damal]]). Selain itu, mereka juga memiliki bahasa simbolik yang disebut ''Aro-a-kal'' dan ''Tebo-a-kal''. Bahasa Tebo-a-kal hangahanya diucapkan di daerah yang dianggap keramat.<ref name="Parmita 2021">{{cite web | title=Papua - PDF | website=Scribd | date=2021-08-05 | url=https://id.scribd.com/document/402047396/Papua | access-date=2022-10-25}}</ref> Dapat diketahui "Damal" adalah istilah yang diberikan oleh suku Dani, sedangkan "Uhunduni" adalah sebutan oleh [[suku Moni]].
 
==Tradisi==
 
Terdapat beberapa model kepemimpinan di adat suku Amungme seperti ''menagawan'', ''kalwang'', dewan adat, ''wem-wang'', dan ''wem-mum''. Posisi pemimpin tidak diwariskan oleh garis keturunan, melainkan secara alamiah oleh proses waktu dan situasi sosial serta lingkungan ekologis.
 
Keyakinan tradisional masyarakat Amungme yaitu [[animisme]] lokal. Orang-orang Amungme tidak memiliki gagasan tentang "[[dewa"]] yang terpisah dari alam di mana roh-roh dan alam adalah satu dan sama.<ref>{{cite book|author =Craig A. James|title=The Religion Virus|url =https://archive.org/details/religionviruswhy0000jame|year=2010|publisher=John Hunt Publishing|isbn=1-8469-4272-1}}</ref> Walaupun suku Amungme memiliki kepercayaan bahwa mereka adalah anak pertama dari anak sulung bangsa manusia, penakluk dan penguasa negeri [[Amungsa]] dari ''Nagawan-Into'' (Tuhan).<ref name="Parmita 2021">{{cite web | title=Papua - PDF | website=Scribd | date=2021-08-05 | url=https://id.scribd.com/document/402047396/Papua | access-date=2022-10-25}}</ref>
 
Mereka mempraktikkan pertanian berpindah, melengkapi mata pencaharian mereka dengan berburu dan meramu. Masyarakat Amungme sangat terikat dengan tanah leluhur mereka dan menjadikan pegunungan sekitarnya adalah tempat yang disucikan.
 
==Wilayah adat==
 
Amungsa adalah wilayah hunian suku Amungme. berasal dari dua kata, yakni ''amung'' dan ''sa''. ''Amung'' artinya "bentangan" dan ''sa'' artinya "wilayah". Ini berarti bahwa Amungsa adalah bentangan wilayah adat dari suku Amungme.
 
Berdasarkan ''Rapat Luar Biasa [[LEMASA]]'' pada tanggal 2–4 Februari 2007, ditetapkan wilayah Amungsa yang terdiri dari timur, barat, utara, dan selatan. Wilayah Amungsa sebelah timur perbatasan dengan Mbrum-Mbram. Mbrum-Mbram adalah wilayah Amungsa yang berbatasan dengan wilayah [[suku Nduga]]. Sedangkan wilayah Amungsa sebelah barat adalah Janama Tagal. Janama Tagal adalah wilayah Amungsa yang perbatasan dengan [[suku Mee]]. Di sebelah utara, Amungsa berbatasan dengan tanah ulayat [[suku Dani]] dan [[Suku Damal|Damal]], sedangkan di selatan wilayah Amungsa berbatasan dengan wilayah [[suku Kamoro]].
 
==Tambang Freeport==
Perebutan atas tanah adat ini telah menyebabkan gesekan dengan pemerintah Indonesia dan perusahaan Freeport-McmoranMcMoran, yang ingin mendayagunakan persediaan [[mineral]] yang luas yang terdapat di sekitarnya. Perubahan besar telah dialami oleh suku Amungme dari dataran tinggi dan suku Kamoro dari dataran rendah gaya hidup telah dibawa oleh [[tambang Grasberg]], terletak di jantung wilayah Amungme dan dimiliki oleh [[Freeport-McMoRan]], yang menjadi sumber mata pencaharian terbesar bagi wilayah tersebut. [[Emas]] dan [[tembaga]] telah mengubah lanskap alami wilayah tersebut, dan kehadiran tambang dan infrastruktur telah menarik banyak migran ekonomi lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia termasuk dari wilayah lain di pulau Papua, beberapa telah mencoba untuk menetap di tanah tradisional Amungme. Ini mengakibatkan adanya sengketa tanah yang disebabkan mengenai hak tanah adat antara masyarakat Amungme terhadap pendatang dan perusahaan pertambangan Freeport Indonesia di Timika.<ref>{{cite book|author1=August Kafiar |author2=Tom Beanal |title=PT. Freeport Indonesia Dan Masyarakat Adat Suku Amungme|year=2000|publisher=Forum Lorentz|isbn=}}</ref>

Dalam 35 tahun terakhir, Amungme telah melihat gunung suci mereka dihancurkan oleh tambang, dan menyaksikan kerabat mereka yang terbunuh oleh konflik [[Tentara Nasional Indonesia]] dan [[OperasiOrganisasi Papua Merdeka]], sementara bagi Kamoro memiliki masalah dengan adanya 200.000 ton limbah tambang yang dipompa ke sungai mereka setiap hari.<ref>{{cite book|author =Jeremy Seabrook|title=Consuming Cultures: Globalization And Local Lives|url =https://archive.org/details/consumingculture0000seab|year=2004|publisher=New Internationalist|isbn=1-9044-5608-1}}</ref> Semua faktor ini telah menciptakan tekanan sosial dan politik yang kompleks, dan menyebabkan protes dan konflik sosial, beberapa di antaranya telah ditekan keras oleh ke[[polisi]]an dan juga militer Indonesia.<ref>{{cite book|authors =Monash University. Castan Centre for Human Rights Law, United Nations. Global Compact Office, Prince of Wales International Business Leaders Forum, United Nations. Office of the High Commissioner for Human Rights|title=Human Rights Translated: A Business Reference Guide|year=2008|publisher=United Nations Publications|isbn=0-9752-4425-6}}</ref>
 
Gunung yang dijadikan pusat penambangan [[emas]] dan tembaga oleh [[PT. Freeport Indonesia]] merupakan gunung suci yang di agung-agungkan oleh masyarakat Amungme, dengan nama puncak Nemangkawi di [[Puncak Jaya]]. Nemang artinya panah dan kawi artinya suci. Nemang Kawi artinya panah yang suci (bebas perang] perdamaian. Wilayah Amungme di sebut [[Amungsa]].
 
== [[Referensi]] ==
{{reflist}}
{{suku-stub}}
 
[[Kategori:Suku bangsa di Papua Tengah|Amungme]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia|Amungme]]